Didalam mobil suasana hening tidak ada pembicaraan apapun. Dave sibuk menyetir, ia sudah biasa dalam situasi diam seperti saat ini karena Zyano bukan pria yang suka berbicara.
Sedangkan, Katerina sangat tidak menyukai situasi yang seperti ini tapi dia tidak berani berucap satu patah katapun. Apalagi setelah melihat wajah datar pria yang duduk disampingnya ini. Katerina akui wajah Zyano sangatlah tampan dan mempesona. Namun, sikap nya yang dingin dan acuh tak acuh itu sama sekali tidak disukai oleh Katerina.
Zyano sibuk berkutik dengan iPad ditangannya karena banyak sekali email perusahaan yang harus dibacanya. Tapi tiba-tiba saja mobilnya oleng ke kiri sehingga tubuh Zyano menubruk Katerina. Aroma jasmine pun menyeruak di panca indra Zyano dan begitu menenangkan. Sesaat Zyano nampak menikmatinya.
Sementara Katerina tersentak kaget saat tubuh Zyano menubruknya. Terdengar jelas deru nafas pria itu ditelinga nya, membuat bulu kuduknya meremang apalagi Zyano tidak bergerak dari posisinya. Katerina menggigit bibirnya gugup bahkan kini jantungnya berdegup kencang.
Dave berbalik dan mendapati Zyano sedang dalam posisi intim bersama Katerina. Zyano terlihat menikmati aroma jasmine dari tubuh Katerina. Sedangkan wajah Katerina memerah malu tidak nyaman dengan posisinya saat ini.
"Maaf tuan, tadi ada kucing yang tiba-tiba menyebrang." seru Dave membuat Zyano tersadar dan langsung menjauhkan dirinya dari tubuh Katerina.
"Ya tidak apa, lain kali hati-hati." balas Zyano.
Zyano melonggarkan kerah dasinya. Ia merasa gerah, tubuhnya memanas akibat gejolak dalam dirinya yang bangkit apalagi setelah mencium aroma jasmine dalam tubuh Katerina yang begitu memabukkan.
"Sial, kenapa tubuhku menegang seperti ini? Apa yang terjadi padaku?" umpat Zyano dalam hatinya.
Dave kembali melajukan mobilnya. Katerina membuang muka menatap keluar jendela. Ia takut wajahnya yang memerah diketahui oleh Zyano. Jantungnya masih saja berdegup kencang seolah tak ingin berhenti.
"Ada apa dengan jantungku? Mengapa jadi berdebar begini." batin Katerina tidak mengerti.
Dave yang sedang menyetir mengulum senyumnya melihat Zyano dan Katerina yang salah tingkah sendiri. Ia merasa lucu melihat tingkah keduanya yang malu-malu bahkan Dave merasa tuannya itu sedang menahan gejolak dalam dirinya.
Meski Zyano tidak mengatakannya secara langsung tapi Dave dapat merasakan itu sebab Zyano berkeringat kegerahan padahal mobil itu ber AC.
Setelah beberapa menit kemudian, suasana mulai tenang kembali bahkan Zyano sudah tidak merasa gerah lagi. Pria itu sedang sibuk membaca email perusahaan sedangkan Katerina menatap jalanan dibalik kaca jendela mobil.
"Stopp." sentak Katerina membuat Dave langsung merem mendadak hingga membuat kepala Zyano membentur kursi didepannya.
"Dave, bisakah kau menyetir dengan benar." tukas Zyano kesal.
"Maaf tuan, tadi saya terkejut mendengar nona Katerina yang minta di-stop." ungkap Dave apa adanya.
Zyano berdalih menatap Katerina dengan datar "Kenapa kau..." belum sempat Zyano berkata Katerina sudah lebih dulu memotongnya.
"Maaf tuan, bukan saya ingin mengejutkan tapi tujuan saya ke restoran itu tuan." jawabnya sambil menunjuk restoran yang ada di sebrang jalan.
