Rencana Lamaran

"Abang kapan tiba?" rengek sang adik.

"Heheheh tadilah de, memangnya jam begini kamu sudah selesai kuliahnya?" tanya sang abang.

"Sudah, masih satu mata kuliah tapi dosennya telepon katanya sakit jadi kita pulang saja" jelas Tri.

"De,, kenapa tidak ajak sahabat-sahabatmu itu?"tanya mama.

"Orang tua Merlin datang dari kampung jadi tidak bisa ke sini, kalau Dea katanya mau sama bunda belanja bahan masakan" jelas Tri yang sudah terbiasa memanggil orang tua Dea dengan sebutan ayah bunda.

"Ade, ayo berganti pakainnya kita akan makan siang bersama" perintah sang Mama

"Siap ma" jawab Tri sambil melangkah menuju kamarnya dan berganti pakaian kampusnya dengan pakaian yang lebih santai. Setelah itu gadis kecil itu kembali menuruni tangga dan kembali bergabung denganorang-orang di sana.

"Oke mari kita makan siangnya karena papa sama pak Ferdi harus kembali ke kantor, iayakan pa?" ajak mama pada semuanya termasuk pak Ferdi.

"Iya ma" jawab papa

Mereka semua melangkah ke ruang makan yang di atas mejanya sudah tersedia berbagai jenis makanan yang disediakan oleh mama dibantu oleh para ART.

Mama dengan telaten melayani sang suami dan Tri yang tak mau kalah ikut melayani sang abang.

"Tumben, layani kakak" ucap Leon menatap adiknya yang menyimpan piring berisi makanan di depannya.

"Ada maunya itu abang" ledek sang mama.

"Ma, adekan mau diantar ke mall nanti" ucap Trisambil menyembunyikan senyum liciknya.

"Antar sajakan?" ucap Leon yang tahu otak licik adiknya yang gila shopping itu.

"Sekalian temani ade belanjalah bang, kalau ditinggal pergi kalau diganggu preman bagaimana?" ucapnya cepat.

"Basi" ucap Leon memutar bola matanya malas.

Keluarga itu makan dalam diam, seperti kebiasaan yang diajarkan oleh sang papa kepada mereka semua. Setelah menyelesaikan makanan mereka masing-masing, tuan Rudy mengajak mereka semua ke ruang keluarga. Sebelum kembali ke kantor, tuan Rudy ingin mengutarakan isi hatinya pada pak Ferdi mengenai rencannya bersama sang isteri yang akan menikahkan putera sulung mereka dengan puteri semata wayangnya pak Ferdi.

"Pak Ferdi, aku dan isteriku sudah sepakat untuk menikahkan Leon dan puterimu, bagaimana menurutmu?" Ucap tuan Rudi yang membuat syok pak Ferdi.

"Hah??" seru Leon dan Tri bersamaan. Tri kaget karena saking senangnya sedangkan Leon karena kaget kalau gadis itu adalah anak dari sopir sang papa.

"Tuan, bukannya menolak, tapi tuan tahu keberadaan keluargaku seperti apa dan aku tidak mau puteriku harus terpaksa menikah, apalagi uasianya baru 18 tahun tuan." Ucap pak Ferdi mengutarakan isi hatinya. Bukan apa-apa tapi ia tidak layak menikahkan puterinya dengan keluarga yang kaya raya.  

"Itu tidak masalah pak Ferdi, biar dengan cara ini Leon bantu menjaga Dea dari bahaya yang akan datang nantinya" ucap tuan Rudi.

"Biarkan mereka menikah pak Ferdi" ucap nyonya Helin memohon.

"Aku perlu membicarakannya dengan isteri dan anakku dulu tuan, nyonya" Ucap pak Ferdi pada akhirnya.

"Iya, esok malam aku dan keluarga akan datang kesana" putus tuan Rudi.

Perbincangan akhirnya berakhir dan kedua pria paruh baya itu kembali ke kantor sedangkan nyonya Helin dan kedua anaknya tetap tinggal dirumah itu.

"Ma, benaran abang akan menikahi Dea?" ucap Tri penuh semangat sambil mendekat ke arah sang mama.

"Iya sayang" ucap mama yang ikut senang.

"Akhhhh abang, aku padamu. Tapi ingat ya sahabat aku jangan diapa-apain ya" ancam sang adik.

*****

"Bunda, Dea... ayah mau bicara sesuatu sama kalian" ucap ayah Ferdi kepada kedua wanita kesayangannya.

