Kabar mengejutkan

Sudah jam 8 malam, itu berarti sudah waktunya makan malam, aku hendak keluar dari kamar, tapi saat aku membuka pintu aku berpapasan dengan kak Gita yang sudah menatapku dengan tatapan garang.

“Ada apa kak?” tanyaku dengan santai.

“ Heh,” dia mendorong bahuku sedikit kasar, “jangan mentang-mentang loe yang udah nyelametin ayah, tapi loe nggak usah banyak tingkah!” seru kak Gita seraya mendorong kembali pundakku semakin kencang.

“Kenapa emangnya?” tanyaku menantang, aku tidak mau kak Gita kembali menganggap aku dengan remeh.

Kak Gita tersenyum meremehkan aku, “nggak usah sok mau berkuasa di rumah ini, karena sebentar lagi loe akan didepak dari rumah ini,” ucap kak Gita, secara tidak langsung dia mengingatkan aku bahwa sebentar lagi aku akan menjadi seorang istri.

“Memang betul, aku akan menikah sebentar lagi dan aku akan meninggalkan rumah ini, dan pindak ke rumah yang lebih mewah dari ini,” ucapku dengan sangat yakin, padahal sebagus apapun rumah itu nantinya, jika boleh memilih maka aku akan memilih stay disini.

Kak Gita tertawa renyah, seolah menertawakan nasibku, “gue malah lebih yakin kalau hidup loe akan menderita,” dia menatapku dengan tatapan merendahkan.

Aku memang belum tahu bagaimana kehidupanku setelah menikah nanti, hanya saja aku tidak mau kak Gita terus merendahkan aku, aku ingin dia bisa menjaga tutur katanya dan bisa sedikit saja mengerti perasaan ku, aku begini juga karena menggantikan posisinya kan? dan jikalau aku tidak melakukan hal ini, apakah kak Gita masih bisa menikmati segala kemewahan ini?

“Oh ya? aku bahkan lebih yakin, kalau bukan aku yang akan menderita,” aku menaikkan sebelah alisku menatap kak Gita dengan tajam, “bukankah kak Gita yang seharusnya khawatir dengan nasib kak Gita sendiri? Calon suamiku jelas bukanlah orang sembarangan, karena ayah saja bisa tunduk padanya, apalagi kak Gita yang cuman remahan,” ucapku dengan dingin, aku melangkah menyenggol pundak kak Gita, membuatnya sedikit oleng kebelakang. Melihatnya hanya diam mematung aku yakin kalau kak Gita tengah menimang perkataanku.

Author pove

Gita mengepalkan tangannya setelah dia mendengar perkataan Anyelir, sekarang adik tirinya benar-benar sudah berubah, Gita tidak bisa lagi mengatakan apapun sesuka hatinya, karena sekarang ini Ayahnya juga

sudah lebih membela Anyelir. Dia menyusul Anyelir menuju meja makan dima  Agam dan Rose juga sudah berada disana.

“Ayah harap, kalian semua harus akur dengan Anyelir, apalagi kamu Gita,” Agam menunjukkan Gita yang tengah menyuapkan makanan ke dalam mulutnya.

“Aku Yah,” Gita menunjuk dirinya sendiri.

“Iya, kamu kan yang selalu mencari masalah dengan Anyelir,” apa yang Agam katakan memang tidak salah, Gita yang merasa dirinya menjadi korban dan selalu merasa dia adalah satu-satunya orang yang menjadi korban, membuatnya bersikap semena-mena kepada Anyelir.

“Yah …” Rose hendak angkat bicara untuk membela putri sambungnya dan mencari muka dihadapan Gita, tapi tangan Agam terangkat sebelah, menandakan supaya Rose tidak menyela perkataannya.

“Jangan terus membelanya Rose,” tegas Agam, dia akan bertindak lebih serius sekarang menyangkut bagaimana sikap Rose yang tidak adil kepada kedua putrinya.

