Karena Aku Mencintaimu, Raya

Karena Aku Mencintaimu, Raya

BAB 1 Mall dan Meeting

“Mama…tapek akuuu” Rengek suara imut di

dalam gendongannya. Pipi cabbynya menggembung sehingga memunculkan wajah yang

sangat menggemaskan. Raya tertawa gemas seraya mencubit pipi putrinya.

“Padahal Hanum selalu gendong mama lho,

dimana capeknya coba” Kata Raya memandang putrinya.

“Lapel mama…” Kata gadis kecil itu

dengan wajah melas seraya mengelus perutnya yang bahkan kelihatan buncit walau

sedang dalam keadaan lapar.

“Huh, makan aja yang di duluin, nih

kakak aja masih dapat satu baju, iya adek udah banyak…noh” Protes Titania

seraya mengangkat paper bag di tangannya yang berisi pakaian Hanum. Gadis kecil

itu hanya meringis dan hampir menangis.

“Pi Anium lapel mama…” Matanya sudah

berkaca-kaca. Raya jadi tidak tega melihatnya.

“Iya..iya, baiklah kita istirahat cari

makan dulu ya, Kakak Tita nanti dilanjut lagi cari bajunya, ya…” Raya menengahi

perdebatan kedua putrinya. Titania mengangguk dan mengikuti Raya menuju sebuah

kafe yang ada di dalam mall.

Mereka hari ini memang berjalan-jalan

untuk membeli perlengkapan sehari-hari, karena mereka baru pindah dan kebutuhan

rumah tangga juga belum dipenuhi. Raya membeli sebuah rumah tinggal dengan tiga

kamar tidur lengkap dengan kamar mandi dalam, dapur, dan satu kamar mandi luar.

Perlengkapan rumah tangga masih kosong, sehingga ia mengajak kedua putrinya

mencari perlengkapan rumah tangga sekalian baju untuk kedua putrinya.

Dan di sinilah mereka, di sebuah kafe

di dalam mall yang mereka kunjungi. Hanum bersenandung riang di tempat duduknya.

Ia menunggu pesanannya dengan tidak sabar.

“Tak napa lama” Rengeknya pada

kakaknya.

“Ish…sabar dulu napa, ini juga masih di

masak kali” Kata Titania ketus. Raya hanya menggeleng menyaksikan perdebatan

kedua putrinya. Titania memang sifatnya ceplas ceplos cenderung judes, mirip

banget sama sifat Ervin papanya. Tapi itu tidak sungguh-sungguh ketika bersama

keluarganya.

“Mama…” Rengek Hanum menatap Raya.

Wanita itu mengelus kepala Hanum sayang.

“Iya, sabar ya, sebentar lagi pesenan

Hanum datang…” Baru menghibur putri kecilnya, hidangan mereka datang. Mata Hanum

langsung melebar berbinar. Tersaji hidangan di meja dengan tertata apik, sup

bola daging, nugget ayam, sosis bakar kecap kesukaan Hanum, ayam kremes dan

omelet telur dan sayuran kesukaan Titania, minumannya ada es krim vanilla

kesukaan Hanum, dan capcin kesukaan Titania, sementara Raya hanya memesan es

kelapa muda. Raya menyiapkan sepiring nasi dengan lauk yang di tata rapi di

sebelah nasi. Hebatnya Hanum tidak mau di suapi, ia bilang bahwa ia sudah gede

tidak mau manja. Hal itu membuat Raya merasa bersyukur. Raya hendak menyiapkan

nasi juga untuk Titania, namun langsung ditolak dengan cuek.

“Aku bisa sendiri Ma…” Raya tersenyum

kemudian mengelus kepala Titania. Ia menyaksikan kedua putrinya makan dengan

lahap, sesekali Raya akan menghapus noda saus di sekitar bibir dan pipi Hanum.

.

.

