Para sahabat Anyelir meminta Anyelir untuk menjelaskan alasan utama kenapa Anye memutuskan menikah dan itu pun mendadak. Anye pun menjelasakan bahwa alasan utamanya memutuskan menikah adalah karena factor kolabsnya perusahaan ayah Anyelir. Dari cerita Anyelir, parasa sahabatnya turut bersimpati dengan keadaan yang menimpa Anyelir saat ini.
“Nye, please loe harus kuat ya? loe harus tetep semangat, dan kita semua berharap hal yang terbaik buat loe,” semua sahabat Anyelir memberikan semangat dan dukungan kepada Anyelir, mereka semua tahu betul pastinya bukan hal mudah bagi Anyelir bertahan diposisi sekarang ini.
Beberapa hari kemudian
Hari ini akan menjadi hari bersejarah bagi Anyelir, dia sudah dirias secantik mungkin dan memaki gaun pernikahan yang sudah ditentukan oleh Devan selaku mempelai pria. Acara pernikahan mereka akan digelar secara tertutup bahkan tidak ada keraba maupun sahabat yang akan datang, hanya keluarga inti yang akan menyaksikan pernikahan mereke. Itu semua adalah permintaan Devan, keluarga Anyelir bahkan diminta untuk merahasiakan
pernikahan ini dari khalayak umum.
Anyelir kini tengah melakukan video call bersama para sahabatnya, mereka menyaksikan dari mulai Anyelir dirias, mereka benar-benar menemani Anyelir. Meskipun mungkin mereka tidak bisa hadir langsung menemani acara penting Anyelir, tapi mereka akan selalu berada dibelakang Anyelir untuk selalu memberikan dukungan dan doa yang terbaik.
“Ya ampun Nye .. loe tambah cantik tau nggak,” mereka semua memuji kecantikan Anyelir, apalagi hari ini penampilan Anyelir benar-benar berbeda. Tidak lama, terlihat Rose datang memasuki kamar Anyelir memanggil Anyelir karena sebentar lagi penghulu akan datang.
“Ayo, Ibu bantu,” ajak Rose.
“Nggak perlu,” tolak Anyelir dengan raut wajah datar.
“Anye … tapi kamu akan kesulitan berjalan menggunakan gaun ini,” Rose mencoba membujuk putrinya.
“Ibu lupa? Kalau aku sudah terbiasa dengan kesulitan? Jikalau pun aku butuh bantuan, bukan Ibu orangnya,” jawab Anyelir dengan berani, dia menolak bantuan Ibunya, tapi lebih memilih meminta bantuan pada penata rias beserta assitennya.
Anyelir berjalan dengan perlahan menuju lantai bawah, tapi matanya menyipit kala dia melihat Devan datang bersama seorang wanita disampingnya, Anyelir pikir mungkin wanita itu adalah salah satu sanak keluarga atau mungkin adik dari Devan.
Kini mereka semua sudah lebih dulu berkumpul di ruang keluarga, seraya menunggu kedatangan penghulu, Devan berkata ada hal yang ingin dia sampaikan.
“Pernikahan ini akan dilaksanakan secara siri,” ujar Devan dengan tatapan yakin, hal itu membuat Anyelir maupun Agam sama-sama terkejut, karena mereka pikir meskipun pernikahan ini dilaksanakan secara tertutup, tapi setidaknya pernikahan ini juga sah dimata hokum.
“Maaf tuan, tapi kenapa hanya siri?” Agam mencoba memberanikan diri untuk bertanya.
“Karena Devan sudah menikah secara sah dimata hukum dan agama dengan saya,” wanita disamping Devan, yang Anyelir pikir adalah saudari dari calon suaminya, ternyata istri pertama Devan.
“Apa?” semua orang tentu terkejut.
“Maka dari itu, saya pikir hal ini juga harus disampaikan pada Anyelir, saya sudah menjelaskan bahwa saya sudah menikah jadi keputusan terakhir ada pada Anyelir. Jika dia mau membatalkan pernikahan ini, maka saya akan menarik semua uang saya yang ada pada anda Pak Agam, tapi kalau Anyelir tetap mau meneruskan pernikahan ini, maka perjanjian kita tetap akan berjalan,” ujar Devan dengan tenang.
Lain halnya dengan Anyelir dan yang lain, mereka semua nampak terkejut dengan pengakuan Devan yang mendadak. Anyelir benar-benar dilanda kebingungan sekarang, menikah dengan Devan saja Anyelir benar-benar
harus mempersiapkan mentalnya, tapi sekarang Anyelir harus menerima kenyataan bahwa dia harus menikah menjadi yang kedua? Apa Anyelir sanggup?
“Tuan Devan, apakah istri anda merestui anda menikah lagi?” tanya Anyelir, dia rasa sangat perlu rasanya menanyakan restu dari istri pertama Devan.
“Tentu, saya sudah merestui pernikahan kalian,” jawab Laura selaku istri Devan.
