Akhirnya penantian panjang ku berakhir, babak kedua baru saja dimulai, pelatihan Giovanni langsung memberikanku kesempatan untuk membuktikan kemampuanku.
Tidak lagi aku berpikir takut, gugup atau apa, aku malah sangat bersemangat dan tidak sabar menunjukkan kepada mereka semua seberapa besar tekad yang ku miliki agar lolos seleksi hari ini. Dan inilah saatnya.
Derry tersenyum ke arahku, senyumannya sehangat mentari di pagi hari, walaupun sekarang sudah menjelang sore. Dia memberikan ku sedikit kata-kata semangat. "Tunjukkan kepada mereka kawan!" Sambil mengepalkan tinju ke arahku, dan ku balas kepalan itu.
Tentu saja aku akan menunjukkan kepada mereka, aku sudah memiliki sedikit trik yang bisa membuatku sedikit diuntungkan di sini. Aku memiliki sebuah sistem dan skill yang diberikan oleh sistem, tidak seperti mereka semua.
Walaupun aku punya sistem dan sedikit lebih diuntungkan, yang namanya sepakbola tidak bisa dimainkan hanya dengan satu orang saja. Sepakbola adalah permainan yang mengandalkan sebuah sistem yang berjalan sempurna. Dan sistem itu tidak bisa berjalan hanya karena usaha satu orang saja, seluruh tim harus terlibat untuk menjalankan sebuah sistem yang diberikan oleh pelatih sebelumnya.
Maka dari itu lah sepakbola terdiri dari 11 pemain yang memiliki peran yang berbeda-beda, ada kiper, bek, pemain tengah atau gelandang, pemain sayap dan penyerang.
Tidak bisa seorang penjaga gawang disuruh bermain sebagai bek di saat yang bersamaan, atau seorang penyerang disuruh bertahan di waktu yang bersamaan pula. Semuanya ada peran masing-masing dan karena itulah jaringan sistem terbentuk, yang biasanya disebut sebagai taktik atau juga formasi.
Pelatih Giovanni juga sudah memberikan ku kepercayaan maka akan ku balas kepercayaan itu dengan sebaik mungkin, dia juga memberikan instruksi untuk ku bermain seperti Ward Prowse, dia ingin melihatnya! Maka akan ku tunjukkan padanya.
"Eeeh, tim sebelah bagus juga ya. Ada pemain cupu sama pemain buangan" mulut tak punya rem milik Yoga kembali berulah, dia memancing ku dan Derry agar terpancing emosi. Namun sepertinya keberadaan ku di lapangan kali ini lebih membuat Derry sedikit tenang, dia bahkan mengabaikan apa yang barusan diucapkan oleh Yoga, padahal sebelumnya dia selalu saja terpancing karena omongan Yoga.
"Bagus sekali! Aku akan menghancurkan kalian berdua kalau begitu" Yoga kembali marah karena kami yang tidak terpancing sama sekali.
Apa yang dikatakan oleh Yoga tadi bukanlah suatu lawakan, dia bisa saja menghancurkan kami dengan gol-gol yang dia akan buat. Top skor di kejuaraan antar SMP di Banjarmasin memang tidak bisa diragukan, aku sudah mengecek status semua pemain tim A dengan skill Mata Dewa. Rata-rata dari mereka memiliki status yang cukup bagus, namun ada beberapa pemain yang memiliki status lebih tinggi dari pemain tim A dan juga tim B. Dia pemain tengah tim A yang bernama Zaki Iskandar yang memiliki skill olah bola di atas nilai 50, dan yang pastinya Yoga yang memiliki shoot 61, walaupun masih tingkat SMA namun nilai itu sudah hampir setara dengan beberapa pemain pro.
Sedangkan di tim B? Nilainya rata-rata saja, tidak ada yang mencolok sama sekali kecuali Derry.
Derry jangan disamakan oleh mereka semua, Buceros adalah salah satu Akademi terbaik di Kalimantan, bahkan mereka sudah melakukan pelatihan sejak usia junior. Nilai kemampuan kiper milik Derry yang berada di atas 50 itu adalah buktinya, betapa bagusnya sistem yang dimiliki oleh Buceros.
Kick off peluit babak kedua dibunyikan, kick off dimulai dari kami Tim B.
Aku mendapatkan sentuhan pertamaku, bahagia sekali rasanya bermain bola seperti ini sampai aku lupa kalau Yoga sedang menekan diriku agar kehilangan bola. Tetapi aku punya sedikit kelebihan lain, stamina. Staminaku yang masih terjaga dan setelah meminum Energy Booster memang memiliki impek yang cukup besar bagi diriku.
Karena skill olah bola yang masih rendah, aku tidak berani melakukan skill dribling untuk melewati Yoga, aku lebih memilih mengumpan pada rekan yang lain daripada harus melewati Yoga dengan mengajaknya duel 1 on 1.
