Bukan wanita lemah

Gita melemparkan tasnya kesegala arah, dia sangat kecewa dengan sikap ayahnya yang dia nilai terlalu membela Anyelir, dan lebih mengesalkan lagi, Rosse yang biasanya selalu pasang badan membantu Gita, kini malah menolak, dengan alasan takut kalau Agam marah jika tahu Rosse ikut membantu Gita.

“Ini semua gara-gara dia!” Gita langsung mencari ponselnya, dan mencoba menghubungi seseorang, tidak lain Anyelir. Anyelir yang baru saja tiba di rumah, tersenyum ketika melihat nama di layar ponselnya, dimana tertulis nama kak Gita.

“Hallo kakak ku tersayang,” Anyelir langsung menyapa Gita dengan ramah, dia cukup tahu apa yang ingin dibicarakan oleh kakaknya.

“Nggak usah banyak bac*t, loe ngadu kan ke ayah?!” seru Gita membentak Anyelir, tapi Anyelir hanya tertawa mendengar suara Gita yang nampak marah padanya.

“Iya kenapa?” jawab Anyelir dengan santai, dan hal itu malah semakin memancing emosi Gita, “kalau kakak ajah bisa bikin aku malu, maka akan aku kembalikan pada kakak lagi, bukankah aku sudah bilang, kalau aku tidak akan tinggal diam lagi sekarang,” Anyelir ingin tahu, apa yang akan kakaknya lakukan nanti.

“Oke, kalau itu mau loe! Gue bakal bongkar kalau loe udah nikah, dan loe juga pelakor,” ancam Gita tersenyum menang, dia yakin kali ini Anyelir tidak akan bisa menang darinya kali ini. Tapi, Anyelir tidak menujukkan raut wajah takut sedikitpun, dia malah semakin menantang Gita.

“Silahkan saja, kalau kakak mau hidup miskin setelahnya,” tantang Anyelir, dia yakin kalau Gita hanya akan menggertaknya, Anyelir kembali mengingatkan kepada Gita soal perjanjian bahwa pernikahan ini tidak akan diketahui oleh public.

“Loe- aarrrggh!!!”  Gita melemparkan ponselnya ke atas ranjang, berbicara dengan Anyelir ternyata tidak menyelesaikan masalah, malah membuat Gita semakin pusing dibuatnya. Gita terus berpikir keras bagaimana caranya menyelesaikan masalah ini, tanpa harus dia mempermalukan dirinya sendiri, tapi nihil tidak ada cara lain selain dia mengakui bahwa dia sudah memfitnah Anyelir. Karena, kalau dia mengatakan tentang pernikahan Anyelir, dia takut kalau ancaman Anyelir akan benar-benar terjadi. Hidup miskin? Tidak pernah terbesit dari pemikiran Gita, dia tidak mau hidup serba kekurangan, karena selama ini dia selalu mendapatkan apapun yang dia inginkan. Dia harus berpikir cepat, agar semua kartu debitnya kembali ke tangannya.

**

Setelah berbincang sebentar dengan Gita, Anyelir masih merenung di dalam mobil, dia juga tidak tega sebenarnya melakukan itu pada Gita, tapi Anyelir ingin Gita berubah dan bisa sedikit saja memiliki rasa iba pada Anyelir yang notabennya adalah adik Gita. Selama ini Anyelir mungkin sering diam ketika Gita mencoba untuk mengganggunya, dan hal itu malah membuat Gita semakin gencar untuk melakukan itu pada Anyelir, dan akhirnya Anyelir lelah, dia pun akan selalu melawan kala kakaknya itu mengganggu dirinya, karena Anyelir tidak ma uterus menerus diinjak-injak harga dirinya, apalagi kali ini tuduhan Gita sudah sangat keterlaluan.

Anyelir keluar dari mobil, dan melangkah masuk ke dalam rumah, pemandangan rumah yang sepi hanya terlihat para pekerja tengah sibuk melakukan tugas mereka. Dan datanglah Larissa, pelayan yang bertanggung jawab mengurus keperluan Anyelir.

