Bab 15

' Padahal kak Sagar hanya mau membersihkan sisa di mulutku. Aku malah bersikap seperti itu. Dia pasti berfikir kalau aku ini aneh. ' batin Nadira.

" Oiya, kamu dekat sekali dengan Sasi. "

" Iya, dia adalah sahabatku. "

" Di kampus kamu dekat sekali dengan Hamid. "

" Iya, kita satu pekerjaan dan mengambil jurusan yang sama di S2 ini. tapi di kampus aku juga dekat dengan banyak orang kok. "

' akhirnya obrolan santai. ' batin Nadira.

" Oiya kakak tau tidak, kakak seniorku ada yang dekat dengan kepala dapartemen Vos di bagian pusat perbelanjaan. Kalau tidak salah namanya Dimas. "

" Entahlah, aku juga tidak begitu mengerti. "

" Aahh.. "

' Padahal kak Dimas dulunya juga satu angkatan dengan dia dan dia sekarang terkena kasus. ' Batin nadira

Nadira teringat kembali perkataan ibu mertuanya saat di pem

" Kamu tau kan Nadira, Sagar itu orang yang dingin dan pendiam. Dia tidak selalu terbuka dengan siapa pun. Bahkan kepadaku atau ayahnya. Sampai suatu hari dia membawamu untuk di perkenalkan dan ingin dia nikahi. Tidak mudah bagi Sagar untuk membawa seorang gadis. Apa lagi tinggal di dekatnya. Tapi dengan mu dia berbeda. "

" Dia tidak pernah menunjukkan reaksi kalau dia sedang suka. Dan dia tidak pernah menunjukkan kalau dia tidak suka sesuatu. Lebih seringnya dia tidak akan menunjukkan kalau dia lagi suka atau lagi bahagia. Bahkan Sagar memiliki banyak teman dekat. Tapi dia tidak pernah membuka hatinya. Tapi dengan mu dia berbeda. Untuk itu aku sangat ber terimakasih padamu. "

'Sepertinya dia memiliki banyak teman dekat. Tapi dia tidak bernah membuka hatinya untuk menceritakan segala hal. Pintu hatinya sangat tertutup rapat rapat. Entah tertinggal di mana. Kakak orang yang sangat menakutkan, tapi dia sangat malang. Aku hanya ingin membuatmu menjadi bahagia. ' Batin Nadira.

" Kak.. Kapan kapan kita makan berdua lagi ya. " Kata Nadira. Sagar Hanya melihat kearah Nadira untuk memastikan bahwa pendengaranya tidak salah.

" Kita makan bersama di rumah. " Lanjut Nadira.

" Iya. " Sagar mencoba menyembunyikan perasaan bahagianya.

*******

" Terimakasih ya kak sudah mengantarku. " Kata Nadira setelah sampai di kampusnya.

Nadira turun dari mobil. Sagar menurunkan kaca jendela mobil.

" Terimakasih juga sarapannya. Nanti kakak pulang jam berapa? " Tanya Nadira.

" Aku akan pulang terlambat nanti malam. kamu tidur dulu saja. jangan menungguku. "

' Aku akan menyelesaikan semua pekerjaanku hari ini. Semoga semua berjalan lancar. Jika semua selesai, besok aku akan libur. Dan makan bersama denganmu seperti ajakanmu tadi Nadira. ' Sagar membayangkan bisa makan bersama berdua di meja makan rumahnya.

" Nadira.... " Suara panggilan itu membuyarkan lamunan Sagar. Mereka berdua menatap ke arah sumber suara.

" Kakak. " Sagar menatap Nadira yang memanggil Hamid dengan sebutan kakak juga. Nadira juga memberikan senyuman lembut terhadapnya.

' apa ini. Dia memanggilnya dengan sebutan kakak juga. ' batin Sagar tidak Terima dia tidak suka mendengar Nadira memanggil pria lain dengan sebutan yang sama dengan panggilan nya.

" Halo selamat pagi. " Sapa Hamid. Sagar hanya diam saja.

" Perkenalkan namaku Hamid. "

Sagar turun dari mobil dan menyambut uluran tangan Himid.

" Hai, aku Sagar. "

' Jadi pria seperti ini yang menemani Nadira setiap hari di kampus. ' batin Sagar cemburu.

" Sepertinya kita pernah bertemu. Maaf aku tidak terlalu tau banyak hal tentangmu. Karena, Nadira sendiri jarang menceritakan tentangmu. "

Kata Hamid seolah menusuk ke hati Sagar.

