BAB 10 Asisten Je

Raya mendatangi pos 1 yang memanggil namanya

lewat pengeras suara. Di ruang itu ia kembali di wawancarai dalam Bahasa

Inggris, mulai pendidikan sampai pengalaman kerja. Raya adalah sarjana lulusan

S-2 di Inggris, jadi melihat riwayat pendidikan yang diceritakan sudah membuat

nilai plus untuk sang pewawancara.

Setelah itu ia lanjut dengan pos 2

yaitu tes psikologi yang menurutnya sangat-sangat mudah, ia mampu menjawab puluhan

soal itu dalam waktu 20 menit, karena pertanyaan di dalam lembar itu sudah

sangat biasa bagi Raya, jadi tanpa berpikir wanita itu langsung mencoret abjad

yang di inginkan.

Seleksi terakhir berada di pos 3 yaitu

cek kesehatan luar dalam, bahkan ceck up keseluruhan dilakukan, karena mereka

tidak ingin kecolongan menerima karyawan dengan penyakit menular dan berbahaya.

Selesai proses itu Raya diminta menyerahkan email untuk bisa dihubungi jika

lolos nanti, kemudian ia langsung menuju tempat parkir dimana Pak Malik masih

menunggu dan memintanya untuk mengantarnya langsung pulang ke rumah.

.

.

.

Sementara itu, di ruangan yang besar

dan mewah tampak tiga laki-laki gagah itu berdiskusi dengan Alvero sang CEO

besar yang berada di kursi kebesarannya, Asisten Je duduk di depannya dan

laki-laki satunya berdiri di sisi meja.

“Bagaimana hasilnya?” Tanya Alvero

menatap Asisten Je, sementara laki-laki itu menoleh kepada laki-laki yang

berdiri di sebelahnya. Laki-laki berwajah Asia itu mengangguk.

“Dari seleksi pertama yang lolos hampir

separuh Tuan Muda, dan hari ini yang lolos hanya 150 orang” Jawab Antoni ramah.

“Hmmm…”

“Tapi yang sampai pada tahap lolos cek kesehatan

hanya 50 orang saja Tuan Muda” Lanjut Antoni. Alvero dan Asisten Je saling

pandang.

“Pastikan semua bisa berjalan lancar,

aku tidak ingin ada kekeliruan sedikitpun” Kata Asisten Je tegas.

“Baik Asisten Je” Kata Antoni.

“Dan jangan lupakan pesan istriku…”

Kata Alvero.

“Baik Tuan Muda” Laki-laki itu

membungkuk mengiyakan.

“Kau boleh keluar” Kata Asisten Je.

“Baik, saya permisi Tuan Muda…” Antoni kembali

membungkukkan badannya kemudian berlalu keluar ruangan.

“Menurutmu apa Meili harus hadir untuk

tes terakhir besok?” Taya Alvero.

“Kalau Nona Muda menginginkan, tentu

boleh Tuan Muda” Jawab Asisten Je. Sebenarnya ia malas untuk mencari sekretaris

wanita, ia lebih nyaman bila bekerja dengan laki-laki, ia tidak harus

berkomunikasi dengan wanita, apalagi kalau wanita itu nanti berusaha mencari

masalah dengannya.

“Hmmm, pasti dia akan merajuk kalau

melewatkan hal itu, secara dia menginginkan sekretaris wanita untukmu…”

“Ck…”

“Hei…kau marah sama istriku?!” Bentak

Alvero membuat Asisten Je menggeleng panik.

“Tidak Tuan Muda, hanya saya tidak

terbiasa dengan sekretaris wanita, bagi saya mereka pasti merepotkan” Keluhnya

membuat Alvero tertawa.

“Biasakanlah dirimu, karena penentu

terakhir nanti ada di tangan istriku” Asisten Je mengangguk pasrah.

“Dahlah lanjutkan tugasmu, aku akan

makan siang dengan istriku…kau tak perlu ikut, karena ini acara romantis…”

Ejeknya tersenyum. Asisten Je hanya mengangguk walau dalam hatinya mendesis

marah terus disindir oleh bos sekaligus sahabatnya itu.

