Bab 10 Putri salju

Setelah semangkok bakso terhidang di depannya, Rasya langsung menyantap tanpa perduli masih mengepul panas. Saking sudah tidak kuat menahan lapar.

Dia pun tidak memperdulikan orang-orang heran melihatnya yang makan sangat terburu-buru, bahkan tidak perduli dengan suhu yang panas.

"Hah ... panas, pedas." Rasya mengibaskan tangannya ke mulut yang merasa sangat terbakar itu.

Dalam waktu singkat, semangkok bakso panas pun habis beserta kuah-kuahnya. Tak tersisa sedikitpun. Rasya meneguk minumnya sampai tandas.

Kini Rasya berpikir, gimana caranya membayar semangkok bakso dan sebotol teh gelas yang sudah tandas tersebut?

Kepala Rasya celingukan melihat si abang bakso yang sedang sibuk melayani para pembeli. ''Aduh gimana nih, bayar pake apa?" Rasya amat kebingungan dengan tidaknya mengantongi duit sepeserpun.

Perlahan Rasya merosot dari duduknya, dengan mata yang terus celingukan. Berjalan sembari berjongkok dan kira-kira sudah beberapa meter dari tempat semula. Rasya berdiri dan berlari sekencangnya menjauhi gerobak Abang bakso.

"Hei, kamu belum bayar. Jangan lari kamu bayar dulu." Teriak si Abang sambil mengejar Rasya.

Rasya semakin panik melihat si Abang dan beberapa orang mengejarnya, Rasya pun mempercepat larinya dan mencari tempat yang aman untuk bersembunyi.

"Woi! jangan lari, berhenti bayar dulu?" teriak si Abang bakso.

Dada Rasya naik turun, napas ngos-ngosan. Matanya menemukan pintu bagasi sebuah mobil yang terbuka. Dengan mata waspada dari si Abang tukang bakso, Rasya naik dan masuk. Lantas menutupi pintunya.

"Kemana sih orangnya? kok menghilang begitu saja." Suara orang yang terdengar dari dalam bagasi oleh Rasya, mereka tidak tahu kalau Rasya masuk ke dalam bagasi tersebut.

Samar-samar terdengar suara langkah kaki mereka menjauh, namun justru Rasya merasakan kalau mobil tersebut bergerak merayap.

"Ya, ampun ... mobilnya maju, gimana nasib ku?" Rasya semakin panik, berusaha membuka bagasi yang dengan otomatis terkunci.

Tangan Rasya bergerak menggubrag-gubrak pintu bagasi. Dengan posisi Rasya yang meringkuk di sana, tidak bisa banyak bergerak.

Sampai lelah pun, pintu tak ada yang membukakan juga. Rasya sudah mulai merasa pengap dan kekurangan oksigen.

Mobil terus meluncur menuju kota Jakarta, dan tujuannya sebuah apartemen yang berada dikawasan elit di kota tersebut.

Selang beberapa jam kemudian mobil berhenti di dalam parkiran, yang nyaman dan kendaraannya tertata dengan rapi. Mobil-mobil mewah ABG kualitasnya tidak diragukan lagi.

Keluarlah seorang pemuda tampan mengitari mobil tersebut, dan hendak membuka bagasi yang tadi dia dengar ada suara dak dik duk.

"Paling kucing yang masuk, atau tikus kali," dugaan dari salah satu pemuda putih, tampan dan berwajah blasteran tersebut. Siapa lagi kalau bukan Samudra dan Ubai yang baru sampai di Jakarta, mereka memilih jalan darat biar bisa bawa mobil kesayangan nya ini.

"Kali aja putri salju," celetuk Ubai menatap ke arah Samudra, yang berdiri bersandar di samping mobil dengan menyilang kan kedua tangannya.

"Mimpi, mana ada putri salju di Negara ini? ngarang." Sam menggeleng.

"Walau, bukan putri salju, kan bisa saja seorang gadis cantik terdampar di dalam bagasi mobil ini. Sebentar! kalau saja iya di sana seorang gadis cantik, kamu berani apa?" tanya Ubai kembali melirik ke arah Samudra yang melepas pandangan ke sembarang tempat.

