Episode 17: Minigame

Di babak pertama pertandingan mini game kali ini, aku kembali harus berada di bangku cadangan terlebih dahulu, sama seperti pada saat minigame seleksi waktu lalu.

Aku sama sekali tidak keberatan, walaupun sebenarnya ada bagian dari diriku yang ingin main di menit-menit awal sampai akhir pertandingan. Mungkin karena sudah terlalu sering begini, akhirnya aku sudah berdamai dengan diriku sendiri dan aku rasa itu bukanlah hal yang baik dan juga buruk untuk diriku. Mengikuti semua instruksi pelatih juga salah satu sikap yang harus dimiliki oleh seorang pemain dan aku menerapkannya.

Aku mengamati jalannya babak pertama dari sisi lapangan, dari sini semua pemandangan sangat jelas di mataku bahkan aku bisa melihat ruang-ruang yang tercipta setiap para pemain bergerak kesana dan kemari. Aku mulai mendemonstrasikan permainan di kepalaku sendiri, mencoba beberapa cara untuk melakukan serangan dan menciptakan peluang. Total aku menemukan 15 cara untuk menciptakan peluang ke Tim A, namun aku tidak tahu apakah cara itu bisa diaplikasikan saat bermain di lapangan nanti?

Ku lihat dari sudut mataku, Coach Giovanni sedikit tersenyum melihat permainan anak-anak, dia juga menatap ke arahku dengan sisa senyuman di wajahnya. "Apa kau bisa melihat ruang-ruang itu Ward Prowse?" Coach Giovanni menunjuk ke beberapa titik-titik di lapangan, titik-titik itulah yang disebut ruang.

Coach Giovanni masih saja memanggil ku Ward Prowse gara-gara Jersey yang aku kenakan di waktu seleksi kemarin. Gara-gara itu para pemain lain yang memiliki nasib sama sepertiku mulai menatap ke arahku dengan tatapan menyelidik, lalu sekejap mereka memalingkan wajah dan menutup mulut mereka. Yang aku dengar hanyalah suara tertawa yang kecil dari mereka semua.

Tetapi aku tidak masalah dengan itu, aku hanya merasa sedikit tidak nyaman saja bila terus dipanggil Ward Prowse oleh Coach Giovanni, padahal namaku sudah jelas tertera di lembar formulir pendaftaran dengan tulisan Rizaldi Fatah di atasnya.

"Bagaimana Ward Prowse apa kau melihatnya?" Coach Giovanni kembali menanyakan hal yang sama padaku.

Aku pun mencoba untuk lebih memperhatikan permainan lagi, menuruti apa yang diinginkan oleh Coach Giovanni. Dan setelah melihat lebih jauh lagi, akhirnya aku mengerti apa yang dimaksud oleh Coach Giovanni.

Permainan tim A yang banyak pemainnya bermain di I-Youth benar-benar jauh berbeda dari tim B yang kebanyakan main di liga lokal saja. Permainan yang tim A bawakan benar-benar berkualitas bagus layaknya tim-tim di Eropa sana. Passing-passing pendek yang terukur, pergerakan antar pemain yang luwes dan fleksibel, sampai tekanan tinggi.

Tentunya hal itu tidak bisa di dapatkan dengan latihan singkat, ada latihan panjang yang mereka semua lakukan dari mungkin masa di tim junior mereka. Untuk melakukan hal itu semua, jelas diperlukan juga stamina yang kuat dan tubuh yang prima, dan kebanyakan pemain di I-Youth memiliki tubuh yang sehat dan ideal untuk anak-anak seusia mereka. Itu dikarenakan pola makanan dan porsi latihan yang sudah diberikan oleh tim kesehatan klub.

Tim kami benar-benar kewalahan walaupun sedari tadi tim A hanya bermain passing-passing pendek saja, sambil sesekali membuka ruang untuk melakukan serangan. Sampa pada akhirnya di menit 15, tim A memiliki sebuah peluang emas pertama mereka. Memanfaatkan kerjasama tiga pemain depan, mereka seperti membentuk sebuah segitiga indah di lapangan. Pemain sayap mereka memberikan umpan terukur ke kotak penalti tim kami, dan langsung disambar oleh penyerang mereka dengan sangat mudah.

