BAB 18 Kedatangan istri bos

Tiga bulan berlalu.

Masa tryning Raya telah berakhir,

sekarang dengan kinerja yang selama tiga bulan itu sudah dipantau oleh

atasannya langsung CEO Alvero dan Asisten Je, maka mulai hari ini Raya resmi

menajdi sekretaris tetap Asisten Je. Laki-laki datar itu juga mulai mengakui

kepiawaian Raya dalam mewakilinya di rapat-rapat staf dan rapat bersama klien

di luar kantor. Bahkan banyak klien yang mulai terkesan dan kagum dengan

kecerdasannya dalam keberhasilannya ikut memenangkan setiap tender yang ada.

Hari ini Raya hanya bekerja di

ruangannya, mempersiapkan berkas-berkas meeting yang akan dilaksanakan Senin

lusa bersama perusahaan luar negeri. Diamond Jewerly akan membuka cabang baru

di Australia, sehingga mereka mendatangkan investor yang ingin menanamkan

sahamnya di perusahaan baru tersebut. Rencana makan siang dengan Nitha pun

selalu gagal karena jadwal Raya yang sangat padat. Raya sendiri sampai heran,

kenapa setiap harinya jadwalnya selalu sangat padat bahkan ia merasa bahwa

jadwal itu sengaja di padatkan oleh Asisten Je. Tapi ia bisa apa, ia hanya

bawahan seorang Asisten yang kekuasaannya di bawah CEO langsung.

Kringgggg

Raya yang sedang fokus terjingkat

kaget, namun segera mengangkat gagang telepon di samping laptopnya.

“Ya Tuan?” Sapanya santun.

“Ke ruangan”

“Baik” Raya membereskan berkas yang

sudah siap di bahas di ruangan bosnya. Bergegas ia keluar menuju ruangan

Asisten Je.

Tok

Tok

“Masuk”

Raya membuka pintu perlahan dan

mendapati sosok dingin itu masih mengetik di laptopnya. Hmmm, ganteng

sih…tapi…hei apa yang kamu pikir Raya. Wanita itu menepuk pelan kepalanya,

berusaha membuang pikiran tidak masuk akal yang sempat melintas di otaknya.

“Permisi Tuan”

“Hmmm” Raya sudah terbiasa dengan

jawaban minim atasannya, ia masih menunggu dengan tetap berdiri di depan meja

Asisten Je.

“Laporan…” Belum selesai Asisten Je

berucap Raya langsung menyela.

“Sudah siap Tuan,..mohon koreksinya”

Raya menyerahkan map berisi berkas yang cukup tebal.

  “Taruh…” Katanya datar tanpa melihat ke arah

Raya.

“Baik Tuan, saya permisi” Raya

meletakkan berkas itu di meja hadapan Asisten Je kemudian berbalik pergi.

“Tunggu…” Cegah Asisten Je ketika Raya

hendak membuka pintu, wanita itu kembali menoleh seraya menampilkan senyum

termanisnya, tapi bisa dilihat jika matanya menyiratkan kekesalan.

“Kamu diminta ke ruang Tuan Muda” Kata

Asisten Je tanpa memperdulikan senyuman Raya, padahal dalam hatinya mengumpat

habis, memarahi jantungnya yang berdegup kencang hanya menyaksikan senyum Raya.

“Ada apa ya Tuan?” Tanya Raya bingung.

“Kalau saya tahu…” Geram Asisten Je.

“Baik Tuan, saya segera ke sana” Potong

Raya segera, karena ia tahu kelanjutan dari kalimat itu. Asisten Je hanya

mendengus, kemudian menatap pintu yang sudah ditutup kembali.

“Kenapa akhir-akhir ini jantungku

selalu berdebar? Apa aku punya penyakit jantung? Aku harus periksa sama dr

Jeffri ini” Asisten Je menggeleng kuat mencoba menghilangkan praduganya.

Sementara Raya kini menuju ke ruangan

CEO dengan ekspresi heran, karena jarang sekali ia dihadapkan pada CEO secara

langsung, apalagi ini tanpa didampingi Asisten Je.

