Tuan Rudy tidak habis pikir dengan sikap Jonathan yang sangat keterlaluan terhadap darah dagingnya sendiri. Bagaimana jika Susan tahu bahwa puteri bungsunya dibuang oleh suaminya sendiri.
"Maaf Susan, gara-gara keegoisanku kamu menderita berkepanjangan. Aku pikir dengan dia sudah mendapatkanmu maka dia akan berubah" gumam Rudy yang melamun ke masa mudanya di dalam ruang kantornya.
Pria itu merasa ibah dengan gadis kecil yang hidup tanpa beban itu tenyata punya sejarah hidup yang miris namun ia sendiri tidak mengetahuinya.
*****
Di kampus, Ketiga gadis Dea, Merlin dan Tris hari ini menjalani masa ordik mereka. Dan sudah pasti orang yang banyak mendapat hukuman adalah Dea karena selain cerewet dan banyak membantah para senior, Dea juga tidak mau melakukan hal konyol yang dibuat oleh kakak senior mereka.
"Hai, siapa namamu cantik?" tanya Randy yang adalah salah satu panitia ordik.
Dea diam dan sama sekali tidak menjawab dan memasang muka culasnya. Tri yang melihat itu, menarik baju bagian belakangnya.
"Kamu tidak bisu kan? kalau bisu itu punya lembaga kusus untuk sekolah jadi kamu bisa ke sana sekolahnya bukan disini" ucap Randy tegas dan aura dinginnya keluar.
"Kalau kakak tidak tahu membaca maka ulang sekolah dari kelas PAUD ka, karena kampus ini menampung orang yang sudah melewati Paud, TK,SD, SMP dan SMA" balas Dea dengan tidak kalah tegas membuat Randy naik pitam.
"Oh rupanya kamu memang keras kepala ya? aku kasih tahu sama kamu ya, jangan belagu karena bisa masuk ke kampus ini jika hanya bermodalkan beasiswa, oke?" ucap Randy meremehkan.
"Beasiswa prestasi bukan beasiswa miskin. Kakak juga harus membedakan dua jenis beasiswa tadi. Itu artinya aku masuk ke sini karena memang aku layak dan mutu pendidikan disini juga bisa maju dengan menampung orang yang berguna sepertiku" jelas Dea tidak terima baik.
Randy yang emosi langsung menarik kerah baju Dea dan melayangkan kepalan tangannya ingin memukul Dea tapi di cegat oleh senior lainnya.
Dea tersenyum mengejek ke arah Randy seolah mengatakan jika pria ini hanya seorang banci yang menunjukkan kehebatannya pada wanita
"Kesalahan apa yang kamu lakukan kepada panitia?"ucap ketua panitia dengan tegas.
"Jika kakak ingin tahu maka bertanyalah pada mereka yang ada di sekitar sini, merekalah saksinya" ucap Dea tenang membuat ketua panitia tersenyum jika gadis ini bukan orang sembarang
"Apa salanya jika aku menanyakan namamu?" ucap Randy yang belum puas karena ketua panitia tidak menghukum gadis keras kepalaini.
Dea langsung melepaskan semua atribut ordiknya termasuk tanda pengenal yang terbuat dari gardus dan di gantung di lehernya, membuat semua orang merasa heran termasuk ketua panitia dan teman-temannya
"Apa yang kamu lakukan?" ucap salah seorang panitia perempuan.
"Apa gunanya aku menggantung tanda pengenal ini jika aku harus menjawab lagi dengan mulut ku?" gerutu Dea yang di dengar semua orang dan ia melangkah mendekati mahasiswa yang bernama Randy tadi.
"Selain nama, apa lagi yang mau kamu tanyakan kakak?" ucap Dea dengan suara lantang membuat Randy yang seolah menjadi mahasiswa baru dan Dea lah panitianya.
Kejadian pagi ini membuat Randy semakin benci kepada Dea dan hal itu tidak diperdulikan sama sekali oleh gadis itu.
Karakternya yang sudah seperti itu sejak Sekolah Menengah Pertama, membuatnya sulit ditindas oleh siswa yang lain baik laki-laki maupun perempuan.