"Kalau benar. Aku akan menjadikannya istri!" ucap Sam sekenanya karena itu tidak mungkin baginya.

"Yakin, kau akan menikahinya?" selidik Ubai sambil memicingkan matanya ke arah Sam.

"Yakinlah, sebab itu tidak mungkin. Paling itu tikus atau hewan apa lah." Sam yakin kalau yang berada di dalam sana cuma binatang kecil, atau hewan yang kebetulan masuk tanpa sepengatahuan keduanya.

"Oke," Ubai perlahan membuka pintu bagasi mobil yang mereka kendarai. Namun alangkah terkejutnya Ubai ketika pintu itu terbuka.

Ubai berjalan mundur. Terkejut dengan tangkapan manik matanya, berkali-kali Ubai menggosok kedua kelopak matanya untuk meyakinkan penglihatan netra nya. Namun apa yang dia lihat tetap sama, dimana seorang gadis meringkuk di sana.

Sam penasaran dengan yang Ubai lihat. "Apaan. Tikus?" namun Ubai menggeleng. "Kucing? atau kecoa? jangan pura-pura dramatis deh. Gak lucu tahu."

"Sini, makanya lihat. Bos, lihat." Ubai melambaikan tangannya agar Sam mendekat jangan ngomong doang.

Sam mendekat dan sungguh terkejut dengan penglihatannya. Sam memejamkan mata sesaat lalu membuka lagi dan hasilnya sama aja, lalu menunjuk hidung Ubai. "Ini pasti ulah kamu kan? ngaku?"

"Ups! mana ada Bos? gak ada. ini bukan akal-akalan ku. Aku gak tahu sama sekali." Elak Ubai yang sama sekali tidak tahu apa-apa.

"Alah, ngaku saja! bangunkan?" pekik Sam. Menatap tajam ke arah gadis itu.

Ubai bergidik. "Jangan-jangan dia hantu Bos. Iiy ..." Ubai menggoyangkan kedua bahunya.

"Jangan gila! mana ada hantu yang bisa kau sentuh? lagian ngapain hantu sembunyi di dalam mobil! bukannya dia bisa menghilang? pake otak kalau ngomong." Sam melotot ke arah Ubai yang tampak ketakutan.

Kemudian Ubai mendekat dan menggoyang bahu si gadis yang tampak nyenyak itu, namun setelah beberapa kali pun si gadis yang tiada lain adalah Rasya tidak bangun-bangun. Membuat Ubai makin penasaran, lalu menempelkan punggung jarinya di depan hidung Rasya. "Pingsan Bos."

"Ha? yang benar?" Sam panik. Jangan-jangan! dia kekurangan oksigen. Buruan keluarkan dan bawa ke rumah sakit, eh jangan. Eh iya bawa. Ta-tapi, bawa saja ke apartemen. Biar dokter yang datang, bisa-bisa kita kena tuduhan pembunuhan. Kalau sampai dia mati."

"Aduh ... yang bener mau dibawa kemana? jangan bikin saya bingung napa?" Ubai kesal.

"Sudah, bawa ke apartemen. Buruan nanti dia keburu mati, Ubai ..." Bentak Sam yang begitu panik.

Akhirnya Ubai menggendong Rasya ke dalam unit apartemen Sam yang berada di lantai 15 itu. Kini keduanya berada di dalam lift.

"Aduh, sadar dong Nona? kalau kau mati Bos saya tentunya akan mengingkari janji. Dia sudah janji kalau yang ada di dalam bagasi seorang gadis, akan menjadikannya istri dan sekarang terbukti yang ada dalam bagasi itu dirimu Nona. Jangan mati dulu."

Bugh!

Tangan Sam memukul bahu Ubai yang bermonolog sendiri. "Orang setengah mati diajak ngobrol. Lagian aku tuh bercanda, tidak sungguh-sungguh. Apa kata dunia aku menikahi gadis itu? jauh bumi dan langit dibandingkan Karin."

Setibanya di unit apartemen, Rasya dibaringkan di atas tempat tidur yang luas dan rapi, bersih. Dan dokter pun segera datang untuk memberi pertolongan pada Rasya yang pingsan dan diakibatkan kekurangan oksigen tersebut.