Tok

Tok

“Masuk” Perintah tegas suara di dalam.

Raya memasuki ruangan yang megah dan bersih itu dengan hati-hati, belum hilang

herannya, tampak di sofa duduk wanita anggun yang dikenalnya sebagai istri sang

CEO.

“Permisi Tuan Muda, Nyonya” Sapanya

ramah. Meili sang istri CEO itu menoleh kemudian tersenyum lebar.

“Eh…Ra sudah datang? Sini, temani aku

ngobrol yah” Raya membulatkan matanya melihat sikap istri atasannya itu. Dengan

canggung ia menoleh kepada Alvero, namun laki-laki gagah itu hanya mengangguk.

“Huh, aku kangen tahu Ra, masak mau

menemui mu saja suamiku melarang terus, katanya kamu sibuk kerja…belum lagi si

asisten datar itu” Cemberutnya seraya melirik suaminya yang tampak balas

menatapnya.

“Ehm” Dehem Alvero. Raya meringis tak

enak hati.

“Maaf Nyonya…akhir-akhir ini perusahaan

memang sedang sibuk mempersiapkan pembukaan cabang yang baru”

“Ah..kamu…sudah aku bilang panggil aku

kakak, umur kita tidak jauh beda Ra”

“Eh..iya kak, maaf”

“Kamu lagi gak sibuk kan? Ini sudah mau

jam istirahat lho…masak kamu masih aja mau kerja”

“Masih kurang setengah jam kak untuk

istirahat”

Tiba-tiba Meili berdiri mendekati

suaminya dan memeluknya dari samping membuat Raya membelalakkan matanya dan

membuang muka ke arah lain. Duh…nyonya, kenapa Anda menggemaskan sekali sih.

“Sayang…boleh ya aku keluar sama Raya,

aku ingin me time bersama seorang teman, selama ini kan aku hanya di rumah

terus…” Rajuknya dengan mengusap dada bidang suaminya. Di kecupnya bibir Alvero

lembut. Laki-laki itu hanya mende**h lirih.

“Sayang….” Lirih Alvero, mendapat

perlakuan manja istrinya membuat sesuatu di bawah langsung menegang.

“Boleh ya, aku hanya akan makan sama

shoping sebentar, janji deh…” Meili mengangkat kedua jari telunjuk dan

tengahnya membentuk huruf V.

“Bolehkan temanmu menunggu di luar

dulu?” Tanya Alvero dengan suara tertahan.

“Tapi boleh kan?” Alvero mengangguk

membuat Meili tersenyum lebar kemudian mencium pipi suaminya.

“Raya…kamu tunggu di ruanganmu dulu ya,

nanti aku jemput” Meili sepertinya paham apa yang diinginkan suaminya, ia

tergolong wanita yang sangat peka terhadap mimik muka seseorang.

“Baik kak, saya permisi dulu” Raya

berlalu menunduk sebentar ke arah Alvero dan keluar dari ruangan CEO itu. Ia

sangat paham dengan adegan suami istri tersebut, dulu ia juga sering

mengalaminya di kantor suaminya almarhum. Wanita itu hanya menggeleng-geleng

kemudian tersenyum sambil memasuki ruangannya kembali dan menunggu sampai Meili

menjemputnya.

.

.

Kini dua wanita dewasa itu telah berada

di dalam mall, mereka berkeliling ke beberapa gerai pakaian wanita. Meili

tengah asyik memilih-milih gaun pesta sementara Raya lebih memilih mencari

pakaian simple dan casual untuk dipakai sehari-hari. Menurutnya baju kerja

sebanyak 3 setel sudah cukup baginya. Ia juga terlihat memilih baju untuk

Titania dan Hanum.

“Kak Mei, kau juga mencari baju anak?”

“Iyalah Ra, aku punya anak kembar cowok

cewek, sekarang mereka kelas 9, eh yang ini bagus nggak Ra?” Tanya Meili seraya

memperlihatkan gaun selutut tanpa lengan, kelihatan sederhana tapi sebenarnya

mewah.

