End Happy Wedding

End Happy Wedding

Bab 1

Hening... Ruang tamu terlihat pegitu sepi ruang keluarga juga masih sama terlihat sepi. Semua masih gelap sinar mentari tidak bisa menembus gorden apartemen mewah itu.

"Astaga! Pukul berapa ini. Tuhan aku pasti terlambat bangun lagi. " Nadira mencari ponselnya di meja. Setelah mendapatkanya dia langsung melihat jam di layar ponselnya.

Waktu menunjukkan pukul 07:10 . Itu tandanya Nadira tidak begitu kesiangan hari ini.

Nadira turun dari ranjang, berjalan membuka pintu sambil menguap. Dia berjalan menuju dapur untuk membuat sarapan pagi.

'ah ' gumam Nadira setelah meliat Sagar duduk di bartender di dapur. Nadira sangat enggan untuk bertemu denganya apa lagi berpapasan karena itu sama saja membuatnya sesak tidak bisa bernafas. Nadira membuang nafas degan kasar dan melewati Sagar begitu saja, menganggap di sana tidak ada orang. Karena lebih baik begitu dari pada hatinya terluka.

"Kamu tau kan, hari ini ada acara pertemuan keluarga bulanan. Aku akan kirimkan mobil jam lima untuk menjemputmu. " Kata Sagar yang tetap fokus pada kopi di tanganya yang segera di sruput.

"Iya." Jawab Nadira singkat, Sambil tetap mengaduk teh di hadapannya.

"Restoran sakura, tempatnya bagus kamu akan menyukainya. " Sagar meletakkan cangkir kosong bekas minumannya ke dalam westafel cuci piring.

"Semua keluarga besarku akan datang dan berkumpul. Sebaiknya kita juga harus pergi kesana."

Sagar meninggalkan Nadira sendirian. Nadira hanya bisa terpaku antara terbiasa dengan sikapnya yang acuh atau harus menahan sakit hati.

Kehidupan mereka bagaikan terhalang tembok, hidup berdua tapi seperti sendirian. Yah bisa di bilang seperti itu.

Jarak yang Sagar buat, dan semua peraturan yang di buatnya membuat Nadira hanya bisa mematuhinya. Peraturan yang sudah ada semenjak kakinya menginjak apartemen ini.. Kamar sebelah kiri adalah kamar Sagar dan semua areanya hanya Sagar yang bisa menginjakkan kakinya di sana terkadang pelayan yang dia sewa paruh waktu untuk membereskan apartemen ini yang bisa masuk kesana. Sedangkan kamar sebelah kanan adalah kamar dan wilayah kekuasaan Nadira yang tentu nya Sagar tidak pernah menginjakkan kakinya di sana semenjak ada Nadira di apartemen ini.

Tinggal bersama laki-laki ini membuat tekanan batin tersendiri untuk Nadira. Nadira hanya bisa bersedih jika mengingat keadaan pernikahan yang seperti ini, pernikahan yang dulu di impikannya untuk menjadi ratu. Tapi nyatanya dia hanyalah orang asing untuk suaminya.

*****

Nadira melangkahkan kakinya di restoran sakura dia di sambut hangat oleh pelayan restoran.

"Selamat malam nona, ada yang bisa saya bantu." Sapa pelayan wanita begitu ramah.

"VIP mawar." Jawab Nadira.

"Oh silakan nona, mari saya antar."

Nadira mengangguk dan mengingkuti di belakang pelayan itu.

Sebuah ruangan terbuka, sangat cantik dengan pemandangan di bawah lampu pernak pernik.

"Saya permisi nona."

"Trimakasih ya." Senyum Nadira.

Nadira melihat sekeliling dan menarik nafas panjang sudah saatnya bagi dirinya untuk ber akting.

Nadira melihat saudara sepupu dari Sagar yang baru saja di karuniai seorang putri yang cantik, mereka tengah sibuk dan terlihat hangat. Nadira terus menatapnya.

"Sehangat itu kah pernikahan sesungguhnya? Apakah sebahagia itu. " Pikir nadira datar. Nadira langsung berjalan mendekati tempat Sagar berada dan langsung duduk di sampingnya.

