Menjadi kedua

Selama perjalanan menuju kediaman tuan Devan, aku dan tuan Devan sama-sama diam, dalam satu mobil hanya ada 3 orang, asisten Felix, tuan Devan dan juga aku, sedangkan istri pertama tuan Devan sudah pulang lebih dulu. Aku seolah mati kutu dalam suasana seperti ini, tidak ada yang berbicara sama sekali, dan aku tidak berani untuk memulai pembicaraan.

Aku mencoba mengalihkan pandanganku kearah luar mobil, rasanya masih tidak menyangka kalau sekarang ini aku sudah menjadi seorang istri bahkan istri kedua, malang sekali kan nasibku? Tapi aku mencoba untuk menerima dengan ikhlas, yang bisa aku lakukan sekarang, merencanakan kehidupanku kedepannya, karena bisa saja tuan Devan bosan denganku dan meninggalkan aku, dan pada saat itu juga aku tidak akan mau kembali ke rumah kedua orangtuaku, aku sudah sangat lelah terus menerus dibeda-bedakan oleh Ibu ditambah lagi aku harus menanggung kebencian kak Gita.

‘Aku harus bisa mandiri, bisa lulus sarjana, mencari pekerjaan dan mengumpulkan uang. Aku tidak bisa bergantung kepada tuan Devan, karena biar bagaimanapun aku hanya menjadi penebus hutang,’ batin ku.Jika nantinya tuan Devan meninggalkan aku, aku tidak akan mungkin kembali ke rumah Ayah dan Ibu, bukan karena aku benci, hanya saja aku ingin hidupku menjadi lebih baik tanpa merasa dibebani oleh perasaan sakit hati karena sikap Ibu.

Aku tersadar dari lamunanku saat mobil tiba-tiba berhenti, aku melihat pemandangan rumah yang sangat megah sampai membuat aku terperangah melihat kemehawan rumah tersebut. Inikah rumah yang akan aku tempati sekarang?

“Silahkan nona,” asisten Felix membukakakn pintu untukku.

“Ah iya, terimakasih,” saat aku keluar dari mobil, aku melihat beberapa orang yang memakai seragam berbaris rapi, seolah menyambut kedatangan kami.

“Mereka adalah para pekerja di mansion ini nona, dan jika anda perlu bantuan, akan ada pelayan yang bertanggung jawab dengan anda nona, yaitu Larissa,” jelas asistern Felix, dan seseorang maju kedepan dengan sangat sopan.

“Perkenalkan nona, saya Larissa,” aku pun tahu, jika wanita yang mendekat kearahku adalah Larissa.

“Silahkan anda masuk Nona, karena tuan Devan akan ada urusan,” setelah mengatakan itu asisten Felix kembali memasuki mobil, dan aku diantar  beberapa pelayan menuju kamarku.

Aku menatap kagum ketika kakiku memasuki mansion tersebut, kesah megah dan mewah sangat terlihat jelas, aku benar-benar berdecak kagum dengan dekorasi mansion ini, aku juga salut dengan para pelayan disini, pastinya butuh tenaga sangat extra kan untuk membersihkan mension sebesar ini?

Akhirny aku sampai di kamar ku yang terletak di lantai atas, aku juga diperlihatkan seluruh ruangan yang ada di kamarku ini, dress, baju santai, sepatu, tas dan yang lainnya sudah berjajar rapi disini. Tapi, tidak ada barang-barang milik tuan Devan disini.

“Mari nona, kami bantu melepas gaunnya,” aku memang sangat kekusahan masih mengenakan gaun pengantin dengan ekor panjang menjuntai, apalagi dadaku terasa sesak.

Pelayan juga menjelaskan kalau kamar tuan Devan berada disamping kamarku, untuk kunci kamar ini sendiri menggunakan sidik jari ataupun pin, jadi aku bisa mengatur kunci kamarku sendiri, rasanya cukup nyaman dan privasi.

“Nona, kalau begitu kami permisi, akan kami antarkan makan malam ke kamar nona,” para pelayan meninggalkan aku sendirian di kamar seluas ini, aku mencoba melihat kearah balkon, disana aku bisa melihat langit malam secara langsung. Tidak lama, Larissa dan dua pelayan lain datang membawakan makan malam.

“Kenapa makan disini?” tanyaku pada Larissa.

“Sesuai perintah tuan Devan nona, untuk makan malam ini nona akan makan di kamar,” jawaban Larissa membuat aku berpikir, seolah tuan Devan tegah menjauhkan aku dari seseorang.

Keesokan harinya, aku sudah bersiap untuk berangkat ke kampus, tidurku semalam memang sangat nyaman, karena tempat tidur king size ditambah lagi dengan ranjang yang sangat empuk, tapi aku malah lebih merindukan kamar lamaku. Aku menuruni tangga berniat untuk sarapan, karena tadi Larissa sempat mengetuk pintu kamarku dan mengatakan untuk sarapan bersama.