“Bagus kak, pasti yang pakai cantik

sekali”

“Hmm putriku memang cantik Ra, oya

kalau kamu gimana? Katanya kamu juga punya dua anak kan?”

“Iya kak, mereka cewek semua, yang

sulung kelas 9 dan yang bungsu masih 3 tahun. Mereka kebanggaanku kak” Raya

menerawang sejenak membayangkan kedua anaknya.

“Maaf ya Ra, emang suamimu kemana?

Dalam identitas KTP mu tertera kamu janda?”

Raya mengangguk kemudian tersenyum

pilu.

“Suamiku sudah meninggal setahun yang

lalu kak, makanya aku merantau keluar Jakarta berharap aku bisa memulai hidup

baru di sini, aku belum sanggup menghilangkan bayangan dan kenangan indah

bersama suamiku kak” Jelasnya sendu. Meili meraih kedua tangan Raya dengan

wajah merasa bersalah.

“Ra, maaf ya bukan maksudku

mengingatkanmu….”

“Gak papa kak, aku harus mulai bangkit

kan, demi kedua anakku” Kata Raya dengan tersenyum.

“Kau wanita hebat Ra, aku yakin kau

akan bisa menjadi ibu tangguh untuk anak-anakmu”

“Iya, terimakasih kak”

“Ah…sudahlah, jangan melo mulu, yuk

kita makan dulu, keasyikan belanja jadi lupa makan, sini biar aku yang bayar

Ra” Meili mengambil baju-baju yang Raya pegang. Terjadilah tarik menarik baju

tapi tetap saja Raya kalah dengan kekuasaan Meili. Hmm, bu bos dan pak bos sama

saja, menang kuasa. Batin Raya.

Selesai membayar tagihan belanja mereka

menuju ke foodcourt yang ada di lantai satu gedung mall ini.

“Mbak…” Meili melambai ke waiters

wanita. Tampak wanita itu mendatangi meja mereka dengan membawa note book

kecil.

“Selamat siang nona-nona, apa yang bisa

saya bantu?” Tanya waiters itu ramah. Meili tersenyum seraya menunjuk menu di

atas buku menu.

“Ra kamu pesan apa?”

“Samain aja kak”

“Oke deh, ini 2 Teriyaki Salmon, tumis

buncis sapi giling saus tiram, udang masak bumbu pedas, 2 porsi nasi, sama 2

jeruk lemon panas, ada yang kurang Ra?”

“Cukuplah kak, udah banyak itu”

Meili mengangguk kemudian menoleh pada

waiters.

“Cukup itu dulu ya mbak”

“Baik nona, tolong di tunggu”

“Ra menurutmu Asisten Je itu gimana?”

Tanya Meili setelah waiters berlalu dari hadapan mereka, ia ingin sekali bisa

mendekatkan Asisten Je dengan seorang wanita, sampai sekarang memang tidak ada

yang tahu kenapa ia begitu anti terhadap seorang wanita. Ia mengetahui dari

suaminya bahwa Asisten Je termasuk pria yang tidak tersentuh dan tidak mau

menyentuh wanita, karena reaksinya akan membuat dia gatal-gatal, walaupun Meili

belum membuktikan sendiri.

“Gimana maksudnya kak?” Tanya Raya

bingung.

“Duh…gini lho Ra, secara kamu single

Asisten Je single, kamu gak ada gitu pingin suasana baru?”

“Oh…nggak lah kak, aku mau fokus membesarkan

anak-anakku saja”

“Ra, kamu masih muda dan kamu bilang

tadi anak bungsumu masih berumur 3 tahun? Apa…”

“Untuk sementara ini aku pingin fokus

dulu kak, selama anak-anakku nyaman maka aku juga akan nyaman” Potong Raya.

