Perjanjian dengan Ayah

“Jangan lupa Gita, hari ini ada yang harus kamu lakukan,” Agam kembali mengingatkan putrinya tentang apa yang harus dilakukan, hal itu membuat Gita terpaksa menganggukan kepalanya, karena dia sendiri belum tahu apa yang harus dilakukannya selain harus mengakui kesalahannya di hadapan semua mahasiswa dan mahasiswi kampus.

“Ayah tunggu sampai siang hari ini, dan Ayah akan menanyakannya pada Anyelir, kamu juga harus meminta maaf dengan Ayelir,” titah Agam.

“Ba-baik Yah,” jawab Gita pasrah.

“Mas … apa tidak sebaiknya, Gita hanya minta maaf saja pada Anyelir?” usul Rosse, dia mulai buka suara.

“Apa kamu mau mengalami seperti apa yang Gita alami?” Agam malah berbalik mengancam Rosse yang sudah mencoba membela Gita.

“Jangan mas,” jawab Rosse cepat, dia tidak mau bernasib sama seperti Gita.

“Kalau begitu diam dan jangan ikut campur,” ujar Agam tegas, kali ini dia tidak akan main-main lagi dengan ucapannya, dia akan menindak tegas pada Gita dan Rosse, supaya mereka bisa lebih menghargainya, karena selama ini Rosse selalu membangkang jika berurusan dengan Gita.

Gita mencebikkan bibirnya kesal, dia harus segera memutar otak untuk mencari solusi dari masalahnya itu, dia tidak mau menanggung malu untuk mengakui kebohongannya itu. Apalagi kalau Arman juga ikut membencinya, Gita tidak mau mengambil resiko.

**

“Anyelir!!!” Anyelir terperanjat karena terkejut mendengar teman-temannya memanggil dengan nada tinggi.

“Iih kaget tahu nggak,” Anyelir mencebik kan bibirnya kesal.

“Ya abis, loe di panggil nggak nyaut-nyaut,” sanggah Nabila.

“Iya, lagi mikirin siapa? Suami?” lirih Nina meledek. Anyelir memang tengah melamun tadi, dia tengah memikirkan nasibnya nanti malam, apakah dia benar-benar akan kehilangan kesuciannya? Membayangkan itu Anyelir benar-benar ngeri, karena dari beberapa cerita yang dia dengar, malam pertama sangatlah sakit.

“Tapi kalau gue tebak, Anyelir lagi mikirin apa yang bakalan Gita lakuin hari ini, karena kan dia harus ngembaliin nama baik Anyelir,” Dinda membuat Anyelir teringat dengan kakaknya dimana hari ini Gita harus bisa menyelesaikan gossip yang tengah beredar dan membersihkan namanya.

“Iya gue lagi mikirin kak Gita,” Anyelir asal menjawab, meski sebenarnya bukan itu yang tengah dia pikirkan.

“Gue juga penasaran, apa sih yang bakalan dia lakuin. Apa dia bakalan berani mengakui semua kebohongannya?” ujar Dinda.

Tiba-tiba saja, suara pengeras suara nampak diaktifkan, hal itu membuat Anye dan teman-temannya saling menatap, mereka pikir mungkin aka nada pengumuman. Namun, dugaan mereka salah, ketika suara seseorang yang sangat mereka kenal terdengar.

“Selamat pagi semuanya, gue Gita Soedrajat. Gue mau meluruskan suatu kesalah pahaman yang terjadi mengenai Anyelir, gue tegasin Anyelir nggak seperti yang kalian kira dan Anyelir adalah wanita baik-baik. Dan buat Anyelir, gue minta maaf karena udah menggiring opini yang buruk tentang loe, sekali lagi gue minta maaf,” setelah pengakuan dari Gita, para mahasiswa dan mahasiswi pun langsung berbibisik-bisik. Mereka membicarakan soal Gita yang dinilai iri dengan Anyelir, kalau kemarin Anyelir yang diperlakukan buruk, sekarang Gita lah yang merasakannya.