“Kau sangat kelelahan sampai jam segini baru bangun?” suara ketus istri pertama tuan Devan yang bernama Laura nampak tidak bersahabat dengan pendengaran telingaku.

“Maaf kak,” jawabku, aku rasa akan lebih sopan kalau aku memanggilnya dengan sebutan kak.

“Mana Devan?!” tanya kak Laura, yang malah membuat aku mengernyit heran, aku pikir kak Laura tahu dimana tuan Devan berada.

“Eeemm saya …”

“Kenapa kamu tidak menunggu ku sayang?”  tiba-tiba saja tuan Devan melangkah dan mendekati ku, aku pikir pangilan sayang yang tuan Devan berikan untuk kak Laura.

“Devan kita perlu bicara,” kak Laura langsung menyela, padahal baru saja tuan Devan duduk.

“Bisa kita bahas nanti? Kita akan sarapan lebih dulu,” ujar tuan Devan.

“Tapi aku mau sekarang,” nampaknya kak Laura tidak menyerah, dan sikapnya yang keras kepala aku rasa malah memancing amarah tuan Devan.

“Aku bilang nanti!!” aku begitu terkejut, kala tuan Devan menggebrak meja dan membentak kak Laura,  bahkan kak Laura pun langsung bungkam tak berkutik sedikitpun.

Acara sarapan pagi ini benar tidak nyaman, bahkan aku merasa suasananya begitu kakau, tidak ada obrolan hangat sedikitpun, hanya suara sendok dan garpu yang berdentingan. Apalagi kak Laura yang aku tahu dia pasti sangat marah dan kesal.

“Apa yang ingin kamu bicarakan?” selesai sarapan, kami masih berada di meja makan, tuan Devan benar-benar menepati ucapannya kepada kak Laura.

“Kenapa kamu membawanya ke kamar mu? Bahkan aku sendiri saja kamu larang untuk naik ke lantai atas!” dari nada bicara kak Laura, aku sudah bisa menebak kalau dia begitu marah.

‘Tunggu, kak Laura nggak boleh naik ke lantai atas? Tapi kenapa? dan aku rasa ada kesalah  pahaman disini, aku tidak berada satu kamar dengan tuan Devan,’ batin ku. Aku hendak menjelaskan, tapi Larissa memberikan aku kode supaya aku tetap diam.

“Karena kami pengantin baru,” jawab tuan Devan dengan santai.

“Tapi aku aja dulu nggak boleh ke kamar kamu Devan, bahkan sampai sekarang, tapi wanita ini malah dengan mudahnya satu kamar sama kamu!” dari nada bicaranya, aku tahku kak Laura sangat marah dan kecewa. Aku merasa bersalah karena sudah membuat kak Laura salah paham, pastinya dia sangat cemburu kalau benar itu semua terjadi.

“Kau pasti tahu apa alasannya kenapa dia special kan?” tuan Devan menjawab dengan santai, dan malah membuat kak Laura semakin kesal.

“Sayang, kamu mau ke kampus kan? berangkatlah sekarang, nanti kamu terlambat,” entah karena tuan Devan perduli dengan ku atau dia hanya ingin mengusir ku secara halus?

‘Oh i-iya …” aku tidka mau terlibat dalam pertengkaran mereka, aku pun memutuskan untuk mencium tangan suamiku dan berlalu pergi.