“Selamat datang Nona Anyelir,” sapa Larissa sopan.

“Kak Devan belum pulang?” tanya Anyelir, karena dia tidak melihat mobil milik Devan di garasi.

“Tuan Devan mungkin akan pulang malam Nona,” jawab Larisa dengan sopan.

“Apa … kak Laura ada di rumah?” bisik Anyelir, karena dia takut akan di interogasi macam-macam oleh madunya.

“Nyonya Laura pergi ke luar kota tadi siang Nona, karena ada acara penting,” Larissa tidak menjelaskan acara apa yang dimaksud oleh Laura, tapi mengetahui Laura tidak berada di rumah, membuat Anyelir sedikit lega. Dia pun memutuskan melangkah menuju kamarnya untuk membersihkan tubuh yang sudah terasa lengket.

Jam makan malam, Anyelir hanya duduk sendirian di meja makan, tidak ada orang lain yang menemani, karena menurut Larissa, Devan akan pulang larut. Dalam keadaan rumah yang begitu megah, Anyelir semakin merasakan kesepian, dia membandingkan ketika berada di rumah bersama dengan kedua orangtuanya. Meskipun mungkin dia dan Gita sering kali beselisih, tapi Anyelir beruntung masih merasakan rasanya kehangatan keluarga, seperti makan malam bersama. Namun sekarang, Anyelir selalu sendirian, makanan yang sudah tertata di meja makan pun tidak membuatnya bernafsu untuk menyantap.

‘Apa setiap hari begini?’ Anyelir mendesah pelan, dia tidak ingin makan, tapi Larissa bilang Devan akan marah kalau tahu Anyelir tidak menyentuh makanannya. Sambil menyupkan makanan, Anyelir memikirkan kembali tentang keluarga Devan, karena kalau dipikir-pikir di rumah ini tidak ada foto keluarga, ataupun foto pernikahan Devan dengan Laura dulu, hal ini membuat Anyelir bertanya-tanya, apakah Devan masih memiliki keluarga? Karena seingatnya ketika Devan mempersuntingnya waktu itu, tidak ada sanak saudara dari Devan yang datang.

“Eemm Larissa,” panggil Anyelir.

“Iya Nona? Ada yang anda butuhkan?” sigap Larissa datang mendekat keraha Anyelir.

“Tidak, aku hanya ingin menanyakan suatu hal,” ujar Anyelir.

“Apa kamu tahu tentang keluarga Devan?” Anyelir akhirnya menanyakan hal yang membuatnya sangat penasaran, tapi pertanyaan Anyelir kali ini mampu membuat Larissa gugup, dan bahkan raut wajah Larissan nampak khawatir.

“Sa-saya tidak tahu Nona,” jawab Larissa singkat, tapi melihat dari gelagat Larissa malah membuat Anyelir curiga, dia yakin kalau Larissa menyembunyikan sesuatu.

“Yakin? Bukankah kamu bekerja di sini sudah lama?” Anyelir masih terus berusaha menguak sesuatu dari Larissa.

“Yakin Nona, saya tidak tahu apapun, dan saya sarankan agar Nona tidak menanyakan hal ini lagi dilain hari dan jangan tanyakan hal ini kepada pelayan lain,” Larissa mencoba menasehati Anyelir, tapi Anyelir malah semakin penasaran. Anyelir semakin yakin, kalau Larissa tahu sesuatu tapi dia takut kepada Devan.

“Ta-,” baru saja Anyelir hendak bertanya kembali, tapi Larissa sudah berpamitan dengan tergesa-gesa.

‘Aku yakin, Larissa tahu sesuatu,’ batin Anyelir, dia melangkah bermaksud mengikuti Lariss ke rumah belakang, yang terhubung dengan pintu samping rumah, tapi sial pintu tersebut nampaknya sudah terkunci, dan pulan juga langsung menghilang begitu saja, padahal tadi ketika dia dan Larissa tengah bercengkrama, Anyelir masih melihat ada beberapa pelayan yang masih sibuk dengan pekerjaannya.

