BAB 9 Sahabat Baru

Pagi yang cerah kembali menyapa

keluarga kecil Raya. Rutinitas subuh mereka lakukan kemudian keliling kompleks

perumahan namun hari ini mereka tidak makan bubur ayam, karena Raya berjanji

akan memasak nasi goreng favorit mereka.

Nasi goreng sea food ditambah telur

mata sapi merupakan sarapan favorit mereka di Jakarta. Semua masakan Raya memang

tidak ada yang tidak enak, Titania lebih memilih makan di rumah daripada di

luar rumah sepulang sekolah.

“Mama jadi ke perusahaan itu lagi?”

Tanya Titania di sela makannya. Raya mengangguk.

“Heem, mama lolos tahap berikutnya

sayang”

“Tita sepertinya nggak kekurangan

apa-apa deh mam, kenapa harus bekerja? Daddy juga ndak pernah telat ngirim ke

Tita, pun keluarga Papa Ian kan juga tiap bulan ngirimi?” Protes Titania pelan.

Raya menghembuskan napasnya perlahan kemudian tersenyum lembut.

“Iya sayang, tapi mama ingin suasana

baru biar mama ada kesibukan, ndak enak lho nganggur di rumah terus…”

“Mama kan bisa buka kafe, masakan mama

enak kok” Raya menggeleng.

“Mama nggak terlalu suka sayang, tapi

kalau kakak Tita nggak ngebolehin mama kerja, mama bakal batalin undangan

tesnya” Kata Raya akhirnya membuat Titania membelalak terkejut.

“Jangan mam, mama udah bersusah payah

itu, asal nanti mama nggak lupa aja sama kita” Kata Titania terutama dikata

terakhir dengan lirih. Raya tersenyum kemudian memeluk anaknya.

“Sayang…selama mama kerja di Jakarta

pernah mama lupa kewajiban mama?” Titania menggeleng.

“Maafin Tita ma…” Lirih gadis itu

seraya menunduk.

“Hei…sudah jangan gitu ah…bentar lagi

kakak berangkat lho, kalau sedih nanti gimana di sekolahnya…senyum dong”

Titania mengangkat wajahnya kemudian tersenyum tapi hanya sebentar, membuat

mamanya menggeleng-geleng. Susah sekali nak membuatmu tersenyum. Sementara

Hanum malah asyik dengan makan yang berlepotan tanpa memperdulikan percakapan

kedua orang di sebelahnya.

“Aiiihh…pipi anak mama kenapa ini?”

Raya kaget dengan wajah Hanum yang sudah tercoreng moreng dengan saos membuat

Raya tertawa dan Titania hanya menggeleng heran. Raya segera melap wajah Hanum

dengan tissue yang ada di meja makan.

Selesai makan, Titania berangkat

sekolah, ia sekarang menaiki sepeda mini untuk ke sekolah yang dibelikan Raya.

Dengan begitu Titania akan cepat sampai di sekolah. Gadis itu terbiasa dengan

suasana penyendiri bukan karena ia introvert tapi karena ia memang suka

sendiri, ia ingin mencari teman sekaligus sahabat yang tidak melihat siapa dan

bagaimana latar belakangnya. Di Jakarta ia memiliki satu sahabat yang sangat peduli

dengannya, walaupun mereka berjauhan mereka masih tetap berhubungan.

Waktu yang biasanya 10 menit bisa ia

tempuh hanya dalam waktu 5 menit saja. Gadis itu berhenti di tepi jalan untuk

menyeberang menuju sekolahnya. Petugas lalu lintas membantu gadis itu

menyeberang, laki-laki dengan usia 30an tahun itu sudah hafal dengan sosok

Titania, sehingga ketika gadis itu datang dia segera sigap membantunya

menyeberang. Sesekali Titania memberinya selembar uang merah yang membuat

laki-laki itu terharu.

“Makasih bang” Seru Titania seraya

menaiki kembali sepedanya.

“Sama-sama non, hati-hati” Seru

laki-laki itu.