"Gimana dok keadaan gadis itu?" tanya Ubai yang tampak cemas.

"Tidak mati kan, dok? jangan sampai dia mati! bisa-bisa saya kena denda atau tuduhan sebab sudah menghilangkan nyawa seseorang di dalam mobil." Tambah Samudra ikut panik.

"Iya dok, selamatkan dia dok kasihan, mungkin saja dia belum puas menikmati hidup dok," sambung Ubai menambahkan omongan Sam.

Dokter menoleh. "Siapa wanita ini emangnya?"

"Ti-tidak tau dok, tau-tau sudah berada di dalam bagasi mobil ku," jawab Sam dengan wajahnya yang terlihat cemas. "Mungkin ulah dia kali." Menunjuk ke arah Ubai.

"Enak saja. Saya tidak tahu apa-apa Bos, kan tahu sendiri! saya gak bawa apa-apa ....

Terpopuler

Comments

Ummi Alfa

Ummi Alfa

Tuh.... kan bener akhirnya ketemu juga sama Ubai dan Sam.
Ayo ... Sam laki2 itu yg di pegang omongannya lho!

2022-10-03

1

manda_

manda_

lanjut thor semangat buat up ya

2022-08-27

1

Tutiks

Tutiks

lanjut lagi up nya

2022-08-27

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Lusuh
2 Bab 2 Terjatuh
3 Bab 3 Kue basah
4 Bab 4 Mual
5 Bab 5 Sebatang kara
6 Bab 6 Dijual
7 Bab 7 Bukan sabun colek
8 Bab 8 Kucing lapar
9 Bab 9 Pengen kabur
10 Bab 10 Putri salju
11 Bab 11 Semanis kue
12 Bab 12 Kebingungan
13 Bab 13 Kembalikan
14 Bab 14 Teriak mulu
15 Bab 15 Komplit lah
16 Bab 16 Ada singa
17 Bab 17 Sopan santun
18 Bab 18 Romantis
19 Bab 19 Apa tuyul
20 Bab 20 Makan enak
21 Bab 21 Sup telor
22 Bab 22 Digulung selimut
23 Bab 23 Pulangkan
24 Bab 24 Lepaskan
25 Bab 25 Tidak perduli
26 Bab 26 Permohonan
27 Bab 27 Nego
28 Bab 28 Drama
29 Bab 29 Ngerem mendadak
30 Bab 30 Menjadi fitnah
31 Bab 31 Kehilangan
32 Bab 32 Angin segar
33 Bab 33 Rebutan
34 Bab 34 Rebutan piring
35 Bab 35 Tanpa canggung
36 Bab 56 Belum siap
37 Bab 37 Mendapat pujian
38 Bab 38 Lapar
39 Bab 39 Kurang bumbu
40 Bab 40 Tamu malam
41 Bab 41 Alasan saja
42 Bab 42 Keributan
43 Bab 43 Baju pengantin
44 Bab 44 Paksaan warga
45 Bab 45 Maskawin
46 Bab 46 Sudah sah
47 Bab 47 Garang, galak
48 Bab 48 Cemburu
49 Bab 49 Sepenuh jiwa
50 Bab 50 Tolong dong
51 Bab 51 Capek
52 Bab 52 Main perintah
53 Bab 53 Kalem
54 Bab 54 Mubazir
55 Bab 55 Pusing tujuh keliling
56 Bab 56 Cantik juga
57 Bab 57 Online
58 Bab 58 Dandan cantik
59 Bab 59 Mendukung
60 Bab 60 Popularitas
61 Bab 61 Ngapain
62 Bab 62 Lupa
63 Bab 63 Siaplah
64 Bab 64 Keluarga
65 Bab 65 Patung
66 Bab 66 Tidak ingat
67 Bab 67 Alergi
68 Bab 68 Asisten
69 Bab 69 Refleks
70 Bab 70 Semalu-malunya
71 Bab 71 Terima kasih
72 Bab 72 Memanjakan
73 Bab 73 Menatap kagum
74 Bab 74 Hati bergetar
75 Bab 75 Cantik sekali
76 Bab 76 Beda jauh
77 Bab 77 Gadis polos
78 Bab 78 Mematung
79 Bab 79 Nempel
80 Bab 80 Sakit gak
81 Bab 81 Petir
82 Bab 82 Dua sisi
83 Bab 83 Bawakan eskrim
84 Bab 84 Nanti menyesal
85 Bab 85 Gak ijinkan
86 Bab 86 Lagi-lagi
