Terpaksa Menikahi Putera Majikan Ayah

Terpaksa Menikahi Putera Majikan Ayah

Anak Pembawa Sial

Setiap anak tentu butuh pengakuan dari orang tuanya, entah orang tuanya itu miskin atau kaya. Keberadaan hidup seseorang akan dikatakan bahagia bukan dari seberapa beradanya orang tua mereka melainkan seberapa besar kasih sayang orang tua untuk anaknya.

 

Mikhayla Matheo, gadis keturunan keluarga terpandang di kota J. Tidak hanya itu, ia juga merupakan puteri bungsu dari keluarga terkaya nomor 2 di Asia. Namun nasib baik tidak berpihak pada gadis malang ini sejak lahir, karena dianggap sebagai anak pembawa sial bagi keluarganya hari ini dan kedepan nantinya.  

Alasan itulah Membuat Mikhayla dikucilkan oleh keluarganya sendiri, lebih tepatnya ia dibuang oleh daddy kandungnya sendiri.

Mikhayla yang waktu itu baru berusia satu bulan terpaksa dipisahkan dari sang mommy dan dibawah pergi saat mommynya dalam keadaan koma sejak melahirkannya.

Susanty Ekasari ibu dari bayi malang itu atau nyonya Matheo mengalami pendarahan yang cukup hebat saat melahirkan putri bungsunya, sehingga membuat dia koma dalam waktu yang cukup lama.

Bi Mima salah seorang Asisten Rumah Tangga yang sudah cukup lama bekerja di sana merasa ibah dengan nasib bayi malang ini sehingga memutuskan bersama suami untuk menerima tawaran tuan Jonathan Matheo.

Mereka dipaksa berhenti dari pekerjaan mereka selama ini dengan pasongan yang cukup besar tapi ada syaratnya, yaitu mereka harus membawa Mikhayla kecil pergi dari rumah mewah itu dan jangan pernah muncul lagi di depan keluarga itu sampai kapanpun.

(Ya, Bi Mima bekerja sebagai Asisten Rumah tangga dikeluarga Matheo dan suaminya pak Ferdi bekerja sebagai sopir pribadi keluarga itu juga. Bi Mima yang divonis tidak memiliki anak karena mandul  akhirnya memutuskan untuk mengabdikan diri bekerja pada keluarga Matheo bersama suaminya).

 Tiga bulan kemudian, nyonya Susan sadar dari komanya namun ia harus kembali menelan pil pahit lagi saat tahu bahwa putri kecil yang ia perjuangkan sampai mempertaruhkan nyawanya itu ternyata tidak selamat. Bayi malang itu dikatakan meninggal setelah satu bulan dilahirkan, itulah fakta yang diketahui oleh nyonya Susan.

Hari-harinya dilalui dengan tidak bersemangat bahkan dia sampai dibawah ke psikiater akibat depresi. Kedua saudara Mikhayla, Rafi dan Mila tidak pernah tahu jika adik kecil mereka masih hidup karena hal itu ditutupi oleh sang daddy mereka, sehingga yang mereka tahu bahwa adik kecil mereka telah meninggal setelah beberapa Minggu dilahirkan karena waktu itu mereka tidak diperbolehkan datang ke Rumah Sakit.

*****

 

17 Tahun Kemudian.

"Pokoknya bunda sama ayah wajib hadir di acara kelulusanku besok!" ucap Dea tegas sambil memainkan sendoknya di atas piring.

"Baik tuan putri, ayah sama bunda akan hadir lebih awal" kata pak Ferdi tersenyum ke arah puteri tercintanya.

"Terima kasih ayah, I love you" ucap Dea yang langsung beranjak dari tempat duduknya mendekati sang ayah lalu menghadiahkan satu kecupan tepat di pipi kanan ayahnya.

"Oh jadi cuma ayah yang disayang nih ceritanya"ucap bunda Mima yang dari tadi menjadi pendengar setia.

"Siapa bilang cuma ayah yang Dea sayang? Ayah sama bunda itu orang terspesial di hati Dea" ucap  Dea sambil meletakan kedua telapak tangan di dadanya. Tidak hanya itu, gadis tersebubut melakukan hal yang sama mengecup kedua pipi bundanya dengan gemas.

"Ahhh sudah ah ayah, bunda, Dea pergi ke kamar dulu ya?" ucap gadis periang itu sambil melangkah pergi meninggalkan kedua orang tuanya yang masih duduk di ruang makan.

"Ayah, anak gadis kita sudah mulai dewasa, semoga dia selalu dalam lindungan Tuhan" ucap Bunda Mima yang sudah meneteskan air matanya sambil memandang punggung putrinya perlahan menghilang di balik pintu kamarnya.

"Amin. Ayah juga berdoa seperti itu, semonga nasib malangnya berubah menjadi nasib baik" balas ayah Ferdi yang ikut terharu.