Titania memarkir sepeda mininya di

tempat parkir khusus sepeda.

“Tita..” Seru suara di belakangnya.

Tampak seorang gadis cantik dengan penampilan serba wah turun dari mobil mewah

dan berlari menghampirinya. Amanda, nama gadis itu, seorang putri dari

pengusaha hotel di Malang, tentunya berasal dari kalangan berada, tapi ia tidak

pernah memandang orang dari segi statusnya.

Pada saat Tita masuk kelas, ia langsung

menyukai sosok gadis itu, sehingga mereka sepakat menjadi sahabat. Titania pun

merasa persahabatan yang ditawarkan Amanda sangat tulus.

“Hai” Sapa Tita. Amanda langsung

merangkul Titania untuk berjalan menuju kelas 9 A. Ya 9 A merupakan

satu-satunya kelas unggulan olimpiade. Titania ditempatkan di kelas tersebut

karena berbagai prestasi yang disandangnya, bahkan kedatangannya membuat kelas

dan sekolah bangga. Ia merasa bersyukur, di kelas barunya ini walaupun kelas

unggulan olimpiade tapi mereka tidak ada yang iri dengan kepintaran atau

keberhasilan teman-temannya. Mereka saling mendukung, dengan kehadiran Titania

mereka semakin bangga bahwa kelas mereka mendapat anggota baru yang memiliki

segudang prestasi.

“Eh…udah denger pengumuman belum?”

Tanya Amanda. Titania menggeleng.

“Pengumuman apa?”

“Ampun deh Ta, jadi anak jangan kutu

buku napa” Keluh Amanda kesal. Titania hanya mendengus.

“Gini…sekolah kita akan mengadakan

Study Tour lho”

“Benarkah?” Tanya Titania tanpa

ekspresi.

“Ish…gitu amat sih responnya, kaget

kek…” Cemberut Amanda, Titania hanya berdehem pelan.

Bel berbunyi menandakan jam pertama

masuk kelas dimulai…

“Ntar aja pas rehat sambung lagi” Kata

Titania mengakhiri pembicaraan karena Pak Salim selaku guru matematika telah

hadir di kelas. Amanda mengangguk senang.

Jam pelajaran berakhir sementara pukul

10.00, karena bell pertanda istirahat telah berbunyi, segera saja para siswa

siswi langsung bergegas menuju ke kantin.

“Ke kantin yuk Ta” Ajak Amanda, gadis

itu hanya mengangguk dan mengikuti Amanda serta beberapa temannya yang berjalan

menuju ke kantin. Tiba di kantin suasana sudah sangat ramai dengan siswa siswi

yang kelaparan dan mengantri di beberapa dapur mini kantin. Amanda dan Titania

menuju ke dapur bakso, mengantri sebentar kemudian membawa nampan bakso dan

minuman mereka ke barisan meja yang terlihat kosong di ujung kantin. Hanya ada

3 siswi saja yang sedang makan di sana, jadi mereka langsung bergabung di sana.

“Eh, kamu tahu ada siswa baru di kelas

unggulan itu?” Tanya suara seorang siswa laki-laki di belakang mereka. Titania

hanya mendengar dengan cuek, sementara Amanda sudah berusaha komentar, tapi oleh

Titania langsung di tahan dengan gelengan kepala.

“Tahulah, siapa yang bisa melewatkan

kehadiran cewek cakep kayak gitu, kenapa emang?” Tanya teman siswa tersebut.

“Kemaren aku nyoba nyapa dia,

dih…sombong banget, nerima salam tanganku aja ogah” Katanya marah.

“Yang bener Ger, kalau aku sih baru mau

nyamperin nanti di kelasnya” Kata temen satunya lagi.

“Huh, mentang-mentang kelas unggulan,

sama kelas lainnya gak mau kenal” Kata Geri dengan kesal, “awas aja kalau

ketemu…”

“Heh, bege, emang mau kamu apain hah?”

Tanya Roni temennya.

