"tuan muda, apa benar tidak mengenali gadis itu ?" tanya asisten pria tersebut kepada tuan nya yang sibuk dengan handphone genggam miliknya dan tidak menjawab sama sekali
"Huh,,,, dasar beruang kutub, gak ada perasaan" umpat asisten pria itu sambil mengalihkan pandangannya ke depan dan tidak menghiraukan lagi gadis yang baru turun dari Mobil itu yang masih berdiri di jalan yang ditinggalkan oleh mereka
"FIKRAM,,,,,,," ujar tuan muda yang duduk di kursi belakang
"Iy,,,,,,,aaaaa tuan muda, tidak membahas lagi, sekian dan terimakasih" jawab Fikram dengan tersenyum yang saat ini bertugas sebagai asisten Tuan mudanya yang berhati batu itu
Dan tidak ada jawaban dari tuannya, hanya sebuah tangan yang bergerak ke depan
"Raka, kita nyalakan musik yukkk" Fikram berbicara kepada supir mobil itu dan mencoba mengalihkan suasana menghindari kemarahan tuannya
"Baik, tuan " Raka segera menekan tombol musik yang ada di sebelah kemudinya, dan Fikram yang memainkan tombol untuk mencari lagu yang di inginkan
"oke, ini lagi kesukaan adik adikku di rumah, aku rindu, rindu, rindu sekali kepada mereka, adik adik ku yang lucu dan menggemaskan yang sekarang beranjak remaja " ujar Fikram mengenang kebersamaan mereka dengan adik adiknya di rumah orang tuanya
Lagu pun berputar dan mulai terdengar berirama, mendengar alunan musik dan lagu itu, tuan muda mereka menjadi gelisah dan memegangi kepalanya, namun kedua anak buahnya itu tidak ada satu pun yang menyadarinya
"Raka, apa kau suka lagu nya ?" tanya Fikram
"Bagus tuan, dan sangat menyentuh, suara wanita itu juga merdu" jawab Raka
"Lagi ini pertama kali di nyanyikan oleh sebuah band, dan vokalisnya seorang pria, ketika lagi ini di nyanyikan oleh penyanyi wanita ini, lagi ini semakin populer " Terang Fikram menjelaskan dan Raka hanya menganggukan kepala menyimak
"sssttt yang perlu kau Tahu juga, nama vocalisnya itu mirip dengan nama tuan muda kita yang beku kayak kutub Utara itu dibelakang, sayangnya mereka jauh berbeda sekali " ujar Fikram dengan pelan berbisik kepada Raka
"Janganlah kau tinggalkan diriku, tak akan mampu menghadapi semua,,,,, hahaha " Fikram pun ikut bernyanyi mencoba mengikuti alunan musik dan lagu itu
"Hentikan musik itu, kepala ku hampir pecah mendengarnya!" ujar tuan muda mereka yang melempar handphone nya tepat mengenai tubuh Fikram
Raka segera menghentikan mobilnya dengan tiba tiba karena terkejut mendengar teriakan tuannya, dan Fikram segera menghentikan musik itu dan mencoba memastikan keadaan tuan mudanya
Semenjak di temukan dalam kondisi terluka dan mengalami koma selama 7 hari itu, untuk pertama kalinya Fikram di tugaskan mendampingi tuan mudanya yang baru saja keluar dari RS, ia mulai khawatir jika terjadi hal buruk pada tuan mudanya maka ia akan kehilangan pekerjaan nya lagi
Setelah tuan mudanya mulai tenang dan tidak gelisah lagi, bahkan sudah tertidur, Fikram yang mengambil perintah, ia begitu penasaran dengan gadis itu dan ingin bertanya kepadanya sejak kapan mengenal tuan mudanya dan apa hubungan mereka berdua
"Raka, ayo putar arah dan kita temui gadis itu, " ujar Fikram
"Tapi bagaimana dengan tuan muda?" ujar Raka
"Biarkan saja, sudahlah beruang kutub sedang hibernasi, jangan di ganggu atau kamu akan mati di terkam, kkkkkekkk " jawab Fikram sambil menggerakan tangannya di leher seperti memotong dan seketika kepala nya miring ke kiri dan lidahnya terjulur keluar