87 Bab 87 Putri yang hilang
88 Bab 88 Anak sendiri
89 Bab 89 Ribut
90 Bab 90 Tidak masuk akal
91 Bab 91 Kurang kasih sayang
92 Bab 92 Bukankah
93 Bab 93 Sudah menikah
94 Bab 94 Bukan boneka
95 Bab 95 Urusan laki-laki
96 Bab 96 Dasar kebo
97 Bab 97 Istri gue
98 Bab 98 Kewajiban
99 Bab 99 Hadiah
100 Bab 100 Terong nya besar
101 Bab 101 Belanja
102 Bab 102 Berdebar
103 Bab 103 Mendapatkan
104 Bab 104 Marah
105 Bab 105 Tidak penting
106 Bab 106 Bermain
107 Bab 107 Tidak kesurupan
108 Bab 108 menyangka
109 Bab 109 Demam
110 Bab 110 Mendingan
111 Bab1001 Digigit semut
112 Bab 1012 Sorry pergilah
113 Bab 1013 Setuju
114 Bab 1014 Kebingungan.
115 Bab 1015 Bermuram
116 Bab 16 Marah
117 Bab 1017 Tidur di bathub
118 Bab 1018 Terjerat
119 Bab 1019 Ngegibah
120 Bab 1020 Bagaimana
121 Bab 1021 Putri raja
122 Bab 122 Bertemu pangeran
123 Bab 123 Tunangan
124 Bab 124 Ceraikan aku
125 Bab 125 Bos dan asisten
126 Bab 126 Pulang
127 Bab 127 Berduka
128 Bab 128 Kabur
129 Bab 129 Angin segar
130 Bab 130 Pingsan
131 Bab 131 Melihat semuanya
132 Bab 132 Titik terang
133 Bab 133 Kesiangan
134 Bab 134 Ancaman
135 Bab 135 Memeras tenaganya
136 Bab 136 Jatuh cinta
137 Bab 137 Mustahil
138 Bab 138 Hormati
139 Bab 139 Kubu yang berbeda
140 Bab 140 Sulit di tebak
141 Bab 141 Berkumpul
142 Bab 142 Merindu
143 Bab 143 Jodo-jodoin
144 Bab 144 Pura-pura
145 Bab 145 Pemandangan
146 Bab 146 Ulang tahun
147 Bab 147 Jelaskan
148 Bab 148 Butuh waktu
149 Bab 149 Tidak percaya
150 Bab 150 Buket bunga
151 Bab 151 Menyakitkan
152 Bab 152 Buket bunga
153 Bab 153 Buktinya
154 Bab 154 Hasilnya
155 Bab 155 Dibatalkan
156 Bab 156 Senyum mengembang
157 Bab 157 Khawatir
158 Bab 158 Melanjutkan
159 Bab 159 Tidak setuju
160 Bab 160 Menyusul
161 Bab 161 Di tengah hujan
162 Bab 162 direstu
163 Bab 163
164 Bab 164 Berangkat
165 Bab 165 Suka durian
166 Bab 166 Fitting
167 Bab 167 Sehat
168 Bab 168 Sunset
169 Bab 169 Kesepakatan
170 Bab 170 Luwes
171 Bab 171 Pemgertian
172 Masa harus di grebek lagi
173 Bab 173 Bikin kaget
174 Bab 174 Jangan marah
175 Bab 175 Tumpangan
176 Bab 176 Kasihan
177 Bab 177 prewedding
178 Bab 178 Pemotretan
179 Bab 179 Apa mungkin
180 Bab 180 Balas budi
181 Bab 181 Dikit-dikit
182 Bab 182 Bayarkan
183 Bab 183 Kompromi
184 Bab 184 Bukan yang dulu
185 Bab 185 jadi ilpil
186 Gaun malam
187 Bab 187 Spot jantung
188 Bab 188 Merajuk
189 Bab 189 Lupa
190 Bab 190 Launching
191 Bab 191 Biar kuat
192 Bab 192 Bahagiakah
193 Bab 193 Makanan khas
194 Bab 194 Takut
195 Bab 195 Pusing-pusing
196 Bab 196 Membutuhkan mu
197 Bab 197 Kuda-kudaan
198 Bab 198 Tempe goreng
199 Bab198 Merajuk tidak jelas
200 Bab 200 Keluarga
201 Bab 201 Keluarga besar
202 Bab 202 Teletubbies
203 Bab 203 Mengganggu
204 Bab 204 Ada tanda
205 Bab 205 Mama muda
206 Bab 206 Bahagia
Episodes