Sebenarnya Meili sudah sering ingin

menjodohkan Asisten Je dengan temannya, namun selalu gagal karena laki-laki itu

benar-benar menutup diri dari yang namanya wanita. Entah kenapa ia begitu

membenci dan jijik jika bertemu dengan wanita, tentu selain Meili istri bosnya.

Meili sampai pernah mengutarakan penasarannya kepada Alvero apa Asisten Je itu

gay, tapi hal itu di tolak oleh Alvero maupun Asisten Je tanpa alasan yang

jelas.

Sekarang Meili mempunyai kesempatan

untuk mendekatkan Asisten Je dengan sekretaris pilihan Meili, agar laki-laki

itu bisa merubah persepsinya terhadap wanita, tentu Meili tidak akan sembarang

memilih sekretaris, makanya ia hanya meminta datang di akhir seleksi untuk

melihat siapa saja pelamar yang lolos di tahap terakhir.

Masalah penyakit Asisten Je yang tidak

bisa menyentuh wanita, itu bisa di atasi dengan memakai sarung tangan tipis

yang mirip dengan warna kulit, seolah ia tidak memakainya, sehingga ketika

tidak sengaja bersentuhan Asisten Je tidak akan mengalami gatal-gatal dan

lecet. Walaupun Meili belum membuktikan sendiri kenyataan itu, ia juga tidak

berani menyentuh Asisten Je bahkan hanya sekedar berjabat tangan. Apalagi sikap

Alvero yang posesif, bahwa tidak ada yang boleh menyentuhnya kecuali DIA, sang

pemilik hati.

.

.

Ting…

Bunyi hp Raya menandakan ada notifikasi

email yang masuk. Wanita itu membaca emailnya dan tersenyum merekah. Di sana

tertulis bahwa ia mendapat undangan tes lanjutan untuk besok jam 10.00 dari PT.

Diamond Jewerly.

“Kenapa mama tersenyum?” Tanya Titania

curiga. Malam ini Raya menemani Titania belajar dengan Hanum tiduran di sofa.

Raya menunjukkan notifikasi email pada

putrinya, membuat gadis muda itu tersenyum canggung. Ia tidak mau mamanya

mengenal sosok laki-laki, cukup dengan mereka pasti mamanya akan bahagia.

“Boleh mama lanjut?” Raya bertanya

pelan.

“Boleh kok ma, sayang kali mama udah

berusaha masak mau dilewatkan…” Raya tersenyum dan mengelus kepala putrinya.

“Terima kasih sayang”

“Tapi jangan di forsir ya ma, Tita

nggak mau nanti mama malah lupa sama kita” Ingat Titania lagi.

“Pasti sayang…, sudah selesai

belajarnya?” Titania mengangguk dan membereskan buku pelajarannya kemudian

memasukkan ke dalam tasnya.

“Ya sudah kakak tidur gih, lihat adek

kayaknya udah ngantuk tuh” Raya mengangkat tubuh Hanum di gendongannya kemudian

mengantar kedua putrinya ke kamar dan menemani mereka sebentar sampai tertidur.

Ia segera menuju ke kamarnya dan membersihkan diri sebentar kemudian istirahat

agar besok bisa bangun dengan tubuh yang fresh.

.

.

Jam 05.00 seperti biasa Raya sudah siap

dengan kostum olahraga, ia sudah siap di teras dengan ditemani dua anaknya

untuk lari pagi.

“Nak Raya mau lari pagi?” Sapa Bu Nanik.

“Eh…ibu, iya nih, ibu mau ikut?”

“Nggak lah nak, ibu mau membersihkan

rumah saja…”

“Bu apa Raya cari orang lagi untuk

membersihkan rumah ya?” Raya merasa tidak enak dengan Bu Nanik yang malah

merembet membersihkan rumah kadang malah memasak.

“Sudah nggak papa nak…”

“Nanti Raya coba tanya ke Pak Malik deh

bu, niatan Raya kan hanya menunggui Hanum, kok malah semuanya ibu yang lakuin…”

“Oalah nak, ibu tulus kok…sudah ndak

papa”

“Ndak papa bu, nanti pokoknya ibu hanya

menjaga Hanum saja, titik” Kata Raya tegas dengan nada yang tidak mau dibantah.