Tok

Tok

Laki-laki gagah itu memutar hendel

pintu dan mendorong pintu memasuki ruangan bernuansa kalem nan sejuk. Tampak

seorang pria sedang duduk di kursi kebesarannya tanpa merasa terganggu dengan

keberadaan seseorang yang masuk. Karena ia tahu siapa yang memasuki ruangannya,

sehingga ia tetap fokus pada laptop di depannya.

“Tuan, meeting dengan perusahaan

Nirwana Raya sudah siap” Kata pria itu yang membuat laki-laki serius itu

mendongak menatapnya, kemudian mengangguk. Ia menyelesaikan ketikannya sekilas

kemudian berdiri meraih jas yang tersampir di sandaran kursinya.

“Je, kau atur nanti baiknya kerja sama

itu, aku mau tahunya beres.” Perintah atasannya.

“Baik Tuan, Anda tidak perlu

mengeluarkan suara sedikitpun”

“Bagus” Mereka keluar meninggalkan

ruangan kantor menuju lift eksklusif khusus presdir dan berlalu menuju tempat

parkir.

Asisten Je melajukan mobil dengan

kecepatan sedang merambah lalu lintas kota yang mulai padat. Mereka akan

bertemu dengan klien di restoran Chines Food, restoran yang memang menyediakan

tempat khusus bagi pertemuan para pebisnis untuk membangun jaringan bisnis.

Mereka tiba di lokasi bertepatan dengan

klien yang sama-sama ingin masuk ke dalam, sehingga klien itu mempersilahkan Alvero

dan Asisten Je masuk terlebih dahulu. Kedua pria gagah itu memasuki restoran di

ikuti oleh pria paruh baya dan sekretarisnya seorang wanita dengan dandanan

menor dan pakaian yang kurang bahan. Namun, kedua pria di depan tidak pernah menghiraukan

keberadaan sekretaris itu.

Mereka memasuki ruangan VVIP yang sudah

dipesan, dengan hidangan yang langsung disajikan begitu mereka duduk.

“Baik Tuan Haryo, apa yang bisa Anda

tawarkan agar kami bersedia bekerja sama dengan perusahaan Anda?” Tanya Asisten

Je langsung pada pokok bahasan. Baginya basa-basi sesuatu yang muluk-muluk dan

membuang-buang waktu.

Haryo, laki-laki paruh baya itu melirik

sekretarisnya untuk memulai rencananya memuluskan kerja sama tersebut.

Sekretaris itu berdiri dengan gaya yang di buat seksi bahkan ia berusaha

merendahkan dadanya untuk menarik perhatian kedua pria tersebut.

“Lakukan dengan benar Nona kalau ingin

kerja sama lancar!” Sentak Asisten Je tajam membuat sekretaris itu langsung

pucat pasi.

“Ba..baik Tuan” Sekretaris Rina

langsung memulai presentasinya dengan gugup, sesekali ia melirik ke arah

Asisten Je yang masih tetap berwajah datar. Suasana di ruang VVIP menjadi

mencekam, dua orang pria yang tidak bisa tersentuh dan seorang pria paruh baya

dengan sekretarisnya yang berusaha menyajikan presentasi yang menarik. Harapan

Haryo, ia bisa mengikat perjanjian itu melalui keseksian sekretarisnya. Namun

ternyata hal itu tidak mempengaruhi kedua pria di depan mereka.

Setelah satu jam di lalui dengan cukup

membosankan, akhirnya presentasi berakhir dan cukup membuat Alvero dan Asisten

Je tertarik, namun belum cukup untuk bisa menanamkan investasi yang besar. Mereka

akan menanamkan sahamnya sejumlah 15% saja, walaupun mengecewakan bagi Haryo,

ia tetap menerima dengan senang, dan kesepakatan akan dilakukan di kantor

Alvero. Haryo harus menerima konsekwensi mencari lebih banyak lagi penanam

saham agar perusahaannya tetap bertahan.