“Aku benci cewek sok kayak gitu Ron,

coba aja dia suka sama aku langsung aku tolak dia, hahaha” Kata Geri dengan

nada sombong.

“Yoooo, siapa juga yang berani nolak

seorang Geri” Timpal Beni temennya yang lain.

“Kalau kamu yang di tolak gimana?!”

Sahut Amanda dengan nada gemas menahan amarah, sementara Titania hanya

menggeleng-geleng melihat reaksi sahabat barunya.

Tiga sekawan itu menoleh terkejut ke

arah depan mereka, tampak dua cewek membelakangi mereka.

“Siapa emangnya kamu hah? Beraninya

ngomong tidak sopan sama bos kami” Sentak Beni marah. Amanda berdiri menoleh

dengan tatapan tajam ke arah tiga siswa yang terkenal nakal itu. Mereka bertiga

terkejut melihat Amanda siswi teladan dari kelas unggulan yang sekaligus putri dari

pemilik sekolah ini. Beni dan Roni saling senggol sementara Geri hanya

tersenyum sinis.

“Hmmm, ternyata hanya anak manja”

Sindirnya seraya tersenyum remeh membuat Amanda mengepalkan tangannya menahan

marah.

“Daripada kamu yang hanya bisa

menyusahkan orang tua, dasar brandalan!” Seru Amanda marah membuat Geri

langsung berdiri seraya mendorong kursinya kasar.

“Beraninya kamu…!” Tangannya sudah

bergerak hendak menampar pipi gadis itu tapi langsung di tahan oleh Beni.

Melihat situasi yang sudah tidak kondusif, Titania berdiri dan berbalik

menghadap mereka. Geri yang tangannya mengepal di udara langsung diturunkan

mendadak melihat wajah datar dan dingin gadis yang menatap mereka tajam.

“Apa masalahmu?” Tanya Titania dengan

datar. Geri yang semula marah dan kesal begitu melihat wajah Titania langsung

berubah gugup dan pandangannya terkesan memuja.

“Hai nona…” Sapanya cengengesan sambil

menggaruk tengkuknya yang tidak gatal, membuat Titania menaikkan kedua alisnya

heran. Demikian juga dengan ketiga anak yang ada di situ memandang heran dengan

perubahan drastis Geri sang badboy sekolah. Banyak pasang mata yang menyaksikan

pun mulai berisik saling berbisik menyaksikan pemandangan langka itu.

“Aku hanya ingin kenalan” Sambungnya

seraya mengusap tangan kanannya ke bahu Beni dan mengulurkan tangannya ke

Titania. Beni yang mendapat usapan hanya mengeluarkan sumpah serapah saja.

“Geri Fernanda Hasby” Kata Geri seraya

tersenyum. Dua temannya hanya bisa melongo melihat aksi Geri yang tadi marah

dan benci pada anak baru, sekarang dengan mode tengilnya ia mengajak kenalan

musuhnya. Amanda yang juga heran hanya memandang tak percaya, kemudian ia

menoleh ke arah sahabatnya. Titania memandang tangan dan Geri bergantian, dalam

hati ia merasa malas hanya ia ingat pesan mamanya perbanyaklah teman dan jangan

merasa enggan untuk berteman apalagi memilih-milih teman. Mengingat pesan itu

Titania menyambut uluran tangan itu.

“Titania” Jawabnya singkat kemudian

langsung melepas tangannya membuat Amanda membelalakkan mata tak percaya jika

sahabatnya mau berkenalan dengan sang badboy sekolah. “Sudahkan, kami permisi

dulu” Sambung Titania seraya menarik lengan Amanda untuk keluar dari kantin.

“Hei…bisakah kita berteman?” Seru Geri

masih dengan tersenyum tengil.

“Terserah” Jawab Titania pendek dan berlalu dari

kantin, Kembali ke kelas mereka.

