BAB 6 Elektronic Shopping

Setelah menempuh perjalanan kurang

lebih 45 menit, mereka sampai di Toko Elektronik Santoso di Blimbing.

“Bapak temenin saya lihat-lihat dan

milih ya” Ajak Raya.

“Waduh neng, nggak malu apa di temenin

sama aki tua gini” Tolak halus Pak Malik.

“Bapak apaan sih, saya takut gak bisa

milih pak, dan lagi saya takut nyasar” Kata Raya berbisik untuk kalimat

terakhir seraya terkekeh. Dia nggak pd aja jalan sendiri, karena biasanya

kemanapun ia pergi Revian selalu menemani bersama duo putrinya masih ditambah

lagi dengan beberapa bodyguard yang selalu sigap di belakang mereka.

Mereka berdua memasuki toko dan

langsung di hadapkan pada banyak barang elektronik mulai yang terkecil sampai

yang terbesar. Pak Malik langsung mengarahkan Raya ke tempat mesin cuci berada.

Semua mesin cuci berbagai merk dengan berbagai harga tersedia di sini, mulai

dua tabung, satu tabung bukaan atas, sampai bukaan depan.

“Mas, tolong mesin cuci yang terbaik

ya” Kata Raya kepada salah satu penjaga toko.

“Bisa mbak, ini merk xxx yang terbaik

mbak, kapasitas 8 kg, bukaan depan, kualitas terjamin deh mbak, kalau harganya

sekitar 5 jutaan mbak”

“Iya deh, saya ambil ini, sama televisi

dinding ya dan kulkas dua pintu”

“Yang ukuran berapa in mbak televisinya”

“Nggak usah yang besar mas, cukup untuk

di ruang tengah, anak saya suka nonton kartun”

“Oh..di bagian sini mbak, ini ada

berbagai merk, ini yang terbaik mbak dengan merk xxx harganya 8 jutaan, kalau

kulkas dua pintu sebelah sini mbak, ini merk xxx dan kualitas terjamin harganya

5 jutaan”

“Boleh deh mas, sekalian magic com dan

kompor gas ya mas”

“Wah diborong aja semua mbak…hehe”

“Mas ini, butuhnya hanya itu kok”

“Maaf mbak bercanda, ini mbak, tinggal

pilih aja” Penjaga itu mengajak Raya ke area magic com.

“Kalau ini berapa harganya mas?”

“Wah tepat sekali mbak, mbak ini

penyuka merk terkenal ya, ini sekitar 2 jutaan mbak, kalau kompor tanam merk

xxx yang terbaik mbak tapi harganya 7 jutaan”

“Oke deh gak papa saya ambil mas, jadi

mesin cuci, televisi, kulkas, kompor tanam sama magic com ya mas”

“Baik mbak, sebentar saya buatkan

notanya”

Raya mengangguk kemudian menanyai Pak

Malik.

“Pak Malik ada yang mau di beli?”

“Nggak neng, bapak nggak biasa ada

barang mewah, rumah bapak mah sempit neng, istri saya juga orang desa jadi gak

ngerti barang kayak gini, hehe” Tolak Pak Malik.

“Kalau televisi ada pak?” Tanya Raya

masih belum menyerah, Pak Malik hanya terdiam, ia punya anak yang masih berumur

12 tahun dan selama ini memang di rumahnya tidak pernah ada hiburan apapun,

sehingga kadang anaknya itu pergi ke rumah temannya untuk melihat acara

hiburan. Televisi yang pernah di belinya dulu hanya benda tabung yang kini

sudah tidak bisa di nyalakan lagi.

“Nggak usah neng…” Sungkan Pak Malik.

“Ya udah televisi yang ukuran lebih

kecil ya pak”

“Waduh neng, saya jadi malu ini…”

“Gak papa, oya mas sama televisi yang

ukurannya di bawah yang tadi ya” Kata Raya menghampiri penjaga tadi.

“Siap mbak”

30 menit urusan di toko elektronik

selesai, barang-barang tersebut akan di antarkan ke alamat yang sudah di

berikan Raya, sementara punya Pak Malik di taruh di bagasi taksi. Mereka berdua

keluar dari toko dan Raya mengajak Pak Malik untuk mencari rumah makan. Pak

Malik mengarahkan ke warung rawon nguling yang cita rasanya sudah terjamin

100%.

“Ayo pak, kita makan dulu”

“Nggak usah neng…malu ini, bapak nggak

pernah makan di tempat seperti ini…biasanya kalau ngantar bos besar juga saya

selalu nunggu di mobil” Tolak Pak Malik.