“Maaf ya Ra, aku terlalu ikut campur

ya, padahal kita baru ketemu dua kali…”

“Eh…gak papa kali kak, biasa aja, hanya

memang aku belum siap membuka diriku, lagi pula aku harus mengedepankan

kepentingan anak-anakku kan?”

“Iya benar sih Ra, eh habis makan kamu mau

kan ikut aku menjemput anak-anakku dulu, sekalian biar kamu kenal sama mereka,

nanti ajaklah anak-anakmu siapa tahu mereka bisa berteman”

“In shaa Allah kak”

Pesanan mereka datang dan mereka

menikmati hidangan lezat itu dengan tenang, tanpa ada percakapan lagi.

.

.

Sesuai permintaan Meili, saat ini mereka

telah berada di depan sekolah anak kembar Meili. Hanya menunggu 5 menit tampak

dua anak yang benar-benar mirip versi Alvero mendatangi mobil yang telah

menunggu.

“Mama….” Teriak anak perempuan itu

dengan riang seraya memeluk dan menciumi wajah Meili.

“Eh…ada siapa ma?” Tanyanya masih

dengan ekspresi riangnya.

“Ini tante Raya sayang, sekretarisnya

Asisten Je yang baru.”

“Oooo, hallo tante, aku Maudy” Kata

Maudy dengan mencium punggung tangan Raya, wanita itu tersenyum ramah. Rupanya

didikan Meili bagus juga terhadap mereka.

“Hallo juga, salam kenal, eh siapa nih

si ganteng ini?” Goda Raya seraya tersenyum. Melihat reaksi yang ternyata tidak

diharapkan dari anak cowok itu membuat Raya tertawa gemas. Di cubitnya pipi

anak laki-laki itu gemas yang langsung mendapat pelototan kesal darinya.

“Yang sopan Madika…” Tegur Meili pelan.

“Iya mam…maaf tante, aku Madika…”

“Hallo Madika…maaf ya habisnya tante

gemes lihat kalian, cantik dan ganteng” Puji Raya tersenyum membuat mereka

akhirnya tersenyum senang mendapati Raya yang supel dan ramah.

“Dah yuk, kita antar Tante Raya dulu ke

kantor ya, habis itu kita mampir sebentar ke papa trus pulang”

“Oke mam” Sahut mereka berbarengan. Pak

Rudi sopir keluarga Alvero membelah jalan raya menuju perusahaan Diamond

Jewerly dengan kecepatan sedang.

“Tante kok mau sih jadi sekretarisnya

Asisten Je?” Tanya Maudy di dalam mobil. Raya menoleh ke belakang tempat di

mana Maudy dan Madika duduk di kursi yang paling belakang.

“Lho emang kenapa Maudy?” Tanyanya.

“Ya…kan tahu sendiri Asisten Je itu

orangnya gak pernah tersenyum, datar gitu orangnya, 11 12 deh sama Kak Dika”

Cerewetnya menyebabkan deheman keras dari cowok di sebelahnya. Raya dan Meili

saling tatap sedetik kemudian tawa meluncur deras dari kedua bibir wanita

dewasa itu.

“Maudy kok bisa bilang begitu? Nggak

baik lho menilai orang dari luarnya aja” Kata Raya tersenyum.

“Emang iya kok tan, iya kan mam? Masak

iya disentuh aja nggak mau, emang kita-kita penyakitan apa” Sewot Maudy dengan

bibir cemberut.

“Maudy itu namanya kepribadian orang

berbeda-beda, kita tidak bisa menilai dari fisiknya aja” Nasehat Meili.

“Iya sih mam…ah sudahlah, tapi tante,

Maudy doain tante kuat ya kerja sama Asisten Je, siapa tahu lumernya sama

tante, hihi” Canda Maudy.

“Mentega kali lumer” Sindir Madika seraya

mendengus.