Episodes
1 BAB 1 Mall dan Meeting
2 BAB 2 Lowongan Pekerjaan
3 BAB 3 Lari Pagi Bersama
4 BAB 4 Mencari Pekerjaan (1)
5 BAB 5 Mencari Pekerjaan (2)
6 BAB 6 Elektronic Shopping
7 BAB 7 Melamar Pekerjaan (1)
8 BAB 8 Melamar Pekerjaan (2)
9 BAB 9 Sahabat Baru
10 BAB 10 Asisten Je
11 BAB 11 Ujian Akhir
12 BAB 12 Keputusan
13 BAB 13 Dia pikir siapa dia?
14 BAB 14 Show Room Mobil
15 BAB 15 Tugas Pertama Sekretaris Raya
16 BAB 16 Masih Flash Back On ya
17 BAB 17 Lembur Mendadak
18 BAB 18 Kedatangan istri bos
19 BAB 19 Welcome To The Lembur…Again
20 BAB 20 Kita di perumahan yang sama?
21 BAB 21 Apa ini artisnya ma??
22 BAB 22 Santai di Hari Minggu
23 BAB 23 Bu Arumi
24 BAB 24 Bertemu Lagi
25 BAB 25 Asisten Jutek
26 BAB 26 Olimpiade Matematika
27 BAB 27 Anda Terpesona Dengan Saya
28 BAB 28 Siap Olimpiade Matematika
29 BAB 29 Kedatangan Keluarga Besar
30 Pengumuman
31 BAB 30 Persaingan Dua Hati
32 BAB 31 MASIH PERSAINGAN DUA HATI
33 BAB 32 Menjemput Raya
34 BAB 33 KASUS KECELAKAAN AMRI
35 BAB 34 Pertemuan Yang Tidak Disengaja
36 BAB 35 PENYAKIT ALERGI YANG ANEH
37 BAB 36 ASISTEN JE BERULAH
38 BAB 37 PERETAS HANDAL
39 Pengumuman (bukan update)
40 BAB 38
41 Isi hati author
42 BAB 39 AYO MENIKAH (Revisi)
43 BAB 40 Tidak Usah Sok Kenal!
44 Selamat berlebaran untuk saudara readers ku yang muslim....
45 BAB 41 WAJIB BERANGKAT PULANG BERSAMA
46 BAB 42 BERI RUANG UNTUK KU
47 BAB 43 KARENA DIA ISTRIKU
48 BAB 44 AKHIRNYA WISUDA
49 BAB 45 LOVELY HUSBAND
50 BAB 46 Terserah, asal jangan yang itu
51 BAB 47 SAYANG! PUAS?
52 BAB 48 Punya Banyak Di Rumah
53 BAB 49 Mama harus jaga jarak sama dia
54 BAB 50 Bersihkan bibir Anda sebelum berangkat
55 CURAHAN HATI AUTHOR
56 BAB 51 Kedatangan Mendadak Asisten Je (REVISI)
57 BAB 52 Sayang, aku duluan yaaa
58 BAB 53 Mainan Menarik
59 BAB 54 Kembalikan Sayang
60 BAB 55 Aku butuh pelampiasan!
61 BAB 56 Kau Harus Memuaskanku (Revisi: Ganti judul yaaa)
62 BAB 57 Hasil Kerja Istriku
63 BAB 58 aku diusir dari rumah
64 BAB 59 Aku Mau Tidur Sampai Pagi
65 BAB 60 Aku Bisa Membuatnya Menjadi Dekat
66 BAB 61 Keluar kalian semua!! (REVISIAN)
67 BAB 62 Karena aku mencintaimu, Raya
68 BAB 63 Aku Tidak Akan Memaksamu Untuk Mencintaiku
69 BAB 64 Aturan Dalam Novel, Author Adalah Penguasanya
70 BAB 65 Kenapa kau sangat menutup rapat hatimu sayang? (Sedikit revisian yee)
71 BAB 66 Aku harap kamu tidak melupakanku
72 BAB 67 amanah yang harus aku jaga
73 BAB 68 apa mereka merestui janda sepertiku?
74 BAB 69 Resepsi Pernikahan
75 BAB 70 Mama ada hubungan apa sama orang itu?