Updated 206 Episodes

1
Bab 1 Lusuh
2
Bab 2 Terjatuh
3
Bab 3 Kue basah
4
Bab 4 Mual
5
Bab 5 Sebatang kara
6
Bab 6 Dijual
7
Bab 7 Bukan sabun colek
8
Bab 8 Kucing lapar
9
Bab 9 Pengen kabur
10
Bab 10 Putri salju
11
Bab 11 Semanis kue
12
Bab 12 Kebingungan
13
Bab 13 Kembalikan
14
Bab 14 Teriak mulu
15
Bab 15 Komplit lah
16
Bab 16 Ada singa
17
Bab 17 Sopan santun
18
Bab 18 Romantis
19
Bab 19 Apa tuyul
20
Bab 20 Makan enak
21
Bab 21 Sup telor
22
Bab 22 Digulung selimut
23
Bab 23 Pulangkan
24
Bab 24 Lepaskan
25
Bab 25 Tidak perduli
26
Bab 26 Permohonan
27
Bab 27 Nego
28
Bab 28 Drama
29
Bab 29 Ngerem mendadak
30
Bab 30 Menjadi fitnah
31
Bab 31 Kehilangan
32
Bab 32 Angin segar
33
Bab 33 Rebutan
34
Bab 34 Rebutan piring
35
Bab 35 Tanpa canggung
36
Bab 56 Belum siap
37
Bab 37 Mendapat pujian
38
Bab 38 Lapar
39
Bab 39 Kurang bumbu
40
Bab 40 Tamu malam
41
Bab 41 Alasan saja
42
Bab 42 Keributan
43
Bab 43 Baju pengantin
44
Bab 44 Paksaan warga
45
Bab 45 Maskawin
46
Bab 46 Sudah sah
47
Bab 47 Garang, galak
48
Bab 48 Cemburu
49
Bab 49 Sepenuh jiwa
50
Bab 50 Tolong dong
51
Bab 51 Capek
52
Bab 52 Main perintah
53
Bab 53 Kalem
54
Bab 54 Mubazir
55
Bab 55 Pusing tujuh keliling
56
Bab 56 Cantik juga
57
Bab 57 Online
58
Bab 58 Dandan cantik
59
Bab 59 Mendukung
60
Bab 60 Popularitas
61
Bab 61 Ngapain
62
Bab 62 Lupa
63
Bab 63 Siaplah
64
Bab 64 Keluarga
65
Bab 65 Patung
66
Bab 66 Tidak ingat
67
Bab 67 Alergi
68
Bab 68 Asisten
69
Bab 69 Refleks
70
Bab 70 Semalu-malunya
71
Bab 71 Terima kasih
72
Bab 72 Memanjakan
73
Bab 73 Menatap kagum
74
Bab 74 Hati bergetar
75
Bab 75 Cantik sekali
76
Bab 76 Beda jauh
77
Bab 77 Gadis polos
78
Bab 78 Mematung
79
Bab 79 Nempel
80
Bab 80 Sakit gak
81
Bab 81 Petir
82
Bab 82 Dua sisi
83
Bab 83 Bawakan eskrim
84
Bab 84 Nanti menyesal
85
Bab 85 Gak ijinkan
86
Bab 86 Lagi-lagi
87
Bab 87 Putri yang hilang
88
Bab 88 Anak sendiri
89
Bab 89 Ribut
90
Bab 90 Tidak masuk akal
91
Bab 91 Kurang kasih sayang
92
Bab 92 Bukankah
93
Bab 93 Sudah menikah
94
Bab 94 Bukan boneka
95
Bab 95 Urusan laki-laki
96
Bab 96 Dasar kebo
97
Bab 97 Istri gue
98
Bab 98 Kewajiban
99
Bab 99 Hadiah
100
Bab 100 Terong nya besar
101
Bab 101 Belanja
102
Bab 102 Berdebar
103
Bab 103 Mendapatkan
104
Bab 104 Marah
105
Bab 105 Tidak penting
106
Bab 106 Bermain
107
Bab 107 Tidak kesurupan
108
Bab 108 menyangka