“Huh sirik aja” Maudy melengos menatap

ke luar jendela, sementara Raya hanya geleng-geleng kepala melihat kelakuan dua

saudara kembar itu. Ternyata walaupun kembar kepribadian tidak tentu sama…

To Be Continued

Episodes
1 BAB 1 Mall dan Meeting
2 BAB 2 Lowongan Pekerjaan
3 BAB 3 Lari Pagi Bersama
4 BAB 4 Mencari Pekerjaan (1)
5 BAB 5 Mencari Pekerjaan (2)
6 BAB 6 Elektronic Shopping
7 BAB 7 Melamar Pekerjaan (1)
8 BAB 8 Melamar Pekerjaan (2)
9 BAB 9 Sahabat Baru
10 BAB 10 Asisten Je
11 BAB 11 Ujian Akhir
12 BAB 12 Keputusan
13 BAB 13 Dia pikir siapa dia?
14 BAB 14 Show Room Mobil
15 BAB 15 Tugas Pertama Sekretaris Raya
16 BAB 16 Masih Flash Back On ya
17 BAB 17 Lembur Mendadak
18 BAB 18 Kedatangan istri bos
19 BAB 19 Welcome To The Lembur…Again
20 BAB 20 Kita di perumahan yang sama?
21 BAB 21 Apa ini artisnya ma??
22 BAB 22 Santai di Hari Minggu
23 BAB 23 Bu Arumi
24 BAB 24 Bertemu Lagi
25 BAB 25 Asisten Jutek
26 BAB 26 Olimpiade Matematika
27 BAB 27 Anda Terpesona Dengan Saya
28 BAB 28 Siap Olimpiade Matematika
29 BAB 29 Kedatangan Keluarga Besar
30 Pengumuman
31 BAB 30 Persaingan Dua Hati
32 BAB 31 MASIH PERSAINGAN DUA HATI
33 BAB 32 Menjemput Raya
34 BAB 33 KASUS KECELAKAAN AMRI
35 BAB 34 Pertemuan Yang Tidak Disengaja
36 BAB 35 PENYAKIT ALERGI YANG ANEH
37 BAB 36 ASISTEN JE BERULAH
38 BAB 37 PERETAS HANDAL
39 Pengumuman (bukan update)
40 BAB 38
41 Isi hati author
42 BAB 39 AYO MENIKAH (Revisi)
43 BAB 40 Tidak Usah Sok Kenal!
44 Selamat berlebaran untuk saudara readers ku yang muslim....
45 BAB 41 WAJIB BERANGKAT PULANG BERSAMA
46 BAB 42 BERI RUANG UNTUK KU
47 BAB 43 KARENA DIA ISTRIKU
48 BAB 44 AKHIRNYA WISUDA
49 BAB 45 LOVELY HUSBAND
50 BAB 46 Terserah, asal jangan yang itu
51 BAB 47 SAYANG! PUAS?
52 BAB 48 Punya Banyak Di Rumah
53 BAB 49 Mama harus jaga jarak sama dia
54 BAB 50 Bersihkan bibir Anda sebelum berangkat
55 CURAHAN HATI AUTHOR
56 BAB 51 Kedatangan Mendadak Asisten Je (REVISI)
57 BAB 52 Sayang, aku duluan yaaa
58 BAB 53 Mainan Menarik
59 BAB 54 Kembalikan Sayang
60 BAB 55 Aku butuh pelampiasan!
61 BAB 56 Kau Harus Memuaskanku (Revisi: Ganti judul yaaa)
62 BAB 57 Hasil Kerja Istriku
63 BAB 58 aku diusir dari rumah
64 BAB 59 Aku Mau Tidur Sampai Pagi
65 BAB 60 Aku Bisa Membuatnya Menjadi Dekat
66 BAB 61 Keluar kalian semua!! (REVISIAN)
67 BAB 62 Karena aku mencintaimu, Raya
68 BAB 63 Aku Tidak Akan Memaksamu Untuk Mencintaiku
69 BAB 64 Aturan Dalam Novel, Author Adalah Penguasanya
70 BAB 65 Kenapa kau sangat menutup rapat hatimu sayang? (Sedikit revisian yee)
71 BAB 66 Aku harap kamu tidak melupakanku
72 BAB 67 amanah yang harus aku jaga