Sekretaris Rina mempersilahkan Tuan

Alvero dan Asisten Je menikmati hidangan yang disediakan, sesekali ia

menawarkan hidangan lain pada Asisten Je, tapi pria itu tidak bergeming. Dalam

kesempatan langka itu sekretaris Rina sengaja menyenggolkan tangannya ke tangan

Asisten Je, pria itu langsung wajahnya mengeras penuh kebencian dan jijik, sehingga

ia langsung mengambil handsanityzer dan menyemprotkan berulang-ulang ke

tangannya yang disentuh tadi. Dalam waktu lima detik langsung muncul gatal-gatal

di seluruh tangan dan tubuhnya, ia hanya bisa menahan dengan rasa jijik yang

luar biasa, seakan ia telah terkena bakteri. Alvero mengetahui asistennya

mengalami gatal-gatal tapi tidak mau merusak persepsi orang tentangnya dan

perusahaannya karena memiliki asisten yang mengalami alergi parah, ia langsung

menggebrak meja dengan wajah garang, ia berdiri dan menyeret lengan Asisten Je

kemudian berucap dengan marah.

“Kerja sama batal!” Kedua orang itu

langsung pucat pasi dengan tangan sektetaris Rina yang gemetar ketakutan. Haryo

memandang sekretaris Rina dengan geram.

“Tuan…tolong pertimbangkan lagi” Haryo

memohon seraya menangkupkan kedua tangannya.

“Sekretarismu merusaknya!” Sentak

Alvero tajam tanpa memandang ke arah wanita itu.. Haryo langsung terduduk lemas

tak percaya, kerja sama yang sudah di pegang dalam genggaman tangan dalam waktu

tidak ada lima menit langsung hancur. Ia menatap sekretarisnya nyalang.

“Kenapa kamu membuat masalah hah! Kerja

sama kita gagal, haahhh!” Bentak Haryo marah kemudian pergi meninggalkan

sekretaris Rina yang masih pucat pasi. Haryo kembali berbalik dengan wajah

merah padam.

“Kamu di pecat!” Ucapnya dengan tekanan

kemarahan.

“Tu..tuan…jangan pecat saya…” Hiba

sekretaris Rina. Haryo tidak perduli, dia pergi meninggalkan wanita itu dengan

tergesa. Sekretaris Rina hanya duduk lemas seraya menangis meratapi nasibnya

yang sial. Hilang sudah kemewahan hidup yang selalu diberikan Haryo setiap

harinya, sugar daddynya telah pergi…

Sementara itu Tuan Alvero dan Asisten

Je melaju ke rumah sakit untuk mengobati gatal-gatal yang muncul di tangan

Asisten Je yang menjadi memerah karena terus digaruk dengan kasar begitu sampai

di dalam mobil.

Alvero yang menggantikan menyetir tidak

bisa menghentikan, dia hanya bisa menahan dengan mulutnya untuk tidak di garuk,

tapi tetap percuma karena Asisten Je menggaruk dengan semakin jijik.

“Hei, jangan kau garuk terus, nanti

tambah lecet!” Seru Alvero merasa cemas, ini kali kedua dia menyaksikan gejala

aneh yang muncul di kulit Asisten Je ketika ia bersentuhan dengan seorang

wanita, sampai kinipun ia tidak tahu kenapa laki-laki di sebelahnya begitu

benci dan jijik terhadap wanita. Asisten Je hanya diam dengan tetap menggaruk

tangannya, bahkan kini sudah muncul kemerahan dan terkelupas seperti habis

terbakar.

Mereka tiba di rumah sakit langganannya

dan langsung ditangani dengan segera oleh pihak rumah sakit dengan fasilitas

istimewa.