“Jika ada yang tidak setuju dengan apa yang Ayah ucapkan, maka pintu rumah ini terbuka untuk kalian,” ujar Agam lagi, membuat Gita maupun Rose sama-sama terdiam.

“Ingat ini baik-baik, Anyelir sudah banyak membantu kita sampai kita masih berada dititik aman saat ini, seandainya Anyelir tidak mau membantu Ayah, akan jadi apa kalian dijalanan? Sedangkan Ayah di penjara, mulai sekarang berpikirlah lebih bijak,” tambah Agam.

Keesokan harinya, Anyelir baru saja tiba di kampusnya, dia hendak melangkah menuju kelasnya hari ini.

“Anye,” seseorang mencekal pergelangan tangannya.

“Arman?” Anye terkjut, karena ternyata Arman mantan kekasihnyalah yang meemagang pergelangan tangan Anye. Tanpa menunggu lama, Anye langsung berusaha untuk melepaskan diri dari Arman.

“Lepas,” akhirnya Arman melepaskan cekalan tangannya.

“Aku minta maaf,” ujar Arman, membuat Anyelir haya tersenyum miring.

“Buat apa?” tanya Anyelir.

“Maaf karena aku udah kecewain kamu, maaf karena aku…”

“Sejak kapan? Sejak kapan kamu menjalin hubungan sama kak Gita di belakang aku?” tanya Anyelir dengan serius.

“2 bulan,” jawab Arman seraya menunduk, sudah 2 bulan lamanya Armand an Gita menjalin hubungan di belakag Anye, hal itu tentu saja berhasil memmbuat hati Anye terluka.

“Kamu tahu kan, kak Gita kakak aku! kenapa kamu tega?” tatapan Anye kepada Arman benar-benar menunjukkan kekecewaan.

“Aku khilaf,” jawab Arman seraya menunduk, entah karena malu atau dia merasa bersalah dan menyesal pada Anye.

“Khilaf? 2 bulan kamu jalan sama kak Gita dan kamu bilang khilaf sekarang?” Anye benar-benar tidak percaya dengan lelaki yang ada dihadapannya sekarang ini, betapa pengecutnya Arman, dia berlindung dibelakang kata khilaf.

“Karena kamu terlalu monoton Nye!” akhirnya Arman mengeluarkan alasan apa yang membuatnya berkhianat dari Anyelir.

“Monoton?” Anye jelas tahu apa maksud perkataan Arman, itu semua karena mungkin Anye tidak seliar Gita, yang bisa saja menjadi partner di atas ranjang Arman.

“Aku bersyukur sih, karena aku udah lepas dari cowo brengsek kaya kamu!” ujar Anye seraya melemparkan tatapan tajam  kearah Arman.

“Ngapain loe!” Gita yang baru saja datang terkejut melihat kekasihnya sedang berbicara dengan Anye.

“Nggak ngapa-ngapain, aku cuman mau ngucapin selamat buat kalian berdua, kalian memang cocok,” Anye langsung meninggalkan dua sejoli itu,  dan masih menyisakan tanda tanya besar bagi Gita.

Anye kambali melangkahkan kakinya menuju tempat tujuan, bertemu dengan Arman membuat Anye kembali teringat dengan kejadian dimana dia menemukan Arman dan Gita tengah bercumbu mesra di ranjang apartement milik Arman.

Anyelir duduk di tempatnya, masih dengan kondisi melamun, hal itu membuat para sahabatnya bingung, mereka khawatir ada yang sedang menganggu pikiran Anyelir.…

“Loe kenapa Nye??” Nabila mendekati Anyelir, dan memegang bahu Anyelir perlahan, hal itu membuat Anyelir sedikit terkejut.

“Eh kalian, ada apa?” tanya Anyelir setelah menormalkan dirinya.

“Kamu kenapa?” tanya Nina yang melihat ada raut wajah kebimbangan dalam diri Anyelir.

“Loe lagi ada masalah?” tanya Dinda.