Kedua orang tua itu melangkah masuk ke kamar mereka untuk beristirahat karena malam semakin larut.

Sejak bayi malang itu dibawah pergi, semua jejaknya dihilangkan. Namanya diubah menjadi Dea Ekasari ( Ekasari yang diambil dari nama belakang Mommy kandungnya atau nyonya Matheo. Susanty Ekasari). Pak Ferdi dan isterinya pun tidak membawa Dea kembali ke kampung halaman mereka tapi memutuskan memulai hidup baru di tempat yang baru.

....

Kini matahari mulai menunjukkan diri, dan menerobos masuk melalui cela jendela rumah sederhana itu hingga membangunkan seisi rumah itu lebih tepatnya Dea karena ayah dan bundanya sudah bangun sejak subuh.

Dengan semangat Dea melangkah menuju kamar mandi umum dirumahnya. Ya, mereka hanya memiliki satu kamar mandi di bagian belakang dekat dengan dapur. Gadis cantik ini mulai bersiap karena hari ini adalah hari terakhirnya di Sekolah Menengah Atas dan akan menerima hasilnya.

Katiga penghuni rumah ini sudah bersiap dan menuju meja makan untuk mengisi perut mereka sebelum berangkat ke sekolah.

"Setelah ini ayah antar Dea terlebih dahulu ke sekolah, bunda tunggu ayah kembali jemput ya?" putus ayah untuk mengantar kedua wanita yang ia cintai itu ke tempat acara menggunakan motor buntutnya.

"Baik ayah" jawab ibu dan anak itu serentak.

Setelah menyelesaikan sarapan mereka ayah langsung mengantar Dea ke sekolah lebih dahulu  sesuai janjinya dan kembali menjemput sang isteri.

Acara di sekolah pun dimulai, semua orang tua wali /murid sudah duduk berjejer di bawah panggung acara sementara semua siswa dan siswi berada di samping panggung acara.

Pembawa acara mulai membuka acara dengan berbicara panjang lebar, kesempatan demi kesempatan diberikan kepada kepalah sekolah dan perwakilan dari orang tua murid untuk menyampaikan beberapa pesan dan kesan kepada siswa dan siswi yang segera tamat dari sekolah itu.

Setelah melewati sederet rangkaian acara, akhirnya tiba pada acara yang ditunggu-tunggu yaitu pengumuman hasil kelulusan.

"Semua peserta tahun ini dinyatakan lulus dan itu artinya sekolah kita mendapat presentasi 100%. Dalam kelulusan ini, ada beberapa siswa dan siswi kita yang meraih nilai terbaik, karena itu kini tibalah saatnya kita akan mengumumkan peserta tahun ini yang lulus dengan nilai terbaik. Saya selaku pembawa acara mengundang dengan hormat bapak Kepala Sekolah untuk berada di depan tepatnya di atas panggung ini untuk menyambut Siswa dan siswi kita yang berprestasi tahun ini…." Ucap pembawa acara.

"Kita akan mulai dari juara ke 3 yang di raih oleh anak kita Randy Juanda… mari kita berikan tepukan tangan yang meriah!!! saudara Randy silahkan naik keatas panggung" seru pembawa acara dan siswa yang bernama Randy itupun melangkah naik untuk mengambil tempat di atas panggung tepat di samping kepala sekolah.

"Peserta kedua yang meraih juara 2 tahun ini adalah….Merlina Mahesa… sekali lagi kita berikan tepukan tangan!! Saudara Merlina silahkan maju" perserta kedua pun melangkah ke atas panggung.

Dea mulai harap-harap cemas, ya walaupun dia adalah siswi terkocak di sekolah tapi dia juga merupakan siswi berprestasi di sekolahnya.

"Dan peserta yang terakhir, dia adalah siswa terpintar yang akan meraih juara 1 tahun ini" ucap pembawa acara.

 "Dea Dea Dea" teriak siswa/i dengan hebohnya. Semuanya bahkan sudah tahu, siapa siswa terpintar di sekolah itu.

"Ya… karena kalian sudah lebih dahulu buka kartunya maka saya hanya akan memperkenalkannya kepada para orang tua yang belum mengenalnya, Ini dia juara pertama tahun ini, Dea  E…ka…sari!!!" teriak pembawa acara yang langsung disambut dengan tepukan tangan, siulan dan sorak sorai dari siswa-siswi.

 

*

 

*

 

BERSAMBUNG

 

 

Terpopuler

Comments

Emy Kristyastuti

Emy Kristyastuti

ceritanya menarik ..kasihan dea...

2024-09-21

0

Nurmiati Nurmi

Nurmiati Nurmi

selamat Dea

2024-09-20

0

G** Bp

G** Bp

numpang duduk ya Thor salam kenal..

2024-08-01

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!