"Mau bicara apa ayah, serius sekali." ucap Bunda.

"Iya ini persoalan serius, ayah juga merasa berat tapi ayah tidak bisa ambil keputusan sendiri sebelum bunda sama nak Dea tahu"ucap ayah merasa berat.

Kedua orang itu terdiam menunggu persoalan apa yang akan dibahas oleh sang ayah.

"Putera sulung majikan ayah baru kembali dari luar negeri, dan tuan Rudy berniat untuk melamar puteri kita untuk dinikahi puteranya" jujur ayah membuat Dea dan bunda sama-sama syok.

"A aapa ayah? melamar? dinikahkan? Dea masih muda ayah, masa depan Dea masih panjang" ucap sang puteri dengan mata berkaca-kaca.Sedangkan bunda terdiam dan tidak tahu mau bicara apa.

"Katanya esok keluarga tuan Rudy akan datang kerumah" lanjut ayah dengan lesu mengerti akan perasaan sang anak dan juga bundanya.

"Ayah sudah berusaha menolak tapi tuan Rudy dan nyonya Helin sangat menginginkan puteri kita yang menjadi menantu mereka" jelas ayah tidak ingin mengecewakan kedua wanita tercintanya.

"Baiklah, kita tunggu saja esok. Sebaiknya kita membicarakan ini secara langsung agar semuanya jelas" ucap bunda yang sejak tadi terdiam.

Dea menatap kedua orang tuanya tidak rela jika ini harus terjadi. ia masih sangat ingin hidup bersama kedua orang tuanya dan masih ingin mewujudkan cita-citanya.

Dea hanya mengikuti apa akan putuskan oleh kedua orangtuanya nanti esok.

 

*******

 

"Leon, papa ingin kamu menikah sekali seumur hidup. Dan papa tidak ingin apa yang dialami papa dan mamamu ini terjadi juga sama kamu" nasehat papa saat makan malam keluarga.

"Nak, Dea gadis yang sangat baik. Apa yang papa sama mama lakukan itu karena kami tahu bahwa ini yang terbaik buat kamu ke depan.Jangan sakiti dia, dia sudah cukup menderita sejak lahir." ucap mama dengan mata berkaca-kaca.

Secinta apapun papa sama tante Susan, tidak pernah dia melampiaskan dengan main hakim sendiri pada mama Helin. Wanita itu tahu betul,semua kebutuhannya dan anak-anak selalu terpenuhi hanya memang mereka pernah pisah ranjang sejak awal menikah tapi tidak dikasari seperti pria pada umumnya yang melampiaskan emosi mereka pada isteri yang tidak diharapkan.

"Papa pernah melàkukan kesalahan besar sama mama danitu penyesalan terbesar papa yang masih terus membekas. Papa tidak mau kamujuga akan menyesal nantinya. Mamamu wanita yang kuat yang tetap bertahan untukpapa" ucap papa sambil menatap isterinya penuh cinta.

Leon terdiam, dalam hati ia juga ingin menikah dengan wanita yang dicintainya agar kelak tidak ada yang tersakiti tapi di lain sisi ia juga tidak ingin orang tuanya kecewa.

"Baik papa, mama akan aku usahakan" ucapnya dengan suara berat.

"Jika tidak ingin menikahinya, jangan paksakan diri bang" Tri yang sejak tadi diam ikut bersuara dan mengundang perhatian semua orang.

"Ade sering baca di novel kalau pernikahan yang dipaksakan itu nanti si pria sering kasari isterinya dan ade tidak mau abang kasari sahabat ade" jujur Tri.

"Bagaimana?" tanya sang  papa.

"Aku siap papa" ucap Leon mantap karena tidak mau mengecewakan mama yang sudah terlanjur jatuh hati pada gadis itu.

"Oke, kalau begitu esok kita ke rumah keluarga pak Ferdi" putus papa..

BERSAMBUNG

Terpopuler

Comments

Emy Kristyastuti

Emy Kristyastuti

semoga baik2 saja perjodohannya

2024-09-21

0

Sri Wahyuni

Sri Wahyuni

ak kira randi anaknya tuan rudi teryta bkn iya

2023-02-12

0

Maha Asih

Maha Asih

kirain Randi yg anaknya tuan rudi,, salah aku🤦‍♀🤦‍♀🤦‍♀

2022-10-22

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!