“Baiklah nak, tapi untuk hari ini biar

ibu ya”

Raya tersenyum mengiyakan, kemudian

pamit mengajak anak-anaknya lari pagi.

“Iyan lali dulu ya” Pamit Hanum.

“Iya sayang…”

Dengan riang Raya dan kedua putrinya

berlari menyusuri kompleks perumahan yang cukup elit itu. Jajaran rumah yang

besar dan rapi serta di sepanjang sisi kanan jalan di tanami pohon yang rindang

membuat susana pagi itu semakin sejuk. Lagi-lagi ia dipertemukan dengan

laki-laki yang beberapa hari lalu juga lari pagi. Tapi sepanjang penglihatan

Raya, laki-laki itu seolah tidak memandang sekitarnya, pandangannya hanya lurus

ke depan tanpa menoleh kanan ataupun kiri. Di telinganya nampak terpasang

headshed untuk mendengar musik.

“Mama…ada om danten” Kata Hanum dengan

bahasa yang lucu membuat Raya membelalak menatap putri kecilnya.

“Hush…gak boleh ya Hanum…” Gadis itu

hanya terkikik geli dengan larangan mamanya, tapi matanya tak berhenti menatap

laki-laki yang berlari di depan mereka. Sementara Titania tetap berlari dalam

diam. Setelah puas berlari mereka kembali ke rumah dan membersihkan diri dengan

Raya yang memandikan Hanum terlebih dahulu. Ia kemudian menuju kamarnya untuk

mandi dan bersiap-siap juga mendatangi perusahaan emas itu untuk tes lanjutan.

Titania sudah berangkat duluan, ia

bilang bahwa hari ini ia piket, jadi ia membawa bekal untuk dimakan sehabis

piket kelas.

Pukul 10.00 Raya sudah standby di loby

perusahaan menunggu untuk dipanggil tes lanjutan. Ia duduk bersama puluhan

pelamar yang lolos lainnya. Raya memperhatikan sekelilingnya, hampir semua

wanita yang hadir memakai pakaian yang menurutnya kurang pantas, mungkin hanya

lima orang yang memakai pakaian tertutup termasuk dirinya, walaupun hanya dia

seorang yang memakai jilbab.

Gosip tak faedahpun sempat mampir di

telinganya dari para wanita-wanita itu. Mereka berbisik-bisik dengan yakin

bahwa yang diterima pasti yang cantik dan seksi, buat apa wanita muslimah

melamar menjadi sekretaris, menurut mereka wanita berjilbab itu hanya pergi

untuk pengajian saja. Mereka terkikik seraya menatap sinis ke arah Raya, tapi

wanita itu hanya acuh saja.

Jam 10.00 tepat mereka diharapkan masuk

ke ruangan yang telah disediakan laptop dan printer serta kertas, mereka masuk

dalam lima tahap, jadi tahap pertama yang masuk 10 orang. Mereka harus

menyelesaikan tugas yang berikan dalam waktu 30 menit. Tanpa diketahui oleh

para pelamar, di balik kaca besar itu ada tiga orang yang memantau jalannya

seleksi akhir itu. Alvero, Meili, dan tentu saja Asisten Je, mereka mengamati

setiap perilaku pelamar itu dengan teliti dan detail, karena mereka tidak ingin

salah dalam memilih.

Setelah tiga jam berlalu, giliran Raya bersama 9 orang

lainnya masuk ke dalam ruangan untuk melaksanakan tugas. Di balik kaca itu,

ketiga orang tersebut tetap memperhatikan setiap menit apa yang terjadi pada

para pelamar itu. Menurut mereka sampai empat gelombang ini belum ada yang

menarik perhatian mereka, hampir saja mereka menyerah. Tampak Asisten Je mengamati

langkah seorang wanita yang sangat tenang pembawaannya menuju ke kursi yang

ditunjukkan oleh petugas dan duduk di atasnya. Kenapa ia seperti tidak asing

dengan wanita itu ya, lirihnya dalam hati.