Pelayan, meletakkan piring di depan Nadira dan memberikan steak di dekatnya.

"Makanlah." Kata Sagar

Tanpa berbicara Nadira langsung memotong daging di hadapanya.

"Kalian belum memiliki momongan juga ya." Tanya bibi Sagar.

Nadira hanya diam terpaku mendengar pertanyaan itu. Dia merasa tidak enak dan sangat tidak nyaman.

"Padahal kaliankan sudah menikah hampir tiga tahun. Lihat tuh henry baru menikah satu tahun sudah memiliki momongan."

Klankkk !!

Garpu yang di pegang Nadira terjatuh dan mengenai bajunya. Nadira segera berjongkok untuk mengambil garpu yang terjatuh.

"Kan masih baru tiga tahun. Kami saja masih merasa seperti pengantin baru." Kata Sagar santai

'Aku saja tidak pernah berfikir ke arah situ' pikir Sagar.

"Wahh, kalau masih pengantin baru hubungan kalian tidak ada bosan-bosanya ya." Kata pamannya.

" Bosan gimana? "

" Sudahlah mari kita lihat seberapa naifnya si Sagar ini." Paman Sagar tertawa mencairkan suasana tapi tetap saja membuat Nadira tetap tidak nyaman. Nadira hanya bisa tersenyum toh dia sudah terbiasa melakukan seperti ini.

'Dasar tukang drama yang pintar akting. Kalau bukan karena perusahaan. Mungkin kamu tidak akan melakukan ini semua kan. Dan aku tidak akan mungkin ada di sini.' Batin Nadira.

"Oiya Nadira, kalau tidak memiliki anak gimana dengan belajar bekerja, biar bisa mendampingi suami." Kata pamanya.

" Iya biar bisa mendampingi suami yang sekarang menjadi CEO di Departemen Vos. " Timpal bibinya.

"Bibi, Nadira sekarang masih berusia 25 tahun. Dia masih sangat muda untuk menjadi ibu dan juga untuk apa dia harus sibuk bekerja." Jawab Sagar.

"Lagian dia juga masih ingin belajar." Sagar memeluk Nadira dari samping.

"Memangnya mau belajar apa."

"Aerkologi." Jawab Nadira

"Untuk apa belajar seperti itu. Hanya membuang - buang waktu saja dengan mempelajari hal-hal yang tidak jelas. Lagian belajar kan bisa kapan saja. Tapi memiliki anak kan tidak. "

" Sudah sudah.. Di sini kita tidak harus membicarakan soal anak." Kata bibi prada bibinya Sagar juga.

"Iya, jangan mengintimidasi keponakan kita. Kasian nanti dia merasa tidak nyaman." Timpal suami bibi prada.

Semua berhenti dan mulai membicarakan hal-hal lain seperti fashion, mulai dari baju, tas, sepatu branded dan bisnis.

Nadira hanya bisa mendengarkan dan melihat orang-orang hebat di sekelilingnya.

Nadira merasa kecil.

' memang aku sangat tidak pantas untuk berada di tengah-tengah orang seperti ini. ' batin Nadira degan sedih.

"Maaf permisi, saya mau ke toilet untuk membersihkan baju saya yang kotor terkena noda."

Nadira langsung pergi meninggalkan meja menuju toilet.

Nadira membasuh dan mengucek-ucek pakaiannya. Tapi nodanya masih belum bisa hilang juga.

"Sepertinya aku salah memilih baju ini." Pikir Nadira.

"Kamu tidak ada masalah kan dengan Sagar." Tanya bibi Sofiya, dia adalah kakak dari ibunya Sagar. Yang tiba-tiba muncul mengagetkan Nadira.

"Ya." Jawab Nadira bingung.

"Jadi wanita itu harus pintar sih, tidak harus cantik doang. Bisa mengendalikan suami tuh juga termasuk keahlian." Bibi Sofiya langsung keluar dari toilet setelah berbicara seperti tadi.

Nadira hanya bisa terpaku mendengar ucapan dari bibinya Sagar. Sedih dia berfikir tidak ada satupun yang mengerti dia dan menyukai kehadirannya.

Nadira keluar menuju Rooftop restoran. dia bersandar di pagar besi dan melihat gemerlapnya bintang yang tengah menemani terangnya bulan.