109
Bab 109 Demam
110
Bab 110 Mendingan
111
Bab1001 Digigit semut
112
Bab 1012 Sorry pergilah
113
Bab 1013 Setuju
114
Bab 1014 Kebingungan.
115
Bab 1015 Bermuram
116
Bab 16 Marah
117
Bab 1017 Tidur di bathub
118
Bab 1018 Terjerat
119
Bab 1019 Ngegibah
120
Bab 1020 Bagaimana
121
Bab 1021 Putri raja
122
Bab 122 Bertemu pangeran
123
Bab 123 Tunangan
124
Bab 124 Ceraikan aku
125
Bab 125 Bos dan asisten
126
Bab 126 Pulang
127
Bab 127 Berduka
128
Bab 128 Kabur
129
Bab 129 Angin segar
130
Bab 130 Pingsan
131
Bab 131 Melihat semuanya
132
Bab 132 Titik terang
133
Bab 133 Kesiangan
134
Bab 134 Ancaman
135
Bab 135 Memeras tenaganya
136
Bab 136 Jatuh cinta
137
Bab 137 Mustahil
138
Bab 138 Hormati
139
Bab 139 Kubu yang berbeda
140
Bab 140 Sulit di tebak
141
Bab 141 Berkumpul
142
Bab 142 Merindu
143
Bab 143 Jodo-jodoin
144
Bab 144 Pura-pura
145
Bab 145 Pemandangan
146
Bab 146 Ulang tahun
147
Bab 147 Jelaskan
148
Bab 148 Butuh waktu
149
Bab 149 Tidak percaya
150
Bab 150 Buket bunga
151
Bab 151 Menyakitkan
152
Bab 152 Buket bunga
153
Bab 153 Buktinya
154
Bab 154 Hasilnya
155
Bab 155 Dibatalkan
156
Bab 156 Senyum mengembang
157
Bab 157 Khawatir
158
Bab 158 Melanjutkan
159
Bab 159 Tidak setuju
160
Bab 160 Menyusul
161
Bab 161 Di tengah hujan
162
Bab 162 direstu
163
Bab 163
164
Bab 164 Berangkat
165
Bab 165 Suka durian
166
Bab 166 Fitting
167
Bab 167 Sehat
168
Bab 168 Sunset
169
Bab 169 Kesepakatan
170
Bab 170 Luwes
171
Bab 171 Pemgertian
172
Masa harus di grebek lagi
173
Bab 173 Bikin kaget
174
Bab 174 Jangan marah
175
Bab 175 Tumpangan
176
Bab 176 Kasihan
177
Bab 177 prewedding
178
Bab 178 Pemotretan
179
Bab 179 Apa mungkin
180
Bab 180 Balas budi
181
Bab 181 Dikit-dikit
182
Bab 182 Bayarkan
183
Bab 183 Kompromi
184
Bab 184 Bukan yang dulu
185
Bab 185 jadi ilpil
186
Gaun malam
187
Bab 187 Spot jantung
188
Bab 188 Merajuk
189
Bab 189 Lupa
190
Bab 190 Launching
191
Bab 191 Biar kuat
192
Bab 192 Bahagiakah
193
Bab 193 Makanan khas
194
Bab 194 Takut
195
Bab 195 Pusing-pusing
196
Bab 196 Membutuhkan mu
197
Bab 197 Kuda-kudaan
198
Bab 198 Tempe goreng
199
Bab198 Merajuk tidak jelas
200
Bab 200 Keluarga
201
Bab 201 Keluarga besar
202
Bab 202 Teletubbies
203
Bab 203 Mengganggu
204
Bab 204 Ada tanda
205
Bab 205 Mama muda
206
Bab 206 Bahagia

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!