To Be Continued

Terpopuler

Comments

Soraya

Soraya

permisi numpang duduk dl ya kak

2023-10-24

1

lihat semua
Episodes
1 BAB 1 Mall dan Meeting
2 BAB 2 Lowongan Pekerjaan
3 BAB 3 Lari Pagi Bersama
4 BAB 4 Mencari Pekerjaan (1)
5 BAB 5 Mencari Pekerjaan (2)
6 BAB 6 Elektronic Shopping
7 BAB 7 Melamar Pekerjaan (1)
8 BAB 8 Melamar Pekerjaan (2)
9 BAB 9 Sahabat Baru
10 BAB 10 Asisten Je
11 BAB 11 Ujian Akhir
12 BAB 12 Keputusan
13 BAB 13 Dia pikir siapa dia?
14 BAB 14 Show Room Mobil
15 BAB 15 Tugas Pertama Sekretaris Raya
16 BAB 16 Masih Flash Back On ya
17 BAB 17 Lembur Mendadak
18 BAB 18 Kedatangan istri bos
19 BAB 19 Welcome To The Lembur…Again
20 BAB 20 Kita di perumahan yang sama?
21 BAB 21 Apa ini artisnya ma??
22 BAB 22 Santai di Hari Minggu
23 BAB 23 Bu Arumi
24 BAB 24 Bertemu Lagi
25 BAB 25 Asisten Jutek
26 BAB 26 Olimpiade Matematika
27 BAB 27 Anda Terpesona Dengan Saya
28 BAB 28 Siap Olimpiade Matematika
29 BAB 29 Kedatangan Keluarga Besar
30 Pengumuman
31 BAB 30 Persaingan Dua Hati
32 BAB 31 MASIH PERSAINGAN DUA HATI
33 BAB 32 Menjemput Raya
34 BAB 33 KASUS KECELAKAAN AMRI
35 BAB 34 Pertemuan Yang Tidak Disengaja
36 BAB 35 PENYAKIT ALERGI YANG ANEH
37 BAB 36 ASISTEN JE BERULAH
38 BAB 37 PERETAS HANDAL
39 Pengumuman (bukan update)
40 BAB 38
41 Isi hati author
42 BAB 39 AYO MENIKAH (Revisi)
43 BAB 40 Tidak Usah Sok Kenal!
44 Selamat berlebaran untuk saudara readers ku yang muslim....
45 BAB 41 WAJIB BERANGKAT PULANG BERSAMA
46 BAB 42 BERI RUANG UNTUK KU
47 BAB 43 KARENA DIA ISTRIKU
48 BAB 44 AKHIRNYA WISUDA
49 BAB 45 LOVELY HUSBAND
50 BAB 46 Terserah, asal jangan yang itu
51 BAB 47 SAYANG! PUAS?
52 BAB 48 Punya Banyak Di Rumah
53 BAB 49 Mama harus jaga jarak sama dia
54 BAB 50 Bersihkan bibir Anda sebelum berangkat
55 CURAHAN HATI AUTHOR
56 BAB 51 Kedatangan Mendadak Asisten Je (REVISI)
57 BAB 52 Sayang, aku duluan yaaa
58 BAB 53 Mainan Menarik
59 BAB 54 Kembalikan Sayang
60 BAB 55 Aku butuh pelampiasan!
61 BAB 56 Kau Harus Memuaskanku (Revisi: Ganti judul yaaa)
62 BAB 57 Hasil Kerja Istriku
63 BAB 58 aku diusir dari rumah
64 BAB 59 Aku Mau Tidur Sampai Pagi
65 BAB 60 Aku Bisa Membuatnya Menjadi Dekat
66 BAB 61 Keluar kalian semua!! (REVISIAN)
67 BAB 62 Karena aku mencintaimu, Raya
68 BAB 63 Aku Tidak Akan Memaksamu Untuk Mencintaiku
69 BAB 64 Aturan Dalam Novel, Author Adalah Penguasanya
70 BAB 65 Kenapa kau sangat menutup rapat hatimu sayang? (Sedikit revisian yee)
71 BAB 66 Aku harap kamu tidak melupakanku
72 BAB 67 amanah yang harus aku jaga
73 BAB 68 apa mereka merestui janda sepertiku?
74 BAB 69 Resepsi Pernikahan