Terpopuler

Comments

Soraya

Soraya

cerita yg beda dr novel2 lain, biasanya mencari skertaris buat ceo tpi klo ini buat asisten

2023-10-24

0

lihat semua
Episodes
1 BAB 1 Mall dan Meeting
2 BAB 2 Lowongan Pekerjaan
3 BAB 3 Lari Pagi Bersama
4 BAB 4 Mencari Pekerjaan (1)
5 BAB 5 Mencari Pekerjaan (2)
6 BAB 6 Elektronic Shopping
7 BAB 7 Melamar Pekerjaan (1)
8 BAB 8 Melamar Pekerjaan (2)
9 BAB 9 Sahabat Baru
10 BAB 10 Asisten Je
11 BAB 11 Ujian Akhir
12 BAB 12 Keputusan
13 BAB 13 Dia pikir siapa dia?
14 BAB 14 Show Room Mobil
15 BAB 15 Tugas Pertama Sekretaris Raya
16 BAB 16 Masih Flash Back On ya
17 BAB 17 Lembur Mendadak
18 BAB 18 Kedatangan istri bos
19 BAB 19 Welcome To The Lembur…Again
20 BAB 20 Kita di perumahan yang sama?
21 BAB 21 Apa ini artisnya ma??
22 BAB 22 Santai di Hari Minggu
23 BAB 23 Bu Arumi
24 BAB 24 Bertemu Lagi
25 BAB 25 Asisten Jutek
26 BAB 26 Olimpiade Matematika
27 BAB 27 Anda Terpesona Dengan Saya
28 BAB 28 Siap Olimpiade Matematika
29 BAB 29 Kedatangan Keluarga Besar
30 Pengumuman
31 BAB 30 Persaingan Dua Hati
32 BAB 31 MASIH PERSAINGAN DUA HATI
33 BAB 32 Menjemput Raya
34 BAB 33 KASUS KECELAKAAN AMRI
35 BAB 34 Pertemuan Yang Tidak Disengaja
36 BAB 35 PENYAKIT ALERGI YANG ANEH
37 BAB 36 ASISTEN JE BERULAH
38 BAB 37 PERETAS HANDAL
39 Pengumuman (bukan update)
40 BAB 38
41 Isi hati author
42 BAB 39 AYO MENIKAH (Revisi)
43 BAB 40 Tidak Usah Sok Kenal!
44 Selamat berlebaran untuk saudara readers ku yang muslim....
45 BAB 41 WAJIB BERANGKAT PULANG BERSAMA
46 BAB 42 BERI RUANG UNTUK KU
47 BAB 43 KARENA DIA ISTRIKU
48 BAB 44 AKHIRNYA WISUDA
49 BAB 45 LOVELY HUSBAND
50 BAB 46 Terserah, asal jangan yang itu
51 BAB 47 SAYANG! PUAS?
52 BAB 48 Punya Banyak Di Rumah
53 BAB 49 Mama harus jaga jarak sama dia
54 BAB 50 Bersihkan bibir Anda sebelum berangkat
55 CURAHAN HATI AUTHOR
56 BAB 51 Kedatangan Mendadak Asisten Je (REVISI)
57 BAB 52 Sayang, aku duluan yaaa
58 BAB 53 Mainan Menarik
59 BAB 54 Kembalikan Sayang
60 BAB 55 Aku butuh pelampiasan!
61 BAB 56 Kau Harus Memuaskanku (Revisi: Ganti judul yaaa)
62 BAB 57 Hasil Kerja Istriku
63 BAB 58 aku diusir dari rumah
64 BAB 59 Aku Mau Tidur Sampai Pagi
65 BAB 60 Aku Bisa Membuatnya Menjadi Dekat
66 BAB 61 Keluar kalian semua!! (REVISIAN)
67 BAB 62 Karena aku mencintaimu, Raya
68 BAB 63 Aku Tidak Akan Memaksamu Untuk Mencintaiku
69 BAB 64 Aturan Dalam Novel, Author Adalah Penguasanya
70 BAB 65 Kenapa kau sangat menutup rapat hatimu sayang? (Sedikit revisian yee)
71 BAB 66 Aku harap kamu tidak melupakanku
72 BAB 67 amanah yang harus aku jaga
73 BAB 68 apa mereka merestui janda sepertiku?