Beberapa kali aku melakukan hal seperti itu di depan Yoga dan itu membuatnya marah sekali, aku bisa lihat wajah hitam akibat frustasi berkumpul di wajahnya. Lalu saat pemain sayap memberikan bola kepadaku saat kami mulai membuid-up serangan, Yoga langsung menerjangku dengan tekelnya dan membuatku terjatuh.
"Kau pikir kau sudah hebat dengan melakukan hal seperti itu ha orang cupu?" Yoga benar-benar frustasi ku rasa, tapi ku cuma diam saja dan berfokus ke dalam permainan saja.
Permainan tidak banyak berubah di babak kedua, karena perbedaan yang nyata yang cuma bisa dilihat oleh mata ku, jelas sekali tim B tidak bisa berkata banyak. Zaki Iskandar dari tim A menunjukkan beberapa kebolehannya, umpan-umpan matang nan terukur beberapa kali mengancam kami, tetapi sayangnya penyelesaian akhir dari tim A sama buruknya dengan defense kami.
Derry yang menjadi kapten tim B tidak bisa berbuat banyak akan situasi sulit ini, karena dia hanya penjaga gawang saja maka dia cuma bisa memberikan sedikit arahan untuk kami dari sisi belakang. Tetapi sepertinya banyak pemain tim B yang kurang mengerti hal mendasar dalam sepakbola, jadi setiap Derry memberikan instruksi agaknya pemain tim B kurang bisa menangkap apa maksudnya.
Semisal saat kami semua sedang ditekan, pemain sayap tim A menyerang dari sisi kiri yang lumayan rapuh itu. Derry memberikan instruksi kepada para bek agar merapat, namun mereka malah merapat tanpa memikirkan ruang yang mereka ciptakan itu.
Pemain sayap tim A melihat ruang yang dibuka oleh pemain kami dan memberikan umpan ke ruang itu, di sana Yoga sedang berlari dan bersiap menyambar umpan yang diberikan oleh pemain sayap tim A.
"Bodohnya aku berharap dengan mereka semua!" Derry mengumpat lalu maju mengambil resiko yang besar, dia berniat menghadang Yoga yang bersiap menyambut umpan.
Yoga berhasil menyambut umpan dengan sangat bagus, kontrol bolanya begitu gemilang. Derry yang sudah maju dan meninggalkan gawang membuat peluang Yoga untuk mencetak gol lebih lebar, namun dia tidak memilih untuk melakukan tembakan langsung first-time seperti yang ia lakukan di babak pertama.
Dia memilih untuk menggocek bola melewati Derry dan itu membuat Derry tertipu.
"Ah sialan!" Derry kembali mengumpat saat ia sudah mati langkah karena skill Yoga.
"Aku yang akan menant!" kata Yoga sebelum ia melepaskan tembakan ke arah gawang yang sudah kosong.
Bola pun meluncur namun tidak terlalu keras, Yoga ingin membuat mental Derry hancur dengan menendang bola lemah yang bergulir ke gawang secara perlahan-lahan. Namun ia melupakan sosokku yang terus membayanginya semenjak tadi, aku sengaja membiarkan Yoga untuk mengambil ruang itu dan memberikannya kesempatan untuk melewati Derry, karena aku yakin ia pasti melakukan dribling sebelum menendang.
Jadi aku memilih jalan memutari badan Yoga dan ketika dia menendang, aku langsung melakukan sliding tekel untuk menghalau bola masuk ke gawang. Bola pun terhenti dan tidak jadi masuk ke gawang, aku langsung saja membuang bola jauh ke depan untuk kembali mengamankan gawang kami.
"Woahhh kawan terima kasih! Kamu memang hebat Rizaldi!" Derry langsung memelukku dengan erat sekali, rasanya seperti kena kuncian bearhug. Setelah itu pemain yang lain juga ikut melakukan hal yang sama, bahkan kepalaku di ketok-ketok oleh mereka.
"Keren sekali bung!"
"Nice clear!"
Itulah yang telinga kudengar saat aku berhasil melakukan hal tadi.
Sedangkan yang terjadi pada Yoga? Pandangan matanya mulai kosong, ia tidak percaya peluang emas yang ia dapatkan gagal menjadi sebuah gol. Aku bisa lihat tatapan frustasi yang seperti baru saja kehilangan emas di tangan itu, sepertinya mental Yoga sudah mulai terserang.
Selama sisa waktu tatapan matanya selalu ke bawah, dia sudah tidak memiliki semangat yang membara di matanya seperti pada saat dia berceloteh ingin menghancurkan diriku dan Derry.
Di menit-menit akhir, kami memiliki peluang untuk membalikkan keadaan. Umpan Zaki Iskandar yang begitu terukur seperti biasa, mencari-cari keberadaan Yoga Hilmawan di mana ada. Tetapi Yoga Hilmawan yang sudah kehilangan semangat juangnya itu tidak dapat menemukan bola yang mengarah dengan baik ke arahnya.
