Raya dan kedua anaknya meninggalkan
mall setelah selesai berbelanja, Raya telah memesan taksi online sehingga
ketika tiba di luar mall taksi telah siap dan pak sopir membantu membawa barang
belanjaannya yang cukup banyak dan memasukkannya ke bagasi taksi.
“Alamatnya sesuai aplikasi ya Non?”
Tanya pak sopir yang Raya perkirakan berusia 50 tahunan.
“Iya pak, benar” Jawab Raya ramah. Ia
memangku Hanum yang terlihat kelelahan dan mengantuk, sekejap kemudian gadis
kecil itu sudah mendengkur di pangkuan Raya.
Taksi membelah jalan raya dengan
perlahan, karena sore ini jalanan menjadi agak macet, mungkin bertepatan dengan
para pegawai yang mulai pulang dari kantor atau lembaga pendidikan, sehingga
membuat jalanan penuh dengan berbagai kendaraan baik roda dua maupun roda
empat. Raya menatap ke luar jendela sekilas dan melihat sebuah toko emas yang
sangat besar, berbeda dengan toko emas biasanya yang hanya terdiri dari satu ruko
itupun sempit, tapi toko emas itu luar biasa luas, indah dan megah.
“Wah…pak, toko emas itu beda dengan
toko emas yang lain ya pak, tampak paling bagus dan besar” Ucap Raya terkagum.
“O iya Non, itu toko emas yang terbesar
di Kota Malang ini, kalau tidak salah cabangnya ada 10 di seluruh Indonesia
Non, dan ada beberapa juga di luar negeri” Jawab pak sopir.
“Lho, bapak kok tahu?” Tanya Raya
penasaran.
“Iya Non, bapak dulu pernah kerja jadi
sopir di situ, tapi karena usia bapak sudah di atas 50 tahun bapak harus
pensiun Non, dan jadilah sopir taksi ini Non, hehe” Jawab pak sopir seraya
tertawa.
“Emang Non mau cari kerja di situ?
Lebih baik cari yang lain aja Non, kalau pak bos nya baik sih Non, tapi
asistennya Non…ma sya Allah jahatnya Non.”
“Jahat gimana pak? Emang suka bunuh
orang gitu?” Tanya Raya bercanda.
“Eh…Non ini, ya gak sampai bunuh juga
kali Non, cuma asistennya gak mau kalau sekretarisnya wanita, jadi banyak yang
dikeluarkan dari jabatan sekretaris karena hal sepale Non” Cerita pak sopir.
“Maksudnya gimana ya pak?”
“Nggak tahu juga sih Non, cuma ada
rumor yang mengatakan asisten itu alergi perempuan apalagi yang genit Non”
“Ha…ha, alergi perempuan, mana ada itu
pak?” Raya hanya menggeleng tak percaya.
“Oke Non, dah sampai, ini rumahnya kan
Non” Pak sopir menghentikan taksinya di depan sebuah rumah yang tidak terlalu
besar tapi bersih dan indah. Pak sopir membantu mengeluarkan barang belanjaan
dan memasukkan ke rumah, di letakkannya semua barang itu di ruang tamu. Titania
sudah masuk terlebih dahulu, dan Raya keluar dengan menggendong Hanum yang
masih tertidur nyenyak.
“Ini pak uangnya, terima kasih ya…oya
pak boleh minta kartu namanya? Siapa tahu saya butuh taksi biar taksi bapak aja
yang saya carter.” Kata Raya seraya menyerahkan uang lembaran seratus ribu
sebanyak 2 lembar.
“O…boleh sekali Non, sebentar” Pak
sopir menerima uang dari Raya dan kembali ke mobil membuka laci kecil di sisi
kiri setir mobil kemudian menyerahkan kartu nama ke Raya.
“Ini Non kartu nama saya, dan ini
kembaliannya”
“Terima kasih pak, ambil aja pak,
rezeki gak boleh di tolak lho…”
“Waduh…alhamdulillah, terima kasih ya
Non…” Pak sopir bersyukur mendapat penumpang yang baik hati dan ramah seperti
Raya.
