Episode 20 : Sebelum Pertandingan

Di hari minggu nanti, kami akan melakukan pertandingan persahabatan atau istilah kerennya yaitu sparring dengan tim rival kami sejak lama, sejak klub ini bahkan belum terbentuk yaitu Sugar Crossed FC.

Sedikit sejarah akan klub yang menjadi lawan kami nanti. Sugar Crossed FC dibentuk pada tahun 2024 karena didasarkan rasa iri yang sangat mendalam dengan tim Pengambangan Cananga yang begitu sukses sampai menjuarai liga I-League.

Atas karena itulah mereka ingin mengikuti jejak Pengambangan Cananga yang sudah lebih duluan dari mereka semua, dan pada akhirnya klub Sugar Crossed FC pun terbentuk dengan berlandaskan rasa tidak ingin kalah dengan tetangga sendiri.

Namun sama seperti klub sepakbola pada umumnya, kesuksesan itu tidak bisa didapatkan dengan instan seperti membalikan telapak tangan. Jangankan untuk membuat klub kecil jadi klub besar, untuk memasak mie instan saja kita harus melewati beberapa proses sebelum menyantapnya, walaupun namanya mie instan.

Sugar Crossed FC masih terus berjuang untuk bisa mengikuti jejak Pengambangan Cananga untuk bermain di I-League, mereka bahkan masih belum bisa masuk ke I-Youth beberapa tahun belakangan ini. Namun sepertinya, penantian mereka akan berakhir karena di musim ini tim muda mereka akhirnya bisa masuk ke I-Youth. Sedangkan untuk tim senior mereka, di musim ini mereka berhasil promosi ke I-League 2, alias liga kasta keduanya I-League.

Perlahan tapi pasti, Sugar Crossed FC mulai bisa mengejar rival mereka Pengambangan Cananga walaupun mereka masih berlari-lari kecil untuk mengejarnya, tetapi lama-kelamaan pasti akan terkejar jua. Itulah yang mereka mimpikan setiap hari.

Pada akhirnya, aku tidak sabar menunggu hari esok nanti. Coach Dodi Surian sudah memberikanku kesempatan dan peluang untuk membuktikan diri di pertandingan esok, aku akan bermain di menit-menit awal. Berbeda dari biasanya Coach Giovanni yang sering memainkan ku saat awal babak kedua dimulai, maka dari itu aku akan mengambil kesempatan ini untuk ajang pembuktian diri kepada Coach Dodi Surian ataupun para staff yang lain kalau aku memang benar-benar layak berada di tempat ini, walaupun aku baru saja bermain sepakbola.

Untuk tim yang akan bertanding besok hari, Coach Giovanni sebagai Head Coach atau pelatih kepala tim Pengambangan Cananga memberikan kesempatan kepada para pemain yang masih belum dapat tempat di tim I-Youth, alias yang bermain di liga lokal. Selain pemain di liga lokal, kami para rekrutan terbaru pun juga dimasukkan ke dalam squad.

Pertandingan ini juga menjadi acuan para tim pelatih untuk menentukan squad untuk musim yang akan bergulir sebentar lagi. Walaupun untuk kami yang merupakan rekrutan anyar, kami masih belum bisa bermain di tim senior yang bermain di I-League, karena umur yang masih terlalu muda. Tetapi setidaknya, kami masih bisa bermain di liga semi-pro yaitu I-Youth.

"Kau bersiap memberikan yang terbaik darimu kawan?" Zaki Iskandar bertanya padaku sambil latihan melakukan tendangan bebas. Di depan gawang sudah ada Derry yang menunggu bola mengarah padanya.

"Aku sangat siap, namun ada rasa gugup juga" balasku sambil melakukan hal yang sama dengan Zaki. Ku lihat sekilas Derry terbang untuk menepis tendangan ku tadi.

"Hei sobat! Tendanganmu cukup bagus akhir-akhir ini, aku yakin kau bakalan cetak gol di pertandingan esok!" Dari ujung sana Derry berteriak padaku, dan aku hanya tersenyum melihatnya, mengabaikan semua ucapannya tadi.