“Arman?” disaat dia tengah berlari menjauh dari kerumunan, dia berpapasan dengan Arman, namun tatapan Arman berbeda dari biasanya. Tatapan yang hangat da penuh cinta, namun hari ini berubah menjadi tatapan kekecewaan.

“Arman tunggu!!” Gita mencoba mengejar kekasihnya itu.

“Apa lagi sih?” Arman menepis tangan Gita dengan kasar.

“Kamu kok berubah sih?” air mata Gita sudah menggenang di pelupuk matanya.

“Kamu bikin aku kecewa Gita! Kamu fitnah Anyelir! Kamu sadar nggak? Apa yang kita lakuin ke Anyelir sudah salah selama ini, jadi jangan tambahin lagi Git,  Anye sayang banget sama kamu!” seru Arman.

“Kenapa sih? Kamu sama ayah tuh sama, kalian lebih membela Anyelir, padahal jelas dia bersalah,” ujar Gita, air mata sudah terjun bebas membahasai pipi mulusnya.

“Maksud kamu?” Arman menautkan alisnya, bingung dengan perkataan Gita.

“Apa yang aku bilang soal Anyelir itu benar, tapi Anyelir langsung ngadu ke ayah, sampai ayah hukum aku, dia sita semua uang bulanan aku, dan dia ngancem aku kalau aku nggak bersihin nama Anyelir maka aku harus keluar dari rumah itu,” Gita memang jujur kepada teman-temannya, tapi dia berbohong kepada Arman kekasihnya, lagi dan lagi dia mengubar fitnah yang ditujukan kepada Anyelir, bahkan sekarang dia juga menyeret nama ayahnya.

“Kamu nggak bohong kan?” tanya Arman mencoba memastikan.

“Aku mungkin bisa bohong sama mereka, tapi aku nggak bisa bohong sama kamu,” isak Gita tersedu-sedu. Melihat kekasihnya menangis dengan tersedu-sedu membuat Arman iba, dia juga merasa bersalah karena sudah salah paham dengan Gita, Arman memeluk Gita dengan erat dan berulang kali mengucapkan permintaan maaf.

‘Gue bisa dibenci sama mereka, tapi gue yakin itu nggak akan berlangsung lama. Tapi, gue nggak bisa dibenci sama loe Ar, barang sebentar dan gue juga nggak mau loe terus belain Anyelir, seterusnya loe harus benci sama Anyelir,’ batin Gita, dia tersenyum penuh kemenangan, karena setidaknya dia sudah memenangkan hati Arman, lelaki yang dulu sangat dicintai oleh Anyelir.

Diam-diam Gita memotret dari belakang saat mereka tengah berpelukan, dan langsung mengirimkan kepada Anyelir, Gita ingin menunjukkan bahwa hubungannya dengan Arman baik-baik saja, supaya Anyelir berpikir bahwa Arman sangat mencintai Gita dan apapun yang terjadi Arman akan bersama dengan Gita. Dan benar, Anyelir langsung melihat kiriman foto tersebut, Anyelir menautkan alisnya karena bingung kenapa Gita mengirim foto tersebut.

‘Arman masih bisa berlaku mesra ke kak Gita, setelah apa yang kak Gita lakuin ke aku, apa sebegitu besarnya cinta Arman ke kak Gita?’ batin Anyelir.

‘Gue nggak boleh kepikiran sama Arman, bagaimana pun gue harus fokus sama kehidupan gue sekarang,’ batin Anyelir, dia tidak ma uterus menerus memikirkan masalalunya dengan Arman, karena semua itu sudah menjadi kenanangan belaka, apapun yang pernah terjadi antara dia dan Arman hanya bisa ditimbun dan dilupakan, karena biar bagaimanapun sekarang Arman sudah menjadi kekasih dari Gita, dan jika mereka menikah maka status Arman akan menjadi kakak ipar Anyelir.

**

“Tuan, semua sudah selesai.”

“Bagus, jadi di kampus Anyelir sudah tidak ada lagi desas-desus tersebut?”

“Tidak ada Tuan, nona sudah menyelesaikan sendiri.”