Raya memasuki ruang tamu dengan
menggendong Hanum, ia menuju kamar Hanum dan menidurkan putrinya di sana.
Kemudian ia keluar untuk membereskan barang belanjaannya tadi, ternyata Titania
sudah berada di ruang tamu dengan pakaian santainya.
“Wah…sudah selesai mandi Kak Tita?”
“Sudah Ma, ayo Tita bantu apa nih”
“Eh…gak capek?”
“Nggak Ma, biar cepat selesai, pasti
Mama juga capek kan?”
Raya tersenyum memandang putri
sulungnya, walaupun terkadang Titania judes namun ia memiliki sisi yang sangat
baik, ya…ia ringan tangan dalam membantu keperluan mamanya. Ia tumbuh menjadi
gadis remaja yang masih dalam tahap wajar.
Raya sangat bersyukur, perceraian orang
tuanya tidak membuat Titania melakukan pelarian kepada hal-hal yang buruk. Ia
lebih suka menghabiskan harinya di kamar dengan belajar, dan itu dibuktikan
dengan setiap semester ia selalu mendapat ranking satu pararel, itu menunjukkan
semangat hidupnya tetap baik.
Hubungan dengan papanya juga sangat
baik, pun ibu sambungnya juga sangat menyayangi Titania, bahkan Hanum menjadi
prioritas ibu sambungnya karena kelucuan dan menggemaskannya gadis kecil yang
sudah bisa bicara cerewet saat usianya 2 tahun. Mereka hanya memiliki dua putra
sehingga mereka mencurahkan kasih sayangnya juga untuk Titania dan Hanum
selayaknya putri mereka sendiri.
Keluarga mantan suaminya itu merasa
trenyuh dengan gadis kecil yang sudah ditinggal oleh ayahnya itu, namun ketika
Raya berencana pindah ke Kota Malang, keluarga besar Ervin sebenarnya
menyayangkan itu, tapi keputusan Raya untuk mengubur kenangan indah bersama
Revian suaminya menyebabkan keluarga besar Ervin menyetujuinya.
Keluarga Raya dan keluarga besar Revian
juga berat melepas anak perempuan mereka di kota yang tidak ada satupun
keluarga di sana, tapi Raya mampu meyakinkan mereka semua bahwa mereka akan
baik-baik saja di tanah rantauan. Dan di sinilah dia dan kedua putrinya akan
menghabiskan hari-harinya, di rumah yang indah dan asri walaupun tidak semegah
rumahnya waktu di Jakarta dulu.
“Baiklah, kita mulai dari membawa alat
masak dulu ya, baru setelah itu yang berat-berat”
“Oke Ma”
Mereka mulai menata peralatan yang tadi
dibeli mulai dari area dapur, pindah ke kamar Titania yang dilengkapi dengan
meja kaca rias kecil, untungnya pemilik rumah dulu menjualnya lengkap dengan
perabotan besar, seperti kasur, almari, meja makan dan kursi serta sofa di
ruang tamu. Jadi Raya hanya melengkapi perlengkapan yang kecil saja. Untuk
mesin cuci sementara mereka menggunakan jasa laundry sampai mereka sempat
membeli mesin cuci.
“Akh….akhirnya selesai juga, capek juga
Ma”
“He-em, ya sudah Kak Tita istirahat aja
dulu, urusan bersih-bersih biar mama aja.”
“Ya deh Ma, kalau urusan bersih-bersih
Tita paling anti” Kata Titania seraya nyengir kuda yang mendapat gelengan
kepala dari Raya. Pekerjaan bersih-bersih cepat selesai karena biang rusuh
masih tertidur dengan pulasnya. Raya pun membersihkan dirinya di kamar mandi,
kemudian mulai memasak untuk makan malam.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 160 Episodes
Comments
idaman
makasih...doain lancar terus ya kak....
2022-12-11
0
Mei Mei
semangat nulisnya kakak author
2022-12-09
0