Lalu Axel mengikuti apa yang kami lakukan tadi. Bola dia tendang dengan sangat keras dan kencang, namun sayangnya tidak mengarah ke gawang yang di kawal Derry, melainkan pergi ke antah berantah. "Anginnya kencang sekali hari ini" ucapnya begitu selesai menendang, kelihatan sekali dia tidak ingin disalahkan atas apa yang ia lakukan terhadap bola tadi makanya akhirnya ia menyalahkan angin.

Lalu Axel menatap ke arah kami berdua dengan tatapan tajamnya yang sama mengerikannya dengan tatapan coach Giovanni, kami langsung memalingkan pandangan agar terhindar dari serangan genjutsu milik Axel Raihan.

Kami terus berlatih sore itu, sampai waktu latihan selesai pun kami masih latihan karena terlalu bersemangat untuk menantikan pertandingan hari esok. Sampai coach Dodi Surian pun hanya bisa menggelengkan kepalanya, karena apapun yang beliau katakan kepada kami, tidak ada satupun kata yang masuk ke telinga kami berempat.

Malam pun menjemput, aku pun pulang kerumah. Sampai di rumah aku langsung saja pergi mandi dan menyiapkan makan malam untuk kami bertiga. Keisha membantuku menyiapkan makan malam. "Kita gak usah nunggu mama katanya bang" ujar Keisha sambil mengiris-iris buah tomat segar yang baru saja aku beli di toko swalayan. Sebenarnya itu bukan tomat yang benar-benar segar, itu adalah tomat diskonan yang kudapatkan.

"Iya abang tau. Katanya, mama bakalan pulang lebih larut kan"

"Iya bang, kok abang Izal tau?"

"Ya tau lah kan ada hape" entah jawabanku ini salah atau apa, Keisha langsung memukul bahu ku dengan wajah kesalnya.

Setelah makan malam sudah siap, kami pun menyantap makan malam kali ini hanya berdua orang saja. Ibuku lagi tidak ada karena harus kerja lembur, ya beliau kena giliran kerja lembur.

Ku lihat Keisha begitu bersemangat memakan tumis tahu dan tomat yang aku buat tadi, namun wajahnya masih terlihat kesal yang aku tidak tahu apa yang membuatnya seperti itu. Aku jadi tidak kebingungan apakah ia suka dengan rasa masakanku, atau Kei tidak menyukainya. Aku tidak berani bertanya karena wajahnya tadi, kalau sudah begitu dia mirip sekali dengan Singa betina.

Tiba-tiba Keisha sendiri yang memulai pembicaraan. "Besok abang tanding?" katanya dan aku langsung mengiyakan.

"Kei boleh datang gak?" katanya lagi dan aku hampir tersedak mendengar pertanyaannya kali ini.

"Kei bilang apa tadi?" Aku memastikan sekali lagi apa yang kudengar tadi bukanlah kebetulan atau salah dengar.

Dengan malu-malu dan wajah tertunduk Kei mengucapkan kata-katanya tadi. "Kei boleh ikut abang gak?" Wajahnya merah sekali ku lihat, walau dia sudah berusaha untuk menutupinya dengan menundukkan kepala.

Aku tertawa sejadi-jadinya. "Tentu saja Kei boleh ikut, abang bakalan senang kalau Kei melihat abang dari pinggir lapangan"

Aku kira aku bakalan dapat pelukan kasih sayang dari seorang adik, namun ternyata aku malah dilempar pakai kipas tangan oleh Keisha adik ku sendiri. "Siapa yang mau mendukung abang, Kei cuma mau lihat orang main bola" ujarnya lalu dia pergi ke kamarnya begitu saja.

Aku tertawa saja menanggapi tingkah adik kecilku ini, aku sudah sangat mengerti bagaimana sifatnya itu. Dia tipikal anak yang tidak bisa jujur dengan perasaannya sendiri, dan terkadang itu sedikit menyebalkan namun aku tidak pernah mengeluh dengan sifatnya yang seperti ini. Aku tau betul kalau dalam hati kecilnya Kei, dia tidak ingin melihat ku terluka atau apapun itu namun juga dia juga ingin mendukungku sebagai seorang adik yang berbakti pada abangnya.

