Keesokan harinya, Katerina bangun pagi-pagi sekali untuk menyiapkan sarapan. Hari ini dia akan pergi bekerja seperti biasa, dia harus tetap melanjutkan hidupnya. Maya yang baru keluar dari kamarnya terkejut melihat banyak makanan telah tersaji dengan rapi di atas meja.
Pagi ini Katerina memasak Omelette sayur, Banana pancake, Pasta makaroni daging dan bubur ayam.
"Wow, apa kau yang memasak ini semua Kate?" tanya Maya menatap sahabatnya itu.
"Tentu saja, ayo makanlah."
Maya mendudukkan pantatnya di kursi lalu menyantap makanan yang ada dihadapannya.
"Kate, ini benar-benar enak. Kau sangat pandai memasak." ungkap Maya memuji.
"Ah Maya, kau ini sangat pandai memuji." balas Katerina tersipu malu.
"Tidak, masakan mu menang benar-benar enak Kate. Pasti yang akan menjadi suami mu kelak akan sangat beruntung mempunyai istri yang sangat hebat dalam memasak."
Katerina hanya tersenyum sambil menyantap makanannya. Memikirkan soal suami Katerina bingung. Entah siapa yang akan menjadi suaminya kelak. Tapi biarlah takdir yang akan menentukan arah jalan hidupnya nanti. Bersama siapapun dirinya kelak, Katerina hanya berharap mendapatkan jodoh yang bisa menerima dirinya apa adanya.
"Oh iya Kate, apa kau akan bekerja hari ini?" tanya Maya hati-hati.
Katerina mengangguk "Tentu saja Maya, aku harus melanjutkan hidupku bukan? Jika aku terus terpuruk dengan keadaan. Bagaimana bisa aku membalas semua perlakuan buruk mereka padaku. Aku tidak akan tinggal diam begitu saja melihat kebahagiaan mereka sedangkan aku malah menderita. Aku pasti akan membalas rasa sakit yang mereka berikan padaku bahkan mungkin lebih." ucap Katerina yakin.
Maya tersenyum "Aku senang mendengarnya. Kau wanita kuat Kate. Kau tidak usah khawatir, aku akan selalu mendukung semua keputusan mu dan jangan ragu untuk minta tolong padaku."
"Terima kasih Maya, kau sangat baik, aku senang mempunyai sahabat seperti mu." balas Katerina tersenyum bahagia.
Maya melirik jam tangan yang melingkar ditangan kirinya sudah menunjukkan pukul 07:30. Mereka harus segera berangkat ke kantor sebelum terlambat.
"Astaga, sudah jam tujuh lewat kita harus segera berangkat ke kantor Kate." ucap Maya.
"Kau benar ayo."
******
Sedangkan di Mansion mewah Keluarga Brawitama tampak sedang menikmati sarapan bersama. Namun, sayangnya kali ini suasana sangat dingin dan mencekam. Tidak ada pembicaraan apapun semua asik dengan makanannya sendiri. Para maid bahkan tidak bernafas dengan baik saking takutnya dengan suasana itu.
Biasanya, saat keluarga Brawitama sedang sarapan bersama seperti ini ruang makan itu dipenuhi dengan suara dan ocehan Zahra yang memanjakan Zyano. Namun, hari ini terlihat sangat berbeda bahkan Zahra tidak menatap ke arah putranya itu.
Zyano dapat memahami jika mommy nya sedang marah tetapi semarah apapun Zahra dulu tidak pernah mendiamkan dirinya sampai seperti saat ini. Zyano jadi berpikir apakah kesalahannya terlalu berat untuk dimaafkan oleh Zahra. Dia juga merasa tidak nyaman dalam situasi ini yang biasanya sering mendengar ocehan Zahra kini hanyalah senyap tanpa suara.
Zeano hanya menggelengkan kepala melihat akting sang istri yang sangat luar biasa. Zahra jika mempunyai keinginan pasti akan dia capai bagaimana pun caranya apalagi ini menyangkut masa depan Zyano. Zahra sudah tidak sabar menimang cucu membayangkan saja Zahra sangat senang.
"Sean, apa hari ini kau akan ke rumah sakit?" tanya Zahra akhirnya buka suara.
