Setelah latihan perdana di hari Sabtu kala itu. Aku terus berlatih dengan tim setiap harinya, tanpa mengenal rasa lelah. Aku memang berlatih setiap hari, namun aku juga tetap berhadir di sekolah dan belajar seperti anak-anak sekolah pada umumnya.
Jujur saja, aku keteteran untuk membagi waktu antara belajar dan sekolahku. Tubuhku terasa bisa roboh sewaktu-waktu karena rasa lelah yang dialami oleh tubuhku ini. Aku bahkan sudah berhenti bekerja di toko milik ayah Melani, karena waktunya yang berbenturan dengan jadwal latihan.
Aku menjelaskan situasi yang ku alami pada ayahnya Melani, dan beliau mengerti keadaanku dan mengizinkan ku untuk berhenti bekerja. Walaupun begitu, Melani masih tidak terima aku keluar begitu saja, namun dia tetap mendukung jalan yang ku pilih walau terkesan tidak menyukainya. Aku tahu betul sifat anak itu, dia mirip sekali dengan Keisha.
Selama seminggu terakhir latihan, aku juga selalu mendapatkan misi dari sistem. Misi-misinya sudah ku selesaikan semua, dan terakhir misi hari ini yang berakhir setelah aku menyelesaikan latihan passing. Misinya harus melakukan passing sebanyak 500 kali dalam sehari, dan aku berhasil melakukannya yang membuat banyak orang tidak percaya dengan apa yang ku lakukan hari ini.
Setelah menyelesaikan operan sebanyak 500 kali, aku langsung tumbang. Ku lihat hadiah dari menyelesaikan misi tadi adalah Energy Booster, maka aku langsung minum saja untuk mengembalikan staminaku yang sudah hilang.
Karena misi itu tadi pula, level ku sekarang sudah jadi level 3. Aku masih belum tau apa maksudnya dari level ini, yang ku perhatikan hanyalah statusku saja.
[Status Pengguna]
[Nama: Rizaldi Fatah]
[Umur: 15 tahun]
[Level: 3]
[Ke level 4: 612 poin exp lagi]
[Kaki terkuat: Kaki kanan]
[Menyerang: 46 poin]
[Kontrol bola: 37 poin]
[Dribbling: 30 poin]
[Passing: 53 poin]
[Shooting: 38 poin]
[Speed: 44 poin]
[Defense: 37 poin]
[Header: 28 poin]
[Jump: 25 poin]
[Stamina: 46 poin]
[Visi: 63 poin]
[Skill: Mata Dewa, Captaincy]
Tidak banyak yang berubah memang, namun passing dan skill kontrol bola naik sedikit signifikan daripada status yang lain dan itu sudah membuatku senang.
"Kau terlalu memaksa dirimu bocah! Jika kau terus begini kau bisa saja mengakhiri karirmu di usia muda" Seseorang datang menghampiriku dan mulai menceramahiku karena ulahku tadi.
Beliau adalah pelatih kami, pelatih tim Youth. Nama beliau Dodi Surian, beliaulah yang menangani tim youth Pengambangan Cananga, namun biasanya beliau menangani divisi liga lokal saja. Sedangkan pelatih tim Youth yang berlaga di I-Youth sudah beda orang lagi.
Pelatih di I-Youth bernama Nuraya, beliau memiliki temperamen yang tinggi seperti seorang jenderal perang. Cara melatih beliau juga terinspirasi dari peperangan, apalagi zaman tiga kerajaan. Menurut para pemain yang bermain di tim I-Youth, coach Nuraya benar-benar mirip seperti Cao Cao yang merupakan salah satu tokoh penting di zaman tiga kerajaan. Beliau sangat mengidolakan Cao Cao, bahkan penampilannya pun dibuat semirip mungkin dengan Cao Cao. Apalagi taktik bermainnya, juga terinspirasi dari Cao Cao yaitu menyerang dengan sekuat tenaga.
Aku sedikit ngeri mendengarnya, namun disaat yang bersamaan aku juga merasa senang mengetahui perbedaan sifat para tim pelatih di sini. Kalau coach Dodi Surian, orangnya sangat kalem, tenang bagai air namun bisa saja menyambar saat lengah. Beliau juga humble sekali dan sering memberikan nasihat-nasihat berguna bagi kami semua, termasuk apa yang beliau lakukan padaku tadi.
"Kemarin kau lari selama satu jam penuh, sekarang kau latihan passing 500 kali. Apa sebenarnya yang ingin kau capai bocah! Jika kau terlalu memaksakan dirimu kau bisa saja hancur lebih dulu" beliau masih saja memberikan ku siraman rohani, ada benarnya juga beliau namun aku juga punya alasan tersendiri mengapa aku melakukan hal seperti ini.