75 BAB 70 Mama ada hubungan apa sama orang itu?
76 BAB 71 aku sangat sangat sangat mencintaimu
77 BAB 72 aku orang yang tidak suka menunggu
78 BAB 73 Enyah dari hadapanku!
79 BAB 74 Kamu mulai nakal ya…sayang
80 BAB 75 Tante, telepon mama…
81 BAB 76 Sesuatu terjadi?
82 BAB 77 jangan-jangan kamu sudah terpesona ya
83 BAB 78 Kenapa kamu begitu baik?
84 BAB 79 Tita hanya ingin mama bahagia
85 BAB 80 Bilang saja takut
86 BAB 81 Aku kan bisa memberi kekuatan padanya
87 BAB 82 Maaf Tuan Muda, anda juga harus keluar
88 BAB 83 Ah…menggemaskan sekali istriku ini…
89 BAB 84 bentar lagi pasti kumat cerewetnya
90 BAB 85 deket-deket, sentuh-sentuh, manja-manja
91 BAB 86 keluarga yang lengkap
92 BAB 87 Dia akan menerima kami kan ma?
93 BAB 88 Keluarga Kecil Yang Bahagia
94 BAB 89 di ruanganku sudah sangat banyak!
95 BAB 90 Teddy
96 BAB 91 kena semprot
97 BAB 92 Bajingan itu mengusir kami dengan kejam
98 BAB 93 Apa dia bukan anakku?
99 BAB 94 Aku ingin meminta restu pada mereka sebagai menantu
100 BAB 95 Rencana di jodohkan
101 BAB 96 Beraninya kamu
102 BAB 97 jangan minta berpisah dariku
103 BAB 98 Siapa Daliya?
104 Pekik Merdeka
105 BAB 99 Mama akan memutuskan pernikahan siri itu
106 Kalimat penyemangat dalam menulis
107 BAB 100 Siap Nyonya
108 BAB 101 Anda tidak diizinkan menyentuh tangan nona muda
109 BAB 102 Jaga pandangan Anda Tuan
110 BAB 103 Besaran, Satuan, dan Dimensi
111 BAB 104 Jangan coba-coba mendekatinya
112 BAB 105 Aku sudah menikah
113 BAB 106 harus tanggung jawab
114 BAB 107 aku masih menjadi istrinya
115 BAB 108 Rarw…Miaw
116 BAB 109 Ntar Si Mylano Bangkit Lagi
117 BAB 110 Om Je orang baik
118 BAB 111 Lu Manut Lu Aman
119 BAB 112 Darah!
120 BAB 113 Masih Tentang Drama Darah
121 BAB 114 Kalau Sakit Katakan Sakit
122 BAB 115 aku sudah merindukan tempat mu
123 BAB 116 Mas Darren datang berkunjung (Hiatus dalam waktu yang tidak bisa ditentukan)
124 Huek
125 Hadiah besar
126 Nero, Aku Masih Mencintaimu
127 Mirip Ngidam
128 Restuku Hanya Berlaku Hari Ini!
129 Kayak Krupuk di Siram Air
130 Akting Yang Jelek
131 Huwek lagi, ngidam kali
132 Ternyata masih berlanjut
133 Konfirmasi Idaman Mengenai Kehamilan
134 CEO Ku Suamiku
135 Pastikan Malam Ini
136 Pertemuan Yang Disengaja
137 Aku Mencintaimu Sayang
138 Bicara Dari Hati Ke Hati
139 Mama ku sayang…papa ku sayang
140 Aku sudah menemukan ibuku
141 Selamat Idul Fitri
142 Nero Ku Sayang
143 aku nggak suka di lihat banyak orang
144 Kalian yang bertanggung jawab
145 Kalau bisa aku ingin seharian aja di kamar
146 Kamu mau mengintip istriku?
147 Aku pergi dulu
Episodes