Ordik hari ini kembali berlanjut hingga sore tanpa ada hukuman bagi Dea lagi karena sudah diselesaikan dengan jalur aman oleh ketua panitia.
Merlin sudah tahu betul soal watak sahabatnya jadi ia merasa biasa saja karena dia juga memiliki watak yang sama persis dengan Dea walaupun tidak berlebihan seperti Dea.
Sementara Tri sejak tadi hanya diam dan tak habis pikir dengan teman barunya ini yang baru saja dia kenal beberapa jam yang lalu. Dalam hati Tri merasa bangga bisa bersahabat dengan Dea.
Rangkaian kegiatan hari ini berjalan dengan apa adanya. Hanya saja mood Dea yang sedikit berantakan karena di mana-mana pasti akan ada satu atau dua orang yang membencinya.
Ketiga gadis itu akhirnya melangkah keluar menuju gerbang sekolah karena ordik hari pertama telah selesai.
Saat melewati Randy the geng, Dea seolah tidak melihat ada orang di sana. Sedangkan Randy yang menatap tajam gadis itu seolah ingin memangsanya hidup-hidup.
"Belagu sekali gadis ini" ucap Randy yang tidak terima baik karena diabaikan.
"Sudalah brow kamu kan tahu dia itu gadis bar-bar, memangnya kamu mau dipermalukan di sini hanya karena tingkah konyol dan tidak pernah mau kalah itu" ucap salah seorang sahabat dalam gengnya itu.
Ketiga gadis itu sudah tiba di gerbang dan Tri yang dijemput oleh sopir mommynya langsung masuk ke dalam mobil. Sebenarnya dia sudah menawarkan tumpangan pada kedua sahabatnya tapi mereka menolak dan berkata bahwa lain waktu saja mereka akan menumpang mobil sahabatnya.
*****
"Hai, aku pulang!!!" seru Dea yang masih berada didepan pintu rumah itu, membuat bundanya tak habis pikir dengan anak gadisnya yang satu ini.
"Selamat siang sayang, beri salam... bukan teriak-teriak"ucap wanita paruh baya itu sambil terus berperang dengan alat masaknya.
"Hihihi sama saja bun" ucap Dea cengengesan.
"Sana, ganti terus makan" ucap bunda.
"Siap bundaku sayang" ucap Dea memberi hormatdengan membungkukkan badan membuat bundanya kembali terkekeh.
Gadis itu akhirnya masuk ke kamar untuk bertukar pakaian dan kembali lagi dengan keadaan yang sudah bebas.
Makanan yang sudah tersedia di atas meja makan lengkap dengan susu, karena bunda tahu bahwa ini hari pertama ordik dan sudah pasti puterinya kelelahan.
"Bun, ayah belum pulang?" tanya puterinya karena saat ini sudah sangat sore.
"Belum sayang. Biasanya juga malam, tergantung majikan ayah selesai kantornya jam berapa" jelas bunda pada sang puteri.
Setelah menyelesaikan makannya, Dea ikut membantu bunda untuk menyiapkan makan malam mereka. Kedua wanita itu larut dalam kesibukan mereka tanpa menyadari sepasang mata yang baru saja datang dan menyaksikan keharmonisan mereka. Siapa lagi kalau bukan ayah yang baru pulang dari rumah.
Maaf bunda, ayah terpaksa jujur pada tuan Rudy soal kenyataan anak kita. Semoga dengan begitu ada orang kuat yang bisa melindungi puteri kita. Batin ayah sambil menatap ke arah isterinya dan kembali menatap puterinya.
Jika suatu saat kamu tahu yang sebenarny, apakah kamu akan kembali ke orang tua kandungmu? ataukah kamu akan membenci ayah dan bunda.Batin ayah lagi yang mulai merasa gelisah.
Pria itu menyadari bahwa apa yang tersembunyi tak selamanya aman, pasti akan ada saatnya terbongkar. Dan Ayah juga sudah meminta bunda untuk mereka besiap-siap jika itu semua nanti terjadi.
Bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 44 Episodes
Comments
Kar Genjreng
Dea Gadis pemberni... sifat Daddy nya.. untung di asuh oleh Ayah fredy.. Didedika nya luwes apik
2022-09-04
2