74 BAB 69 Resepsi Pernikahan
75 BAB 70 Mama ada hubungan apa sama orang itu?
76 BAB 71 aku sangat sangat sangat mencintaimu
77 BAB 72 aku orang yang tidak suka menunggu
78 BAB 73 Enyah dari hadapanku!
79 BAB 74 Kamu mulai nakal ya…sayang
80 BAB 75 Tante, telepon mama…
81 BAB 76 Sesuatu terjadi?
82 BAB 77 jangan-jangan kamu sudah terpesona ya
83 BAB 78 Kenapa kamu begitu baik?
84 BAB 79 Tita hanya ingin mama bahagia
85 BAB 80 Bilang saja takut
86 BAB 81 Aku kan bisa memberi kekuatan padanya
87 BAB 82 Maaf Tuan Muda, anda juga harus keluar
88 BAB 83 Ah…menggemaskan sekali istriku ini…
89 BAB 84 bentar lagi pasti kumat cerewetnya
90 BAB 85 deket-deket, sentuh-sentuh, manja-manja
91 BAB 86 keluarga yang lengkap
92 BAB 87 Dia akan menerima kami kan ma?
93 BAB 88 Keluarga Kecil Yang Bahagia
94 BAB 89 di ruanganku sudah sangat banyak!
95 BAB 90 Teddy
96 BAB 91 kena semprot
97 BAB 92 Bajingan itu mengusir kami dengan kejam
98 BAB 93 Apa dia bukan anakku?
99 BAB 94 Aku ingin meminta restu pada mereka sebagai menantu
100 BAB 95 Rencana di jodohkan
101 BAB 96 Beraninya kamu
102 BAB 97 jangan minta berpisah dariku
103 BAB 98 Siapa Daliya?
104 Pekik Merdeka
105 BAB 99 Mama akan memutuskan pernikahan siri itu
106 Kalimat penyemangat dalam menulis
107 BAB 100 Siap Nyonya
108 BAB 101 Anda tidak diizinkan menyentuh tangan nona muda
109 BAB 102 Jaga pandangan Anda Tuan
110 BAB 103 Besaran, Satuan, dan Dimensi
111 BAB 104 Jangan coba-coba mendekatinya
112 BAB 105 Aku sudah menikah
113 BAB 106 harus tanggung jawab
114 BAB 107 aku masih menjadi istrinya
115 BAB 108 Rarw…Miaw
116 BAB 109 Ntar Si Mylano Bangkit Lagi
117 BAB 110 Om Je orang baik
118 BAB 111 Lu Manut Lu Aman
119 BAB 112 Darah!
120 BAB 113 Masih Tentang Drama Darah
121 BAB 114 Kalau Sakit Katakan Sakit
122 BAB 115 aku sudah merindukan tempat mu
123 BAB 116 Mas Darren datang berkunjung (Hiatus dalam waktu yang tidak bisa ditentukan)
124 Huek
125 Hadiah besar
126 Nero, Aku Masih Mencintaimu
127 Mirip Ngidam
128 Restuku Hanya Berlaku Hari Ini!
129 Kayak Krupuk di Siram Air
130 Akting Yang Jelek
131 Huwek lagi, ngidam kali
132 Ternyata masih berlanjut
133 Konfirmasi Idaman Mengenai Kehamilan
134 CEO Ku Suamiku
135 Pastikan Malam Ini
136 Pertemuan Yang Disengaja
137 Aku Mencintaimu Sayang
138 Bicara Dari Hati Ke Hati
139 Mama ku sayang…papa ku sayang
140 Aku sudah menemukan ibuku
141 Selamat Idul Fitri
142 Nero Ku Sayang
143 aku nggak suka di lihat banyak orang
144 Kalian yang bertanggung jawab
145 Kalau bisa aku ingin seharian aja di kamar
146 Kamu mau mengintip istriku?
147 Aku pergi dulu
Episodes