Melihat bagaimana para sahabatnya mengkhawatirkan kondisi Anyelir, membuat Anyelir berpikir, sahabat sahabatnya harus tahu tentang pernikahan Anyelir, karena biar bagaimanapun mereka penting dalam kehidupan Anyelir.

“Gue mau nikah,” ujar Anyelir lirih, membuat para sahabatnya terkejut bukan main, namun mereka masih berusaha menekan suara mereka agar tidak terdengar oleh orang lain.

“Apa? loe serius?” kira-kira seperti itu pertanyaan yang mereka lontarkan pada Anyelir. Memutuskan menikah diusia muda bukanlah keinginan Anyelir, karena mereka sangat paham bagaimana Anyelir ingin menjadi wanita karir yang sukses lebih dul, mereka juga sangat yakin bahwa keputusan Anyelir untuk menikah pasti ada alasan kuat dari keluarga.

Terpopuler

Comments

Louisa Janis

Louisa Janis

yaaaah . Bersyukur Anye tidak seliar Gita

2022-09-01

1

lihat semua
Episodes
1 Terlilit hutang?
2 Tidak adil
3 Makan malam
4 Membalas tipis-tipis
5 Perjanjiann
6 Terus membela
7 Kabar mengejutkan
8 Pilihan sulit
9 Menjadi kedua
10 Awal mula kemewahan yang didapatkan
11 Fitnah Gita
12 Hukuman
13 Kemarahan Devan
14 Bukan wanita lemah
15 Mengurus suami
16 Perjanjian dengan Ayah
17 Rumah sakit
18 Makan siang panas
19 Memasak
20 perasaan Devan
21 Masa lalu kelam
22 Peringatan Devan
23 Bekerja dengan suami
24 Mengunjungi Ibu
25 Tidak lagi serumah
26 Berkunjung
27 Godaan istri pertama
28 Mungkinkah jatuh cinta?
29 Perasaan
30 Nama panggilan baru
31 Berhati-hatilah
32 Bahagianya Devan
33 Rencana yang gagal
34 Perhatian Devan
35 Kebohongan Devan
36 Undangan makan malam
37 Terboongkar
38 Keputusan
39 Mencari gaun
40 Dimana Ibu?
41 Akhirnya tahu
42 Kehidupan setelah menikah
43 Kejujuran Devan
44 Masih berhubungan baik
45 Membagi waktu
46 Cemburu
47 Sifat kekanakkan
48 Dihubungi Ibu mertua
49 Alasan
50 pengumuman group chat
51 Makan malam menyakitkan
52 Menahan sakit hati
53 Kerinduan Ayah
54 Datang tak terduga
55 Berbicara dengan Ayah mertua
56 pembelaan dari suami
57 Gengsi atau uang
58 Hanya sandiwara
59 Berani
60 Tragedi makan siang
61 Pembalasan
62 Pengakuan
63 Talak
64 Permintaan maaf
65 Restu
66 Menjenguk Ibu
67 Kabar bahagia
68 Rencana makan malam
69 Makan malam
70 Kabar baik
71 Parsel Buah
72 Parsel buah
73 Bukan parsel berbahaya