"Tuan Dave, Tuan Zyano. Terima kasih atas tumpangan dan bantuannya tadi. Jika tidak ada tuan mungkin saya akan dibawa oleh pria brengsek itu. Kalau begitu saya keluar dulu." ucapnya tersenyum manis. Namun, saat ingin membuka pintu mobil tangan kanannya malah ditahan oleh Zyano.
"Kau pikir mobil ini taksi untuk mengantar jemput mu?" tanya Zyano dingin.
Katerina menggeleng cepat "Bukan begitu tuan, saya tidak pernah berpikir begitu." jawabnya membantah.
"Lalu, apa kau pikir aku menolong mu dengan gratis? Aku tidak se santai itu untuk menolong mu. Pekerjaan ku sangat banyak tapi aku cancel untuk mencari mu." tukas Zyano.
Alis Katerina mengerut "Untuk apa tuan mencari ku?" tanyanya bingung dan heran.
"Tentu saja untuk membawamu kehadapan mommy ku. Kau ingat bukan kejadian terakhir kali diruang makan? karena kau pergi begitu saja, mommy ku marah sampai mendiamkan ku dan tidak berbicara satu patah katapun padaku dan itu semua karena dirimu!" jawab Zyano menyalahkan Katerina.
Katerina menunjuk dirinya sendiri "Aku? kenapa jadi salah ku? Memangnya apa yang kulakukan?" tanyanya bingung.
"Ya intinya semua ini salahmu dan kau harus bertanggungjawab untuk itu. Kau harus membuat mommy ku mau berbicara denganku lagi. Jika tidak aku tidak akan membuat hidupmu tenang." Ancamnya.
Katerina tiba-tiba menempelkan tangannya dijidat Zyano untuk memastikan apakah pria yang ada dihadapannya ini sedang sakit ataukah tidak tapi ternyata tidak panas. Lalu mengapa dia berbicara aneh dan menyalahkan dirinya.
Zyano tersentak saat tangan halus itu menempel di jidat nya. Jantungnya jadi berdebar-debar tidak karuan hanya karena sentuhan dari Katerina.
"Tuan, apa kau sakit? tapi mengapa tidak panas ya?" gumam Katerina.
Zyano tersadar dan langsung melepaskan tangan Katerina dari jidatnya.
"Apa-apaan kau ini. Aku memang tidak sakit." ketus Zyano.
"Kalau tuan tidak sakit, mengapa tuan jadi aneh?" tanyanya bingung.
"Aneh bagaimana hah!"
"Ya aneh, habisnya tuan tiba-tiba menyalahkan ku dan mengancam ku. Apa itu tidak aneh? Aku saja bahkan tidak tahu apa salahku." seru Katerina polos.
Zyano geram menahan amarah melihat kepolosan wanita yang ada dihadapannya saat ini.
"Dave, jalankan mobilnya!" perintah Zyano.
"Eh tunggu. Aku belum turun." sanggah Katerina namun mobilnya tetap jalan.
Katerina menatap Zyano kesal "Tuan Zyano, turunkan aku di sini. Jam makan siang sebentar lagi berakhir. Aku harus kembali ke kantor." pinta Katerina tapi tidak dihiraukan sama sekali.
Katerina beralih menatap Dave yang tengah menyentir "Tuan Dave. Ku mohon turunkan aku di sini." Dave juga tidak menghiraukan perkataan Katerina hingga membuatnya sangat kesal.
Katerina mendengus kesal ucapnya sama sekali tidak dihiraukan oleh kedua manusia kutub itu. Tapi Katerina tidak kehabisan akal, dia mengambil iPad yang sedang dipegang oleh Zyano membuat pria itu marah.
"Kembalikan iPad ku."
"Tidak mau."
"Kate. Kembalikan iPad ku." Zyano mulai kesal.
"Tidak! Jika kau ingin iPad ini maka turunkan aku di sini."
"Jangan membuat ku marah, Kate. Kembalikan atau kau akan menyesal." Ancamnya menatap dingin Katerina.
"Tidak mau , blee." Katerina menjulurkan lidahnya mengolok-olok Zyano.