Aku tidak bisa bilang alasanku melakukan hal itu, sistem ini tidak boleh ada yang tahu karena bisa saja aku diculik oleh organisasi rahasia dan tubuhku akan diteliti oleh mereka, dijadikan makhluk uji coba seperti Cyborg atau apalah itu namanya.
Jadi setiap beliau berceramah kepadaku, aku hanya mengangguk saja dan bilang iya iya saja, tetapi bukan berarti aku tidak menghormati beliau. Aku bahkan bersyukur beliau masih memperhatikanku. Aku sangat berterima kasih pada beliau.
"Heih!" Coach Dodi menghela nafas sambil menggelengkan kepalanya. "Tenang saja bocah, kau pasti aku mainkan saat kita latih tanding nanti"
"Latih tanding?" Aku sedikit terperanjat, aku baru mendengar hal ini.
"Ya, kita akan melakukan latih tanding melawan salah satu tim yang bermain di liga lokal. Kata coach Giovanni aku harus memainkan Ward Prowse kalau ingin menang"
Mendengarnya aku jadi senyum-senyum sendiri, aku benar-benar dianggap jadi bagian dari tim ini. Tanpa ku duga, Derry bergerak ke belakangku dan langsung memberikan kuncian ke leherku, membuatku kesulitan untuk menghirup udara dan benar-benar bisa saja tumbang kapan saja. Aku menepuk lengan yang ia gunakan untuk mengunci leherku, memintanya untuk melepaskannya namun dia malah menguatkan kunciannya.
"Kau pikir aku mau melepaskannya setelah kau berlagak seperti tadi? Jangan harap!" Ujarnya dan dia terus mengunci leherku.
Zaki kemudian ikut mendekat, ku kira dia bakalan menolongku karena senyuman yang ia berikan kepadaku, namun rupanya aku telah berharap kepada iblis! Dia meraih kakiku dan langsung menguci angkel ku, aku benar-benar terjebak sekarang.
Aku hanya bisa meronta-ronta tidak jelas, ku lihat ada Axel Raihan yang mendekat untuk mengambil botol minumnya. Aku menatapnya dengan tatapan memelas, memohon agar Axel bisa membantuku terlepas dari perbuatan para iblis ini, namun ternyata Axel hanya menatapku dan berlalu begitu saja meninggalkanku yang sedang disiksa oleh kedua iblis yang tidak mengenal rasa kasihan ini.
Latihan hari itu pun berakhir, di ujung latihan kami diberikan briefing oleh Coach Dodi Surian tentang pertandingan yang akan kami jalani hari Minggu nanti. "Kita akan melawan rival kita hari Minggu nanti, Sugar Crossed FC!" setelah beliau mengucapkan nama klub itu, banyak diantara kami yang mulai berubah ekspresinya.
Kami berempat, aku, Zaki, Derry dan Axel masih tidak mengerti mengapa banyak diantara kami yang tiba-tiba berubah ekspresi begitu mendengar nama tim Sugar Crossed FC. Aku pun bertanya pada salah satu pemain yang sudah cukup lama masuk Akademi Pengambangan Cananga. "Itu musuh bebuyutan kita sejak lama, sejarah Sugar Crossed FC dan Pengambangan Cananga sudah dimulai bahkan sebelum kedua klub berganti nama dan menjadi klub seperti sekarang" ujar pemain itu.
Aku jadi teringat akan klub itu, klub yang menjadi musuh bebuyutan Pengambangan Cananga. Sugar Crossed FC, klub yang merupakan tetangga dari klub Pengambangan Cananga karena letaknya yang berdekatan. Di distrik Sungai Gardu, tim itu bermarkas dan jarak antara distrik Pengambangan dan distrik Sungai Gardu hanya berjarak 2 kilometer saja.
Rivalitas itu tidak hanya terjadi di klub sepakbola saja. Di bidang basket, soft ball atau bahkan non olahraga juga terjadi rivalitas sengit. Bahkan ada geng dari Pengambangan dan juga dari Sungai Gardu yang selalu tawuran setiap malam Kamis, pada saat pasar malam diadakan di distrik Sungai Gardu.
"Jadi kalian sudah tahu apa yang harus kalian lakukan?"
"Yes coach!" Semuanya menjawab dengan suara lantang, seperti seorang tentara yang bersiap maju kemedan perang.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 178 Episodes
Comments
Frez
kalau gt peka dong
2024-03-18
1
N4M3
yg dapat Kartu pemain itu truss masuk kemana kok gk ad d kemampuan sih puyeng deh?
2023-04-29
1
Azze henituse
semangat Thor up nya gpp cuma 1 chap satu hari, karna saya baca baca walaupun 1 chap itu banyak banget, beda sama yang lain satu hari 3 chap tapi ya gitulah ngak terlalu panjang
2022-09-04
4