"Kenapa kamu datang ke kantor boy?" tanya tuan Rudy kepada puteranya.
"Malas aja di rumah pa, lagian Dea juga ke kampus" jawab Leon mantap karena iya telah mendapat pesan dari sang adik yang menanyakan soal Dea yang pergi ke kampus.
Sebelum pergi ke kantor, Leon lebih dahulu datang ke apartemen temannya sehingga ia baru tiba di kantor agak kesiangan.
"Oke, sebenarnya kalian itu masih menikmati masa berduanya kamu karena baru habis menikah" ucap tuan Rudy kepada sang anak.
"Tidak apa-apa pa" jawab Leon.
Sepasang papa dan anak itu terlibat obrolan yang cukup menarik hingga jam makan siang pun tiba.
"Boy, kamu gantiin papa metting di restoran x siang ini ya?" ucap tuan Rudy kepada sang putera.
"Memangnya papa mau ke mana?" tanya Leon.
"Papa mau pulang istirahat sebentar" jawab tuan Rudy.
"Oke baiklah" putus Leon.
Leon akhirnya menggantikan sang papa untuk bertemu dengan klien siang ini karena sang papa yang ingin beristirahat sebentar.
Leon menjalani pekerjaan hari ini dengan tidak sedikitpun peduli jika ia sudah menjadi seorang suami.
Pria itu baru pulang ke rumah saat hari sudah malam kira-kira pukul jam sembilan malam.
Dea sudah berada di kamar dan seperti biasa gadis itu duduk di kasur lantai yang dipakai sebagai alas tidurnya untuk belajar. Tiba-tiba pintu kamar terbuka dari arah luar Membuat Dea terkejut dan mendongakkan kepalanya untuk melihat siapa gerangan yang membuatnya kaget, ternyata suaminya sendiri.
Leon masuk tanpa menegur isterinya dan langsung menuju ke kamar mandi, ia membersihkan diri dan keluar mengganti bajunya lalu keluar menuju ke balkon untuk menikmati keindahan malam ini.
Leon baru kembali ke kamar saat tepat pukul sebelas malam dan mendapati Dea sudah tertidur di tempatnya.
"Kamu sendiri yang mau masuk ke dalam kehidupanku jadi aku harap kamu tidak menyesalinya. Aku akan membuat hingga kamu sendiri yang meminta pergi dariku, itu karena kamu yang terlalu bernafsu menguasai harta orang tuaku bersama kedua orang tuamu." Gumam Leon sambil menatap Dea yang tertidur di kasur lantai yang tipis itu.
Leon menuju ke ranjangnya dan membaringkan tubuhnya di sana lalu terlelap setelah beberapa saat kemudian.
*****
Matahari mulai menampakan dirinya membangunkan semua penghuni mansion keluarga tuan Rudi.
Dea bangun pagi sekali melipat kasur lantai dan menyimpan pada tempatnya. Setelah itu Dea langsung bersiap untuk pergi ke kampus karena selama satu
"Loh, mau kemana sepagi ini sayang?" tanya sang mertua kepada menantunya yang sudah rapih dengan tas kecil di belakangnya.
"Iya ma, mau ke kampus ma, Dea pergi dulu ya?" ucap Dea sambil mencium punggung tangan sang mertua yang tengah sibuk dengan para ART.
"Sarapan dulu nak" ucap sang mertua.
"Tidak usah ma, Dea sudah terlambat" ucapnya dan langsung pergi dari ruang makan.
Dengan malas Leon membuka matanya dan melihat ke arah lantai di mana sang isteri tidur semalam.
Pria itu tidak mendapatkan siapa-siapa sehingga ia pun bangun berpikir gadis itu ada di kamar mandi namun ternyata tidak ada siapa-siapa di sana. Leon akhirnya masuk ke kamar mandi dan membersihkan diri lalu keluar dan memakai baju kantor karena hari ini ia akan menggantikan sang papanya lagi.
Setelah selesai bersiap, Leon turun ke lantai dasar untuk sarapan. Leon bertemu dengan Tri yang juga baru turun untuk sarapan.
"Bang, Dea udah siap ya?" tanya Tri kepada sang Kaka.