Raka hanya tersenyum melihat tingkah konyol patnernya itu, dan Fikram kembali tertawa sambil menutup mulutnya takut jika suaranya benar membangunkan beruang kutub itu
Mobil yang di kendarai Raka memutar balik arah dan sampailah mereka di jalan dimana Andhira berjalan pelan dengan tatapan matanya yang kosong, ketika Fikram hendak turun, tiba tiba datang beberapa orang memakai seragam pengawal dan menangkap Andhira dan membawa nya ke dalam mobil
Andhira yang sudah sangat kecewa setelah bertemu dengan pria yang dia anggap Andra yang selama ini dia tunggu, tetapi malah mengusirnya, hingga kekecewaan itu menimbulkan hilang semangat hidupnya, dan ketika di tangkap ia tidak melawan sama sekali
"Ayo ikuti mereka !" perintah Fikram
Raka pun kembali mengemudikan mobilnya melaju mengikuti mereka, hingga mereka sampai di kediaman keluarga Aftan kembali
"Jadi gadis itu di tangkap dan dibawa ke sini, apa hubungannya gadis itu dengan keluarga ini dan kenapa dia mengenal tuan muda?" batin Fikram
"Tuan, apa yang akan kita lakukan sekarang?" tanya Raka
"Pulang ke rumah lah " jawab Fikram
"ohhh,,,,, " ucap Raka yang memutar setir mobilnya dan melaju kembali
"kenapa hanya ohhh,,,, apa kau pikir kita akan mengendap dan menyelinap di sana dan menyelamatkan gadis itu" ujar Fikram
"Bisa jadi" jawab Raka
"Akhh,,, itu di luar jangkauan kita, apalagi tuan muda tidak perduli dengan gadis itu, berdoa semoga dia di selamatkan dan di lindungi dewa " ucap Fikram kembali
"ya Semoga " balas Raka
Andhira berhasil di bawa masuk oleh pengawal Alin dan di ruangan yang megah setelah adanya pesta pertunangan Amitha dan calon suaminya itu di gelar, saat ini sedang berdiri Amitha dengan cambuk di tangannya dan berjalan mendekati Andhira, dengan geramnya ia mencambuk Andhira berkali kali tanpa ampun
"Karena kamu kabur, saya yang menjadi calon istrinya dan itu sangat memuakkan" teriak Amitha
Aditya yang melihat kejadian itu kemudian beranjak pergi meninggalkan mereka, dan untuk kesekian kalinya, Andhira di tinggalkan oleh ayahnya dan di siksa oleh ibu tiri dan saudara tirinya itu
Bibi Xena sangat terkejut melihat nona nya sudah tersungkur dengan berbagai luka di tubuhnya namun Amitha tidak berhenti mencambuknya
Dengan terbata bibi Xena mendekati Alin dan bersimpuh memohon agar Amitha mengentikan nya, jika tidak nona Andhira pasti akan mati, dan nona Amitha bisa masuk penjara
Alin yang mendengar itu segera mendekati Amitha dan menghentikannya
"Mama, jangan hentikan, dia sudah membuat masa depan saya hancur" ujar Amitha
plakkkk
Alin menampar pipi Amitha
"Jika kamu melanjutkan dan dia mati disini, kamu akan membusuk dalam penjara " ujar Alin
Amitha melepaskan cambuk nya dan Alin menyuruh pelayan mengurung Andhira di bekas kamarnya yang dahulu, bibi Xena ikut membawa Andhira
Sesampainya di kamar, bibi Xena membantu mengobati luka di tubuh Andhira dan mengganti bajunya kembali
"nona, apa yang terjadi kenapa bisa tertangkap dan anda menjadi seperti ini ?" tanya bibi Xena
Andhira tidak menjawab apapun, tatapan matanya masih kosong, kecewa berkali kali dalam hidupnya dan ketika ia mulai berharap, dan terjadi lagi kekecewaan itu muncul menusuk relung hatinya yang sudah menciut
Dilupakan dan Melepaskan, akhir dari puncak kekecewaan yang di rasakan Andhira saat ini
brakkk
Pintu kamar di buka paksa dari luar, dan bibi Xena sangat terkejut melihat seseorang yang masuk dari arah pintu itu
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 34 Episodes
Comments