Updated 147 Episodes

1
BAB 1 Mall dan Meeting
2
BAB 2 Lowongan Pekerjaan
3
BAB 3 Lari Pagi Bersama
4
BAB 4 Mencari Pekerjaan (1)
5
BAB 5 Mencari Pekerjaan (2)
6
BAB 6 Elektronic Shopping
7
BAB 7 Melamar Pekerjaan (1)
8
BAB 8 Melamar Pekerjaan (2)
9
BAB 9 Sahabat Baru
10
BAB 10 Asisten Je
11
BAB 11 Ujian Akhir
12
BAB 12 Keputusan
13
BAB 13 Dia pikir siapa dia?
14
BAB 14 Show Room Mobil
15
BAB 15 Tugas Pertama Sekretaris Raya
16
BAB 16 Masih Flash Back On ya
17
BAB 17 Lembur Mendadak
18
BAB 18 Kedatangan istri bos
19
BAB 19 Welcome To The Lembur…Again
20
BAB 20 Kita di perumahan yang sama?
21
BAB 21 Apa ini artisnya ma??
22
BAB 22 Santai di Hari Minggu
23
BAB 23 Bu Arumi
24
BAB 24 Bertemu Lagi
25
BAB 25 Asisten Jutek
26
BAB 26 Olimpiade Matematika
27
BAB 27 Anda Terpesona Dengan Saya
28
BAB 28 Siap Olimpiade Matematika
29
BAB 29 Kedatangan Keluarga Besar
30
Pengumuman
31
BAB 30 Persaingan Dua Hati
32
BAB 31 MASIH PERSAINGAN DUA HATI
33
BAB 32 Menjemput Raya
34
BAB 33 KASUS KECELAKAAN AMRI
35
BAB 34 Pertemuan Yang Tidak Disengaja
36
BAB 35 PENYAKIT ALERGI YANG ANEH
37
BAB 36 ASISTEN JE BERULAH
38
BAB 37 PERETAS HANDAL
39
Pengumuman (bukan update)
40
BAB 38
41
Isi hati author
42
BAB 39 AYO MENIKAH (Revisi)
43
BAB 40 Tidak Usah Sok Kenal!
44
Selamat berlebaran untuk saudara readers ku yang muslim....
45
BAB 41 WAJIB BERANGKAT PULANG BERSAMA
46
BAB 42 BERI RUANG UNTUK KU
47
BAB 43 KARENA DIA ISTRIKU
48
BAB 44 AKHIRNYA WISUDA
49
BAB 45 LOVELY HUSBAND
50
BAB 46 Terserah, asal jangan yang itu
51
BAB 47 SAYANG! PUAS?
52
BAB 48 Punya Banyak Di Rumah
53
BAB 49 Mama harus jaga jarak sama dia
54
BAB 50 Bersihkan bibir Anda sebelum berangkat
55
CURAHAN HATI AUTHOR
56
BAB 51 Kedatangan Mendadak Asisten Je (REVISI)
57
BAB 52 Sayang, aku duluan yaaa
58
BAB 53 Mainan Menarik
59
BAB 54 Kembalikan Sayang
60
BAB 55 Aku butuh pelampiasan!
61
BAB 56 Kau Harus Memuaskanku (Revisi: Ganti judul yaaa)
62
BAB 57 Hasil Kerja Istriku
63
BAB 58 aku diusir dari rumah
64
BAB 59 Aku Mau Tidur Sampai Pagi
65
BAB 60 Aku Bisa Membuatnya Menjadi Dekat
66
BAB 61 Keluar kalian semua!! (REVISIAN)
67
BAB 62 Karena aku mencintaimu, Raya
68
BAB 63 Aku Tidak Akan Memaksamu Untuk Mencintaiku
69
BAB 64 Aturan Dalam Novel, Author Adalah Penguasanya
70
BAB 65 Kenapa kau sangat menutup rapat hatimu sayang? (Sedikit revisian yee)
71
BAB 66 Aku harap kamu tidak melupakanku
72
BAB 67 amanah yang harus aku jaga
73
BAB 68 apa mereka merestui janda sepertiku?
74
BAB 69 Resepsi Pernikahan
75
BAB 70 Mama ada hubungan apa sama orang itu?
76