73 BAB 68 apa mereka merestui janda sepertiku?
74 BAB 69 Resepsi Pernikahan
75 BAB 70 Mama ada hubungan apa sama orang itu?
76 BAB 71 aku sangat sangat sangat mencintaimu
77 BAB 72 aku orang yang tidak suka menunggu
78 BAB 73 Enyah dari hadapanku!
79 BAB 74 Kamu mulai nakal ya…sayang
80 BAB 75 Tante, telepon mama…
81 BAB 76 Sesuatu terjadi?
82 BAB 77 jangan-jangan kamu sudah terpesona ya
83 BAB 78 Kenapa kamu begitu baik?
84 BAB 79 Tita hanya ingin mama bahagia
85 BAB 80 Bilang saja takut
86 BAB 81 Aku kan bisa memberi kekuatan padanya
87 BAB 82 Maaf Tuan Muda, anda juga harus keluar
88 BAB 83 Ah…menggemaskan sekali istriku ini…
89 BAB 84 bentar lagi pasti kumat cerewetnya
90 BAB 85 deket-deket, sentuh-sentuh, manja-manja
91 BAB 86 keluarga yang lengkap
92 BAB 87 Dia akan menerima kami kan ma?
93 BAB 88 Keluarga Kecil Yang Bahagia
94 BAB 89 di ruanganku sudah sangat banyak!
95 BAB 90 Teddy
96 BAB 91 kena semprot
97 BAB 92 Bajingan itu mengusir kami dengan kejam
98 BAB 93 Apa dia bukan anakku?
99 BAB 94 Aku ingin meminta restu pada mereka sebagai menantu
100 BAB 95 Rencana di jodohkan
101 BAB 96 Beraninya kamu
102 BAB 97 jangan minta berpisah dariku
103 BAB 98 Siapa Daliya?
104 Pekik Merdeka
105 BAB 99 Mama akan memutuskan pernikahan siri itu
106 Kalimat penyemangat dalam menulis
107 BAB 100 Siap Nyonya
108 BAB 101 Anda tidak diizinkan menyentuh tangan nona muda
109 BAB 102 Jaga pandangan Anda Tuan
110 BAB 103 Besaran, Satuan, dan Dimensi
111 BAB 104 Jangan coba-coba mendekatinya
112 BAB 105 Aku sudah menikah
113 BAB 106 harus tanggung jawab
114 BAB 107 aku masih menjadi istrinya
115 BAB 108 Rarw…Miaw
116 BAB 109 Ntar Si Mylano Bangkit Lagi
117 BAB 110 Om Je orang baik
118 BAB 111 Lu Manut Lu Aman
119 BAB 112 Darah!
120 BAB 113 Masih Tentang Drama Darah
121 BAB 114 Kalau Sakit Katakan Sakit
122 BAB 115 aku sudah merindukan tempat mu
123 BAB 116 Mas Darren datang berkunjung (Hiatus dalam waktu yang tidak bisa ditentukan)
124 Huek
125 Hadiah besar
126 Nero, Aku Masih Mencintaimu
127 Mirip Ngidam
128 Restuku Hanya Berlaku Hari Ini!
129 Kayak Krupuk di Siram Air
130 Akting Yang Jelek
131 Huwek lagi, ngidam kali
132 Ternyata masih berlanjut
133 Konfirmasi Idaman Mengenai Kehamilan
134 CEO Ku Suamiku
135 Pastikan Malam Ini
136 Pertemuan Yang Disengaja
137 Aku Mencintaimu Sayang
138 Bicara Dari Hati Ke Hati
139 Mama ku sayang…papa ku sayang
140 Aku sudah menemukan ibuku
141 Selamat Idul Fitri
142 Nero Ku Sayang
143 aku nggak suka di lihat banyak orang
144 Kalian yang bertanggung jawab
145 Kalau bisa aku ingin seharian aja di kamar
146 Kamu mau mengintip istriku?
147 Aku pergi dulu
Episodes

