Di pagi hari selanjutnya, aku masih menunggu misi selanjutnya yang akan ku terima dari sistem. Setelah misi pelatihan kesetanan itu, selama 2 hari ini aku belum juga mendapatkan misi, namun aku menggantinya dengan melakukan latihan seperti yang sudah sering aku lakukan.
Staminaku terus meningkat semakin sering aku berlatih, aku juga merasa kalau bentuk tubuhku mulai sedikit berubah walaupun masih belum terlalu banyak.
Pelatihan kesetanan itu benar-benar berimplikasi besar pada diriku, aku yang dulunya bahkan kesulitan jika mengangkat galon berisi air penuh, kini aku bisa dengan mudah mengangkatnya. Aku bahkan menganggap galon itu seperti seorang tuan putri, karena terlalu mudah untuk ku angkat.
Pekerjaan ku di toko juga semakin mudah, mengangkat tumpukan kardus mie, makanan ringan atau mengangkat yang berat seperti galon atau tabung gas. Karena hal ini, Melani sang anak pemilik toko jadi tidak bisa memarahi ku karena kerjaku yang lambat, atau tidak kuat mengangkat barang yang datang.
"Kerjamu semakin bagus saja Rizaldi, aku jadi tidak ada alasan untuk marah-marah sama kamu!" Ucap Melani dengan wajah cemberut, tentu saja dia jelas kesal karena kinerja ku belakangan ini.
"Hahaha!" Aku tertawa penuh kemenangan, aku merasa seperti merdeka dari penindasan Melani selama ini. "Kau tidak bisa memarahi ku lagi hanya karena aku tidak kuat mengangkat galon Melani!"
"Berisik!" Melani marah dan memukul kepalaku dengan buku tagihan, lalu ia pergi dengan wajah kesal dan sedikit merah.
Kepalaku berdenyut-denyut dan panas karena dipukul oleh Melani tadi, aku pun langsung mengelusi kepalaku. Lalu tiba-tiba saja, suara yang sering aku dengar belakangan ini terdengar di kepalaku. Sebuah suara anorganik, seperti suara mesin dan robot dari masa depan, saat suara itu menghilang dari pendengaran, yang ada hanyalah papan antar muka hologram yang hanya bisa dilihat olehku.
[Misi Baru Telah Diterima!]
[Misi Harian]
[Latihan seperti misi harian sebelumnya]
[Latihan menendang sebanyak 300 kali dalam sehari]
[Hadiah: Kartu skill random]
[Hukuman: Pengguna tidak bisa memakai sistem dalam waktu 14 hari!]
[Catatan: Misi untuk 14 hari kedepan]
Benar saja, misi kali ini tidak jauh berbeda dengan misi sebelumnya. Namun kali ini ada sedikit perbedaan, kali ini aku mendapatkan misi untuk latihan menendang bola dan itu harus dilakukan sebanyak 300 kali dalam sehari. Apa aku tidak salah lihat? Tapi, bagaimanapun juga aku harus melakukannya, demi mewujudkan impianku yang lama terpendam selama ini.
Dengan begitu, aku pun bersiap pergi ke taman untuk latihan lagi. Jam kerjaku juga sudah usai jadi aku bisa pergi kapan saja sekarang ini. Namun sebelum pergi, aku harus membawa bola untuk latihan menendang bola.
Sepertinya di toko ada bola yang sudah tidak dipakai lagi, aku pernah melihatnya di loteng. Aku pun pergi naik ke loteng untuk mengecek apakah bola itu masih ada di sana dan ternyata ada! Langsung saja aku ambil dan ku bawa pergi tapi sebelumnya aku sudah izin dengan Ayah Melani kalau aku pinjam bola itu.
Ayah Melani adalah pria yang simpel, melihat aku membawa bola dia hanya tersenyum sambil berucap. "Berlatihlah sampai Rizali jadi seperti Tott!" Sebuah motivasi yang bagus, namun juga sedikit menjadi beban bagi ku. Mana bisa orang yang baru saja belajar bermain sepakbola seperti ku ini bisa jadi pemain seperti Totti dalam waktu singkat.
Sebelumnya pagi tadi aku sudah melakukan hal yang sudah menjadi kebiasaanku ini, yaitu latihan seperti orang kesetanan. Dan pada saat aku mendapatkan misi tadi, rupanya catatan tentang latihan pagi hari ku juga dihitung, sehingga aku hanya melanjutkan sisanya saja sore hari ini.
Karena begitulah aku tidak jadi pergi ke taman tempat biasanya aku berlatih, aku lebih memilih ke lapangan yang biasanya sering dipakai oleh anak-anak untuk bermain bola. Tempatnya lumayan jauh dari toko tempatku bekerja, tetapi tidak apa-apa, hitung-hitung latihan lari yang juga ada di misi harian.