Updated 147 Episodes

1
BAB 1 Mall dan Meeting
2
BAB 2 Lowongan Pekerjaan
3
BAB 3 Lari Pagi Bersama
4
BAB 4 Mencari Pekerjaan (1)
5
BAB 5 Mencari Pekerjaan (2)
6
BAB 6 Elektronic Shopping
7
BAB 7 Melamar Pekerjaan (1)
8
BAB 8 Melamar Pekerjaan (2)
9
BAB 9 Sahabat Baru
10
BAB 10 Asisten Je
11
BAB 11 Ujian Akhir
12
BAB 12 Keputusan
13
BAB 13 Dia pikir siapa dia?
14
BAB 14 Show Room Mobil
15
BAB 15 Tugas Pertama Sekretaris Raya
16
BAB 16 Masih Flash Back On ya
17
BAB 17 Lembur Mendadak
18
BAB 18 Kedatangan istri bos
19
BAB 19 Welcome To The Lembur…Again
20
BAB 20 Kita di perumahan yang sama?
21
BAB 21 Apa ini artisnya ma??
22
BAB 22 Santai di Hari Minggu
23
BAB 23 Bu Arumi
24
BAB 24 Bertemu Lagi
25
BAB 25 Asisten Jutek
26
BAB 26 Olimpiade Matematika
27
BAB 27 Anda Terpesona Dengan Saya
28
BAB 28 Siap Olimpiade Matematika
29
BAB 29 Kedatangan Keluarga Besar
30
Pengumuman
31
BAB 30 Persaingan Dua Hati
32
BAB 31 MASIH PERSAINGAN DUA HATI
33
BAB 32 Menjemput Raya
34
BAB 33 KASUS KECELAKAAN AMRI
35
BAB 34 Pertemuan Yang Tidak Disengaja
36
BAB 35 PENYAKIT ALERGI YANG ANEH
37
BAB 36 ASISTEN JE BERULAH
38
BAB 37 PERETAS HANDAL
39
Pengumuman (bukan update)
40
BAB 38
41
Isi hati author
42
BAB 39 AYO MENIKAH (Revisi)
43
BAB 40 Tidak Usah Sok Kenal!
44
Selamat berlebaran untuk saudara readers ku yang muslim....
45
BAB 41 WAJIB BERANGKAT PULANG BERSAMA
46
BAB 42 BERI RUANG UNTUK KU
47
BAB 43 KARENA DIA ISTRIKU
48
BAB 44 AKHIRNYA WISUDA
49
BAB 45 LOVELY HUSBAND
50
BAB 46 Terserah, asal jangan yang itu
51
BAB 47 SAYANG! PUAS?
52
BAB 48 Punya Banyak Di Rumah
53
BAB 49 Mama harus jaga jarak sama dia
54
BAB 50 Bersihkan bibir Anda sebelum berangkat
55
CURAHAN HATI AUTHOR
56
BAB 51 Kedatangan Mendadak Asisten Je (REVISI)
57
BAB 52 Sayang, aku duluan yaaa
58
BAB 53 Mainan Menarik
59
BAB 54 Kembalikan Sayang
60
BAB 55 Aku butuh pelampiasan!
61
BAB 56 Kau Harus Memuaskanku (Revisi: Ganti judul yaaa)
62
BAB 57 Hasil Kerja Istriku
63
BAB 58 aku diusir dari rumah
64
BAB 59 Aku Mau Tidur Sampai Pagi
65
BAB 60 Aku Bisa Membuatnya Menjadi Dekat
66
BAB 61 Keluar kalian semua!! (REVISIAN)
67
BAB 62 Karena aku mencintaimu, Raya
68
BAB 63 Aku Tidak Akan Memaksamu Untuk Mencintaiku
69
BAB 64 Aturan Dalam Novel, Author Adalah Penguasanya
70
BAB 65 Kenapa kau sangat menutup rapat hatimu sayang? (Sedikit revisian yee)
71
BAB 66 Aku harap kamu tidak melupakanku
72
BAB 67 amanah yang harus aku jaga
73
BAB 68 apa mereka merestui janda sepertiku?
74
BAB 69 Resepsi Pernikahan
75
BAB 70 Mama ada hubungan apa sama orang itu?
76