" Haha, memangnya apa yang harus di ceritakan tentang suami istri ? " Sagar memaksakan tawanya.

' dia tidak bermaksud bicara kalau Nadira tidak mau membicarakan orang sepertiku kan. ' Sagar berpikir aneh aneh.

" Aku tidak pernah berfikir kalau aku akan bertemu denganmu seperti ini. " Kata Hamid ramah.

' Dia itu hanya punya panggilan kakak satu orang dalam hidupnya. Orang itu adalah aku. Mengerti tidak. ' batin Sagar.

" Kamu kesini sedang ada urusan ya. " Tanya Hamid

" Ah tidak, aku kesini hanya ingin mengantar istriku saja. " Sagar memeluk Nadira dengan hangat. Nadira sendiri menatap Sagar dengan bingung. Sagar membalas tatapan itu dengan senyuman hangat. Hamid hanya tersenyum melihat ke romantisan mereka berdua.

' Aku tidak akan tinggal diam dan membiarkan begitu saja istriku yang polos ini selalu berada di ruangan yang sama dengan pria ini. Masa iya aku membiarkan istriku dekat dengan orang yang tidak jelas seperti dia. Entah dia baik atau tidak. Aku tidak akan membiarkan dia selalu makan bersama dengan istriku, satu ruangan atau satu lab dengan dia. ' Batin Sagar kesal.

" Oiya, Nanti aku akan pulang lebih cepat. " Kata Sagar kepada Nadira.

"Kamu juga pulang lebih cepat kan sayang. "

" Katanya kakak akan pulang terlambat nanti malam. Jadwalmu bisa berubah secepat itu memangnya. " Tanya Nadira bingung.

" Sampai ketemu di rumah ya SA-YA-NG. " Sagar menatap tajam dan tersenyum sinis kepada Hamid.

****

Sagar mulai mengerjakan semua pekerjaan yang akan ia selesaikan hari ini. Di tengah kesibukanya dia masih terus terbayang tentang kebersamaan Hamid dan Nadira yang selalu bersama. Apa lagi Nadira pernah bilang jika dia selalu bersama Hamid tentunya dia juga selalu makan bersama dengan Hamid. Sagar membayangkan ketika Hamid tengah perhatian kepada Nadira saat makan bersama, mengambilkan makanan untuk Nadira, dan Nadira sendiri akan tersenyum manis kepada Hamid.

" Memangnya kenapa kalau Nadira bersama Hamid. Tentunya di kampus juga banyak laki laki kan? tidak mungkin di sekitar Nadira hanya ada perempuan. Ini bukanlah hal besar. Tapi mengapa aku bisa sekesal ini. " Sagar menyandarkan kepalanya di kursi dan menutup matanya yang pening. dia menarik nafas dalam dalam dan menghembuskannya.

Tok.. Tok... Tok...

" ya, Masuk. "

Pintu terbuka.

" Pak, ada tamu yang datang ingin menemui bapak. " Kata Sekertaris Sagar.

" Biarkan dia masuk. "

" Silahkan nyonya. " Kata sekertaris mempersilahkan.

" Sagar. "

" Bibi. " Kata Sagar terkejut soal kedatangan bibi Sofiya ke kantornya.

Sagar memencet telfonnya untuk menyuruh OB mengambilkan dua cangkir teh.

Sagar membawa bibi Sofiya duduk di sofa agar lebih santai.

" Ada hal penting apa yang membuat bibi datang kemari. "

' ada apa dengan bibi, ini baru pertama kalinya dia datang kemari. Apa ini soal Nadira yang waktu itu? Apa bibi mau minta tolong kepada Nadira soal itu. Bibi pasti menyesalinya dan ingin minta maaf kepada Nadira. Untuk itu dia datang kemari untuk meminta bantuan ku menjadi penengah nya. ' batin Sagar.

" Itu Sagar... Ada yang aku dengar. " Kata bibi Sofiya sungkan.

OB datang mengantarkan minuman dan menaruhnya di meja.

" Katakan saja bibi. Santai saja. "

" Sebelumnya aku mengatakan ini karena menghawatirkan mu. Aku dengar kalau istrimu banyak gosip. Katanya dia banyak masalah. Apa kamu sudah tau tentang hal ini semua? Katanya dia juga bersikap kotor..."

" BI.. Soal kabar itu, bibi mendengarnya dari mana? " Kata Sagar mengertakkan giginya.

Sagar mencoba menahan amarahnya.

Bersambung...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!