“Kalau bapak nggak mau nemenin, ya udah

Raya juga nggak jadi makan aja pak” Jawab Raya pura-pura marah.

“Ya udah neng ayo…”

“Nah…gitu dong pak, ayo pak, makasih ya

pak…” Raya memasuki warung rawon nguling diikuti oleh Pak Malik di belakangnya.

Mereka memilih tempat di dekat jendela, dan Raya memesan dua porsi nasi rawon

dengan ditambah daging empal dan krupuk. Mereka menunggu pesanan sambil

ngobrol.

“Pak Malik berapa anaknya?”

“Saya punya dua anak neng, yang sulung

laki-laki berumur 20 tahun, sekarang masih kuliah semester 5 di UM, yang bungsu

perempuan berusia 12 tahun masih kelas 7 SMP neng.”

“Wah…hebat ya bapak terhadap

pendidikan, bagus itu pak”

“Iya neng, bapak ingin anak-anak bapak

bisa berkarya lebih dari orang tuanya”

“Mulia sekali pak, semoga lancar ya

pak, oya, kalau perlu bantuan Raya bilang aja ya pak”

“Terima kasih neng, neng baik sekali,

padahal kita baru bertemu lho dan bukan saudara lagi”

“Ya kita sebagai manusia kan harus

saling menolong pak…”

Pesanan mereka datang, dan mereka mulai

memakan makanannya dengan lahap, rasanya benar-benar lezat.

Setelah makan, Pak Malik mengantar

kembali Raya pulang ke rumahnya.

“O ya pak, nih rawon untuk di rumah ya

pak, terima kasih telah bersedia mengantar saya hari ini, dan ini bayarannya…”

Raya menyodorkan bungkusan berisi rawon nguling dan lauk empal dan sejumlah

lembaran merah 5 lembar.

“Neng…ma syaa Allah, ini terlalu banyak

neng, hari ini bapak udah di kasih apa saja ini…”

“Udah gak papa pak, rezeki bapak dan

yang di rumah, terima kasih ya pak, jangan bosan lho kalau saya sering menelpon

bapak…” Kata Raya tersenyum ramah.

“Baik neng, sekali lagi terima kasih

banyak, setiap waktu eneng telepon, saya selalu siap neng.” Ucap Pak Malik

terharu. Raya masuk ke rumah dan mendapati anaknya tengah tertidur di sofa

dengan di bentengi dengan meja agar tidak terjatuh. Sementara Bu Nanik

sepertinya sedang di dapur.

“Lho Bu Nanik ngapain?”

“Eh…nak Raya, sudah pulang? Ini lho ibu

hanya beresin ini saja, biar rapi nak” Kata Bu Nanik yang sedang melap piring

dan gelas.

“Kenapa Hanum tidak dipindah di kamar

bu?”

“Aduh maaf nak, ibu tidak berani masuk

ke kamar, takut mah…”

“Ih…ibu ini, gak papa kali, di sini

Raya hanya punya ibu lho sebagai pengganti keluarga Raya, jadi mulai sekarang

di biasakan aja bu”

Bu Nanik menatap Raya dengan

berkaca-kaca, “Ma syaa Allah nak, ibu serasa mendapatkan kembali anak ibu,

terima kasih atas kepercayaannya ya nak”

“Iya bu, Raya senang ternyata di sini

Raya bisa memiliki ibu…” Raya memeluk Bu Nanik haru, untuk mengurangi

kerinduannya terhadap mamanya di Jakarta.

“Ya sudah, nak Raya sudah makan? Tadi

ibu membuatkan masakan untuk Hanum, sekalian memasak untuk makan siang juga”

“Waahh, Raya udah makan tadi bu, ini

malah Raya bawa dua bungkus rawon, satu untuk ibu, satu untuk anak-anak”

“Alhamdulillah, terima kasih ya nak…”

Raya tersenyum mengangguk, “Raya

bersih-bersih dulu ya bu, sekalian mau memindahkan Hanum”

“Iya nak…” Bu Nanik meneruskan

pekerjaannya yang tertunda tadi.

Raya menggendong Hanum untuk

dipindahkan ke kamarnya, kemudian ia masuk ke kamarnya sendiri untuk mandi.

Setelah mandi ia berencana untuk tidur siang sebentar, dan benar saja, setelah

kepalanya menyentuh bantal, maka mata itu langsung terpejam dengan nyenyak.