Updated 147 Episodes

1
BAB 1 Mall dan Meeting
2
BAB 2 Lowongan Pekerjaan
3
BAB 3 Lari Pagi Bersama
4
BAB 4 Mencari Pekerjaan (1)
5
BAB 5 Mencari Pekerjaan (2)
6
BAB 6 Elektronic Shopping
7
BAB 7 Melamar Pekerjaan (1)
8
BAB 8 Melamar Pekerjaan (2)
9
BAB 9 Sahabat Baru
10
BAB 10 Asisten Je
11
BAB 11 Ujian Akhir
12
BAB 12 Keputusan
13
BAB 13 Dia pikir siapa dia?
14
BAB 14 Show Room Mobil
15
BAB 15 Tugas Pertama Sekretaris Raya
16
BAB 16 Masih Flash Back On ya
17
BAB 17 Lembur Mendadak
18
BAB 18 Kedatangan istri bos
19
BAB 19 Welcome To The Lembur…Again
20
BAB 20 Kita di perumahan yang sama?
21
BAB 21 Apa ini artisnya ma??
22
BAB 22 Santai di Hari Minggu
23
BAB 23 Bu Arumi
24
BAB 24 Bertemu Lagi
25
BAB 25 Asisten Jutek
26
BAB 26 Olimpiade Matematika
27
BAB 27 Anda Terpesona Dengan Saya
28
BAB 28 Siap Olimpiade Matematika
29
BAB 29 Kedatangan Keluarga Besar
30
Pengumuman
31
BAB 30 Persaingan Dua Hati
32
BAB 31 MASIH PERSAINGAN DUA HATI
33
BAB 32 Menjemput Raya
34
BAB 33 KASUS KECELAKAAN AMRI
35
BAB 34 Pertemuan Yang Tidak Disengaja
36
BAB 35 PENYAKIT ALERGI YANG ANEH
37
BAB 36 ASISTEN JE BERULAH
38
BAB 37 PERETAS HANDAL
39
Pengumuman (bukan update)
40
BAB 38
41
Isi hati author
42
BAB 39 AYO MENIKAH (Revisi)
43
BAB 40 Tidak Usah Sok Kenal!
44
Selamat berlebaran untuk saudara readers ku yang muslim....
45
BAB 41 WAJIB BERANGKAT PULANG BERSAMA
46
BAB 42 BERI RUANG UNTUK KU
47
BAB 43 KARENA DIA ISTRIKU
48
BAB 44 AKHIRNYA WISUDA
49
BAB 45 LOVELY HUSBAND
50
BAB 46 Terserah, asal jangan yang itu
51
BAB 47 SAYANG! PUAS?
52
BAB 48 Punya Banyak Di Rumah
53
BAB 49 Mama harus jaga jarak sama dia
54
BAB 50 Bersihkan bibir Anda sebelum berangkat
55
CURAHAN HATI AUTHOR
56
BAB 51 Kedatangan Mendadak Asisten Je (REVISI)
57
BAB 52 Sayang, aku duluan yaaa
58
BAB 53 Mainan Menarik
59
BAB 54 Kembalikan Sayang
60
BAB 55 Aku butuh pelampiasan!
61
BAB 56 Kau Harus Memuaskanku (Revisi: Ganti judul yaaa)
62
BAB 57 Hasil Kerja Istriku
63
BAB 58 aku diusir dari rumah
64
BAB 59 Aku Mau Tidur Sampai Pagi
65
BAB 60 Aku Bisa Membuatnya Menjadi Dekat
66
BAB 61 Keluar kalian semua!! (REVISIAN)
67
BAB 62 Karena aku mencintaimu, Raya
68
BAB 63 Aku Tidak Akan Memaksamu Untuk Mencintaiku
69
BAB 64 Aturan Dalam Novel, Author Adalah Penguasanya
70
BAB 65 Kenapa kau sangat menutup rapat hatimu sayang? (Sedikit revisian yee)
71
BAB 66 Aku harap kamu tidak melupakanku
72
BAB 67 amanah yang harus aku jaga
73
BAB 68 apa mereka merestui janda sepertiku?
74
BAB 69 Resepsi Pernikahan
75
BAB 70 Mama ada hubungan apa sama orang itu?
76