Penyerang mereka begitu mudah mendapatkan bola tanpa pengawalan dan melepaskan sepakan keras ke sisi kanan gawang tanpa di press sama sekali, bek tim kami salah melakukan defense. Beruntung kami masih memiliki Derry. Derry masih bisa menepis bola yang ditendang bebas oleh penyerang musuh dan membuatnya menjadi tendangan sudut untuk tim A.

"Hei-hei pemain belakang, jaga yang benar lah!" Derry berteriak keras sekali hingga terdengar ke sisi lapangan, Derry benar-benar kesal karena pemain belakang kami terlalu mudah untuk ditaklukkan.

Aku pun sependapat dengan Derry, dari sini aku bisa melihat betapa rapuhnya defense kami, dan bek tengah kami sepertinya hati dan kepalanya tidak sinkron di minigame kali ini. Aku tidak tahu apa yang terjadi namun sepertinya dia seperti tidak ingin bermain saat ini.

Sepak pojok sudah dilakukan sebelum aku sempat menyadarinya, umpan ditujukan kepada penyerang tim A bernomor punggung 9. Dengan mata seperti batu mulia ruby dia memandang ke arah bola, memperhitungkan di mana jatuhnya bola. Setelah mengetahuinya ia pun langsung melompat tinggi dan menyundul bola itu, mengarahkannya ke gawang kami yang dikawal oleh Derry.

Derry mati langkah, dia tidak menyangka bola akan diarahkan dengan sempurna ke sisi jauh gawang dan bola melesat tanpa kawan menemukan gawangnya. Skor pun berubah jadi 1-0 untuk tim A.

Derry sangat kesal karena dikalahkan oleh pemain itu, dia sampai menendang bola yang masuk ke gawang sekali lagi karena begitu kesalnya.

Aku sekali lagi menatap pemain yang baru saja mencetak angka ke gawang tim kami itu, wajahnya tidak terlihat seperti orang yang serius memainkan pertandingan namun entah kenapa ada aura berbeda yang kurasakan dari sosoknya.

"Sepertinya kau juga menyadarinya ya Ward Prowse? Pemain bernomor punggung 9 itu adalah salah satu bintang masa depan di sepakbola Indonesia nantinya, mungkin juga dia akan bersinar di Eropa. Dia memiliki potensi dan bakat yang luar biasa, bahkan untuk seumuran dia" aku ikut memperhatikan setiap gerak gerik pemain itu dan aku ikut setuju dengan opini coach Giovanni.

Dia benar-benar berbeda dari anak-anak yang lain, aku merasakan ada hal yang spesial dari sosoknya namun aku tidak tahu apa itu. Sayangnya aku sudah menggunakan skill [Mata Dewa] ke Axel Raihan sebelumnya, sehingga aku tidak bisa melakukan skill itu lagi sampai hari esok. Andaikan saja aku bisa menilik sedikit status yang ia miliki, tapi sudahlah.

Permainan dilanjutkan, tim kami masih kesulitan untuk melakukan serangan balasan ke tim musuh. Walaupun begitu bukan berarti kami tidak mempunyai satu dua peluang.

Zaki Iskandar berhasil memporak-porandakan lini tengah tim A dengan kemampuan olah bolanya yang lumayan bagus, lalu ia melihat pergerakan Axel Raihan yang bergerak dari sisi kanan lapangan dengan sangat cepat. Tanpa berpikir terlalu lama lagi, Zaki pun memberikan umpan lambung menuju Axel yang berlari cepat, tidak ada yang bisa membendungnya dan Axel pun berhadapan wajah ke wajah dengan kiper musuh.

Dengan tenang seperti seorang koboi yang bersiap menembakkan senjatanya, Axel menyontek bola ke sudut pojok atas gawang. Bola melewati kiper yang salah mengantisipasi arah bola, namun sayangnya bola tidak berhenti di dalam gawang, melainkan sangkut di atas gawang.

Axel langsung mengumpat keras karena tendangannya gagal masuk, dia benar-benar kurang beruntung namun bagiku usahanya tadi bukanlah hal yang sia-sia, bahkan bagiku itu adalah bukti kerja kerasnya.

Kami terus menekan di sisa babak pertama, namun tetap saja kami belum bisa menyamakan skor. Setiap kami ingin membangun serangan, kami sudah dihentikan oleh pemain tengah musuh yang selalu berhasil memotong sirkulasi bola dan mengacaukan sistem yang sedang dibangun oleh tim kami.