Ah, aku harus membereskan piring-piring ini terlebih dahulu, lalu pergi tidur untuk menyambut esok pagi yang cerah. Kesempatan sudah berada didepan mataku.

Terpopuler

Comments

SageøfGilgamesh

SageøfGilgamesh

tsundere imouto

2022-09-06

4

Nathan D Alexsander

Nathan D Alexsander

mantap

2022-09-06

4

Azze henituse

Azze henituse

adeknya tsundere

2022-09-06

3

lihat semua
Episodes
1 Episode 1: Kesialan Yang Juga Keberuntungan
2 Episode 2: Misi Harian Pertama
3 Episode 3: Misi Pelatihan Masuk Akademi
4 Episode 4: Latihan Lagi
5 Episode 5: Teman Baru
6 Episode 6: Seleksi Akademi Sepakbola Pengambangan Cananga Dimulai
7 Episode 7: Hari Seleksi (Bagian 1)
8 Episode 8: Hari Seleksi (Bagian 2)
9 Episode 9: Hari Seleksi (Bagian Akhir)
10 Episode 10: Tahun Ajaran Baru
11 Episode 11: Kehidupan di Sekolah
12 Episode 12: Kehidupan di Sekolah (Bagian 2)
13 Episode 13: Kehidupan di Sekolah (Bagian Akhir)
14 Episode 14: Kabar Yang Dinanti
15 Episode 15: Pemain Hebat
16 Episode 16: Latihan Perdana
17 Episode 17: Minigame
18 Episode 18: Babak Kedua
19 Episode 19: Latihan Sebelum Pertandingan Persahabatan
20 Episode 20 : Sebelum Pertandingan
21 Episode 21: Orang Dari Masa Lalu
22 Episode 22: Versus Sugar Crossed FC
23 Episode 23: Serangan Penghabisan di Ujung Babak Kedua
24 Episode 24: Bangkit
25 Episode 25: Memulai Dari Awal
26 Episode 26: Kehidupan Sekolah
27 Episode 27: Playmaker
28 Episode 28
29 Episode 29
30 Episode 30
31 Chapter 31: Menjawab Keraguan
32 Chapter 32: Melewati Halang Rintang
33 Chapter 33: Terbayarkan
34 Chapter 34: Bola Mati
35 Chapter 35: Rapat Evaluasi
36 Chapter 36: Penilaian
37 Chapter 37: Membayar Semuanya
38 Chapter 38: Masuk Tim-A
39 Chapter 39: Latihan Perdana Dengan Tim-A
40 Chapter 40: 5 vs 5
41 Chapter 41: Malam Jatuh
42 Chapter 42: Hari Debut?
43 Chapter 43: Debut Si Pemain Nomor 10 di Tim-A
44 Chapter 44: Laga Debut
45 Chapter 45: After Match
46 Chapter 46: 5 Tombak Buceros
47 Chapter 47: Persiapan Melawan Buceros FC
48 Chapter 48: Suntikan Semangat
49 Chapter 49: Trequarista
50 Chapter 50: Latihan Terakhir Sebelum Matchday
51 Chapter 51: Pertemuan Tidak Terduga
52 Chapter 52: Versus Buceros
53 Chapter 53: Babak Kedua Yang Menentukan
54 Chapter 54: Menit Terakhir
55 Chapter 55: Terus Melangkah
56 Chapter 56: Lingkaran Kecil
57 Chapter 57: Mengikuti Lingkaran
58 Chapter 58: Waktu