"Iya bibi, banyak pasien yang harus ku periksa." jawab Sean.
"Kau jangan terlalu lelah Sean, apalagi sampai melupakan makan siang nanti tubuhmu malah drop. Masa iya seorang dokter sakit hanya karena lupa makan siang." seru Zahra sangat perhatian untuk memanas-manasi Zyano.
"Bibi tenang saja, aku pasti akan makan siang." balas Sean tersenyum paksa ia benar-benar tidak suka dalam situasi ini.
"Ya sudah nanti bibi buatkan bekal untukmu." tukas Zahra.
"Tidak perlu bibi, nanti aku bisa memesan online. Aku tidak ingin merepotkan bibi." tolaknya.
"Jangan menolak Sean! ini demi kebaikanmu." sarkas Zahra tak terbantahkan.
"I-iya bibi, terima kasih." Sean dapat merasakan hawa dingin yang keluar dari tubuh Zyano. Sepupunya itu pasti sedang menahan marah bahkan tangannya sudah terkepal kuat dibawah meja.
"Astaga, situasi macam apa ini? Ohh tuhan tolonglah aku." jerit Sean dalam hatinya.
"Bi Asri, nanti tolong masukan makanan ini kedalam Kotak bekal untuk Sean." pinta Zahra.
"Baik nyonya."
Zahra melanjutkan kembali sarapannya tanpa menatap ke arah Zyano yang terlihat marah. Ia sengaja memberikan perhatian kepada Sean agar putranya itu cemburu dengan perhatian yang diberikannya. Dan juga ini salah satu rencana Zahra agar kedepannya Zyano berpikir panjang jika ingin membuat nya marah.
Brakkk
Zyano tiba-tiba beranjak dari duduknya dan pergi begitu saja tanpa mengucapkan satu patah katapun. Ia marah tapi tidak dapat mengatakannya.
"Kau sudah puas sayang?" tanya Zeano tidak habis pikir dengan kelakuan istrinya.
"Tentu saja belum, selama Zyano belum menikah dengan Katerina aku tidak akan berbicara dengannya." jawab Zahra santai membuat Sean langsung tersedak dan mengambil air minum.
"Apa aku tidak salah dengar? Bibi ingin menikahkan Zyano dengan Katerina?" tanya Sean terkejut.
Zahra mengambil cemilan dan memasukkannya ke dalam mulut dengan santai seakan tidak ada beban.
"Iyaa, kau ingin punya keponakan bukan?
maka bantulah aku membuat keduanya menikah dalam waktu dekat ini."
Sean melongo mendengarnya jadi tadi bibinya sedang akting. Astaga, Sean tidak habis pikir dengan kelakuan bibi nya itu.
"Tapi bibi, apakah Zyano setuju menikah dengan Katerina? Bukannya bibi tahu sendiri karakter putra bibi yang sangat arrogant itu. Mana mungkin dia mau dinikahkan begitu saja." seru Sean tidak yakin.
"Heii Sean, apa kau sedang meragukan kemampuan bibi mu ini? Meskipun Zyano tidak setuju aku tidak peduli dan aku akan tetap membuatnya menikah dengan Katerina. Pastinya dengan caraku." ungkap Zahra santai.
Sean tercengang dibuatnya bibinya memang sangat hebat untuk membuat Zyano tunduk. Tapi kali ini entah mengapa Sean sedikit ragu.
"Jadi Sean, kau harus berkerja sama denganku untuk membuat keduanya menikah. Apapun rencana ku kau harus membantunya. Kau paham!" tegas Zahra.
Sean mengangguk dengan berat "Iya bibi."
"Good."
******
Zyano pergi ke kantor dengan wajah dingin. Semua orang jadi takut bahkan Dave menelan saliva susah, dirinya harus menghadapi manusia dingin ini setiap hari. Dave sudah menyelesaikan tugasnya terkait perintah Zyano tadi malam.
Zyano membuka berkas yang berisikan riwayat hidup Katerina. Ia tersenyum miring melihatnya. Wanita itu mengatakan jika dirinya tidak mempunyai orang tua tetapi mengapa didalam berkas ini justru berbanding terbalik. Zyano sekarang tahu jika Katerina putri dari Andi Cristopher.