Akhirnya kami malah kembali kebobolan karena serangan balik cepat. Pemain belakang kami tidak bisa mengejar sosok pemain bernomor punggung 9 di tim musuh yang sangat cepat, mungkin dia secepat Axel ku rasa. Selain memiliki kecepatan, dia juga diberkahi kaki yang kuat sampai pada saat ia menendang bola, bola melesat sangat cepat bahkan Derry tidak bisa bereaksi.

Dengan gol tadi, babak pertama pun berakhir dan kami sudah tertinggal 2-0 di babak pertama. Masih ada babak kedua dan masih banyak kemungkinan yang bisa dilakukan di babak kedua nantinya.

Aku melihat wajah-wajah frustasi dari Derry, Axel dan juga Zaki saat mereka ke pinggir lapangan, mereka jelas kesal dengan apa yang terjadi di babak pertama.

"Permainan yang bagus, kita lanjutkan di babak kedua nanti" ujarku sambil memberikan beberapa minuman dingin pada mereka bertiga. Derry dan Zaki menerimanya dengan senang hati, namun Axel sepertinya masih dalam keadaan hati yang panas.

Aku diam saja, aku membiarkan Axel untuk mengeluarkan seluruh amarahnya untuk sekarang ini.

"Ward Prowse kemari" Coach Giovanni memanggilku dan dengan cepat aku pergi ke arah beliau."Kau tahu kan apa yang harus kau lakukan di babak kedua nanti?" ujar beliau lagi yang membuatku langsung bersemangat seperti anak-anak yang baru saja dibelikan mainan baru.

Aku langsung berteriak bersemangat. "Yes Coach!" Aku sudah tidak sabar menunggu giliranku bermain, aku akan mengubah keadaan di babak kedua nanti, pastinya!

**Catatan Penulis:

Mohon maaf sebelumnya kalau Ned tidak bisa update sering dan kemarin juga gak update. Karena Ned juga memiliki beberapa pekerjaan yang tidak bisa ditinggalkan dan tidak punya waktu untuk memikirkan alur cerita, jadi mohon maaf sekali lagi.