"Dea sudah pergi ke kampus" bukan Leon melainkan sang mama yang menjawab pertanyaan puterinya, membuat Leon terkejut karena gadis yang berstatus sebagai isterinya itu pergi pagi sekali.
Bukannya dia dan Ade satu kelas ya? kenapa dia pergi pagi sekali? pasti ada yang tidak beres nih. Gumam Leon sambil menuju ke meja makan lalu sarapan dengan tenang.
"Bang antar Tri ke kampus ya?" ucap Tri memohon kepada sang Kaka.
"Hmmm" jawabnya hanya dengan berdaheman.
Setelah menyelesaikan sarapan mereka, Leon dan Tri pamit kepada kedua orang tuanya untuk pergi ke kantor dan kampus.
"Boy, carilah waktu untuk berbulan madu bersama Dea. Kamu itu masih pengantin baru yang harus lebih banyak berdua" ucap sang papa dan hanya dijawab dengan anggukan kepala oleh sang putera.
Leon dan Tri pergi dari sana dan sepanjang perjalanan Leon sama sekali tidak bersuara. Pikirannya terbang ke mana-mana bahkan tanpa sadar ia sudah memikirkan tentang sang isteri yang pergi tanpa pamit kepadanya pagi ini.
Setelah beberapa lama perjalanan akhirnya mereka tiba di gerbang sekolah. Leon melihat pria yang tempo hari memegang tangan isterinya saat mereka akan pergi fitting baju pengantin waktu itu.
"Rupanya pria ini juga baru datang" gumam Leon.
"Makasih ya bang, Tri masuk dulu" pamit sang adi lalu pergi dari sana.
Leon kembali menancap gas mobilnya menuju ke kantor papanya.
Setibanya di kantor dan lebih tepatnya di ruangan Presdir, Leon menghubungi seseorang untuk memantau gerakan sang isteri.
"Halo bang, ada apa?" tanya seseorang di balik telepon.
"Kamu lagi di kampus kan?" tanya Leon kepada orang tadi.
"Iya bang, perlu sama ka Ijon langsung telepon aja bang" ucapnya. Ya dia adalah Alfin, senior di kampus dan dia juga adik Ijon sahabat baik Leon sejak SMP.
"Abang perlu sama kamu, tolong kamu bantu Kaka ikuti perkembangan gadis yang bernama Dea, dia mahasiswa Sendratasik, dia sekelas sama Tri dan dia juga sahabatnya Tri. Kamu bisa kan?" jelas Leon panjang lebar.
"Memangnya apa yang mau diselidiki bang?" tanya Alfin karena belum mengerti maksud dari sahabat kakanya.
"Seliki dia, siapa saja pria yang dia dekati dan kenapa dia pergi sangat pagi setiap hari" ucap Leon.
"Iya bang" ucap Alfin yang masih ada rasa penasaran tapi akan ia cari tahu sendiri gadis itu siapanya Abang Leon dan kenapa harus menyelidikinya.
Dea, bukannya dia gadis yang keras kepala dan suka membuat Randy emosi setiap hari ya? apa hubungannya dengan Abang Leon dan kenapa Abang sampai memintaku menyelidikinya. Akhhh cari tahu sendiri aja deh. Batin Alfin dan kembali bergabung bersama sahabat-sahabatnya.
****
"Dea, kenapa tadi perginya pagi bangat sih?" tanya Tri karena gadis yang berstatus kakak ipar itu pergi tanpa menunggunya padahal mereka tinggal satu atap.
"Aku tidak bisa terlambat karena aku diberi sangsi wajib lapor selama satu Minggu di dosen yang kemarin" ucap Dea membuat Tri menganga. Ternyata itu alasan Dea pergi pagi sekali.
"Oke lain kali bilang sama aku ya biar kita sama-sama datang pagi" ucap Tri sambil memasang wajah imutnya membuat kedua sahabatnya merasa gemas.
BERSAMBUNG
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 44 Episodes
Comments
Kar Genjreng
kapan nih up author Lala
2022-09-07
0
Kar Genjreng
katanya ga suka mengapa nyuruh orang mengikuti... bilang saja suka.. gengsi.. leon Dea cantik👍😘 kale..
2022-09-07
0
Yulianti
mulai tanda² kau leon 😏
2022-09-06
0