76 BAB 71 aku sangat sangat sangat mencintaimu
77 BAB 72 aku orang yang tidak suka menunggu
78 BAB 73 Enyah dari hadapanku!
79 BAB 74 Kamu mulai nakal ya…sayang
80 BAB 75 Tante, telepon mama…
81 BAB 76 Sesuatu terjadi?
82 BAB 77 jangan-jangan kamu sudah terpesona ya
83 BAB 78 Kenapa kamu begitu baik?
84 BAB 79 Tita hanya ingin mama bahagia
85 BAB 80 Bilang saja takut
86 BAB 81 Aku kan bisa memberi kekuatan padanya
87 BAB 82 Maaf Tuan Muda, anda juga harus keluar
88 BAB 83 Ah…menggemaskan sekali istriku ini…
89 BAB 84 bentar lagi pasti kumat cerewetnya
90 BAB 85 deket-deket, sentuh-sentuh, manja-manja
91 BAB 86 keluarga yang lengkap
92 BAB 87 Dia akan menerima kami kan ma?
93 BAB 88 Keluarga Kecil Yang Bahagia
94 BAB 89 di ruanganku sudah sangat banyak!
95 BAB 90 Teddy
96 BAB 91 kena semprot
97 BAB 92 Bajingan itu mengusir kami dengan kejam
98 BAB 93 Apa dia bukan anakku?
99 BAB 94 Aku ingin meminta restu pada mereka sebagai menantu
100 BAB 95 Rencana di jodohkan
101 BAB 96 Beraninya kamu
102 BAB 97 jangan minta berpisah dariku
103 BAB 98 Siapa Daliya?
104 Pekik Merdeka
105 BAB 99 Mama akan memutuskan pernikahan siri itu
106 Kalimat penyemangat dalam menulis
107 BAB 100 Siap Nyonya
108 BAB 101 Anda tidak diizinkan menyentuh tangan nona muda
109 BAB 102 Jaga pandangan Anda Tuan
110 BAB 103 Besaran, Satuan, dan Dimensi
111 BAB 104 Jangan coba-coba mendekatinya
112 BAB 105 Aku sudah menikah
113 BAB 106 harus tanggung jawab
114 BAB 107 aku masih menjadi istrinya
115 BAB 108 Rarw…Miaw
116 BAB 109 Ntar Si Mylano Bangkit Lagi
117 BAB 110 Om Je orang baik
118 BAB 111 Lu Manut Lu Aman
119 BAB 112 Darah!
120 BAB 113 Masih Tentang Drama Darah
121 BAB 114 Kalau Sakit Katakan Sakit
122 BAB 115 aku sudah merindukan tempat mu
123 BAB 116 Mas Darren datang berkunjung (Hiatus dalam waktu yang tidak bisa ditentukan)
124 Huek
125 Hadiah besar
126 Nero, Aku Masih Mencintaimu
127 Mirip Ngidam
128 Restuku Hanya Berlaku Hari Ini!
129 Kayak Krupuk di Siram Air
130 Akting Yang Jelek
131 Huwek lagi, ngidam kali
132 Ternyata masih berlanjut
133 Konfirmasi Idaman Mengenai Kehamilan
134 CEO Ku Suamiku
135 Pastikan Malam Ini
136 Pertemuan Yang Disengaja
137 Aku Mencintaimu Sayang
138 Bicara Dari Hati Ke Hati
139 Mama ku sayang…papa ku sayang
140 Aku sudah menemukan ibuku
141 Selamat Idul Fitri
142 Nero Ku Sayang
143 aku nggak suka di lihat banyak orang
144 Kalian yang bertanggung jawab
145 Kalau bisa aku ingin seharian aja di kamar
146 Kamu mau mengintip istriku?
147 Aku pergi dulu
Episodes