Dari: Ned_Kelly**

Terpopuler

Comments

Nathan D Alexsander

Nathan D Alexsander

semangat

2022-08-31

1

Tobi

Tobi

gpp Thor , semangat di real life nya

2022-08-31

4

lihat semua
Episodes
1 Episode 1: Kesialan Yang Juga Keberuntungan
2 Episode 2: Misi Harian Pertama
3 Episode 3: Misi Pelatihan Masuk Akademi
4 Episode 4: Latihan Lagi
5 Episode 5: Teman Baru
6 Episode 6: Seleksi Akademi Sepakbola Pengambangan Cananga Dimulai
7 Episode 7: Hari Seleksi (Bagian 1)
8 Episode 8: Hari Seleksi (Bagian 2)
9 Episode 9: Hari Seleksi (Bagian Akhir)
10 Episode 10: Tahun Ajaran Baru
11 Episode 11: Kehidupan di Sekolah
12 Episode 12: Kehidupan di Sekolah (Bagian 2)
13 Episode 13: Kehidupan di Sekolah (Bagian Akhir)
14 Episode 14: Kabar Yang Dinanti
15 Episode 15: Pemain Hebat
16 Episode 16: Latihan Perdana
17 Episode 17: Minigame
18 Episode 18: Babak Kedua
19 Episode 19: Latihan Sebelum Pertandingan Persahabatan
20 Episode 20 : Sebelum Pertandingan
21 Episode 21: Orang Dari Masa Lalu
22 Episode 22: Versus Sugar Crossed FC
23 Episode 23: Serangan Penghabisan di Ujung Babak Kedua
24 Episode 24: Bangkit
25 Episode 25: Memulai Dari Awal
26 Episode 26: Kehidupan Sekolah
27 Episode 27: Playmaker
28 Episode 28
29 Episode 29
30 Episode 30
31 Chapter 31: Menjawab Keraguan
32 Chapter 32: Melewati Halang Rintang
33 Chapter 33: Terbayarkan
34 Chapter 34: Bola Mati
35 Chapter 35: Rapat Evaluasi
36 Chapter 36: Penilaian
37 Chapter 37: Membayar Semuanya
38 Chapter 38: Masuk Tim-A
39 Chapter 39: Latihan Perdana Dengan Tim-A
40 Chapter 40: 5 vs 5
41 Chapter 41: Malam Jatuh
42 Chapter 42: Hari Debut?
43 Chapter 43: Debut Si Pemain Nomor 10 di Tim-A
44 Chapter 44: Laga Debut
45 Chapter 45: After Match
46 Chapter 46: 5 Tombak Buceros
47 Chapter 47: Persiapan Melawan Buceros FC
48 Chapter 48: Suntikan Semangat
49 Chapter 49: Trequarista
50 Chapter 50: Latihan Terakhir Sebelum Matchday
51 Chapter 51: Pertemuan Tidak Terduga
52 Chapter 52: Versus Buceros
53 Chapter 53: Babak Kedua Yang Menentukan
54 Chapter 54: Menit Terakhir
55 Chapter 55: Terus Melangkah
56 Chapter 56: Lingkaran Kecil
57 Chapter 57: Mengikuti Lingkaran
58 Chapter 58: Waktu
59 Chapter 59: Hasil Drawing
60 Chapter 60: Mendalami Peran
61 Chapter 61: Mendapatkan Restu
62 Chapter 62: Walaupun Sebentar Tetapi Aku Pasti Merindukanmu
63 Chapter 63: Hal Yang Dirasa Sulit
64 Chapter 64: Menghabiskan Hari
65 Chapter 65: Pergi
66 Chapter 66: Jakarta Hari Ini
67 Chapter 67: Latihan Sore
68 Chapter 68: Jayapura Black Diamond FC
69 Chapter 69: Fase Gugur Mereka
70 Chapter 70: Versus Jayapura Black Diamond FC
71 Chapter 71: Versus Jayapura Black Diamond (2)
72 Chapter 72: Versus Jayapura Black Diamond (3)
73 Chapter 73: Versus Jayapura Black Diamond (4)
74 Chapter 74: Versus Jayapura Black Diamond (Bagian Akhir)
75 Chapter 75: Kemenangan Yang Sulit
76 Chapter 76: Perspektif Yang Baru
77 Chapter 77: Sugar Crossed FC versus Medan United
78 Chapter 78: Laga Selanjutnya
79 Chapter 79: Persiapan Menjelang 16 Besar
80 Chapter 80: Jaksel Yankees
81 Chapter 81: Kompetisi Yang Aneh
82 Chapter 82: Nomor 16
83 Chapter 83: Yang Lolos Ke Perempat Final
84 Chapter 84: Training Day
85 Chapter 85: Matchday Pengambangan Cananga Youth vs Surabaya Force Warlord FC
86 Chapter 86: Penyusunan Rencana
87 Chapter 87: Babak Kedua
88 Chapter 88: Gol Penentu
89 Chapter 89: Pertandingan Yang Lain
90 Chapter 90: Duo Marukawa-Yoga
91 Chapter 91: Madura Umisale FC vs Batavia Fort FC