Terpopuler

Comments

Louisa Janis

Louisa Janis

ada apa dengan pernikahan pertamamu Devan 🤔

2022-09-01

1

lihat semua
Episodes
1 Terlilit hutang?
2 Tidak adil
3 Makan malam
4 Membalas tipis-tipis
5 Perjanjiann
6 Terus membela
7 Kabar mengejutkan
8 Pilihan sulit
9 Menjadi kedua
10 Awal mula kemewahan yang didapatkan
11 Fitnah Gita
12 Hukuman
13 Kemarahan Devan
14 Bukan wanita lemah
15 Mengurus suami
16 Perjanjian dengan Ayah
17 Rumah sakit
18 Makan siang panas
19 Memasak
20 perasaan Devan
21 Masa lalu kelam
22 Peringatan Devan
23 Bekerja dengan suami
24 Mengunjungi Ibu
25 Tidak lagi serumah
26 Berkunjung
27 Godaan istri pertama
28 Mungkinkah jatuh cinta?
29 Perasaan
30 Nama panggilan baru
31 Berhati-hatilah
32 Bahagianya Devan
33 Rencana yang gagal
34 Perhatian Devan
35 Kebohongan Devan
36 Undangan makan malam
37 Terboongkar
38 Keputusan
39 Mencari gaun
40 Dimana Ibu?
41 Akhirnya tahu
42 Kehidupan setelah menikah
43 Kejujuran Devan
44 Masih berhubungan baik
45 Membagi waktu
46 Cemburu
47 Sifat kekanakkan
48 Dihubungi Ibu mertua
49 Alasan
50 pengumuman group chat
51 Makan malam menyakitkan
52 Menahan sakit hati
53 Kerinduan Ayah
54 Datang tak terduga
55 Berbicara dengan Ayah mertua
56 pembelaan dari suami
57 Gengsi atau uang
58 Hanya sandiwara
59 Berani
60 Tragedi makan siang
61 Pembalasan
62 Pengakuan
63 Talak
64 Permintaan maaf
65 Restu
66 Menjenguk Ibu
67 Kabar bahagia
68 Rencana makan malam
69 Makan malam
70 Kabar baik
71 Parsel Buah
72 Parsel buah
73 Bukan parsel berbahaya
74 Bukan parsel berbahaya
75 Menjalankan misi bersama
76 Menjalankan misi bersama
77 Menjalankan misi bersama
78 Permintaan maaf yang gagal
79 Permintaan maaf yang gagal
80 Permintaan maaf yang gagal
81 Akhirnya, mengakui
82 Akhirnya, mengakui
83 Akhirnya, mengakui
84 Akhirnya, mengakui
85 Akhirnya, mengakui
86 Undangan makan malam 2
87 Kejujuran
88 Kejujuran
89 Cerita masa lalu
90 Cerita masa lalu
91 Permintaan istri muda
92 Permintaan istri muda
93 Tidak tahu diri!
94 Melahirkan
95 Melahirkan
96 Kabar bahagia
97 Kabar duka
98 Keras kepala
99 Keras kepala
100 Perasaan Rose
101 Perasaan Rose
102 Tertekan
103 Bercengkrama dengan Ibu
104 Bercengkrama dengan Ibu
105 Hampir saja
106 Hampir saja
107 Hampir saja
108 Akhirnya tahu
109 Menceritakan
110 Gertakan jadi kenyataan
111 Memulangkan
112 Meminta maaf
113 Membela
114 Hal tidak biasa
115 Ketusnya mertua
116 Ketusnya mertua
117 Pembalasan dari Gita
118 Hampir saja
119 Memutar balikkan fakta
120 Meminta penjelasan
121 Meminta bersabar
122 Membujuk
123 Amarah Desi
124 Nasihat ibu mertua
125 Nasihat dari Ibu mertua
126 Hubungan membaik
127 Tidak akan meninggalkan
128 Berkunjung
129 Surat dan rahasia
130 Memperkenalkan
131 Ajakan makan siang
132 Rencana keluarga Herlambang
133 Tragedi
134 Musuh?
135 Sadap suara?
136 Bantuan Devan
137 Musuh?
138 Siuman
139 Menemui
140 Tidak mau menjawab
141 Kabur
142 Gagal
143 Gagal
144 Ketahuan?
145 Ketahuan
146 Nonton Drakor?
147 Siapa dia?
148 Siapa dia?
149 Penjelasan
150 Penawaran
151 Penawaran
152 Penawaran
153 Berdebat
154 Berdebat
155 Pindah?
156 pindah?
157 Pindah?
158 Memberitahukan
159 Desi mulai was-was
160 Desi mulai was-was
161 Makan malam
162 Tamu lain
163 Tamu lain
164 Tamu lain
165 Tamu lain
166 Pengakuan
167 Pengakuan
168 Pengakuan
169 Berpisah menjadi hukuman
170 Berpisah menjadi hukuman
171 Berpisah menjadi hukuman
172 Berpisah menjadi hukuman
173 Hancur
174 Hancur
175 Hancur
176 Hancur
177 Hancur
178 Kuat demi suami
179 Kuat demi suami
180 kuat demi suami
181 Kuat demi suami
182 Syarat?
183 Syarat?
184 Syarat?
185 Syarat?
186 Syarat?
187 syarat?
188 Syarat?
189 Syarat?
190 Syarat?
191 Syarat?
192 Syarat?
193 Syarat?
194 Syarat?
195 Syarat?
196 Syarat?
197 Syarat?
198 Percaya
199 Melahirkan?
Episodes