“Baiklah Felix, kerjamu sangat bagus, kau bisa kembali,” iya lelaki itu adalah Devan, dia meminta Felix untuk selalu memantau kegiatan Anyelir, dan soal gossip yang tengah menimpa istrinya Devan juga sudah tahu, tapi dia juga ingin melihat bagaimana istri keduanya itu menyelesaikan masalahnya sendiri. Tidak disangkan Anyelir dengan cepat menyelesaikan semuanya, dia berhasil membuat Gita mau tidak mau mengakui kesalahannya sendiri. Bangga? Tentu saja Devan bangga dengan istri keduanya, karena Anyelir jauh berbeda denga Laura.

‘Malam pertama? Apa aku melakukannya?’ batin Devan bertanya, mengingat malam pertama, entah kenapa Devan tersenyum tipis, bahkan sangat tipis sampai-sampai orang lain tidak akan pernah tahu bahwa sekarang ini Devan tersenyum  karena tengah membayangkan hal-hal yang hanya dia dan Yang Maha Kuasa yang tahu. Tiba-tiba ponsel Devan bordering, dia menatap layar ponselnya dan raut wajah Devan seketika berubah.

[“Ada apa? apa ada masalah?”] tanya Devan denan gusar.

[“….”]

[“Baiklah, aku segera ke sana,”] Devan langsung meneutup ponselnya dan bergegas pergi, dia meminta Felix menghubungi  Laura dan menjempu Laura sekarang juga, dan melihat keadaan Felix yang sangat khawatir sekarang ini, Felix sudah bisa menebak apa yang terjadi.