59 Chapter 59: Hasil Drawing
60 Chapter 60: Mendalami Peran
61 Chapter 61: Mendapatkan Restu
62 Chapter 62: Walaupun Sebentar Tetapi Aku Pasti Merindukanmu
63 Chapter 63: Hal Yang Dirasa Sulit
64 Chapter 64: Menghabiskan Hari
65 Chapter 65: Pergi
66 Chapter 66: Jakarta Hari Ini
67 Chapter 67: Latihan Sore
68 Chapter 68: Jayapura Black Diamond FC
69 Chapter 69: Fase Gugur Mereka
70 Chapter 70: Versus Jayapura Black Diamond FC
71 Chapter 71: Versus Jayapura Black Diamond (2)
72 Chapter 72: Versus Jayapura Black Diamond (3)
73 Chapter 73: Versus Jayapura Black Diamond (4)
74 Chapter 74: Versus Jayapura Black Diamond (Bagian Akhir)
75 Chapter 75: Kemenangan Yang Sulit
76 Chapter 76: Perspektif Yang Baru
77 Chapter 77: Sugar Crossed FC versus Medan United
78 Chapter 78: Laga Selanjutnya
79 Chapter 79: Persiapan Menjelang 16 Besar
80 Chapter 80: Jaksel Yankees
81 Chapter 81: Kompetisi Yang Aneh
82 Chapter 82: Nomor 16
83 Chapter 83: Yang Lolos Ke Perempat Final
84 Chapter 84: Training Day
85 Chapter 85: Matchday Pengambangan Cananga Youth vs Surabaya Force Warlord FC
86 Chapter 86: Penyusunan Rencana
87 Chapter 87: Babak Kedua
88 Chapter 88: Gol Penentu
89 Chapter 89: Pertandingan Yang Lain
90 Chapter 90: Duo Marukawa-Yoga
91 Chapter 91: Madura Umisale FC vs Batavia Fort FC
92 Chapter 92: Semi-final
93 Chapter 93: Laga Klasik
94 Chapter 94: Persiapan Diri
95 Chapter 95: Laga Semifinal Pertama
96 Chapter 96: Sang Pemenang
97 Chapter 97: Perasaan Yang Belum Terpenuhi
98 Chapter 98: Duel Panas
99 Chapter 99: First-Half
100 Chapter 100: Gol Kedua
101 Chapter 101: Rencana di Babak Kedua
102 Chapter 102: Second-Half
103 Chapter 103: Penentuan
104 Chapter 104: Yang Bertahan
105 Chapter 105: Kepercayaan Diri Mereka
106 Chapter 106: Kekhawatiran
107 Chapter 107: Borough-555
108 Chapter 108: Kembali Aktif
109 Chapter 109: Kembali Lagi
110 Chapter 110: Missing One
111 Chapter 111: More and More
112 Chapter 112: Momen Yang Dirinya Nantikan
113 Chapter 113: Darah dan Air Mata
114 Chapter 114: Hari Esok Yang Lebih Cerah
115 Chapter 115: Indonesia Memanggil
116 Chapter 116: Berdamai Dengan Diri
117 Chapter 117: Jalan Baru
118 Chapter 118: Are You Going To Spain?
119 Chapter 119: Perkenalan Di Tim Utama
120 Chapter 120: Kesan Pertama
121 Chapter 121: Pergi Ke Spanyol
122 Chapter 122: Andalusia Here We Go!
