Besok paginya, aku langsung pergi berlatih. Pagi sekali aku bangun, biasanya aku bangun pagi sekitar jam setengah 7 pagi, namun kini aku bangun lebih awal. Bahkan matahari saja masih malu untuk menyapa dunia, aku sudah terbangun dari tidurku.
Ada dua alasan yang membuatku bangun cepat. Pertama, karena aku tidak sabar menanti perubahan apa yang ku dapat jika terus menyelesaikan misi, dan yang kedua adalah karena tidak bisa tidur seperti anak TK yang menanti karya wisata esok hari.
Karena misi baru yang aku terima malam tadi, kini aku bisa sedikit menjelajahi antar muka yang hanya bisa diakses oleh diriku sendiri, aku rasa.
Walaupun masih ada beberapa hal yang masih tidak bisa ku akses karena masalah level? Aku tidak tahu mengapa aku punya level, aku merasa seperti karakter game yang sering ku mainkan saja.
"Buka status" ucapku ngasal, karena aku ingat aku pernah meminjam novel milik temanku yang kasusnya sama seperti ini.
Dan benar saja, papan muka menunjukkan status milikku secara gamblang dan aku sangat sedih melihat angka-angka itu.
[Status Pengguna]
[Nama: Rizaldi Fatah]
[Umur : 15 tahun]
[Level: 1]
[Ke level 2: 279exp lagi]
[Kaki terkuat: Kaki kanan]
[Kekuatan fisik: 30]
[Skill olah bola: 29]
[Passing: 50]
[Shooting: 33]
[Sprint: 30]
[Visi bermain: 60]
Dari semua statistik itu, hanya visi bermainku yang lebih tinggi. Aku tidak tahu mengapa, mungkin karena aku sering menonton teman-teman bermain sepakbola dari sisi lain lapangan sehingga nilai visi bermainku cukup tinggi. Tetapi bagaimana dengan yang lainnya? Nilainya sangat rendah, bahkan untuk tingkat SD saja aku mungkin sudah keteteran.
Karena itulah aku bertekad untuk menyelesaikan misi-misi yang diberikan oleh sistem dan merubah nilai-nilai menyedihkan itu, karena itu aku bahkan sempat berharap untuk tidak pernah melihat angka-angka keramat itu.
Pelatihan hari pertama ku jalani, ibu dan Keisha bahkan terkejut melihatku bangun pagi dan langsung bersiap pergi berlatih. Aku hanya sarapan segelas susu yang dibuat oleh Keisha, tidak bukan begitu ceritanya. Susu itu memang olahan Keisha namun tidak diperuntukkan untuk ku, melainkan aku saja yang asal menyomot miliknya dan pergi berlalu begitu saja. Aku bahkan bisa mendengar teriakkan kekesalan Keisha, dari luar rumah dan aku hanya tertawa karenanya.
Aku mulai berlari, push-up, sit-up dan lompat tali. Pagi itu selama 1 jam lebih aku habiskan hanya untuk itu, namun target harian masih belum terpenuhi. Aku terus memaksa diriku untuk memenuhi target harian dan tercapai, tetapi tubuhku langsung berdampak besar. Karena terlalu mendorong diri hingga jauh, tubuhku yang masih belum siap langsung terasa sakit dan kelelahan, tetapi aku tidak bisa berhenti begitu saja, sehabis ini aku masih harus bekerja di toko dan mencari informasi tentang sekolah yang akan ku tuju.
Setelah lari sepanjang 1km, push-up sebanyak 200x, sit-up 200x dan bermain lompat tali selama 20 menit. Tubuhku langsung jatuh letih, keringat membanjiri seluruh tubuhku, bahkan kini aku mulai kehilangan tenaga untuk pulang. Sepertinya aku harus mengubah caraku untuk menyelesaikan misi, aku akan membagi sesi latihan pagi dan sore karena ini hari libur jadi aku bisa bekerja pagi sampai siang dan pulang sorenya.