Bek sayap tim kami dengan sigap memotong arah bola, ia lalu membawa bola ke tengah lapangan sambil melakukan scanning area. Lalu ia memberikan bola kepadaku, aku mendribble bola sampai di dekat luar kotak penalti sambil melakukan scanning. Aku melihat ada ruang yang bisa dimanfaatkan di depan, para pemain depan juga dalam posisi yang siap untuk menyambut bola.
Kuberikan sebuah lob pass ke arah depan, pemain depan mulai berlari ke arah ruang yang ku tuju. Penyerang tim ku langsung melompat dan menyundul bola itu, tetapi masih bisa diblok oleh kiper tim A.
Bola rebound bergerak liar, terjadi kemelut di depan gawang tim A namun tidak ada konklusi atas kejadian itu. Sampai pada akhirnya bek tim A membuang bola, namun sapuannya lemah akibat terlalu panik, bola melambung lemah dan ternyata mengarah ke arah ku.
Sepersekian detik aku kepikiran untuk kembali memberikan umpan ke arah depan, namun entah kenapa pada saat momen seperti ini malah terdengar bunyi notifikasi di dalam kepalaku.
[Misi Dadakan!]
[Buat gol di momen saat ini]
[Hadiah: Kartu skill random]
[Hukuman: Penurunan skill sebanyak 12 poin]
Di dalam situasi yang seperti ini? Yang benar saja! Misi saat ini terlalu mendadak sama seperti namanya. Mau tidak mau aku pun harus menendang bola ini dan berharap bola mengarah masuk ke dalam gawang, karena ini adalah tendangan first-time pertamaku.
Namun sebelum melesatkan tendangan, sudut mataku sempat melihat keberadaan Yoga yang berupaya untuk menghalangiku menendang bola, dia berniat mentekel ku dan membuat ku terjatuh.
Aku tidak memperdulikannya, aku memutar tubuhku untuk menendang bola dengan kaki terkuat ku, yakni kaki sebelah kanan. Lalu aku melesatkan tendangan volley yang keras sekali bahkan Yoga pun cuma bisa melihat bola melayang yang mengarah ke sudut atas kanan gawang.
Dan yang terjadi setelahnya adalah gol! Penjaga gawang tidak bisa menjangkau bola dan akhirnya berakhir dengan bola yang masuk dengan bebas ke dalam gawang.
"Oraaaaa!" Aku berteriak keras sampai habis suaraku untuk merayakan gol cantik sekaligus gol pertamaku dalam dunia sepakbola. Rekan-rekan ku langsung mendatangi ku satu persatu untuk merayakan gol tersebut.
Aku begitu bahagia sampai-sampai melupakan misi yang kuterima tadi dan selesai begitu saja, kami merayakan gol dengan penuh suka cita dan setelah itu waktu pun berakhir dan tim B menang dengan skor tipis 0-1.
Derry kembali melakukan bearhug nya kepada ku dan jujur saja rasanya sakit sekali, aku diberikan selamat oleh rekan-rekan setimku dan juga beberapa dari tim A termasuk Zaki Iskandar. Yoga tidak banyak berkomentar, bahkan ia selalu tertunduk dari akhir pertandingan sampai pelatih Giovanni memanggil kami semua untuk berkumpul sekali lagi.
"Kerja yang bagus untuk kalian semua, kalian sudah memperlihatkan kepada kami semua seluruh kemampuan kalian di atas lapangan"
"Dengan berakhirnya pertandingan mini game tadi, maka seleksi hari ini pun juga berakhir. Untuk nama-nama yang akan lulus seleksi akan kami beritahukan dua minggu dari sekarang. Itu saja yang bisa Saya sampaikan pada kalian, sekarang tepuk tangan untuk kalian semua dan bubar!"
Kami semua bertepuk tangan lalu membubarkan diri. Seperti biasa, aku dan Derry pulang berbarengan. Dia kembali membahas tentang gol terakhir yang aku buat tadi, aku cuma bisa senyum-senyum cengengesan karena terus saja di bahas.
"Itu cuma kebetulan" kubilang agar Derry tidak lagi membahasnya.
"Aku tahu itu tidak kebetulan, aku bisa melihat sudut matamu yang ingin sekali menghancurkan laki-laki bernama Yoga itu! Ahhh pasti perasaanmu saat ini bagai di surga setelah menghancurkan orang yang selalu menganggumu itu"
Apa yang dikatakan oleh Derry ada benarnya juga, aku merasa tinggi sekali saat ini. Euforia setelah mencetak gol penting masih bisa kurasakan, ataupun perasaan lega setelah mengalahkan Yoga.
Mentari senja kala itu menjadi saksi atas betapa bahagianya diriku saat ini, mungkin saja hari ini adalah di mana hari terbaik yang pernah ku miliki.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 178 Episodes
Comments
@Lala
yeiy, GOLLLLLLLLLLL
2023-07-29
0
Hasna Tiara
G⚽⚽⚽⚽⚽⚽L
2023-03-15
0
RENDES VOUS
kok agak bingung ya baca nya. bnyak ngomong sendir si anjing
2022-12-12
0