BAB 71 aku sangat sangat sangat mencintaimu
77
BAB 72 aku orang yang tidak suka menunggu
78
BAB 73 Enyah dari hadapanku!
79
BAB 74 Kamu mulai nakal ya…sayang
80
BAB 75 Tante, telepon mama…
81
BAB 76 Sesuatu terjadi?
82
BAB 77 jangan-jangan kamu sudah terpesona ya
83
BAB 78 Kenapa kamu begitu baik?
84
BAB 79 Tita hanya ingin mama bahagia
85
BAB 80 Bilang saja takut
86
BAB 81 Aku kan bisa memberi kekuatan padanya
87
BAB 82 Maaf Tuan Muda, anda juga harus keluar
88
BAB 83 Ah…menggemaskan sekali istriku ini…
89
BAB 84 bentar lagi pasti kumat cerewetnya
90
BAB 85 deket-deket, sentuh-sentuh, manja-manja
91
BAB 86 keluarga yang lengkap
92
BAB 87 Dia akan menerima kami kan ma?
93
BAB 88 Keluarga Kecil Yang Bahagia
94
BAB 89 di ruanganku sudah sangat banyak!
95
BAB 90 Teddy
96
BAB 91 kena semprot
97
BAB 92 Bajingan itu mengusir kami dengan kejam
98
BAB 93 Apa dia bukan anakku?
99
BAB 94 Aku ingin meminta restu pada mereka sebagai menantu
100
BAB 95 Rencana di jodohkan
101
BAB 96 Beraninya kamu
102
BAB 97 jangan minta berpisah dariku
103
BAB 98 Siapa Daliya?
104
Pekik Merdeka
105
BAB 99 Mama akan memutuskan pernikahan siri itu
106
Kalimat penyemangat dalam menulis
107
BAB 100 Siap Nyonya
108
BAB 101 Anda tidak diizinkan menyentuh tangan nona muda
109
BAB 102 Jaga pandangan Anda Tuan
110
BAB 103 Besaran, Satuan, dan Dimensi
111
BAB 104 Jangan coba-coba mendekatinya
112
BAB 105 Aku sudah menikah
113
BAB 106 harus tanggung jawab
114
BAB 107 aku masih menjadi istrinya
115
BAB 108 Rarw…Miaw
116
BAB 109 Ntar Si Mylano Bangkit Lagi
117
BAB 110 Om Je orang baik
118
BAB 111 Lu Manut Lu Aman
119
BAB 112 Darah!
120
BAB 113 Masih Tentang Drama Darah
121
BAB 114 Kalau Sakit Katakan Sakit
122
BAB 115 aku sudah merindukan tempat mu
123
BAB 116 Mas Darren datang berkunjung (Hiatus dalam waktu yang tidak bisa ditentukan)
124
Huek
125
Hadiah besar
126
Nero, Aku Masih Mencintaimu
127
Mirip Ngidam
128
Restuku Hanya Berlaku Hari Ini!
129
Kayak Krupuk di Siram Air
130
Akting Yang Jelek
131
Huwek lagi, ngidam kali
132
Ternyata masih berlanjut
133
Konfirmasi Idaman Mengenai Kehamilan
134
CEO Ku Suamiku
135
Pastikan Malam Ini
136
Pertemuan Yang Disengaja
137
Aku Mencintaimu Sayang
138
Bicara Dari Hati Ke Hati
139
Mama ku sayang…papa ku sayang
140
Aku sudah menemukan ibuku
141
Selamat Idul Fitri
142
Nero Ku Sayang
143
aku nggak suka di lihat banyak orang
144
Kalian yang bertanggung jawab
145
Kalau bisa aku ingin seharian aja di kamar
146
Kamu mau mengintip istriku?
147
Aku pergi dulu

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!