“Assalamu’alaikum” Titania memasuki

rumah setelah mengucap salam, gadis itu terlihat lelah dengan keringat menetes

di dahinya.

“Wa’alaikumussalam, kakak sudah

pulang?” Sambut Bu Nanik seraya mengambil tas Titania, gadis itu menolak halus

tapi wanita tua itu memaksa untuk membawakannya ke kamarnya.

“Iya eyang, apa mama udah pulang yang?”

“Sudah, tapi mama masih istirahat, biar

dulu ya, ayo kakak bersih-bersih dulu, eyang sudah siapin makan siang tuh” Bu

Nanik membawa tas Titania ke kamar dan menyuruh gadis itu untuk mandi dan ganti

baju.

“Makasih eyang” Titania tersenyum dan

itu sebuah rekor bagi keluarganya, karena selama ini jarang sekali anak itu mau

tersenyum kepada orang lain.

Bu Nanik mengangguk kemudian berlalu

dari kamar untuk menyiapkan makan siang Titania yang sudah di anggapnya cucunya

sendiri, bahkan Titania ikut-ikutan memanggil eyang seperti Hanum.

Titania melangkah ke dapur sudah dengan

celana pendek selutut dan t’shirt warna biru muda. Di meja sudah tersedia aneka

masakan yang menggugah selera makan.

“Wah eyang yang masak semua?” Tanya

Titania heran. Wanita tua itu menggeleng.

“Eyang hanya masak telor dadar sama cap

cay aja kalau rawon dan empal ini mama yang bawa”

“Oh, ayo eyang makan juga”

“Eyang sudah makan, dah…kakak mau makan

sama apa biar eyang ambilkan”

“Tita bisa sendiri eyang” Tolak Titania

yang memang bukan gadis manja dan tidak mau menjadi manja. Ia mulai mengerti

bagaimana kehidupan mamanya tanpa papa, walaupun daddy dan mommy sangat

memanjakannya tapi Titania tetap menjadi gadis mandiri untuk mamanya.