92 Chapter 92: Semi-final
93 Chapter 93: Laga Klasik
94 Chapter 94: Persiapan Diri
95 Chapter 95: Laga Semifinal Pertama
96 Chapter 96: Sang Pemenang
97 Chapter 97: Perasaan Yang Belum Terpenuhi
98 Chapter 98: Duel Panas
99 Chapter 99: First-Half
100 Chapter 100: Gol Kedua
101 Chapter 101: Rencana di Babak Kedua
102 Chapter 102: Second-Half
103 Chapter 103: Penentuan
104 Chapter 104: Yang Bertahan
105 Chapter 105: Kepercayaan Diri Mereka
106 Chapter 106: Kekhawatiran
107 Chapter 107: Borough-555
108 Chapter 108: Kembali Aktif
109 Chapter 109: Kembali Lagi
110 Chapter 110: Missing One
111 Chapter 111: More and More
112 Chapter 112: Momen Yang Dirinya Nantikan
113 Chapter 113: Darah dan Air Mata
114 Chapter 114: Hari Esok Yang Lebih Cerah
115 Chapter 115: Indonesia Memanggil
116 Chapter 116: Berdamai Dengan Diri
117 Chapter 117: Jalan Baru
118 Chapter 118: Are You Going To Spain?
119 Chapter 119: Perkenalan Di Tim Utama
120 Chapter 120: Kesan Pertama
121 Chapter 121: Pergi Ke Spanyol
122 Chapter 122: Andalusia Here We Go!
123 Chapter 123: Pelabuhan Pertama, Sevilla
124 Chapter 124: Melawan Sevilla B
125 Chapter 125: Kalah di Sevilla
126 Chapter 126: Tentang Kombinasi
127 Chapter 127: Melawan Albacete Balompié
128 Chapter 128: Cerita Mereka Yang Berada di Korea Selatan
129 Chapter 129: La Masia
130 Chapter 130: Tur Terakhir
131 Chapter 131: Kembali Beraktivitas
132 Chapter 132: Piala Super Indonesia
133 Chapter 133: Babak Pertama Piala Super Indonesia
134 Chapter 134: Menunggu Debut
135 Chapter 135: Babak Kedua Piala Super Indonesia
136 Chapter 136: Setelah Pertandingan Final Itu...
137 Chapter 137: I-LEAGUE Pertamanya
138 Chapter 138: Laga Pembuka Indonesia Premier League
139 Chapter 139: Debut Rizaldi Di Indonesia Premier League
140 Chapter 140: All the Way Down
141 Chapter 141: Laga ke-10
142 Chapter 142: Versus Surabaya Argento FC
143 Chapter 143: Fitur Baru
144 Chapter 144: Mencoba Fitur Baru
145 Chapter 145: Persiapan Ke Korea Selatan
146 Chapter 146: Fly Me To South Korea
147 Chapter 147: Menjadi Orang Yang Berbeda Dalam 90 Menit
148 Chapter 148: Versus Jeonbuk Hyundai Motors
149 Chapter 149: After Whistle
150 Chapter 150: Match-day Berikutnya
151 Chapter 151: Tawaran Dari Beberapa Klub
152 Chapter 152: Pilihan Rizaldi
153 Chapter 153: Andra Almeida
154 Chapter 154: For The Future
155 Chapter 155: Pertandingan Selanjutnya
156 Chapter 156: Versus Pemalang Amarilla FC
157 Chapter 157: Break
158 Chapter 158: Pertandingan 16 Besar Datang
159 Chapter 159: Trio Lini Depan Kashima Antlers
160 Chapter 160: Hasil Akhirnya
161 Chapter 161: Menuju Putaran Akhir Liga
162 Chapter 162: Keputusan Coach Giovanni Almeida
163 Chapter 163: Versus Borneo Putra
164 Chapter 164: Babak Kedua, Pengambangan Cananga FC vs Borneo Putra FC
165 Chapter 165: Pertandingan Yang Lain
166 Chapter 166: Good News Always Come After Bad News
167 Chapter 167: Sebelum Leg-Kedua
168 Chapter 168: Leg Kedua Indonesia Premier League
169 Chapter 169: Leg Kedua Melawan Borneo Putra
170 Chapter 170: They Ready
171 Chapter 171: Final Day
172 Chapter 172: Pertandingan Yang Sudah Dinantikan
173 Chapter 173: Babak Kedua
174 Chapter 174: Akhir Pertandingan
175 Chapter 175: Akhir Musim
176 Chapter 176: Latihan Perdana Bersama Salford City
177 Chapter 177: Latihan Keras Pun, Tidak Akan Menjamin
178 Chapter 178: Kesempatan Itu Datang Di Saat Kita Tidak Menyadarinya
Episodes