Anyelir melangkah menuju dapur, di sana masih ada beberapa pekerjaan yang nampak masih belum selesai dan ditinggalkan begitu saja, hal ini membuat Anyelir semakin penasaran tentang siapa sebenarnya Devan? Karena Devan  seolah menutup rapat tentang keluarganya dan tentang jati diri dia.

‘Mereka nampak was-was ketika aku menanyakan hal ini, pasti mereka sudah diperintahkan oleh Devan untuk merahasiakan semuanya dari ku, tapi kenapa?’ batin Anyelir penuh tanda tanya. Dia juga tidak bisa memaksa para pegawai untuk membuka mulut, karena Anyelir yakin ini semua berkaitan dengan pekerjaan mereka.

‘Aku harus mencari tahu sendiri,’ batin Anyelir yakin.

Terpopuler

Comments

Anggi Anggraini

Anggi Anggraini

di part ini sama part yg atas kaya nya cerita nya ada kesalahan penulisan ya thor

2022-11-28

0

Louisa Janis

Louisa Janis

Udahlah Anye jangan kepo jalani aja apa yang sudah di tetapkan Devan nanti ada masalah kasihan para pelayan kena getahnya 🙏

2022-09-01

3

lihat semua
Episodes
1 Terlilit hutang?
2 Tidak adil
3 Makan malam
4 Membalas tipis-tipis
5 Perjanjiann
6 Terus membela
7 Kabar mengejutkan
8 Pilihan sulit
9 Menjadi kedua
10 Awal mula kemewahan yang didapatkan
11 Fitnah Gita
12 Hukuman
13 Kemarahan Devan
14 Bukan wanita lemah
15 Mengurus suami
16 Perjanjian dengan Ayah
17 Rumah sakit
18 Makan siang panas
19 Memasak
20 perasaan Devan
21 Masa lalu kelam
22 Peringatan Devan
23 Bekerja dengan suami
24 Mengunjungi Ibu
25 Tidak lagi serumah
26 Berkunjung
27 Godaan istri pertama
28 Mungkinkah jatuh cinta?
29 Perasaan
30 Nama panggilan baru
31 Berhati-hatilah
32 Bahagianya Devan
33 Rencana yang gagal
34 Perhatian Devan
35 Kebohongan Devan
36 Undangan makan malam
37 Terboongkar
38 Keputusan
39 Mencari gaun
40 Dimana Ibu?
41 Akhirnya tahu
42 Kehidupan setelah menikah
43 Kejujuran Devan
44 Masih berhubungan baik
45 Membagi waktu
46 Cemburu
47 Sifat kekanakkan
48 Dihubungi Ibu mertua
49 Alasan
50 pengumuman group chat
51 Makan malam menyakitkan
52 Menahan sakit hati
53 Kerinduan Ayah
54 Datang tak terduga
55 Berbicara dengan Ayah mertua
56 pembelaan dari suami
57 Gengsi atau uang
58 Hanya sandiwara
59 Berani
60 Tragedi makan siang
61 Pembalasan
62 Pengakuan
63 Talak
64 Permintaan maaf
65 Restu
66 Menjenguk Ibu
67 Kabar bahagia
68 Rencana makan malam
69 Makan malam