Updated 147 Episodes

1
BAB 1 Mall dan Meeting
2
BAB 2 Lowongan Pekerjaan
3
BAB 3 Lari Pagi Bersama
4
BAB 4 Mencari Pekerjaan (1)
5
BAB 5 Mencari Pekerjaan (2)
6
BAB 6 Elektronic Shopping
7
BAB 7 Melamar Pekerjaan (1)
8
BAB 8 Melamar Pekerjaan (2)
9
BAB 9 Sahabat Baru
10
BAB 10 Asisten Je
11
BAB 11 Ujian Akhir
12
BAB 12 Keputusan
13
BAB 13 Dia pikir siapa dia?
14
BAB 14 Show Room Mobil
15
BAB 15 Tugas Pertama Sekretaris Raya
16
BAB 16 Masih Flash Back On ya
17
BAB 17 Lembur Mendadak
18
BAB 18 Kedatangan istri bos
19
BAB 19 Welcome To The Lembur…Again
20
BAB 20 Kita di perumahan yang sama?
21
BAB 21 Apa ini artisnya ma??
22
BAB 22 Santai di Hari Minggu
23
BAB 23 Bu Arumi
24
BAB 24 Bertemu Lagi
25
BAB 25 Asisten Jutek
26
BAB 26 Olimpiade Matematika
27
BAB 27 Anda Terpesona Dengan Saya
28
BAB 28 Siap Olimpiade Matematika
29
BAB 29 Kedatangan Keluarga Besar
30
Pengumuman
31
BAB 30 Persaingan Dua Hati
32
BAB 31 MASIH PERSAINGAN DUA HATI
33
BAB 32 Menjemput Raya
34
BAB 33 KASUS KECELAKAAN AMRI
35
BAB 34 Pertemuan Yang Tidak Disengaja
36
BAB 35 PENYAKIT ALERGI YANG ANEH
37
BAB 36 ASISTEN JE BERULAH
38
BAB 37 PERETAS HANDAL
39
Pengumuman (bukan update)
40
BAB 38
41
Isi hati author
42
BAB 39 AYO MENIKAH (Revisi)
43
BAB 40 Tidak Usah Sok Kenal!
44
Selamat berlebaran untuk saudara readers ku yang muslim....
45
BAB 41 WAJIB BERANGKAT PULANG BERSAMA
46
BAB 42 BERI RUANG UNTUK KU
47
BAB 43 KARENA DIA ISTRIKU
48
BAB 44 AKHIRNYA WISUDA
49
BAB 45 LOVELY HUSBAND
50
BAB 46 Terserah, asal jangan yang itu
51
BAB 47 SAYANG! PUAS?
52
BAB 48 Punya Banyak Di Rumah
53
BAB 49 Mama harus jaga jarak sama dia
54
BAB 50 Bersihkan bibir Anda sebelum berangkat
55
CURAHAN HATI AUTHOR
56
BAB 51 Kedatangan Mendadak Asisten Je (REVISI)
57
BAB 52 Sayang, aku duluan yaaa
58
BAB 53 Mainan Menarik
59
BAB 54 Kembalikan Sayang
60
BAB 55 Aku butuh pelampiasan!
61
BAB 56 Kau Harus Memuaskanku (Revisi: Ganti judul yaaa)
62
BAB 57 Hasil Kerja Istriku
63
BAB 58 aku diusir dari rumah
64
BAB 59 Aku Mau Tidur Sampai Pagi
65
BAB 60 Aku Bisa Membuatnya Menjadi Dekat
66
BAB 61 Keluar kalian semua!! (REVISIAN)
67
BAB 62 Karena aku mencintaimu, Raya
68
BAB 63 Aku Tidak Akan Memaksamu Untuk Mencintaiku
69
BAB 64 Aturan Dalam Novel, Author Adalah Penguasanya
70
BAB 65 Kenapa kau sangat menutup rapat hatimu sayang? (Sedikit revisian yee)
71
BAB 66 Aku harap kamu tidak melupakanku
72
BAB 67 amanah yang harus aku jaga
73
BAB 68 apa mereka merestui janda sepertiku?
74
BAB 69 Resepsi Pernikahan
75
BAB 70 Mama ada hubungan apa sama orang itu?
76