123 Chapter 123: Pelabuhan Pertama, Sevilla
124 Chapter 124: Melawan Sevilla B
125 Chapter 125: Kalah di Sevilla
126 Chapter 126: Tentang Kombinasi
127 Chapter 127: Melawan Albacete Balompié
128 Chapter 128: Cerita Mereka Yang Berada di Korea Selatan
129 Chapter 129: La Masia
130 Chapter 130: Tur Terakhir
131 Chapter 131: Kembali Beraktivitas
132 Chapter 132: Piala Super Indonesia
133 Chapter 133: Babak Pertama Piala Super Indonesia
134 Chapter 134: Menunggu Debut
135 Chapter 135: Babak Kedua Piala Super Indonesia
136 Chapter 136: Setelah Pertandingan Final Itu...
137 Chapter 137: I-LEAGUE Pertamanya
138 Chapter 138: Laga Pembuka Indonesia Premier League
139 Chapter 139: Debut Rizaldi Di Indonesia Premier League
140 Chapter 140: All the Way Down
141 Chapter 141: Laga ke-10
142 Chapter 142: Versus Surabaya Argento FC
143 Chapter 143: Fitur Baru
144 Chapter 144: Mencoba Fitur Baru
145 Chapter 145: Persiapan Ke Korea Selatan
146 Chapter 146: Fly Me To South Korea
147 Chapter 147: Menjadi Orang Yang Berbeda Dalam 90 Menit
148 Chapter 148: Versus Jeonbuk Hyundai Motors
149 Chapter 149: After Whistle
150 Chapter 150: Match-day Berikutnya
151 Chapter 151: Tawaran Dari Beberapa Klub
152 Chapter 152: Pilihan Rizaldi
153 Chapter 153: Andra Almeida
154 Chapter 154: For The Future
155 Chapter 155: Pertandingan Selanjutnya
156 Chapter 156: Versus Pemalang Amarilla FC
157 Chapter 157: Break
158 Chapter 158: Pertandingan 16 Besar Datang
159 Chapter 159: Trio Lini Depan Kashima Antlers
160 Chapter 160: Hasil Akhirnya
161 Chapter 161: Menuju Putaran Akhir Liga
162 Chapter 162: Keputusan Coach Giovanni Almeida
163 Chapter 163: Versus Borneo Putra
164 Chapter 164: Babak Kedua, Pengambangan Cananga FC vs Borneo Putra FC
165 Chapter 165: Pertandingan Yang Lain
166 Chapter 166: Good News Always Come After Bad News
167 Chapter 167: Sebelum Leg-Kedua
168 Chapter 168: Leg Kedua Indonesia Premier League
169 Chapter 169: Leg Kedua Melawan Borneo Putra
170 Chapter 170: They Ready
171 Chapter 171: Final Day
172 Chapter 172: Pertandingan Yang Sudah Dinantikan
173 Chapter 173: Babak Kedua
174 Chapter 174: Akhir Pertandingan
175 Chapter 175: Akhir Musim
176 Chapter 176: Latihan Perdana Bersama Salford City
177 Chapter 177: Latihan Keras Pun, Tidak Akan Menjamin
178 Chapter 178: Kesempatan Itu Datang Di Saat Kita Tidak Menyadarinya
Episodes