70 Kabar baik
71 Parsel Buah
72 Parsel buah
73 Bukan parsel berbahaya
74 Bukan parsel berbahaya
75 Menjalankan misi bersama
76 Menjalankan misi bersama
77 Menjalankan misi bersama
78 Permintaan maaf yang gagal
79 Permintaan maaf yang gagal
80 Permintaan maaf yang gagal
81 Akhirnya, mengakui
82 Akhirnya, mengakui
83 Akhirnya, mengakui
84 Akhirnya, mengakui
85 Akhirnya, mengakui
86 Undangan makan malam 2
87 Kejujuran
88 Kejujuran
89 Cerita masa lalu
90 Cerita masa lalu
91 Permintaan istri muda
92 Permintaan istri muda
93 Tidak tahu diri!
94 Melahirkan
95 Melahirkan
96 Kabar bahagia
97 Kabar duka
98 Keras kepala
99 Keras kepala
100 Perasaan Rose
101 Perasaan Rose
102 Tertekan
103 Bercengkrama dengan Ibu
104 Bercengkrama dengan Ibu
105 Hampir saja
106 Hampir saja
107 Hampir saja
108 Akhirnya tahu
109 Menceritakan
110 Gertakan jadi kenyataan
111 Memulangkan
112 Meminta maaf
113 Membela
114 Hal tidak biasa
115 Ketusnya mertua
116 Ketusnya mertua
117 Pembalasan dari Gita
118 Hampir saja
119 Memutar balikkan fakta
120 Meminta penjelasan
121 Meminta bersabar
122 Membujuk
123 Amarah Desi
124 Nasihat ibu mertua
125 Nasihat dari Ibu mertua
126 Hubungan membaik
127 Tidak akan meninggalkan
128 Berkunjung
129 Surat dan rahasia
130 Memperkenalkan
131 Ajakan makan siang
132 Rencana keluarga Herlambang
133 Tragedi
134 Musuh?
135 Sadap suara?
136 Bantuan Devan
137 Musuh?
138 Siuman
139 Menemui
140 Tidak mau menjawab
141 Kabur
142 Gagal
143 Gagal
144 Ketahuan?
145 Ketahuan
146 Nonton Drakor?
147 Siapa dia?
148 Siapa dia?
149 Penjelasan
150 Penawaran
151 Penawaran
152 Penawaran
153 Berdebat
154 Berdebat
155 Pindah?
156 pindah?
157 Pindah?
158 Memberitahukan
159 Desi mulai was-was
160 Desi mulai was-was
161 Makan malam
162 Tamu lain
163 Tamu lain
164 Tamu lain
165 Tamu lain
166 Pengakuan
167 Pengakuan
168 Pengakuan
169 Berpisah menjadi hukuman
170 Berpisah menjadi hukuman
171 Berpisah menjadi hukuman
172 Berpisah menjadi hukuman
173 Hancur
174 Hancur
175 Hancur
176 Hancur
177 Hancur
178 Kuat demi suami
179 Kuat demi suami
180 kuat demi suami
181 Kuat demi suami
182 Syarat?
183 Syarat?
184 Syarat?
185 Syarat?
186 Syarat?
187 syarat?
188 Syarat?
189 Syarat?
190 Syarat?
191 Syarat?
192 Syarat?
193 Syarat?
194 Syarat?
195 Syarat?
196 Syarat?
197 Syarat?
198 Percaya
199 Melahirkan?
Episodes