Aku terus melakukan latihan itu selama 2 minggu ini dan memang benar, aku mulai merasakan perubahan yang signifikan dari tubuhku. Yang biasanya aku hanya bisa tahan 5 kali push up dalam satu tarikan nafas, kini aku sudah mulai bisa menahan hingga 30 kali. Aku merasa fisikku sudah mulai kuat, namun masih belum terlalu banyak berubah. Hanya stamina ku yang sepertinya cukup meningkat dan aku juga sudah bisa mengangkat 2 dus mie instan sekaligus saat bekerja di toko milik ayah Melani.
Melani saja sampai terkejut melihat perubahan itu, sampai-sampai ia malah bertanya padaku apakah aku sedang mengkonsumsi obat-obatan terlarang.
Tentang SMA, aku juga sudah dapat informasinya di sela-sela latihan ku. Aku juga sudah diterima di SMA 1 Pengambangan, sekolah yang cukup dekat dengan rumahku sehingga aku bisa jalan kaki ke sekolah, sambil-sambil latihan kecil-kecilan.
"Kamu masuk SMA mana Melani?" aku cukup penasaran, sekolah mana yang dipilih oleh Melani karena dia sama sekali tidak kelihatan mencari sekolah lanjutan.
"R-a-h-a-s-i-a" jawabnya dengan mata genit yang menganggu, aku mengabaikannya.
Dia malah tertawa dan berlalu, meninggalkan rasa penasaran di benakku namun aku sudah tidak peduli lagi. Aku langsung saja pulang karena memang jam kerja sudah selesai, aku hendak melanjutkan sisa latihan harian terakhir.
Pergi aku taman yang biasanya aku berlatih seorang diri, di sana lumayan ramai karena hari libur tapi aku tetap berlatih tanpa memperdulikan orang-orang di sekitarku. Bahkan ada beberapa orang yang melihat betapa gilanya latihan ku ini, aku tetap tidak peduli dan terus melakukan aktivitas ku saja.
1 jam aku latihan, hingga mentari sore yang jingga mulai terlihat. Dan pada saat itu juga, misi harian terakhir ku berakhir. Suara ding kembali terdengar di kepalaku bagai bel yang berdering.
Aku membuka antar muka yang cuma bisa diakses oleh ku seorang diri itu sambil meminum minuman isotonik yang ku dapat dari toko.
[Misi Harian Telah Selesai]
[Mendapatkan 2 alokasi poin tambahan ]
[Hukuman: Tidak ada]
Rasa lega langsung menyerang tubuhku bagai tercabut duri sembilu, aku pun langsung mengecek perubahan status yang ku alami setelah dua minggu latihan seperti orang kerasukan setan.
[Status Pengguna]
[Nama: Rizaldi Fatah]
[Umur : 15 tahun]
[Level: 1]
[Ke level 2: 200exp lagi]
[Kaki terkuat: Kaki kanan]
[Kekuatan fisik: 33]
[Skill olah bola: 29]
[Passing: 50]
[Shooting: 33]
[Sprint: 34]
[Visi bermain: 60]
Tidak banyak yang berubah, hanya kekuatan fisik dan sprint saja yang meningkat dan itu pun tidak terlalu signifikan. Tetapi walaupun naik hanya beberapa tingkat, aku merasakan perubahan yang begitu besar. Aku akhirnya mengerti tentang poin alokasi tambahan itu, dan aku akan menambahkan poin itu di skill olah bola dan shooting, sehingga akan menjadi 30 dan 34.
Setelah semuanya selesai aku pun pulang, aku segera pergi mandi dan menyiapkan makan malam seperti biasanya, setelah itu pergi ke kamar dan berusaha untuk beristirahat dan menunggu apakah esok aku akan menerima misi yang baru, karena waktu penerimaan Akademi Sepakbola Pengambangan Cananga sudah mulai dekat.
Ku matikan lampu dan ku pejamkan mata, suara angin malam dan berisiknya jangkrik yang saling bersahutan sedikit menganggu malam itu namun karena rasa lelah sudah mengalahkan ku, sehingga aku pun terlelap dan jatuh ke dalam alam mimpi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 178 Episodes
Comments
Yudi Priadi
baca saja kan ini awal cerita
2024-05-23
0
Makmur Djajamihardja
masa dapat sistim enggak dapat hadiah apa2
sistim bego itu sih
2023-10-14
0
RENDES VOUS
bertele-tele. jadi bosan baca nya. dan bnyak kaliamat ya gak penting
2022-12-12
3