BAB 71 aku sangat sangat sangat mencintaimu
77
BAB 72 aku orang yang tidak suka menunggu
78
BAB 73 Enyah dari hadapanku!
79
BAB 74 Kamu mulai nakal ya…sayang
80
BAB 75 Tante, telepon mama…
81
BAB 76 Sesuatu terjadi?
82
BAB 77 jangan-jangan kamu sudah terpesona ya
83
BAB 78 Kenapa kamu begitu baik?
84
BAB 79 Tita hanya ingin mama bahagia
85
BAB 80 Bilang saja takut
86
BAB 81 Aku kan bisa memberi kekuatan padanya
87
BAB 82 Maaf Tuan Muda, anda juga harus keluar
88
BAB 83 Ah…menggemaskan sekali istriku ini…
89
BAB 84 bentar lagi pasti kumat cerewetnya
90
BAB 85 deket-deket, sentuh-sentuh, manja-manja
91
BAB 86 keluarga yang lengkap
92
BAB 87 Dia akan menerima kami kan ma?
93
BAB 88 Keluarga Kecil Yang Bahagia
94
BAB 89 di ruanganku sudah sangat banyak!
95
BAB 90 Teddy
96
BAB 91 kena semprot
97
BAB 92 Bajingan itu mengusir kami dengan kejam
98
BAB 93 Apa dia bukan anakku?
99
BAB 94 Aku ingin meminta restu pada mereka sebagai menantu
100
BAB 95 Rencana di jodohkan
101
BAB 96 Beraninya kamu
102
BAB 97 jangan minta berpisah dariku
103
BAB 98 Siapa Daliya?
104
Pekik Merdeka
105
BAB 99 Mama akan memutuskan pernikahan siri itu
106
Kalimat penyemangat dalam menulis
107
BAB 100 Siap Nyonya
108
BAB 101 Anda tidak diizinkan menyentuh tangan nona muda
109
BAB 102 Jaga pandangan Anda Tuan
110
BAB 103 Besaran, Satuan, dan Dimensi
111
BAB 104 Jangan coba-coba mendekatinya
112
BAB 105 Aku sudah menikah
113
BAB 106 harus tanggung jawab
114
BAB 107 aku masih menjadi istrinya
115
BAB 108 Rarw…Miaw
116
BAB 109 Ntar Si Mylano Bangkit Lagi
117
BAB 110 Om Je orang baik
118
BAB 111 Lu Manut Lu Aman
119
BAB 112 Darah!
120
BAB 113 Masih Tentang Drama Darah
121
BAB 114 Kalau Sakit Katakan Sakit
122
BAB 115 aku sudah merindukan tempat mu
123
BAB 116 Mas Darren datang berkunjung (Hiatus dalam waktu yang tidak bisa ditentukan)
124
Huek
125
Hadiah besar
126
Nero, Aku Masih Mencintaimu
127
Mirip Ngidam
128
Restuku Hanya Berlaku Hari Ini!
129
Kayak Krupuk di Siram Air
130
Akting Yang Jelek
131
Huwek lagi, ngidam kali
132
Ternyata masih berlanjut
133
Konfirmasi Idaman Mengenai Kehamilan
134
CEO Ku Suamiku
135
Pastikan Malam Ini
136
Pertemuan Yang Disengaja
137
Aku Mencintaimu Sayang
138
Bicara Dari Hati Ke Hati
139
Mama ku sayang…papa ku sayang
140
Aku sudah menemukan ibuku
141
Selamat Idul Fitri
142
Nero Ku Sayang
143
aku nggak suka di lihat banyak orang
144
Kalian yang bertanggung jawab
145
Kalau bisa aku ingin seharian aja di kamar
146
Kamu mau mengintip istriku?
147
Aku pergi dulu

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!