Updated 199 Episodes

1
Terlilit hutang?
2
Tidak adil
3
Makan malam
4
Membalas tipis-tipis
5
Perjanjiann
6
Terus membela
7
Kabar mengejutkan
8
Pilihan sulit
9
Menjadi kedua
10
Awal mula kemewahan yang didapatkan
11
Fitnah Gita
12
Hukuman
13
Kemarahan Devan
14
Bukan wanita lemah
15
Mengurus suami
16
Perjanjian dengan Ayah
17
Rumah sakit
18
Makan siang panas
19
Memasak
20
perasaan Devan
21
Masa lalu kelam
22
Peringatan Devan
23
Bekerja dengan suami
24
Mengunjungi Ibu
25
Tidak lagi serumah
26
Berkunjung
27
Godaan istri pertama
28
Mungkinkah jatuh cinta?
29
Perasaan
30
Nama panggilan baru
31
Berhati-hatilah
32
Bahagianya Devan
33
Rencana yang gagal
34
Perhatian Devan
35
Kebohongan Devan
36
Undangan makan malam
37
Terboongkar
38
Keputusan
39
Mencari gaun
40
Dimana Ibu?
41
Akhirnya tahu
42
Kehidupan setelah menikah
43
Kejujuran Devan
44
Masih berhubungan baik
45
Membagi waktu
46
Cemburu
47
Sifat kekanakkan
48
Dihubungi Ibu mertua
49
Alasan
50
pengumuman group chat
51
Makan malam menyakitkan
52
Menahan sakit hati
53
Kerinduan Ayah
54
Datang tak terduga
55
Berbicara dengan Ayah mertua
56
pembelaan dari suami
57
Gengsi atau uang
58
Hanya sandiwara
59
Berani
60
Tragedi makan siang
61
Pembalasan
62
Pengakuan
63
Talak
64
Permintaan maaf
65
Restu
66
Menjenguk Ibu
67
Kabar bahagia
68
Rencana makan malam
69
Makan malam
70
Kabar baik
71
Parsel Buah
72
Parsel buah
73
Bukan parsel berbahaya
74
Bukan parsel berbahaya
75
Menjalankan misi bersama
76
Menjalankan misi bersama
77
Menjalankan misi bersama
78
Permintaan maaf yang gagal
79
Permintaan maaf yang gagal
80
Permintaan maaf yang gagal
81
Akhirnya, mengakui
82
Akhirnya, mengakui
83
Akhirnya, mengakui
84
Akhirnya, mengakui
85
Akhirnya, mengakui
86
Undangan makan malam 2
87
Kejujuran
88
Kejujuran
89
Cerita masa lalu
90
Cerita masa lalu
91
Permintaan istri muda
92
Permintaan istri muda
93
Tidak tahu diri!
94
Melahirkan
95
Melahirkan
96
Kabar bahagia
97
Kabar duka
98
Keras kepala
99
Keras kepala
100
Perasaan Rose
101
Perasaan Rose
102
Tertekan
103
Bercengkrama dengan Ibu
104
Bercengkrama dengan Ibu
105
Hampir saja
106
Hampir saja
107
Hampir saja
108
Akhirnya tahu
109
Menceritakan
110
Gertakan jadi kenyataan
111
Memulangkan
112
Meminta maaf
113
Membela
114
Hal tidak biasa
115
Ketusnya mertua
116
Ketusnya mertua
117
Pembalasan dari Gita
118
Hampir saja
119
Memutar balikkan fakta
120
Meminta penjelasan
121
Meminta bersabar
122
Membujuk
123
Amarah Desi
124
Nasihat ibu mertua
125
Nasihat dari Ibu mertua
126
Hubungan membaik
127
Tidak akan meninggalkan
128
Berkunjung
129
Surat dan rahasia
130
Memperkenalkan
131
Ajakan makan siang
132
Rencana keluarga Herlambang
133
Tragedi
134
Musuh?
135
Sadap suara?
136
Bantuan Devan
137
Musuh?
138
Siuman
139
Menemui
140
Tidak mau menjawab
141
Kabur
142
Gagal
143
Gagal
144
Ketahuan?
145
Ketahuan
146
Nonton Drakor?
147
Siapa dia?
148
Siapa dia?
149
Penjelasan
150
Penawaran
151
Penawaran
152
Penawaran
153
Berdebat
154
Berdebat
155
Pindah?
156
pindah?
157
Pindah?
158
Memberitahukan
159
Desi mulai was-was
160
Desi mulai was-was
161
Makan malam
162
Tamu lain
163
Tamu lain
164
Tamu lain
165
Tamu lain
166
Pengakuan
167
Pengakuan
168
Pengakuan
169
Berpisah menjadi hukuman
170
Berpisah menjadi hukuman
171
Berpisah menjadi hukuman
172
Berpisah menjadi hukuman
173
Hancur
174
Hancur
175
Hancur
176
Hancur
177
Hancur
178
Kuat demi suami
179
Kuat demi suami
180
kuat demi suami
181
Kuat demi suami
182
Syarat?
183
Syarat?
184
Syarat?
185
Syarat?
186
Syarat?
187
syarat?
188
Syarat?
189
Syarat?
190
Syarat?
191
Syarat?
192
Syarat?
193
Syarat?
194
Syarat?
195
Syarat?
196
Syarat?
197
Syarat?
198
Percaya
199
Melahirkan?

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!