Terpopuler

Comments

Soraya

Soraya

bagus bahasanya

2023-10-24

0

lihat semua
Episodes
1 BAB 1 Mall dan Meeting
2 BAB 2 Lowongan Pekerjaan
3 BAB 3 Lari Pagi Bersama
4 BAB 4 Mencari Pekerjaan (1)
5 BAB 5 Mencari Pekerjaan (2)
6 BAB 6 Elektronic Shopping
7 BAB 7 Melamar Pekerjaan (1)
8 BAB 8 Melamar Pekerjaan (2)
9 BAB 9 Sahabat Baru
10 BAB 10 Asisten Je
11 BAB 11 Ujian Akhir
12 BAB 12 Keputusan
13 BAB 13 Dia pikir siapa dia?
14 BAB 14 Show Room Mobil
15 BAB 15 Tugas Pertama Sekretaris Raya
16 BAB 16 Masih Flash Back On ya
17 BAB 17 Lembur Mendadak
18 BAB 18 Kedatangan istri bos
19 BAB 19 Welcome To The Lembur…Again
20 BAB 20 Kita di perumahan yang sama?
21 BAB 21 Apa ini artisnya ma??
22 BAB 22 Santai di Hari Minggu
23 BAB 23 Bu Arumi
24 BAB 24 Bertemu Lagi
25 BAB 25 Asisten Jutek
26 BAB 26 Olimpiade Matematika
27 BAB 27 Anda Terpesona Dengan Saya
28 BAB 28 Siap Olimpiade Matematika
29 BAB 29 Kedatangan Keluarga Besar
30 Pengumuman
31 BAB 30 Persaingan Dua Hati
32 BAB 31 MASIH PERSAINGAN DUA HATI
33 BAB 32 Menjemput Raya
34 BAB 33 KASUS KECELAKAAN AMRI
35 BAB 34 Pertemuan Yang Tidak Disengaja
36 BAB 35 PENYAKIT ALERGI YANG ANEH
37 BAB 36 ASISTEN JE BERULAH
38 BAB 37 PERETAS HANDAL
39 Pengumuman (bukan update)
40 BAB 38
41 Isi hati author
42 BAB 39 AYO MENIKAH (Revisi)
43 BAB 40 Tidak Usah Sok Kenal!
44 Selamat berlebaran untuk saudara readers ku yang muslim....
45 BAB 41 WAJIB BERANGKAT PULANG BERSAMA
46 BAB 42 BERI RUANG UNTUK KU
47 BAB 43 KARENA DIA ISTRIKU
48 BAB 44 AKHIRNYA WISUDA
49 BAB 45 LOVELY HUSBAND
50 BAB 46 Terserah, asal jangan yang itu
51 BAB 47 SAYANG! PUAS?
52 BAB 48 Punya Banyak Di Rumah
53 BAB 49 Mama harus jaga jarak sama dia
54 BAB 50 Bersihkan bibir Anda sebelum berangkat
55 CURAHAN HATI AUTHOR
56 BAB 51 Kedatangan Mendadak Asisten Je (REVISI)
57 BAB 52 Sayang, aku duluan yaaa
58 BAB 53 Mainan Menarik
59 BAB 54 Kembalikan Sayang
60 BAB 55 Aku butuh pelampiasan!
61 BAB 56 Kau Harus Memuaskanku (Revisi: Ganti judul yaaa)
62 BAB 57 Hasil Kerja Istriku
63 BAB 58 aku diusir dari rumah
64 BAB 59 Aku Mau Tidur Sampai Pagi
65 BAB 60 Aku Bisa Membuatnya Menjadi Dekat
66 BAB 61 Keluar kalian semua!! (REVISIAN)
67 BAB 62 Karena aku mencintaimu, Raya
68 BAB 63 Aku Tidak Akan Memaksamu Untuk Mencintaiku
69 BAB 64 Aturan Dalam Novel, Author Adalah Penguasanya
70 BAB 65 Kenapa kau sangat menutup rapat hatimu sayang? (Sedikit revisian yee)
71 BAB 66 Aku harap kamu tidak melupakanku
72 BAB 67 amanah yang harus aku jaga
73 BAB 68 apa mereka merestui janda sepertiku?
74 BAB 69 Resepsi Pernikahan