BAB 71 aku sangat sangat sangat mencintaimu
77
BAB 72 aku orang yang tidak suka menunggu
78
BAB 73 Enyah dari hadapanku!
79
BAB 74 Kamu mulai nakal ya…sayang
80
BAB 75 Tante, telepon mama…
81
BAB 76 Sesuatu terjadi?
82
BAB 77 jangan-jangan kamu sudah terpesona ya
83
BAB 78 Kenapa kamu begitu baik?
84
BAB 79 Tita hanya ingin mama bahagia
85
BAB 80 Bilang saja takut
86
BAB 81 Aku kan bisa memberi kekuatan padanya
87
BAB 82 Maaf Tuan Muda, anda juga harus keluar
88
BAB 83 Ah…menggemaskan sekali istriku ini…
89
BAB 84 bentar lagi pasti kumat cerewetnya
90
BAB 85 deket-deket, sentuh-sentuh, manja-manja
91
BAB 86 keluarga yang lengkap
92
BAB 87 Dia akan menerima kami kan ma?
93
BAB 88 Keluarga Kecil Yang Bahagia
94
BAB 89 di ruanganku sudah sangat banyak!
95
BAB 90 Teddy
96
BAB 91 kena semprot
97
BAB 92 Bajingan itu mengusir kami dengan kejam
98
BAB 93 Apa dia bukan anakku?
99
BAB 94 Aku ingin meminta restu pada mereka sebagai menantu
100
BAB 95 Rencana di jodohkan
101
BAB 96 Beraninya kamu
102
BAB 97 jangan minta berpisah dariku
103
BAB 98 Siapa Daliya?
104
Pekik Merdeka
105
BAB 99 Mama akan memutuskan pernikahan siri itu
106
Kalimat penyemangat dalam menulis
107
BAB 100 Siap Nyonya
108
BAB 101 Anda tidak diizinkan menyentuh tangan nona muda
109
BAB 102 Jaga pandangan Anda Tuan
110
BAB 103 Besaran, Satuan, dan Dimensi
111
BAB 104 Jangan coba-coba mendekatinya
112
BAB 105 Aku sudah menikah
113
BAB 106 harus tanggung jawab
114
BAB 107 aku masih menjadi istrinya
115
BAB 108 Rarw…Miaw
116
BAB 109 Ntar Si Mylano Bangkit Lagi
117
BAB 110 Om Je orang baik
118
BAB 111 Lu Manut Lu Aman
119
BAB 112 Darah!
120
BAB 113 Masih Tentang Drama Darah
121
BAB 114 Kalau Sakit Katakan Sakit
122
BAB 115 aku sudah merindukan tempat mu
123
BAB 116 Mas Darren datang berkunjung (Hiatus dalam waktu yang tidak bisa ditentukan)
124
Huek
125
Hadiah besar
126
Nero, Aku Masih Mencintaimu
127
Mirip Ngidam
128
Restuku Hanya Berlaku Hari Ini!
129
Kayak Krupuk di Siram Air
130
Akting Yang Jelek
131
Huwek lagi, ngidam kali
132
Ternyata masih berlanjut
133
Konfirmasi Idaman Mengenai Kehamilan
134
CEO Ku Suamiku
135
Pastikan Malam Ini
136
Pertemuan Yang Disengaja
137
Aku Mencintaimu Sayang
138
Bicara Dari Hati Ke Hati
139
Mama ku sayang…papa ku sayang
140
Aku sudah menemukan ibuku
141
Selamat Idul Fitri
142
Nero Ku Sayang
143
aku nggak suka di lihat banyak orang
144
Kalian yang bertanggung jawab
145
Kalau bisa aku ingin seharian aja di kamar
146
Kamu mau mengintip istriku?
147
Aku pergi dulu

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!