Updated 199 Episodes

1
Terlilit hutang?
2
Tidak adil
3
Makan malam
4
Membalas tipis-tipis
5
Perjanjiann
6
Terus membela
7
Kabar mengejutkan
8
Pilihan sulit
9
Menjadi kedua
10
Awal mula kemewahan yang didapatkan
11
Fitnah Gita
12
Hukuman
13
Kemarahan Devan
14
Bukan wanita lemah
15
Mengurus suami
16
Perjanjian dengan Ayah
17
Rumah sakit
18
Makan siang panas
19
Memasak
20
perasaan Devan
21
Masa lalu kelam
22
Peringatan Devan
23
Bekerja dengan suami
24
Mengunjungi Ibu
25
Tidak lagi serumah
26
Berkunjung
27
Godaan istri pertama
28
Mungkinkah jatuh cinta?
29
Perasaan
30
Nama panggilan baru
31
Berhati-hatilah
32
Bahagianya Devan
33
Rencana yang gagal
34
Perhatian Devan
35
Kebohongan Devan
36
Undangan makan malam
37
Terboongkar
38
Keputusan
39
Mencari gaun
40
Dimana Ibu?
41
Akhirnya tahu
42
Kehidupan setelah menikah
43
Kejujuran Devan
44
Masih berhubungan baik
45
Membagi waktu
46
Cemburu
47
Sifat kekanakkan
48
Dihubungi Ibu mertua
49
Alasan
50
pengumuman group chat
51
Makan malam menyakitkan
52
Menahan sakit hati
53
Kerinduan Ayah
54
Datang tak terduga
55
Berbicara dengan Ayah mertua
56
pembelaan dari suami
57
Gengsi atau uang
58
Hanya sandiwara
59
Berani
60
Tragedi makan siang
61
Pembalasan
62
Pengakuan
63
Talak
64
Permintaan maaf
65
Restu
66
Menjenguk Ibu
67
Kabar bahagia
68
Rencana makan malam
69
Makan malam
70
Kabar baik
71
Parsel Buah
72
Parsel buah
73
Bukan parsel berbahaya
74
Bukan parsel berbahaya
75
Menjalankan misi bersama
76
Menjalankan misi bersama
77
Menjalankan misi bersama
78
Permintaan maaf yang gagal
79
Permintaan maaf yang gagal
80
Permintaan maaf yang gagal
81
Akhirnya, mengakui
82
Akhirnya, mengakui
83
Akhirnya, mengakui
84
Akhirnya, mengakui
85
Akhirnya, mengakui
86
Undangan makan malam 2
87
Kejujuran
88
Kejujuran
89
Cerita masa lalu
90
Cerita masa lalu
91
Permintaan istri muda
92
Permintaan istri muda
93
Tidak tahu diri!
94
Melahirkan
95
Melahirkan
96
Kabar bahagia
97
Kabar duka
98
Keras kepala
99
Keras kepala
100
Perasaan Rose
101
Perasaan Rose
102
Tertekan
103
Bercengkrama dengan Ibu
104
Bercengkrama dengan Ibu
105
Hampir saja
106
Hampir saja
107
Hampir saja
108
Akhirnya tahu
109
Menceritakan
110
Gertakan jadi kenyataan
111
Memulangkan
112
Meminta maaf
113
Membela
114
Hal tidak biasa
115
Ketusnya mertua
116
Ketusnya mertua
117
Pembalasan dari Gita
118
Hampir saja
119
Memutar balikkan fakta
120
Meminta penjelasan
121
Meminta bersabar
122
Membujuk
123
Amarah Desi
124
Nasihat ibu mertua
125
Nasihat dari Ibu mertua
126
Hubungan membaik
127
Tidak akan meninggalkan
128
Berkunjung
129
Surat dan rahasia
130
Memperkenalkan
131
Ajakan makan siang
132
Rencana keluarga Herlambang
133
Tragedi
134
Musuh?
135
Sadap suara?
136
Bantuan Devan
137
Musuh?
138
Siuman
139
Menemui
140
Tidak mau menjawab
141
Kabur
142
Gagal
143
Gagal
144
Ketahuan?
145
Ketahuan
146
Nonton Drakor?
147
Siapa dia?
148
Siapa dia?
149
Penjelasan
150
Penawaran
151
Penawaran
152
Penawaran
153
Berdebat
154
Berdebat
155
Pindah?
156
pindah?
157
Pindah?
158
Memberitahukan
159
Desi mulai was-was
160
Desi mulai was-was
161
Makan malam
162
Tamu lain
163
Tamu lain
164
Tamu lain
165
Tamu lain
166
Pengakuan
167
Pengakuan
168
Pengakuan
169
Berpisah menjadi hukuman
170
Berpisah menjadi hukuman
171
Berpisah menjadi hukuman
172
Berpisah menjadi hukuman
173
Hancur
174
Hancur
175
Hancur
176
Hancur
177
Hancur
178
Kuat demi suami
179
Kuat demi suami
180
kuat demi suami
181
Kuat demi suami
182
Syarat?
183
Syarat?
184
Syarat?
185
Syarat?
186
Syarat?
187
syarat?
188
Syarat?
189
Syarat?
190
Syarat?
191
Syarat?
192
Syarat?
193
Syarat?
194
Syarat?
195
Syarat?
196
Syarat?
197
Syarat?
198
Percaya
199
Melahirkan?

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!