“Kamu sudah mendengar jawabannya bukan? Jadi bagaimana jawaban mu?” sekali lagi Devan bertanya mengenai keputusan Anyelir.
“Baiklah saya bersedia,” jaw ab Anyelir dengan yakin.
“Anyelir? Kamu yakin?” tanya Agam memastikan, tidak tega rasanya menjadikan Anyelir tumbal karena kebangkrutannya.
“Anye, pikirkanlah lagi,” kali ini Rose yang kembali bersuara.
“Sudah terlambat, Anye sudah sampai disini, dan Anye tidak mau mundur,” jawab Anyelir tanpa menatap kedua orangtuanya. Anye terpaksa mengambil keputusan yang dia rasa lebih baik, Anye sudah terjebak sekarang, dia
tidak bisa mundur dari pernikahan ini karena itu berarti dia harus rela melihat perusahaan ayahnya bangkrut.
“Baiklah, keputusan sudha diambil oleh nona Anyelir, jadi pernikahan akan segera dilaksanakan,” Felix sebagai asisten pribadi Devan bersuara, tidak lama penghulu pun datang dan acara pernikahan segera dimulai.
Acara pernikahan Anyelir dan Devan berjalan dengan lancar, Devan memberikan mahar kepada Anyelir sebesar 500 juta serta satu mobil mewah yang dibandrol dengan harga fantastis, dan hari ini mereka sudah resmi menyandang status sepasang suami istri.
Anyelir pove
Aku begitu terkejut kala tuan Devan mengakui suatu hal, bahwa dia sudah memiliki istri, istri? Aku hampir ingin pingsan ketika mendengar pernyataan yang disampaikan oleh tuan Devan dengan sangat santai. Kenapa
baru sekarang dia mengatakan hal ini? aku benar-benar merasa dibohongi olehnya. Harus menikah dengan tuan Devan saja aku harus menyiapkan mentalku, apalagi ditambah aku harus menerima kenyataan bahwa aku akan menjadi istri kedua? Sial.
Tapi aku tidak bisa mundur begitu saja, aku sudah membuat kak Gita dan Ibu marah dengan tingkahku beberapa hari ini, kalau aku mundur maka perusahaan Ayah akan terancam, dan mereka tentunya akan sangat
mudah menyalahkan aku. Dengan terpaksa aku mengambil keputusan untuk tetap melanjutkan pernikahan ku dengannya. Terkjut? Pastinya mereka akan terkejut mendengar keputusanku, aku mungkin sudah gila mau menyandang status istri kedua, karena bagi khalayak umum, istri kedua sangat kental dengan sebutan pelakor maupun orang ketiga.
Aku mencoba mengesampingkan perasaanku lagi, karena bagiku sekarang ini keluargalah yang utama, soal statusku sebagai istri kedua tentunya masih bisa disembunyikan, karena pernikahan ini saja sangat tertutup rapat.
“Ayo, kita pergi.” Ajak tuan Devan kepadaku setelah dia selesai berbincang dengan Ayah, mungkin dia tengah membicarakan soal perusahaan.
“Tapi … saya belum mengganti gaun saya tuan,” ujarku lirih, tadi aku membereskan beberapa barang-barangku yang ada di kamar, awalnya aku pikir mungkin kami akan pergi setelah makan malam.
“Tidak, aku masih banyak urusan,” tukas tuan Devan dengan tegas, membuat akau hanya bisa mengangguk lemah menuruti perkataannya, karena biar bagaimanapun sekarang ini dia adalah suamiku.
“Tuan …” Ibu nampak mencegah tuan Devan, dan entah apa yang ingin Ibu katakan.
“Tolong, izinkan Anyelir untuk makan bersama kami untuk terakhir kali ini, dan saya bisa melayani putri saya untuk terakhir kali ini dia tinggal bersama kami, saya mohon tuan,” pinta Ibu dengan mengiba.
Terlihat senyum tipis dari tuan Devan, “saya sudah memberikan waktu satu minggu, saya rasa itu sudah lebih dari cukup untuk Ibu mertua memperlakukan Anyelir dengan baik, sebelum dia menikah dengan saya,” tanpa
mau mendengar penjelasan apapun lagi, tuan Devan melangkah mendahului ku dan mengingatkan aku supaya lekas ke mobil.
Aku berpamitan kepada Ayah dan Ibu, rasanya cukup berat meninggalkan mereka, tapi ini harus aku lakukan. Saat Aku berpapasan dengan kak Gita, dia tersenyum meledek ke arahku, seolah merasa puas dengan apa yang aku alami sekarang.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 199 Episodes
Comments
Unika Wulandari
ini kek karma dari ibunya anye malah berimbas ke anye gak sih?
2023-05-07
0
Louisa Janis
terima aja dulu Anye yang penting kamu nikah di hadiri istri pertamanya kamu nggak asal tubruk semoga Anye bahagia thor 🙏
2022-09-01
2