Updated 178 Episodes

1
Episode 1: Kesialan Yang Juga Keberuntungan
2
Episode 2: Misi Harian Pertama
3
Episode 3: Misi Pelatihan Masuk Akademi
4
Episode 4: Latihan Lagi
5
Episode 5: Teman Baru
6
Episode 6: Seleksi Akademi Sepakbola Pengambangan Cananga Dimulai
7
Episode 7: Hari Seleksi (Bagian 1)
8
Episode 8: Hari Seleksi (Bagian 2)
9
Episode 9: Hari Seleksi (Bagian Akhir)
10
Episode 10: Tahun Ajaran Baru
11
Episode 11: Kehidupan di Sekolah
12
Episode 12: Kehidupan di Sekolah (Bagian 2)
13
Episode 13: Kehidupan di Sekolah (Bagian Akhir)
14
Episode 14: Kabar Yang Dinanti
15
Episode 15: Pemain Hebat
16
Episode 16: Latihan Perdana
17
Episode 17: Minigame
18
Episode 18: Babak Kedua
19
Episode 19: Latihan Sebelum Pertandingan Persahabatan
20
Episode 20 : Sebelum Pertandingan
21
Episode 21: Orang Dari Masa Lalu
22
Episode 22: Versus Sugar Crossed FC
23
Episode 23: Serangan Penghabisan di Ujung Babak Kedua
24
Episode 24: Bangkit
25
Episode 25: Memulai Dari Awal
26
Episode 26: Kehidupan Sekolah
27
Episode 27: Playmaker
28
Episode 28
29
Episode 29
30
Episode 30
31
Chapter 31: Menjawab Keraguan
32
Chapter 32: Melewati Halang Rintang
33
Chapter 33: Terbayarkan
34
Chapter 34: Bola Mati
35
Chapter 35: Rapat Evaluasi
36
Chapter 36: Penilaian
37
Chapter 37: Membayar Semuanya
38
Chapter 38: Masuk Tim-A
39
Chapter 39: Latihan Perdana Dengan Tim-A
40
Chapter 40: 5 vs 5
41
Chapter 41: Malam Jatuh
42
Chapter 42: Hari Debut?
43
Chapter 43: Debut Si Pemain Nomor 10 di Tim-A
44
Chapter 44: Laga Debut
45
Chapter 45: After Match
46
Chapter 46: 5 Tombak Buceros
47
Chapter 47: Persiapan Melawan Buceros FC
48
Chapter 48: Suntikan Semangat
49
Chapter 49: Trequarista
50
Chapter 50: Latihan Terakhir Sebelum Matchday
51
Chapter 51: Pertemuan Tidak Terduga
52
Chapter 52: Versus Buceros
53
Chapter 53: Babak Kedua Yang Menentukan
54
Chapter 54: Menit Terakhir
55
Chapter 55: Terus Melangkah
56
Chapter 56: Lingkaran Kecil
57
Chapter 57: Mengikuti Lingkaran
58
Chapter 58: Waktu
59
Chapter 59: Hasil Drawing
60
Chapter 60: Mendalami Peran
61
Chapter 61: Mendapatkan Restu
62
Chapter 62: Walaupun Sebentar Tetapi Aku Pasti Merindukanmu
63
Chapter 63: Hal Yang Dirasa Sulit
64
Chapter 64: Menghabiskan Hari
65
Chapter 65: Pergi
66
Chapter 66: Jakarta Hari Ini
67
Chapter 67: Latihan Sore
68
Chapter 68: Jayapura Black Diamond FC
69
Chapter 69: Fase Gugur Mereka
70
Chapter 70: Versus Jayapura Black Diamond FC
71
Chapter 71: Versus Jayapura Black Diamond (2)
72
Chapter 72: Versus Jayapura Black Diamond (3)
73
Chapter 73: Versus Jayapura Black Diamond (4)
74
Chapter 74: Versus Jayapura Black Diamond (Bagian Akhir)
75
Chapter 75: Kemenangan Yang Sulit
76
Chapter 76: Perspektif Yang Baru
77
Chapter 77: Sugar Crossed FC versus Medan United
78
Chapter 78: Laga Selanjutnya
79
Chapter 79: Persiapan Menjelang 16 Besar
80
Chapter 80: Jaksel Yankees
81
Chapter 81: Kompetisi Yang Aneh
82
Chapter 82: Nomor 16
83
Chapter 83: Yang Lolos Ke Perempat Final
84
Chapter 84: Training Day
85
Chapter 85: Matchday Pengambangan Cananga Youth vs Surabaya Force Warlord FC
86
Chapter 86: Penyusunan Rencana
87
Chapter 87: Babak Kedua
88
Chapter 88: Gol Penentu
89
Chapter 89: Pertandingan Yang Lain
90
Chapter 90: Duo Marukawa-Yoga
91
Chapter 91: Madura Umisale FC vs Batavia Fort FC
92
Chapter 92: Semi-final
93
Chapter 93: Laga Klasik
94
Chapter 94: Persiapan Diri