Updated 178 Episodes

1
Episode 1: Kesialan Yang Juga Keberuntungan
2
Episode 2: Misi Harian Pertama
3
Episode 3: Misi Pelatihan Masuk Akademi
4
Episode 4: Latihan Lagi
5
Episode 5: Teman Baru
6
Episode 6: Seleksi Akademi Sepakbola Pengambangan Cananga Dimulai
7
Episode 7: Hari Seleksi (Bagian 1)
8
Episode 8: Hari Seleksi (Bagian 2)
9
Episode 9: Hari Seleksi (Bagian Akhir)
10
Episode 10: Tahun Ajaran Baru
11
Episode 11: Kehidupan di Sekolah
12
Episode 12: Kehidupan di Sekolah (Bagian 2)
13
Episode 13: Kehidupan di Sekolah (Bagian Akhir)
14
Episode 14: Kabar Yang Dinanti
15
Episode 15: Pemain Hebat
16
Episode 16: Latihan Perdana
17
Episode 17: Minigame
18
Episode 18: Babak Kedua
19
Episode 19: Latihan Sebelum Pertandingan Persahabatan
20
Episode 20 : Sebelum Pertandingan
21
Episode 21: Orang Dari Masa Lalu
22
Episode 22: Versus Sugar Crossed FC
23
Episode 23: Serangan Penghabisan di Ujung Babak Kedua
24
Episode 24: Bangkit
25
Episode 25: Memulai Dari Awal
26
Episode 26: Kehidupan Sekolah
27
Episode 27: Playmaker
28
Episode 28
29
Episode 29
30
Episode 30
31
Chapter 31: Menjawab Keraguan
32
Chapter 32: Melewati Halang Rintang
33
Chapter 33: Terbayarkan
34
Chapter 34: Bola Mati
35
Chapter 35: Rapat Evaluasi
36
Chapter 36: Penilaian
37
Chapter 37: Membayar Semuanya
38
Chapter 38: Masuk Tim-A
39
Chapter 39: Latihan Perdana Dengan Tim-A
40
Chapter 40: 5 vs 5
41
Chapter 41: Malam Jatuh
42
Chapter 42: Hari Debut?
43
Chapter 43: Debut Si Pemain Nomor 10 di Tim-A
44
Chapter 44: Laga Debut
45
Chapter 45: After Match
46
Chapter 46: 5 Tombak Buceros
47
Chapter 47: Persiapan Melawan Buceros FC
48
Chapter 48: Suntikan Semangat
49
Chapter 49: Trequarista
50
Chapter 50: Latihan Terakhir Sebelum Matchday
51
Chapter 51: Pertemuan Tidak Terduga
52
Chapter 52: Versus Buceros
53
Chapter 53: Babak Kedua Yang Menentukan
54
Chapter 54: Menit Terakhir
55
Chapter 55: Terus Melangkah
56
Chapter 56: Lingkaran Kecil
57
Chapter 57: Mengikuti Lingkaran
58
Chapter 58: Waktu
59
Chapter 59: Hasil Drawing
60
Chapter 60: Mendalami Peran
61
Chapter 61: Mendapatkan Restu
62
Chapter 62: Walaupun Sebentar Tetapi Aku Pasti Merindukanmu
63
Chapter 63: Hal Yang Dirasa Sulit
64
Chapter 64: Menghabiskan Hari
65
Chapter 65: Pergi
66
Chapter 66: Jakarta Hari Ini
67
Chapter 67: Latihan Sore
68
Chapter 68: Jayapura Black Diamond FC
69
Chapter 69: Fase Gugur Mereka
70
Chapter 70: Versus Jayapura Black Diamond FC
71
Chapter 71: Versus Jayapura Black Diamond (2)
72
Chapter 72: Versus Jayapura Black Diamond (3)
73
Chapter 73: Versus Jayapura Black Diamond (4)
74
Chapter 74: Versus Jayapura Black Diamond (Bagian Akhir)
75
Chapter 75: Kemenangan Yang Sulit
76
Chapter 76: Perspektif Yang Baru
77
Chapter 77: Sugar Crossed FC versus Medan United
78
Chapter 78: Laga Selanjutnya
79
Chapter 79: Persiapan Menjelang 16 Besar
80
Chapter 80: Jaksel Yankees
81
Chapter 81: Kompetisi Yang Aneh
82
Chapter 82: Nomor 16
83
Chapter 83: Yang Lolos Ke Perempat Final
84
Chapter 84: Training Day
85
Chapter 85: Matchday Pengambangan Cananga Youth vs Surabaya Force Warlord FC
86
Chapter 86: Penyusunan Rencana
87
Chapter 87: Babak Kedua
88
Chapter 88: Gol Penentu
89
Chapter 89: Pertandingan Yang Lain
90
Chapter 90: Duo Marukawa-Yoga
91
Chapter 91: Madura Umisale FC vs Batavia Fort FC
92
Chapter 92: Semi-final
93
Chapter 93: Laga Klasik
94
Chapter 94: Persiapan Diri