Zyano mulai tersulut emosi. Ia berusaha meraih iPad nya yang disembunyikan Katerina dibelakang tubuhnya. Namun, sangat sulit untuk menjangkaunya. Dave yang tidak memperhatikan jalan tiba-tiba bannya menubruk batu besar dan.
Cup
Bibir Zyano tanpa sengaja mencium bibir Katerina. Sesaat mereka terdiam dengan mata saling pandang satu sama lain. Tapi detik berikutnya tanpa diduga-duga Zyano malah ******* bibir Katarina yang menurutnya sangat manis. Sedangkan Katarina merasa kehabisan nafas dia memukul-mukul dada bidang Zyano untuk menghentikan ciumannya. Dave yang sedang menyetir pura-pura tidak melihat itu.
Setelah beberapa menit berciuman Zyano akhirnya melepaskan pagutannya karena merasa Katerina kehabisan nafas.
"Manis." gumam Zyano sambil membersihkan bibirnya.
Plak!
Sebuah tamparan dilayangkan Katerina ke wajah Zyano. Ia kesal bercampur marah karna Zyano mengambil ciuman pertama yang harusnya dia berikan untuk suaminya kelak tapi lelaki itu malah merebutnya secara gratis.
"Kenapa kau menamparku?" tanya Zyano marah.
"Karena kau mengambil first kiss ku yang seharusnya ku berikan untuk suamiku kelak tapi kau malah mengambilnya, tentu saja aku marah!" jawabnya protes.
Kening Zyano mengerut "First kiss?" tanyanya tidak percaya.
"Ya, kenapa? bibirku jadi ternodai karena dirimu!" bentak Katerina geram.
Zyano tertawa lepas "Jadi kau tidak pernah berciuman sebelumnya? Tapi bukankah kau punya kekasih? seharusnya kau dan kekasihmu pernah melakukan itu." tanyanya dengan nada mengejek.
"Tidak. Aku tidak pernah melakukan itu dengannya. Aku hanya ingin suamiku yang menyentuhku nanti, sehingga dia akan bahagia jika tahu aku tidak tersentuh oleh pria manapun, lagipula kekasih belum tentu menjadi suami, lalu kenapa aku harus memberikannya?" bantah Katerina jujur.
Zyano cukup tertegun mendengarnya tidak banyak wanita zaman sekarang yang menjaga dirinya begitu ketat apalagi di negara bebas seperti ini. Senyum simpul terbit di wajah tampannya. Entah mengapa ia mulai tertarik dengan Katerina.
"Maaf tuan, kita sudah sampai." kata Dave membuat keduanya tersadar, karena terlalu asik berbicara mereka berdua tidak menyadari jika sudah sampai di mansion.
"Kenapa kau membawaku ke sini?" tanya Katerina bingung.
"Jika kau ingin tahu maka masuklah." jawab Zyano langsung keluar dari mobilnya. Katerina hanya mendengus kesal. Lalu keluar dari mobil mengikuti langkah Zyano.
"Selamat datang, tuan." sambut para Maid membungkukkan badan.
"Eh, ada nona Katerina. Selamat datang nona" sapa Maid tersenyum senang saat melihat Katerina.
Katerina hanya tersenyum menerima sambutan dari para maid.
"Zyan, tumben kau pulang cepat." seru Zeano yang baru turun dari tangga.
"Katerina." Zeano tambah terkejut lagi saat melihat Katerina yang tengah tersenyum menatapnya.
"Hallo, tuan." sapa nya sopan.
"Hallo kate, bagaimana kabarmu?" tanya Zeano.
"Saya baik tuan, bagaimana dengan anda tuan?" tanya Katerina.
"Aku kurang baik Kate." jawabnya memasang wajah sedih.
"Kenapa, tuan?" tanya Katerina.
"Aku tidak kenapa-napa Kate, hanya saja aku sedih karena putraku masih belum menikah hingga saat ini. Usiaku sudah semakin tua tetapi putraku masih belum memberikan cucu untukku." sindir Zeano memasang wajah sedih.
Zyano tersenyum kecut "Dad, apa yang terjadi padamu? mengapa kau jadi seperti mom."