74 Bukan parsel berbahaya
75 Menjalankan misi bersama
76 Menjalankan misi bersama
77 Menjalankan misi bersama
78 Permintaan maaf yang gagal
79 Permintaan maaf yang gagal
80 Permintaan maaf yang gagal
81 Akhirnya, mengakui
82 Akhirnya, mengakui
83 Akhirnya, mengakui
84 Akhirnya, mengakui
85 Akhirnya, mengakui
86 Undangan makan malam 2
87 Kejujuran
88 Kejujuran
89 Cerita masa lalu
90 Cerita masa lalu
91 Permintaan istri muda
92 Permintaan istri muda
93 Tidak tahu diri!
94 Melahirkan
95 Melahirkan
96 Kabar bahagia
97 Kabar duka
98 Keras kepala
99 Keras kepala
100 Perasaan Rose
101 Perasaan Rose
102 Tertekan
103 Bercengkrama dengan Ibu
104 Bercengkrama dengan Ibu
105 Hampir saja
106 Hampir saja
107 Hampir saja
108 Akhirnya tahu
109 Menceritakan
110 Gertakan jadi kenyataan
111 Memulangkan
112 Meminta maaf
113 Membela
114 Hal tidak biasa
115 Ketusnya mertua
116 Ketusnya mertua
117 Pembalasan dari Gita
118 Hampir saja
119 Memutar balikkan fakta
120 Meminta penjelasan
121 Meminta bersabar
122 Membujuk
123 Amarah Desi
124 Nasihat ibu mertua
125 Nasihat dari Ibu mertua
126 Hubungan membaik
127 Tidak akan meninggalkan
128 Berkunjung
129 Surat dan rahasia
130 Memperkenalkan
131 Ajakan makan siang
132 Rencana keluarga Herlambang
133 Tragedi
134 Musuh?
135 Sadap suara?
136 Bantuan Devan
137 Musuh?
138 Siuman
139 Menemui
140 Tidak mau menjawab
141 Kabur
142 Gagal
143 Gagal
144 Ketahuan?
145 Ketahuan
146 Nonton Drakor?
147 Siapa dia?
148 Siapa dia?
149 Penjelasan
150 Penawaran
151 Penawaran
152 Penawaran
153 Berdebat
154 Berdebat
155 Pindah?
156 pindah?
157 Pindah?
158 Memberitahukan
159 Desi mulai was-was
160 Desi mulai was-was
161 Makan malam
162 Tamu lain
163 Tamu lain
164 Tamu lain
165 Tamu lain
166 Pengakuan
167 Pengakuan
168 Pengakuan
169 Berpisah menjadi hukuman
170 Berpisah menjadi hukuman
171 Berpisah menjadi hukuman
172 Berpisah menjadi hukuman
173 Hancur
174 Hancur
175 Hancur
176 Hancur
177 Hancur
178 Kuat demi suami
179 Kuat demi suami
180 kuat demi suami
181 Kuat demi suami
182 Syarat?
183 Syarat?
184 Syarat?
185 Syarat?
186 Syarat?
187 syarat?
188 Syarat?
189 Syarat?
190 Syarat?
191 Syarat?
192 Syarat?
193 Syarat?
194 Syarat?
195 Syarat?
196 Syarat?
197 Syarat?
198 Percaya
199 Melahirkan?
Episodes