BAB 71 aku sangat sangat sangat mencintaimu
77
BAB 72 aku orang yang tidak suka menunggu
78
BAB 73 Enyah dari hadapanku!
79
BAB 74 Kamu mulai nakal ya…sayang
80
BAB 75 Tante, telepon mama…
81
BAB 76 Sesuatu terjadi?
82
BAB 77 jangan-jangan kamu sudah terpesona ya
83
BAB 78 Kenapa kamu begitu baik?
84
BAB 79 Tita hanya ingin mama bahagia
85
BAB 80 Bilang saja takut
86
BAB 81 Aku kan bisa memberi kekuatan padanya
87
BAB 82 Maaf Tuan Muda, anda juga harus keluar
88
BAB 83 Ah…menggemaskan sekali istriku ini…
89
BAB 84 bentar lagi pasti kumat cerewetnya
90
BAB 85 deket-deket, sentuh-sentuh, manja-manja
91
BAB 86 keluarga yang lengkap
92
BAB 87 Dia akan menerima kami kan ma?
93
BAB 88 Keluarga Kecil Yang Bahagia
94
BAB 89 di ruanganku sudah sangat banyak!
95
BAB 90 Teddy
96
BAB 91 kena semprot
97
BAB 92 Bajingan itu mengusir kami dengan kejam
98
BAB 93 Apa dia bukan anakku?
99
BAB 94 Aku ingin meminta restu pada mereka sebagai menantu
100
BAB 95 Rencana di jodohkan
101
BAB 96 Beraninya kamu
102
BAB 97 jangan minta berpisah dariku
103
BAB 98 Siapa Daliya?
104
Pekik Merdeka
105
BAB 99 Mama akan memutuskan pernikahan siri itu
106
Kalimat penyemangat dalam menulis
107
BAB 100 Siap Nyonya
108
BAB 101 Anda tidak diizinkan menyentuh tangan nona muda
109
BAB 102 Jaga pandangan Anda Tuan
110
BAB 103 Besaran, Satuan, dan Dimensi
111
BAB 104 Jangan coba-coba mendekatinya
112
BAB 105 Aku sudah menikah
113
BAB 106 harus tanggung jawab
114
BAB 107 aku masih menjadi istrinya
115
BAB 108 Rarw…Miaw
116
BAB 109 Ntar Si Mylano Bangkit Lagi
117
BAB 110 Om Je orang baik
118
BAB 111 Lu Manut Lu Aman
119
BAB 112 Darah!
120
BAB 113 Masih Tentang Drama Darah
121
BAB 114 Kalau Sakit Katakan Sakit
122
BAB 115 aku sudah merindukan tempat mu
123
BAB 116 Mas Darren datang berkunjung (Hiatus dalam waktu yang tidak bisa ditentukan)
124
Huek
125
Hadiah besar
126
Nero, Aku Masih Mencintaimu
127
Mirip Ngidam
128
Restuku Hanya Berlaku Hari Ini!
129
Kayak Krupuk di Siram Air
130
Akting Yang Jelek
131
Huwek lagi, ngidam kali
132
Ternyata masih berlanjut
133
Konfirmasi Idaman Mengenai Kehamilan
134
CEO Ku Suamiku
135
Pastikan Malam Ini
136
Pertemuan Yang Disengaja
137
Aku Mencintaimu Sayang
138
Bicara Dari Hati Ke Hati
139
Mama ku sayang…papa ku sayang
140
Aku sudah menemukan ibuku
141
Selamat Idul Fitri
142
Nero Ku Sayang
143
aku nggak suka di lihat banyak orang
144
Kalian yang bertanggung jawab
145
Kalau bisa aku ingin seharian aja di kamar
146
Kamu mau mengintip istriku?
147
Aku pergi dulu

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!