95
Chapter 95: Laga Semifinal Pertama
96
Chapter 96: Sang Pemenang
97
Chapter 97: Perasaan Yang Belum Terpenuhi
98
Chapter 98: Duel Panas
99
Chapter 99: First-Half
100
Chapter 100: Gol Kedua
101
Chapter 101: Rencana di Babak Kedua
102
Chapter 102: Second-Half
103
Chapter 103: Penentuan
104
Chapter 104: Yang Bertahan
105
Chapter 105: Kepercayaan Diri Mereka
106
Chapter 106: Kekhawatiran
107
Chapter 107: Borough-555
108
Chapter 108: Kembali Aktif
109
Chapter 109: Kembali Lagi
110
Chapter 110: Missing One
111
Chapter 111: More and More
112
Chapter 112: Momen Yang Dirinya Nantikan
113
Chapter 113: Darah dan Air Mata
114
Chapter 114: Hari Esok Yang Lebih Cerah
115
Chapter 115: Indonesia Memanggil
116
Chapter 116: Berdamai Dengan Diri
117
Chapter 117: Jalan Baru
118
Chapter 118: Are You Going To Spain?
119
Chapter 119: Perkenalan Di Tim Utama
120
Chapter 120: Kesan Pertama
121
Chapter 121: Pergi Ke Spanyol
122
Chapter 122: Andalusia Here We Go!
123
Chapter 123: Pelabuhan Pertama, Sevilla
124
Chapter 124: Melawan Sevilla B
125
Chapter 125: Kalah di Sevilla
126
Chapter 126: Tentang Kombinasi
127
Chapter 127: Melawan Albacete Balompié
128
Chapter 128: Cerita Mereka Yang Berada di Korea Selatan
129
Chapter 129: La Masia
130
Chapter 130: Tur Terakhir
131
Chapter 131: Kembali Beraktivitas
132
Chapter 132: Piala Super Indonesia
133
Chapter 133: Babak Pertama Piala Super Indonesia
134
Chapter 134: Menunggu Debut
135
Chapter 135: Babak Kedua Piala Super Indonesia
136
Chapter 136: Setelah Pertandingan Final Itu...
137
Chapter 137: I-LEAGUE Pertamanya
138
Chapter 138: Laga Pembuka Indonesia Premier League
139
Chapter 139: Debut Rizaldi Di Indonesia Premier League
140
Chapter 140: All the Way Down
141
Chapter 141: Laga ke-10
142
Chapter 142: Versus Surabaya Argento FC
143
Chapter 143: Fitur Baru
144
Chapter 144: Mencoba Fitur Baru
145
Chapter 145: Persiapan Ke Korea Selatan
146
Chapter 146: Fly Me To South Korea
147
Chapter 147: Menjadi Orang Yang Berbeda Dalam 90 Menit
148
Chapter 148: Versus Jeonbuk Hyundai Motors
149
Chapter 149: After Whistle
150
Chapter 150: Match-day Berikutnya
151
Chapter 151: Tawaran Dari Beberapa Klub
152
Chapter 152: Pilihan Rizaldi
153
Chapter 153: Andra Almeida
154
Chapter 154: For The Future
155
Chapter 155: Pertandingan Selanjutnya
156
Chapter 156: Versus Pemalang Amarilla FC
157
Chapter 157: Break
158
Chapter 158: Pertandingan 16 Besar Datang
159
Chapter 159: Trio Lini Depan Kashima Antlers
160
Chapter 160: Hasil Akhirnya
161
Chapter 161: Menuju Putaran Akhir Liga
162
Chapter 162: Keputusan Coach Giovanni Almeida
163
Chapter 163: Versus Borneo Putra
164
Chapter 164: Babak Kedua, Pengambangan Cananga FC vs Borneo Putra FC
165
Chapter 165: Pertandingan Yang Lain
166
Chapter 166: Good News Always Come After Bad News
167
Chapter 167: Sebelum Leg-Kedua
168
Chapter 168: Leg Kedua Indonesia Premier League
169
Chapter 169: Leg Kedua Melawan Borneo Putra
170
Chapter 170: They Ready
171
Chapter 171: Final Day
172
Chapter 172: Pertandingan Yang Sudah Dinantikan
173
Chapter 173: Babak Kedua
174
Chapter 174: Akhir Pertandingan
175
Chapter 175: Akhir Musim
176
Chapter 176: Latihan Perdana Bersama Salford City
177
Chapter 177: Latihan Keras Pun, Tidak Akan Menjamin
178
Chapter 178: Kesempatan Itu Datang Di Saat Kita Tidak Menyadarinya

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!