Updated 199 Episodes

1
Terlilit hutang?
2
Tidak adil
3
Makan malam
4
Membalas tipis-tipis
5
Perjanjiann
6
Terus membela
7
Kabar mengejutkan
8
Pilihan sulit
9
Menjadi kedua
10
Awal mula kemewahan yang didapatkan
11
Fitnah Gita
12
Hukuman
13
Kemarahan Devan
14
Bukan wanita lemah
15
Mengurus suami
16
Perjanjian dengan Ayah
17
Rumah sakit
18
Makan siang panas
19
Memasak
20
perasaan Devan
21
Masa lalu kelam
22
Peringatan Devan
23
Bekerja dengan suami
24
Mengunjungi Ibu
25
Tidak lagi serumah
26
Berkunjung
27
Godaan istri pertama
28
Mungkinkah jatuh cinta?
29
Perasaan
30
Nama panggilan baru
31
Berhati-hatilah
32
Bahagianya Devan
33
Rencana yang gagal
34
Perhatian Devan
35
Kebohongan Devan
36
Undangan makan malam
37
Terboongkar
38
Keputusan
39
Mencari gaun
40
Dimana Ibu?
41
Akhirnya tahu
42
Kehidupan setelah menikah
43
Kejujuran Devan
44
Masih berhubungan baik
45
Membagi waktu
46
Cemburu
47
Sifat kekanakkan
48
Dihubungi Ibu mertua
49
Alasan
50
pengumuman group chat
51
Makan malam menyakitkan
52
Menahan sakit hati
53
Kerinduan Ayah
54
Datang tak terduga
55
Berbicara dengan Ayah mertua
56
pembelaan dari suami
57
Gengsi atau uang
58
Hanya sandiwara
59
Berani
60
Tragedi makan siang
61
Pembalasan
62
Pengakuan
63
Talak
64
Permintaan maaf
65
Restu
66
Menjenguk Ibu
67
Kabar bahagia
68
Rencana makan malam
69
Makan malam
70
Kabar baik
71
Parsel Buah
72
Parsel buah
73
Bukan parsel berbahaya
74
Bukan parsel berbahaya
75
Menjalankan misi bersama
76
Menjalankan misi bersama
77
Menjalankan misi bersama
78
Permintaan maaf yang gagal
79
Permintaan maaf yang gagal
80
Permintaan maaf yang gagal
81
Akhirnya, mengakui
82
Akhirnya, mengakui
83
Akhirnya, mengakui
84
Akhirnya, mengakui
85
Akhirnya, mengakui
86
Undangan makan malam 2
87
Kejujuran
88
Kejujuran
89
Cerita masa lalu
90
Cerita masa lalu
91
Permintaan istri muda
92
Permintaan istri muda
93
Tidak tahu diri!
94
Melahirkan
95
Melahirkan
96
Kabar bahagia
97
Kabar duka
98
Keras kepala
99
Keras kepala
100
Perasaan Rose
101
Perasaan Rose
102
Tertekan
103
Bercengkrama dengan Ibu
104
Bercengkrama dengan Ibu
105
Hampir saja
106
Hampir saja
107
Hampir saja
108
Akhirnya tahu
109
Menceritakan
110
Gertakan jadi kenyataan
111
Memulangkan
112
Meminta maaf
113
Membela
114
Hal tidak biasa
115
Ketusnya mertua
116
Ketusnya mertua
117
Pembalasan dari Gita
118
Hampir saja
119
Memutar balikkan fakta
120
Meminta penjelasan
121
Meminta bersabar
122
Membujuk
123
Amarah Desi
124
Nasihat ibu mertua
125
Nasihat dari Ibu mertua
126
Hubungan membaik
127
Tidak akan meninggalkan
128
Berkunjung
129
Surat dan rahasia
130
Memperkenalkan
131
Ajakan makan siang
132
Rencana keluarga Herlambang
133
Tragedi
134
Musuh?
135
Sadap suara?
136
Bantuan Devan
137
Musuh?
138
Siuman
139
Menemui
140
Tidak mau menjawab
141
Kabur
142
Gagal
143
Gagal
144
Ketahuan?
145
Ketahuan
146
Nonton Drakor?
147
Siapa dia?
148
Siapa dia?
149
Penjelasan
150
Penawaran
151
Penawaran
152
Penawaran
153
Berdebat
154
Berdebat
155
Pindah?
156
pindah?
157
Pindah?
158
Memberitahukan
159
Desi mulai was-was
160
Desi mulai was-was
161
Makan malam
162
Tamu lain
163
Tamu lain
164
Tamu lain
165
Tamu lain
166
Pengakuan
167
Pengakuan
168
Pengakuan
169
Berpisah menjadi hukuman
170
Berpisah menjadi hukuman
171
Berpisah menjadi hukuman
172
Berpisah menjadi hukuman
173
Hancur
174
Hancur
175
Hancur
176
Hancur
177
Hancur
178
Kuat demi suami
179
Kuat demi suami
180
kuat demi suami
181
Kuat demi suami
182
Syarat?
183
Syarat?
184
Syarat?
185
Syarat?
186
Syarat?
187
syarat?
188
Syarat?
189
Syarat?
190
Syarat?
191
Syarat?
192
Syarat?
193
Syarat?
194
Syarat?
195
Syarat?
196
Syarat?
197
Syarat?
198
Percaya
199
Melahirkan?

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!