"Jadi dia putri Andi Cristopher?" Tanya Zyano mengetuk meja dengan jarinya senyum licik menghiasi wajah tampannya.
"I-iya tuan" jawab Dave.
"Tapi mengapa wanita itu mengatakan orang tuanya sudah meninggal? Heh, dasar wanita memang pandai bersilat lidah." ejek Zyano tersenyum remeh.
Zyano mengalihkan tatapannya kepada Dave "Apa lagi yang kau ketahui tentang wanita itu Dave?" tanya Zyano.
"Nona Katerina diusir dari rumahnya tepat di hari kita menabraknya tuan, bahkan dirinya juga dikhianati oleh kekasihnya, Reino Alberto dan itu semua ulah adik tirinya Olivia Natasha Cristopher." ungkap Dave.
Alis Zyano terangkat "Diusir kenapa?" tanyanya mulai penasaran.
"Karena menolak keputusan dari ayahnya terkait saham 35% yang berikan kepada Olivia sedangkan nona Katerina hanya mendapatkan 15% saham. Nona Katerina protes tidak terima hingga akhirnya dia diusir dari rumahnya sendiri." jawab Dave.
"Lalu tinggal dimana wanita itu sekarang?" tanyanya.
"Menurut kabar terakhir dari anak buah yang saya perintahkan untuk mencari nona Katerina, mereka tidak sengaja melihat nona Katerina pergi bersama seorang wanita yang bernama, Maya Anastasia tuan."
Zyano tersenyum tipis "Baiklah, saat jam makan siang nanti kita temui dia."
Dave mengangguk "Baik tuan, kalau begitu saya permisi dulu." Dave membungkukkan badannya bergegas keluar dari ruangan yang menurutnya sangat sesak.
Walaupun ruang kerja Zyano sangatlah luas tetapi Dave merasa sesak karena hawa dingin yang dikeluarkan oleh tuannya itu sangat-sangat mencekam rasanya sangat sulit untuk bernafas dengan benar.
Zyano mengetuk meja dengan tangannya sambil menyeringai tipis. Entah mengapa ia mulai tertarik dengan kehidupan Katerina.
"Ternyata hidup wanita itu sangat rumit, aku memang telah salah menilainya." gumam Zyano.
"Apa yang baru saja ku katakan? Aku tidak mungkin tertarik dengannya. Dia bukan tipeku." sanggah Zyano tersadar.
"Aku harus segera membawanya ke hadapan mommy agar dia tidak mendiamkan ku lagi." Zyano melanjutkan pekerjaannya kembali.
*****
Katerina telah sampai di perusahaan Christopher. Begitu masuk semua orang menatapnya dengan cibiran, kening Katerina berkerut apa terjadi sesuatu hingga semua orang menatapnya dengan sinis.
"Hai kakak ku tersayang." sapa Olivia bersindekap dada menatapnya remeh.
"Olivia, untuk apa kau kemari?" tanya Katerina heran melihat adik tirinya di kantor sebab biasanya Olivia tidak suka datang ke perusahaan.
"Memangnya kenapa jika aku datang ke perusahaan ku sendiri. Apa itu salah?" jawabnya sengaja meninggikan suaranya agar terdengar orang lain.
"Ini bukan perusahaan mu Olivia. Ini perusahaan keluarga Cristopher, atas dasar apa kau mengatakan ini perusahaan mu hah!" sanggah Katerina.
Olivia tertawa remeh "Heh ka, apa kau sudah lupa? bukankah ayah memberikan ku saham sebesar 35% tentunya aku punya hak dalam perusahaan ini." tukasnya sombong.
"Kau memang benar tetapi saham ayah masih jauh diatas mu. Jadi kau tidak usah mengatakan ini perusahaan mu!" sarkas Katerina tidak suka.
"Apa kau iri ka? ah ya kau hanya mendapatkan 15% saja kau pasti iri denganku kan? Jujurlah ka. Makanya kau tidak suka jika aku mengatakan ini perusahaan ku." ungkap nya membuat semua orang mencibir Katerina.
"Kasian sekali Katerina hanya mendapatkan saham 15% saja."
"Iya, padahal dia kan anak kandung."