Sesampainya aku di sana, tidak ada seorangpun di lapangan. Hanya ada tiang gawang yang kosong dan rumput yang sedikit tidak terurus, aku tidak peduli, aku langsung saja berlari beberapa putaran sampai salah satu misi selesai. Lalu aku lanjutkan dengan latihan yang lain juga, sampai semuanya selesai barulah aku berlatih menendang bola.
Gawang yang tidak dikawal oleh siapa-siapa, membuatku percaya diri kalau aku bisa memasukkan bola dengan tendangan ku.
Percobaan pertama, aku menendang dengan sekuat tenaga yang ku miliki dan hasilnya sungguh luar biasa. Bola tidak masuk ke gawang, malah melambung sangat jauh dari gawang, bahkan aku sendiri bingung mengapa bisa terjadi seperti itu.
Aku pun harus berlari untuk mengambil bola yang terbang jauh itu.
Ku lihat status misi dan rupanya tendangan ku tadi dianggap sistem sebagai tendangan yang sah, aku cukup lega mengetahuinya tetapi juga merasakan sedikit rasa sakit karena merasa dikasihani oleh sistem. Jadi walaupun aku menendang bola namun tidak masuk ke dalam gawang, tetap akan dihitung satu tendangan.
Di percobaan kedua, aku mulai sedikit percaya diri. Aku mengambil ancang-ancang menendang dan lalu menendang bola dengan kuat seperti yang ku lakukan sebelumnya, dan hasilnya? Kembali, bola tidak masuk ke gawang dan malah melebar ke sisi kiri gawang.
Aku merasa frustasi, bagaimana tidak? Gawangnya sudah tidak ada yang menjaga dan aku hanya fokus menendang bola agar masuk ke gawang yang seharusnya bisa dilakukan dengan sangat mudah, tetapi apa hasilnya? Aku malah mengacau!
Ku terus mencoba menendang hingga sampai percobaan ke-30 dan masih saja bola tidak ada yang masuk ke dalam gawang.
Aku begitu frustasi sampai ku tarik-tarik rambutku sendiri saking frustasinya. Yang membuatku frustasi ada dua. Pertama karena menyadari betapa tidak berbakatnya diriku sebab menendang bola ke dalam gawang yang tidak ada penjaganya saja tidak bisa, dan yang kedua karena aku sangat lelah harus bolak-balik mengambil bola yang kutendang.
"Akan ku coba sekali lagi dan kali ini pasti masuk!" Aku memotivasi diriku sendiri.
Aku berjalan hendak mengambil bola yang kutendang tadi, namun tidak ku duga bolanya menggelinding ke arahku dengan sendirinya. Tidak, ini karena ada seseorang yang melakukannya.
Tanpa aku sadari, ternyata ada sesosok orang yang berada di lapangan. Perawakannya tinggi mungkin 180cm, memiliki rambut yang stylish sekali tetapi sangat cocok dengan wajahnya yang cukup tampan itu.
"Hei apa aku boleh gabung? Aku bisa menemanimu berlatih, aku bisa jadi kiper untukmu dan kau bisa fokus latihan menendang" ucapnya dengan santai.
Aku cukup senang dia menawarkan hal itu, dan juga senang karena dia tidak menyadari kalau aku selalu menendang ke arah yang lain. Aku pun langsung mengiyakan saja apa yang ia inginkan tadi, terlebih juga aku perlu orang untuk mengambil bola yang akan ku tendang, keberadaan seorang kiper mungkin bisa juga membantuku untuk berlatih menendang agar lebih terarah.
"Hehehe benarkah? Baiklah kalau begitu, sebelumnya perkenalkan namaku Derry" ujar laki-laki itu dan ia melompat-lompat di depan gawang yang sebelumnya kosong.
"Aku Rizaldi!" Jawabku dengan singkat.
"Baiklah Rizaldi tendanglah bola itu sampai kau tidak mampu untuk menendangnya lagi, akan ku hadang semua tendangan mu itu!"
Melihat Derry bersemangat, aku juga ikut bersemangat. Aku langsung mengambil ancang-ancang untuk menendang bola, namun sebelum itu Derry menghentikanku karena ia ingin bertanya sesuatu padaku. Aku pun berhenti dan menunggu pertanyaan dari Derry.
"Rizaldi! Kenapa tendanganmu tidak ada yang masuk, padahal dari tadi gawangnya tidak ada yang menjaga?"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 178 Episodes
Comments
ucup
gila amat bang kesetanan
2025-01-28
0
Yudi Priadi
tekunlah
2024-05-23
0
Degurechaff
Buat novel bang tentang, messi setelah tertidur pulas usai memenangkan Piala Dunia, tiba2 dia terbangun ditubuh seorang anak yg berasal dari Indonesia 😅
2023-07-17
0