95
Chapter 95: Laga Semifinal Pertama
96
Chapter 96: Sang Pemenang
97
Chapter 97: Perasaan Yang Belum Terpenuhi
98
Chapter 98: Duel Panas
99
Chapter 99: First-Half
100
Chapter 100: Gol Kedua
101
Chapter 101: Rencana di Babak Kedua
102
Chapter 102: Second-Half
103
Chapter 103: Penentuan
104
Chapter 104: Yang Bertahan
105
Chapter 105: Kepercayaan Diri Mereka
106
Chapter 106: Kekhawatiran
107
Chapter 107: Borough-555
108
Chapter 108: Kembali Aktif
109
Chapter 109: Kembali Lagi
110
Chapter 110: Missing One
111
Chapter 111: More and More
112
Chapter 112: Momen Yang Dirinya Nantikan
113
Chapter 113: Darah dan Air Mata
114
Chapter 114: Hari Esok Yang Lebih Cerah
115
Chapter 115: Indonesia Memanggil
116
Chapter 116: Berdamai Dengan Diri
117
Chapter 117: Jalan Baru
118
Chapter 118: Are You Going To Spain?
119
Chapter 119: Perkenalan Di Tim Utama
120
Chapter 120: Kesan Pertama
121
Chapter 121: Pergi Ke Spanyol
122
Chapter 122: Andalusia Here We Go!
123
Chapter 123: Pelabuhan Pertama, Sevilla
124
Chapter 124: Melawan Sevilla B
125
Chapter 125: Kalah di Sevilla
126
Chapter 126: Tentang Kombinasi
127
Chapter 127: Melawan Albacete Balompié
128
Chapter 128: Cerita Mereka Yang Berada di Korea Selatan
129
Chapter 129: La Masia
130
Chapter 130: Tur Terakhir
131
Chapter 131: Kembali Beraktivitas
132
Chapter 132: Piala Super Indonesia
133
Chapter 133: Babak Pertama Piala Super Indonesia
134
Chapter 134: Menunggu Debut
135
Chapter 135: Babak Kedua Piala Super Indonesia
136
Chapter 136: Setelah Pertandingan Final Itu...
137
Chapter 137: I-LEAGUE Pertamanya
138
Chapter 138: Laga Pembuka Indonesia Premier League
139
Chapter 139: Debut Rizaldi Di Indonesia Premier League
140
Chapter 140: All the Way Down
141
Chapter 141: Laga ke-10
142
Chapter 142: Versus Surabaya Argento FC
143
Chapter 143: Fitur Baru
144
Chapter 144: Mencoba Fitur Baru
145
Chapter 145: Persiapan Ke Korea Selatan
146
Chapter 146: Fly Me To South Korea
147
Chapter 147: Menjadi Orang Yang Berbeda Dalam 90 Menit
148
Chapter 148: Versus Jeonbuk Hyundai Motors
149
Chapter 149: After Whistle
150
Chapter 150: Match-day Berikutnya
151
Chapter 151: Tawaran Dari Beberapa Klub
152
Chapter 152: Pilihan Rizaldi
153
Chapter 153: Andra Almeida
154
Chapter 154: For The Future
155
Chapter 155: Pertandingan Selanjutnya
156
Chapter 156: Versus Pemalang Amarilla FC
157
Chapter 157: Break
158
Chapter 158: Pertandingan 16 Besar Datang
159
Chapter 159: Trio Lini Depan Kashima Antlers
160
Chapter 160: Hasil Akhirnya
161
Chapter 161: Menuju Putaran Akhir Liga
162
Chapter 162: Keputusan Coach Giovanni Almeida
163
Chapter 163: Versus Borneo Putra
164
Chapter 164: Babak Kedua, Pengambangan Cananga FC vs Borneo Putra FC
165
Chapter 165: Pertandingan Yang Lain
166
Chapter 166: Good News Always Come After Bad News
167
Chapter 167: Sebelum Leg-Kedua
168
Chapter 168: Leg Kedua Indonesia Premier League
169
Chapter 169: Leg Kedua Melawan Borneo Putra
170
Chapter 170: They Ready
171
Chapter 171: Final Day
172
Chapter 172: Pertandingan Yang Sudah Dinantikan
173
Chapter 173: Babak Kedua
174
Chapter 174: Akhir Pertandingan
175
Chapter 175: Akhir Musim
176
Chapter 176: Latihan Perdana Bersama Salford City
177
Chapter 177: Latihan Keras Pun, Tidak Akan Menjamin
178
Chapter 178: Kesempatan Itu Datang Di Saat Kita Tidak Menyadarinya

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!