"Zyan, kapan kau akan memberikan Dad dan mom cucu yang imut?" tanyanya.
"Jangan bertanya soal itu padaku Dad, kau tahu aku tidak menginginkan itu." jawabnya datar.
"Yang sabar tuan, jika tuhan berkehendak putra tuan pasti akan menikah." tukas Katerina bijak.
"Kau benar Kate, tapi apakah kau ingin jadi menantu ku?" tanya Zeano blak-blakan.
"Hah?" Katerina tercengang.
Zahra yang baru keluar dari kamarnya tidak sengaja melihat Katerina. Matanya langsung berbinar melihat calon menantunya.
"Kate, kau kah itu?" teriak Zahra bergegas menghampiri Katerina.
"Hallo, nyonya." sapa Kate tersenyum saat Zahra sudah berdiri dihadapannya.
"Kate, apa kau baik-baik saja? ke mana kau semalam? kenapa pergi begitu saja." tanya Zahra khawatir.
Kate tersenyum "Maafkan saya nyonya, kemarin saya menginap di rumah sahabat saya."
"Baiklah, yang penting kau baik-baik saja Kate. Aku sangat khawatir karena kau pergi begitu saja kemarin malam." ungkap Zahra sejujurnya.
"Anda tidak perlu khawatir nyonya, saya baik-baik saja." balas Katerina.
Zahra tersenyum "Kate, apa kau lapar?" tanyanya.
Katerina menggeleng "Tidak nyonya, saya tidak lapar." jawabnya T
Krukk krukk
Zahra mengulum senyum "Mulutmu bilang tidak tapi perutmu bilang iya Kate."
Katerina sangat malu "Astaga, mau ditaruh dimana ini muka." batinnya ingin menghilang saja saat ini.
"Baiklah, ayo ikuti aku, kau lapar bukan?" Zahra langsung menarik tangan Katerina membawanya ke ruang makan.
Zyano dan Zeano ditinggalkan begitu saja seolah kehadirannya tidak dianggap oleh Zahra. Mereka merasa terbuang saat kedatangan Katerina.
"Dad, aku ini anaknya atau bukan sih? mengapa dia sangat peduli dengan orang lain daripada anaknya sendiri yang jelas-jelas berdiri dihadapannya." tanya Zyano menatap punggung Zahra yang hampir tidak terlihat lagi.
"Tidak hanya kau Zyan, aku pun juga sama. Dia lebih peduli dengan calon menantunya daripada suaminya sendiri." jawab Zeano lemas.
Zyano langsung menoleh menatap Daddy nya dengan kening berkerut.
"Kau bilang apa tadi Dad? Calon menantu?" tanya Zyano memastikan.
Zeano gelagapan "Astaga, aku keceplosan, mati aku." jerit Zeano dalam hatinya.
"Tidak kau salah dengar, sudahlah aku ingin menyusul istriku." seru Zeano bergegas pergi sebelum Zyano semakin curiga padanya.
"Apa aku salah dengar? tapi kurasa telinga ku masih normal tidak ada masalah." gumam Zyano bingung.
*****
"Bi Asri." panggil Zahra.
"Iya nyonya ada apa?" tanya Bi Asri.
Bi Asri nampak terkejut sekaligus senang melihat kedatangan Katerina.
"Bi Asri, tolong buatkan makanan paling enak untuk Katerina ya, dia sedang lapar." pinta Zahra.
Bi Asri mengangguk "Baik nyonya."
"Anda tidak perlu membuatkan saya makanan nyonya. Saya jadi merasa tidak enak." kata Katerina tidak enak hati.
"Tidak apa Kate, tidak usah sungkan. Kau itu tamu dan tentu saja harus dilayani." balas Zahra tersenyum.
"Tapi saya jadi tidak enak nyonya." ungkap Katerina jujur.
Zahra hanya tersenyum tidak membalas perkataan Katerina. Ia menyisipkan sisa-sisa rambut Katerina ke telinganya. Zahra baru menyadari ternyata Katerina sangat mirip dengan Ghina sahabatnya. Rasanya Zahra bisa melihat Ghina lewat Katerina. Hatinya jadi teriris mengingat jika Katerina disiksa di rumah itu.