"Mungkin dia iri dengan Olivia makanya marah."
"Pasti lah, siapa tidak iri jika diperlakukan begitu."
Bisik-bisik para karyawan dapat terdengar jelas ditelinga Katerina. Semua orang mencibir dan mengasihaninya membuat Katerina geram bahkan kini kedua tangannya sudah terkepal dengan kuat.
Olivia tersenyum senang mendengar semua orang mencibir Katerina. Itu memang rencananya pergi ke kantor hari ini. Membuat Katerina malu dan dihina banyak orang.
"Oh iya ka, kemarin kau kemana? aku dan ibu sangat khawatir denganmu. Maafkan kami kak, kami tidak bisa mencegah ayah untuk tidak mengusir mu dari rumah." ungkap Olivia pura-pura bersedih padahal dalam hati senang bahagia.
"Kau pasti sangat menderita di luar sana kan ka? Apa kau tidur dengan baik?" tanyanya pura-pura khawatir.
"Tutup mulutmu Olivia! Kau tidak perlu berpura-pura baik di depan semua orang. Faktanya kau sangat bahagia bukan melihat hidupku menderita? Bahkan kau juga sudah merebut Rei dariku, tapi tidak masalah aku juga tidak menginginkan nya lagi." Tukas Katerina.
"Kau ini bicara apa ka? Aku sama sekali tidak berniat untuk menghancurkan hubungan mu dengan Rei. Pria itu yang mengatakan jika dia menyukaiku lalu aku bisa apa? aku sudah menolaknya tapi dia tetap mengganggu ku" sanggah Olivia memutarkan balikan fakta.
Prok prok prok
Katerina bertepuk tangan melihat akting luar biasa Olivia. Ia sampai kagum dibuatnya, tidak percaya jika adik tirinya sangat ahli bersilat lidah bahkan memutarkan balikan fakta.
"Wow Olivia, kau sangat hebat. Akting mu luar biasa aku tidak menyangka jika kau punya keahlian akting yang luar biasa. Ku sarankan padamu untuk mendaftarkan diri menjadi artis sinetron. Kau sangat cocok menjadi peran antagonis yang berpura-pura terlihat baik padahal sangat licik." ejek Katerina menohok.
"Bahkan kau sangat ahli memutarkan balikkan fakta. Apa kau pikir aku wanita bodoh yang akan termakan ucapan busuk mu itu hah!"
"Aku tahu Olivia, seorang pria tidak akan berselingkuh jika tidak ada wanita yang merayunya. Kau pikir wanita tidak berperan besar dalam rusaknya sebuah hubungan? Kau salah jika mengartikan itu."
"Apa kau tau hancurnya sebuah hubungan karena apa? karena wanita penggoda dan bodohnya lagi si pria malah tergoda dengan wanita itu." ungkap Katerina menusuk hati Olivia.
Semua orang mulai berbisik-bisik mengenai Olivia sebagai pelakor. Kini semua hinaan tertuju kepada Olivia bukan lagi Katerina. Mereka semua membenarkan ucapan Katerina tanpa wanita penggoda seorang pria tidak akan tertarik begitu saja.
Kuping Olivia semakin panas mendengar orang mencibir nya. Ia tidak terima dan ingin melayangkan tamparan ke wajah Katerina tetapi sebelum itu terjadi tangannya lebih dulu ditahan oleh seorang pria yang tidak lain adalah Reino Alberto mantan kekasih Katerina.
"Rei." lirih Olivia terkejut melihat Rei yang sudah ada dihadapannya dengan wajah yang dingin.
Rei menghempaskan tangan Olivia dengan kasar "Beraninya kau memfitnah diriku seperti itu Olivia. Aku tidak pernah menggodamu apalagi mengatakan jika aku menyukaimu. Kau sendiri yang datang padaku lalu menawarkan tubuhmu padaku."
"Tapi Rei saat itu kau mengatakan kau menyukaiku." tukas Olivia mengingat terakhir kalinya.
"Kau salah Olivia, aku tidak pernah mengatakan jika aku menyukaimu yang kutakan hanyalah aku menyukai pelayananmu tapi ternyata kau salah mengartikan itu. Aku hanya mencintai Katerina bukan dirimu. Ku akui memang tubuhmu indah tetapi hatiku hanyalah untuk Katerina!" ungkap Rei berkata sejujurnya.