75 BAB 70 Mama ada hubungan apa sama orang itu?
76 BAB 71 aku sangat sangat sangat mencintaimu
77 BAB 72 aku orang yang tidak suka menunggu
78 BAB 73 Enyah dari hadapanku!
79 BAB 74 Kamu mulai nakal ya…sayang
80 BAB 75 Tante, telepon mama…
81 BAB 76 Sesuatu terjadi?
82 BAB 77 jangan-jangan kamu sudah terpesona ya
83 BAB 78 Kenapa kamu begitu baik?
84 BAB 79 Tita hanya ingin mama bahagia
85 BAB 80 Bilang saja takut
86 BAB 81 Aku kan bisa memberi kekuatan padanya
87 BAB 82 Maaf Tuan Muda, anda juga harus keluar
88 BAB 83 Ah…menggemaskan sekali istriku ini…
89 BAB 84 bentar lagi pasti kumat cerewetnya
90 BAB 85 deket-deket, sentuh-sentuh, manja-manja
91 BAB 86 keluarga yang lengkap
92 BAB 87 Dia akan menerima kami kan ma?
93 BAB 88 Keluarga Kecil Yang Bahagia
94 BAB 89 di ruanganku sudah sangat banyak!
95 BAB 90 Teddy
96 BAB 91 kena semprot
97 BAB 92 Bajingan itu mengusir kami dengan kejam
98 BAB 93 Apa dia bukan anakku?
99 BAB 94 Aku ingin meminta restu pada mereka sebagai menantu
100 BAB 95 Rencana di jodohkan
101 BAB 96 Beraninya kamu
102 BAB 97 jangan minta berpisah dariku
103 BAB 98 Siapa Daliya?
104 Pekik Merdeka
105 BAB 99 Mama akan memutuskan pernikahan siri itu
106 Kalimat penyemangat dalam menulis
107 BAB 100 Siap Nyonya
108 BAB 101 Anda tidak diizinkan menyentuh tangan nona muda
109 BAB 102 Jaga pandangan Anda Tuan
110 BAB 103 Besaran, Satuan, dan Dimensi
111 BAB 104 Jangan coba-coba mendekatinya
112 BAB 105 Aku sudah menikah
113 BAB 106 harus tanggung jawab
114 BAB 107 aku masih menjadi istrinya
115 BAB 108 Rarw…Miaw
116 BAB 109 Ntar Si Mylano Bangkit Lagi
117 BAB 110 Om Je orang baik
118 BAB 111 Lu Manut Lu Aman
119 BAB 112 Darah!
120 BAB 113 Masih Tentang Drama Darah
121 BAB 114 Kalau Sakit Katakan Sakit
122 BAB 115 aku sudah merindukan tempat mu
123 BAB 116 Mas Darren datang berkunjung (Hiatus dalam waktu yang tidak bisa ditentukan)
124 Huek
125 Hadiah besar
126 Nero, Aku Masih Mencintaimu
127 Mirip Ngidam
128 Restuku Hanya Berlaku Hari Ini!
129 Kayak Krupuk di Siram Air
130 Akting Yang Jelek
131 Huwek lagi, ngidam kali
132 Ternyata masih berlanjut
133 Konfirmasi Idaman Mengenai Kehamilan
134 CEO Ku Suamiku
135 Pastikan Malam Ini
136 Pertemuan Yang Disengaja
137 Aku Mencintaimu Sayang
138 Bicara Dari Hati Ke Hati
139 Mama ku sayang…papa ku sayang
140 Aku sudah menemukan ibuku
141 Selamat Idul Fitri
142 Nero Ku Sayang
143 aku nggak suka di lihat banyak orang
144 Kalian yang bertanggung jawab
145 Kalau bisa aku ingin seharian aja di kamar
146 Kamu mau mengintip istriku?
147 Aku pergi dulu
Episodes