"Kate, hidupmu pasti berat kan?" lirih Zahra.
Katerina menggeleng "Tidak nyonya." bantahnya tidak ingin dikasihani.
Zahra tersenyum hambar "Kenapa kau berbohong Kate." batin Zahra getir.
Katerina tahu hidupnya berat tapi dia tidak akan menunjukkan itu didepan orang lain. Katerina tidak ingin dikasihani, baginya cukup dirinya dan tuhan yang tahu seberat apa beban yang dia tanggung saat ini.
Siang ini para koki memasakkan makanan spaghetti, Say cheese wheel, Tiramisu, Chicken steak saus enoki, Beef steak black pepper sauce, Charsiu ayam dan nasi hainan. Menu makan siang yang menggugah selera.
Katerina tercengang dibuatnya. Bagaimana bisa makanan sebanyak itu dibuat hanya dalam waktu setengah jam. Makanan nya tidak main-main itu sedikit sulit jika tidak ahli dalam membuatnya. Katerina sangat yakin pasti koki yang bekerja di mansion ini koki-koki profesional yang gajinya bisa puluhan juta bahkan mungkin lebih.
"Ayo, makalah kate, kau pasti sangat lapar." tawar Zahra.
"Terima kasih nyonya."
"Wow, banyak sekali makanan enak." seru Zeano tergiur melihat banyak makanan tersaji di meja makan.
Zeano dan Zyano mendudukkan pantatnya mereka makan siang bersama. Zahra sangat perhatian dengan Katerina tetapi sangat cuek dengan putranya sendiri.
Zyano kesal bukan main bukankah dia sudah menuruti keinginan Zahra untuk membawa Katarina ke mansion ini tapi mengapa ibunya tetap mendiamkan nya seolah kehadirannya tidak ada.
"Mom, mengapa kau masih mendiamkan ku?" tanya Zyano kesal.
Zahra tidak menggubris pertanyaan Zyano dia masih sibuk memberikan perhatian untuk Katerina membuat Zyano semakin marah.
Zyano bangkit dari duduknya menatap Zahra penuh kekesalan. Ia sudah berusaha sabar tetapi mommy nya semakin bertingkah hingga batas kesabarannya habis.
"Mom, I'm talking to you!" tukas Zyano kesal.
Semua orang menatap Zyano yang sedang berdiri dengan wajah penuh amarah. Katerina yang melihat itu jadi tidak enak hati apalagi Zahra terlalu perhatian padanya.
"Zyan, apa kau lupa adab saat makan?" tanya Zahra menatap putranya datar.
Zyano terdiam. Ia tidak mungkin lupa dengan aturan yang dibuatnya sendiri. Tidak boleh berbicara saat makan bersama berlangsung. Tapi karena kesal Zyano sampai melupakan itu semua.
"Jika kau ingin bicara maka selesaikan makanan mu terlebih dahulu, setelah itu baru kau ingin berbicara sesuka hatimu." tukas Zahra tegas.
Zyano kembali duduk dan menikmati makanan nya tanpa berucap satu patah katapun.
"Heh, gimana rasanya di cuekin? enak bukan?" batin Zahra tertawa senang dalam hatinya melihat wajah kekesalan putranya itu.
Bersambung 😎
______________________________________________
Hahahaha Zahra usil 🤣🤣
Jangan lupa like, Vote, Komen, dan Share ya teman-teman ;)
Terima kasih sudah mampir semoga suka :)
Yuk ramaikan
^^^ Coretan Senja ✍️^^^
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 147 Episodes
Comments
febby fadila
zyano kamu blom peka juga sama mom kamu
2024-12-30
1
Rara Kusumadewi
kenapa ya Dave suka banget bikin kecelakaan terus.. jadinya gitu dehhh
2023-08-12
1
Ranung Anatasya
knp tingka anak sama mak kaya tom and Jerry 🤣🤣🤣🤭
2023-08-10
2