Terpopuler

Comments

Louisa Janis

Louisa Janis

ada apa ya 🤔🤔

2022-09-01

1

lihat semua
Episodes
1 Terlilit hutang?
2 Tidak adil
3 Makan malam
4 Membalas tipis-tipis
5 Perjanjiann
6 Terus membela
7 Kabar mengejutkan
8 Pilihan sulit
9 Menjadi kedua
10 Awal mula kemewahan yang didapatkan
11 Fitnah Gita
12 Hukuman
13 Kemarahan Devan
14 Bukan wanita lemah
15 Mengurus suami
16 Perjanjian dengan Ayah
17 Rumah sakit
18 Makan siang panas
19 Memasak
20 perasaan Devan
21 Masa lalu kelam
22 Peringatan Devan
23 Bekerja dengan suami
24 Mengunjungi Ibu
25 Tidak lagi serumah
26 Berkunjung
27 Godaan istri pertama
28 Mungkinkah jatuh cinta?
29 Perasaan
30 Nama panggilan baru
31 Berhati-hatilah
32 Bahagianya Devan
33 Rencana yang gagal
34 Perhatian Devan
35 Kebohongan Devan
36 Undangan makan malam
37 Terboongkar
38 Keputusan
39 Mencari gaun
40 Dimana Ibu?
41 Akhirnya tahu
42 Kehidupan setelah menikah
43 Kejujuran Devan
44 Masih berhubungan baik
45 Membagi waktu
46 Cemburu
47 Sifat kekanakkan
48 Dihubungi Ibu mertua
49 Alasan
50 pengumuman group chat
51 Makan malam menyakitkan
52 Menahan sakit hati
53 Kerinduan Ayah
54 Datang tak terduga
55 Berbicara dengan Ayah mertua
56 pembelaan dari suami
57 Gengsi atau uang
58 Hanya sandiwara
59 Berani
60 Tragedi makan siang
61 Pembalasan
62 Pengakuan
63 Talak
64 Permintaan maaf
65 Restu
66 Menjenguk Ibu
67 Kabar bahagia
68 Rencana makan malam
69 Makan malam
70 Kabar baik
71 Parsel Buah
72 Parsel buah
73 Bukan parsel berbahaya
74 Bukan parsel berbahaya
75 Menjalankan misi bersama
76 Menjalankan misi bersama
77 Menjalankan misi bersama
78 Permintaan maaf yang gagal
79 Permintaan maaf yang gagal
80 Permintaan maaf yang gagal
81 Akhirnya, mengakui
82 Akhirnya, mengakui
83 Akhirnya, mengakui
84 Akhirnya, mengakui
85 Akhirnya, mengakui
86 Undangan makan malam 2
87 Kejujuran
88 Kejujuran
89 Cerita masa lalu
90 Cerita masa lalu
91 Permintaan istri muda
92 Permintaan istri muda
93 Tidak tahu diri!
94 Melahirkan
95 Melahirkan
96 Kabar bahagia
97 Kabar duka
98 Keras kepala
99 Keras kepala
100 Perasaan Rose
101 Perasaan Rose
102 Tertekan
103 Bercengkrama dengan Ibu
104 Bercengkrama dengan Ibu
105 Hampir saja
106 Hampir saja
107 Hampir saja
108 Akhirnya tahu
109 Menceritakan
110 Gertakan jadi kenyataan
111 Memulangkan
112 Meminta maaf
113 Membela
114 Hal tidak biasa
115 Ketusnya mertua
116 Ketusnya mertua
117 Pembalasan dari Gita
118 Hampir saja
119 Memutar balikkan fakta
120 Meminta penjelasan
121 Meminta bersabar
122 Membujuk
123 Amarah Desi
124 Nasihat ibu mertua
125 Nasihat dari Ibu mertua
126 Hubungan membaik
127 Tidak akan meninggalkan
128 Berkunjung
129 Surat dan rahasia
130 Memperkenalkan
131 Ajakan makan siang
132 Rencana keluarga Herlambang
133 Tragedi
134 Musuh?
135 Sadap suara?
136 Bantuan Devan
137 Musuh?
138 Siuman
139 Menemui
140 Tidak mau menjawab
141 Kabur
142 Gagal
143 Gagal
144 Ketahuan?
145 Ketahuan
146 Nonton Drakor?
147 Siapa dia?
148 Siapa dia?
149 Penjelasan
150 Penawaran
151 Penawaran
152 Penawaran
153 Berdebat
154 Berdebat
155 Pindah?
156 pindah?
157 Pindah?
158 Memberitahukan
159 Desi mulai was-was
160 Desi mulai was-was
161 Makan malam
162 Tamu lain
163 Tamu lain
164 Tamu lain
165 Tamu lain
166 Pengakuan
167 Pengakuan
168 Pengakuan
169 Berpisah menjadi hukuman
170 Berpisah menjadi hukuman
171 Berpisah menjadi hukuman
172 Berpisah menjadi hukuman
173 Hancur
174 Hancur
175 Hancur
176 Hancur
177 Hancur
178 Kuat demi suami
179 Kuat demi suami
180 kuat demi suami
181 Kuat demi suami
182 Syarat?
183 Syarat?
184 Syarat?
185 Syarat?
186 Syarat?
187 syarat?
188 Syarat?
189 Syarat?
190 Syarat?
191 Syarat?
192 Syarat?
193 Syarat?
194 Syarat?
195 Syarat?
196 Syarat?
197 Syarat?
198 Percaya
199 Melahirkan?
Episodes