Semua orang terkejut mendengar perkataan yang dilontarkan oleh Rei bahkan Katerina juga sangat terkejut.
"Dasar wanita murahan."
"Hish, aku tidak menyangka ternyata Olivia wanita penggoda yang suka merusak hubungan orang lain."
"Berhati-hatilah jika kalian punya pacar ada banyak pelakor dimana-mana."
"Tidak ku sangka wajahnya memang cantik tapi tidak dengan hatinya."
"Iya benar kata orang jangan menilai seseorang hanya dari cover nya saja. Cover boleh bagus tapi isinya belum tentu sebagus itu."
"Huhuhu dasar pelakor."
Cibiran kini dilayangkan kepada Olivia. s
Semua orang menatapnya sinis bahkan terang-terangan menghina nya. Mereka semua sangat membenci yang namanya pelakor karena sangat meresahkan banyak orang sebab hubungan seseorang yang sudah lama dibangun hancur begitu saja hanya karena kehadiran pelakor yang tidak tahu diri.
Olivia langsung pergi begitu saja dengan penuh amarah. Dirinya sangat marah kebencian nya semakin menjadi-jadi dengan Katerina.
"Semuanya bubar kembali bekerja." teriak Maya tegas.
Katerina ingin pergi. Namun, tangannya di cekal oleh Rei.
"Lepas, sudah ku katakan bukan aku tidak sudi disentuh olehmu." ucap Katerina ketus.
"Kate, ku mohon dengarkan penjelasan ku dulu." pinta Rei.
"Aku tidak ingin mendengar apapun dari mulutmu, cepat lepaskan tanganku!" tukas Katerina meringis kesakitan tangannya digenggam begitu kuat oleh Reino.
"Tidak akan! Kau harus mendengarkan penjelasan ku dulu baru setelah itu aku melepaskan tangan mu Kate." tolak Reino membuat Katerina semakin geram.
"Aku tidak mau, kau jangan memaksaku Rei." Katerina memberontak melepaskan genggaman tangan Rei yang sangat kuat. Pasti tangannya sudah memerah.
"Tidak kau harus mendengarkan aku Katerina sayang." kata Rei tersenyum dia sudah gila.
"Akhh tangan ku sakit brengsek." rintih Katerina.
Bugh!
Maya menendang kaki Reino hingga sang empu menjerit kesakitan. Sontak saja genggamannya tangannya terlepas. Katerina mengiris kesakitan melihat tangannya yang memerah.
"Kenapa kau menendang ku Maya." rintih Rei memegangi kakinya yang sakit.
"Salahkan dirimu sendiri, kau menyakiti Katerina tentu saja aku harus memukulmu." tukas Maya.
"Tapi aku ingin menjelaskan semuanya dengan Katerina." sarkas Rei.
"Aku tidak ingin mendengar penjelasan apapun dari mulutmu itu Reino Alberto. Jangan menggangguku lagi. Hubungan kita sudah berakhir!" tegas Katerina.
"Satpam usir dia keluar!" perintah Katerina.
"Baik nona."
Reino di tarik paksa keluar dari perusahaan itu. Katerina dan Maya tersenyum senang karena hari ini berhasil menyingkirkan dua lalat pengganggu. Mereka pun kembali bekerja seperti biasa.
Bersambung 😎
______________________________________________
Dasar Rei, pas diputusin eh ngemis-ngemis cinta. Siapa suruh selingkuh. Hadeh
Jangan lupa LIKE, VOTE, KOMEN DAN SHARE GUYS:)
^^^Coretan Senja ✍️^^^
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 147 Episodes
Comments
febby fadila
salah sendiri mau sama ikan asin reino
2024-12-30
1
Putri Minwa
itulah nasib seorang pelakor, selalu jadi bahan gunjingan kemana pergi.
2023-04-10
3
🍁Angel💃🆂🅾🅿🅰🅴⓪③❣️
Rey kau yg selingkuh khaan Sono Luh jadi budak Olivia & Mak lampir sanalah
2023-03-18
2