Updated 147 Episodes

1
BAB 1 Mall dan Meeting
2
BAB 2 Lowongan Pekerjaan
3
BAB 3 Lari Pagi Bersama
4
BAB 4 Mencari Pekerjaan (1)
5
BAB 5 Mencari Pekerjaan (2)
6
BAB 6 Elektronic Shopping
7
BAB 7 Melamar Pekerjaan (1)
8
BAB 8 Melamar Pekerjaan (2)
9
BAB 9 Sahabat Baru
10
BAB 10 Asisten Je
11
BAB 11 Ujian Akhir
12
BAB 12 Keputusan
13
BAB 13 Dia pikir siapa dia?
14
BAB 14 Show Room Mobil
15
BAB 15 Tugas Pertama Sekretaris Raya
16
BAB 16 Masih Flash Back On ya
17
BAB 17 Lembur Mendadak
18
BAB 18 Kedatangan istri bos
19
BAB 19 Welcome To The Lembur…Again
20
BAB 20 Kita di perumahan yang sama?
21
BAB 21 Apa ini artisnya ma??
22
BAB 22 Santai di Hari Minggu
23
BAB 23 Bu Arumi
24
BAB 24 Bertemu Lagi
25
BAB 25 Asisten Jutek
26
BAB 26 Olimpiade Matematika
27
BAB 27 Anda Terpesona Dengan Saya
28
BAB 28 Siap Olimpiade Matematika
29
BAB 29 Kedatangan Keluarga Besar
30
Pengumuman
31
BAB 30 Persaingan Dua Hati
32
BAB 31 MASIH PERSAINGAN DUA HATI
33
BAB 32 Menjemput Raya
34
BAB 33 KASUS KECELAKAAN AMRI
35
BAB 34 Pertemuan Yang Tidak Disengaja
36
BAB 35 PENYAKIT ALERGI YANG ANEH
37
BAB 36 ASISTEN JE BERULAH
38
BAB 37 PERETAS HANDAL
39
Pengumuman (bukan update)
40
BAB 38
41
Isi hati author
42
BAB 39 AYO MENIKAH (Revisi)
43
BAB 40 Tidak Usah Sok Kenal!
44
Selamat berlebaran untuk saudara readers ku yang muslim....
45
BAB 41 WAJIB BERANGKAT PULANG BERSAMA
46
BAB 42 BERI RUANG UNTUK KU
47
BAB 43 KARENA DIA ISTRIKU
48
BAB 44 AKHIRNYA WISUDA
49
BAB 45 LOVELY HUSBAND
50
BAB 46 Terserah, asal jangan yang itu
51
BAB 47 SAYANG! PUAS?
52
BAB 48 Punya Banyak Di Rumah
53
BAB 49 Mama harus jaga jarak sama dia
54
BAB 50 Bersihkan bibir Anda sebelum berangkat
55
CURAHAN HATI AUTHOR
56
BAB 51 Kedatangan Mendadak Asisten Je (REVISI)
57
BAB 52 Sayang, aku duluan yaaa
58
BAB 53 Mainan Menarik
59
BAB 54 Kembalikan Sayang
60
BAB 55 Aku butuh pelampiasan!
61
BAB 56 Kau Harus Memuaskanku (Revisi: Ganti judul yaaa)
62
BAB 57 Hasil Kerja Istriku
63
BAB 58 aku diusir dari rumah
64
BAB 59 Aku Mau Tidur Sampai Pagi
65
BAB 60 Aku Bisa Membuatnya Menjadi Dekat
66
BAB 61 Keluar kalian semua!! (REVISIAN)
67
BAB 62 Karena aku mencintaimu, Raya
68
BAB 63 Aku Tidak Akan Memaksamu Untuk Mencintaiku
69
BAB 64 Aturan Dalam Novel, Author Adalah Penguasanya
70
BAB 65 Kenapa kau sangat menutup rapat hatimu sayang? (Sedikit revisian yee)
71
BAB 66 Aku harap kamu tidak melupakanku
72
BAB 67 amanah yang harus aku jaga
73
BAB 68 apa mereka merestui janda sepertiku?
74
BAB 69 Resepsi Pernikahan
75
BAB 70 Mama ada hubungan apa sama orang itu?
76
BAB 71 aku sangat sangat sangat mencintaimu
77
BAB 72 aku orang yang tidak suka menunggu
78
BAB 73 Enyah dari hadapanku!
79
BAB 74 Kamu mulai nakal ya…sayang
80
BAB 75 Tante, telepon mama…
81
BAB 76 Sesuatu terjadi?
82
BAB 77 jangan-jangan kamu sudah terpesona ya
83
BAB 78 Kenapa kamu begitu baik?
84
BAB 79 Tita hanya ingin mama bahagia
85
BAB 80 Bilang saja takut
86
BAB 81 Aku kan bisa memberi kekuatan padanya
87
BAB 82 Maaf Tuan Muda, anda juga harus keluar
88
BAB 83 Ah…menggemaskan sekali istriku ini…
89
BAB 84 bentar lagi pasti kumat cerewetnya
90
BAB 85 deket-deket, sentuh-sentuh, manja-manja
91
BAB 86 keluarga yang lengkap
92
BAB 87 Dia akan menerima kami kan ma?
93
BAB 88 Keluarga Kecil Yang Bahagia
94
BAB 89 di ruanganku sudah sangat banyak!
95
BAB 90 Teddy
96
BAB 91 kena semprot
97
BAB 92 Bajingan itu mengusir kami dengan kejam
98
BAB 93 Apa dia bukan anakku?
99
BAB 94 Aku ingin meminta restu pada mereka sebagai menantu
100
BAB 95 Rencana di jodohkan
101
BAB 96 Beraninya kamu
102
BAB 97 jangan minta berpisah dariku
103
BAB 98 Siapa Daliya?
104
Pekik Merdeka
105
BAB 99 Mama akan memutuskan pernikahan siri itu
106
Kalimat penyemangat dalam menulis
107
BAB 100 Siap Nyonya
108
BAB 101 Anda tidak diizinkan menyentuh tangan nona muda
109
BAB 102 Jaga pandangan Anda Tuan
110
BAB 103 Besaran, Satuan, dan Dimensi
111
BAB 104 Jangan coba-coba mendekatinya
112
BAB 105 Aku sudah menikah
113
BAB 106 harus tanggung jawab
114
BAB 107 aku masih menjadi istrinya
115
BAB 108 Rarw…Miaw
116
BAB 109 Ntar Si Mylano Bangkit Lagi
117
BAB 110 Om Je orang baik
118
BAB 111 Lu Manut Lu Aman
119
BAB 112 Darah!
120
BAB 113 Masih Tentang Drama Darah
121
BAB 114 Kalau Sakit Katakan Sakit
122
BAB 115 aku sudah merindukan tempat mu
123
BAB 116 Mas Darren datang berkunjung (Hiatus dalam waktu yang tidak bisa ditentukan)
124
Huek
125
Hadiah besar
126
Nero, Aku Masih Mencintaimu
127
Mirip Ngidam
128
Restuku Hanya Berlaku Hari Ini!
129
Kayak Krupuk di Siram Air
130
Akting Yang Jelek
131
Huwek lagi, ngidam kali
132
Ternyata masih berlanjut
133
Konfirmasi Idaman Mengenai Kehamilan
134
CEO Ku Suamiku
135
Pastikan Malam Ini
136
Pertemuan Yang Disengaja
137
Aku Mencintaimu Sayang
138
Bicara Dari Hati Ke Hati
139
Mama ku sayang…papa ku sayang
140
Aku sudah menemukan ibuku
141
Selamat Idul Fitri
142
Nero Ku Sayang
143
aku nggak suka di lihat banyak orang
144
Kalian yang bertanggung jawab
145
Kalau bisa aku ingin seharian aja di kamar
146
Kamu mau mengintip istriku?
147
Aku pergi dulu

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!