"Mengendalikan suami katanya. Boro-boro, bisa2 aku jatuh terlalu dalam nantinya." Gumam nadira.

"Yah lebih baik aku di sini, tidak kembali ke mereka. Toh mereka tidak akan mencari keberadaan ku." Pikir Nadira.

Angin terus berhembus kencang menembus gelapnya malam. Semakin terasa jika beradi di atas seperti yang nadira lakukan.

" Sedang apa kamu di sini. " Nadira langsung menoleh setelah mendengar suara yang tidak asing baginya.

" Tidak. Kamu ngapain kesini. " Tanya balik Nadira.

" Bosan di sana. "

" Oh. "

" Angin malam tidak bagus untuk kesehatan, apalagi kamu memakai baju lengan pendek seperti itu. "

Nadira hanya mengamati baju yang ia kenakan. Memang bajunya sangat tipis.

" Ayo turun ke bawah, atau kamu akan terkena flu karena kedinginan." Sagar langsung pergi turun di susul dengan Nadira.

"Sagar, dari mana saja. Sini kumpul dengan kami." Teriak David melambaikan tanganya.

" Sebentar, aku bicara dulu dengan Nadira. "

" Hai Nadira... Apa kabar? " Teriak David.

" Panggil dia kakak. " Hardik Sagar.

" Lebih baik kamu pulang sekarang. Pakai ini biar tidak dingin. " Sagar melepas jasnya dan menyelimutkan di badan Nadira. Setelah itu Sagar menghampiri David dan yang lainya.

' Seandainya mereka tau... Betapa aku sangat takut saat berada di dekat orang ini.. Dan betapa tersiksa nya aku dengan kehidupan seperti ini. Entah sampai kapan aku akan menjalankan hidup seperti ini. Kehidupan yang setiap hari mencekik ku. ' gumam Nadira. Saat melihat punggung Sagar yang mulai melangkah pergi.

" Tunggu." Nadira menoleh saat Sagar menghentikan langkahnya.

"Apa bibi bicara sesuatu padamu di toilet."

Nadira bingung mengapa Sagar bisa tau.

"Dia hanya bertanya apa kita ada masalah."

" Kenapa kamu tidak menggertak mereka sedikit sih.. Kenapa kamu selalu diam saja."

" Sudah, cepat kembali.. Mereka semua menunggu mu."

Sagar mendekati Nadira dan langsung memeluknya.

" Para bibi dan paman melihat ke arah kita." Sagar memeluk Nadira semakin erat Nadira tidak bisa melihat ke depanya karena tubuh Sagar yang lebih tinggi dari nya.

" Apa kamu tau. Mereka bilang jika kita tidak memiliki anak itu tidak akan enak. Memangnya mereka pikir hubungan kita ini seperti apa? "

" Apa mereka masih melihat ke arah kita." Nadira sudah tidak tahan berpelukan terlalu lama dengan Sagar.

Sagar melepas pelukanya. Lalu memegang pipi kanan nadira dengan begitu lembut.

" Sepertinya mereka ingin memastikan sesuatu di antara kita."

" Apa? " Tanya Nadira bingung

Sagar menarik pinggul Nadira hingga jarak mereka sangat dekat sekali. Tanpa banyak bicara sagar langsung mencium bibir Nadira di depan keluarganya. Nadira tersentak dengan apa yang barusan Sagar lakukan. Ciuman pertamanya. Bahkan Sagar merampas ciuman itu juga.

Setelah melepas ciumanya, Nadira hanya bisa tertunduk sedih.

" Kenapa kamu tidak terlihat bahagia. "

" Tidak. " Nadira mengangkat kepalanya, merangkul leher Sagar dan cuup... Nadira mencium bibir Sagar.

'Sudah saatnya berakting untuknya.. Ya ini untuk yang terakhir kalinya... Sudah tiga tahun dari perjanjian itu... Sudah saatnya. Sudah waktunya aku akan menceraikanmu' kata hati Nadira.

****

Bersambung....

Terpopuler

Comments

Ary Cantora

Ary Cantora

kayak manhwa must be happy ending nih prolognya

2022-09-18

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!