Updated 199 Episodes

1
Terlilit hutang?
2
Tidak adil
3
Makan malam
4
Membalas tipis-tipis
5
Perjanjiann
6
Terus membela
7
Kabar mengejutkan
8
Pilihan sulit
9
Menjadi kedua
10
Awal mula kemewahan yang didapatkan
11
Fitnah Gita
12
Hukuman
13
Kemarahan Devan
14
Bukan wanita lemah
15
Mengurus suami
16
Perjanjian dengan Ayah
17
Rumah sakit
18
Makan siang panas
19
Memasak
20
perasaan Devan
21
Masa lalu kelam
22
Peringatan Devan
23
Bekerja dengan suami
24
Mengunjungi Ibu
25
Tidak lagi serumah
26
Berkunjung
27
Godaan istri pertama
28
Mungkinkah jatuh cinta?
29
Perasaan
30
Nama panggilan baru
31
Berhati-hatilah
32
Bahagianya Devan
33
Rencana yang gagal
34
Perhatian Devan
35
Kebohongan Devan
36
Undangan makan malam
37
Terboongkar
38
Keputusan
39
Mencari gaun
40
Dimana Ibu?
41
Akhirnya tahu
42
Kehidupan setelah menikah
43
Kejujuran Devan
44
Masih berhubungan baik
45
Membagi waktu
46
Cemburu
47
Sifat kekanakkan
48
Dihubungi Ibu mertua
49
Alasan
50
pengumuman group chat
51
Makan malam menyakitkan
52
Menahan sakit hati
53
Kerinduan Ayah
54
Datang tak terduga
55
Berbicara dengan Ayah mertua
56
pembelaan dari suami
57
Gengsi atau uang
58
Hanya sandiwara
59
Berani
60
Tragedi makan siang
61
Pembalasan
62
Pengakuan
63
Talak
64
Permintaan maaf
65
Restu
66
Menjenguk Ibu
67
Kabar bahagia
68
Rencana makan malam
69
Makan malam
70
Kabar baik
71
Parsel Buah
72
Parsel buah
73
Bukan parsel berbahaya
74
Bukan parsel berbahaya
75
Menjalankan misi bersama
76
Menjalankan misi bersama
77
Menjalankan misi bersama
78
Permintaan maaf yang gagal
79
Permintaan maaf yang gagal
80
Permintaan maaf yang gagal
81
Akhirnya, mengakui
82
Akhirnya, mengakui
83
Akhirnya, mengakui
84
Akhirnya, mengakui
85
Akhirnya, mengakui
86
Undangan makan malam 2
87
Kejujuran
88
Kejujuran
89
Cerita masa lalu
90
Cerita masa lalu
91
Permintaan istri muda
92
Permintaan istri muda
93
Tidak tahu diri!
94
Melahirkan
95
Melahirkan
96
Kabar bahagia
97
Kabar duka
98
Keras kepala
99
Keras kepala
100
Perasaan Rose
101
Perasaan Rose
102
Tertekan
103
Bercengkrama dengan Ibu
104
Bercengkrama dengan Ibu
105
Hampir saja
106
Hampir saja
107
Hampir saja
108
Akhirnya tahu
109
Menceritakan
110
Gertakan jadi kenyataan
111
Memulangkan
112
Meminta maaf
113
Membela
114
Hal tidak biasa
115
Ketusnya mertua
116
Ketusnya mertua
117
Pembalasan dari Gita
118
Hampir saja
119
Memutar balikkan fakta
120
Meminta penjelasan
121
Meminta bersabar
122
Membujuk
123
Amarah Desi
124
Nasihat ibu mertua
125
Nasihat dari Ibu mertua
126
Hubungan membaik
127
Tidak akan meninggalkan
128
Berkunjung
129
Surat dan rahasia
130
Memperkenalkan
131
Ajakan makan siang
132
Rencana keluarga Herlambang
133
Tragedi
134
Musuh?
135
Sadap suara?
136
Bantuan Devan
137
Musuh?
138
Siuman
139
Menemui
140
Tidak mau menjawab
141
Kabur
142
Gagal
143
Gagal
144
Ketahuan?
145
Ketahuan
146
Nonton Drakor?
147
Siapa dia?
148
Siapa dia?
149
Penjelasan
150
Penawaran
151
Penawaran
152
Penawaran
153
Berdebat
154
Berdebat
155
Pindah?
156
pindah?
157
Pindah?
158
Memberitahukan
159
Desi mulai was-was
160
Desi mulai was-was
161
Makan malam
162
Tamu lain
163
Tamu lain
164
Tamu lain
165
Tamu lain
166
Pengakuan
167
Pengakuan
168
Pengakuan
169
Berpisah menjadi hukuman
170
Berpisah menjadi hukuman
171
Berpisah menjadi hukuman
172
Berpisah menjadi hukuman
173
Hancur
174
Hancur
175
Hancur
176
Hancur
177
Hancur
178
Kuat demi suami
179
Kuat demi suami
180
kuat demi suami
181
Kuat demi suami
182
Syarat?
183
Syarat?
184
Syarat?
185
Syarat?
186
Syarat?
187
syarat?
188
Syarat?
189
Syarat?
190
Syarat?
191
Syarat?
192
Syarat?
193
Syarat?
194
Syarat?
195
Syarat?
196
Syarat?
197
Syarat?
198
Percaya
199
Melahirkan?

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!