Terpuruknya Dirandra, dan Kepergian Andhira

"Dirandra, masih punya nyali juga kamu kembali ke sini " ujar seorang pria yang berjalan menuju Diranda melewati beberapa orang yang mengunci pergerakan Dirandra

"siapa pria ini, apa dia mengenalku?" batin Dirandra

boughhh boughhh

pukulan tinju mengenai perut Dirandra dan pipinya, serangan dari pria itu terus dilakukan tanpa bisa Dirandra melawan

"Setelah sekian lama aku mencari mu, ternyata kau hadir kembali setelah tahu Ayah sudah tiada, apa kau pikir aku bodoh membiarkan mu datang kembali setelah kemarin menghancurkan semuanya" ujar pria tersebut kembali dan masih memukuli Dirandra tanpa ampun

Dirandra masih diam membisu karena tidak dapat mengingat siapa pria tersebut dan mengapa begitu marah terhadapnya

Begitu banyak orang di pasar itu, tapi tak ada satu pun yang menolong Dirandra, nampak raut ketakutan di wajah mereka, hingga akhirnya Dirandra mencoba memberontak dan berhasil terlepas dari kunci tangan mereka, pertikaian pun terjadi diantara keduanya, dan pria tersebut melarang anak buahnya untuk membantunya

Mereka saling beradu tinju, pukulan dan tendangan, mengeluarkan jurus pertahanan dan penyerangan masing masing, berkali kali jatuh dan bangkit bersama, namun belum ada yang menjadi pemenang, hingga akhirnya Dirandra terjatuh ke tanah dengan kondisi punggung nya berdarah tertusuk pisau dari belakang

"Mommy, apa yang kau lakukan ?" ujar Pria tersebut melihat seorang wanita menusuk Dirandra dengan sebuah pisau dari Belakang

"Berhentilah bermain-main, cepat selesaikan masalah ini, bawa dia kembali ke rumah " tegas wanita tersebut yang di ikuti oleh para pengawalnya

Dirandra yang masih tersadar mencoba bangkit meskipun punggungnya berdarah dan melawan, hingga akhirnya seorang pengawal memukul kepala Dirandra dengan sebuah tongkat hingga mengeluarkan darah segar dan Dirandra jatuh Pingsan

Dirandra dibawa masuk ke dalam sebuah mobil dan dibawa pergi, keadaan di pasar yang semula kacau kini berubah menjadi sedia kala seolah tidak ada pertikaian yang terjadi sama sekali

Dirandra dibawa ke sebuah rumah mewah, dan di jatuhkan tepat di halaman rumah itu, kemudian tubuhnya di siram oleh air dingin, dan Dirandra pun terbangun

Ia masih tidak mengenali berada dimana dan siapa mereka yang membawa nya ke sini, tubuh Dirandra saat ini sudah di ikat oleh tali, dan dia masih meringkuk di tanah tidak dapat bergerak

"Raj, tindakanmu di luar sana sangat tidak pantas di lakukan dan itu bukan wibawa dari kasta keluarga kita, apa kau mengerti" ujar wanita tersebut kepada pria yang bertikai dengan Dirandra

"Baik mommy aku mengerti, hanya saja ingin menguji kemampuannya selama menghilang, meskipun terluka parah sekarang dia bisa kembali dengan tanpa luka" ujar Pria tersebut, dan dengan cepat menghunus sebuah pedang mengenai perut Dirandra

"Akhh,,,,,," terik Dirandra ketika pedang itu di tarik cepat dari tubuhnya

"Akhh,,,, aku suka mendengar kesakitan mu, kakak ku tersayang, hahaha " ujar pria yang di panggil Raj tersebut

"Raj, ambil tangannya dan letakan sidik jarinya disini, dan segera kita akhiri semua hal yang berkaitan dengan anak sialan itu " ujar wanita tersebut

"Siap,,, mommy ku tersayang " ujar Raj yang mengambil berkas dan bak stempel dari tangan mommy nya dan kemudian berjalan menuju ke arah Dirandra lagi

Pandangan mata dirandra sudah mulai memudar, rasa sakit di kepalanya makin membuat penurunan kesadarannya lagi, bahkan Raj yang berhasil mengambil sidik jari Dirandra dilakukan dengan cepat dan tanpa perlawanan sama sekali

Diranda diberikan sebuah minuman dalam gelas yang ia tidak tahu isinya apa, hanya bisa pasrah dengan keadaan yang semakin lama membuat dada nya sesak dan pandangan matanya menjadi berat

"Andhira maaf kan aku jika tidak bisa menepati janjiku untuk bertemu dengan mu lagi " Batin Dirandra

Pranggggg

suara piring yang terjatuh dari tangan Andhira dan berserakan di lantai, kemudian Andhira segera berlari ke luar rumah, ia yakin bahwa Dirandra baru saja memanggilnya

"Andra,,," teriak Andhira saat di depan pintu luar, namun tidak ditemukan ada nya Dirandra di sana

Kakek Indra dan nenek Gita mengejar Andhira ke luar dan kekecewaan yang di dapat mereka karena tidak menemukan Dirandra di sana

"Andhi, apa yang terjadi nak " tanya Kakek Indra

"Kakek, aku mendengar Andra memanggilku, dan itu sangat dekat terdengar, tapi kenapa ia tidak juga datang, tapi di sini sangat sakit rasanya kek" jawab Andhira sambil memegang dadanya yang terasa sesak

Nenek Gita langsung memeluk Andhira dan meredakan kegelisahannya, kemudian nenek Gita membawa Andhira masuk ke dalam rumah

Pagi hari yang cerah, namun tidak bagi hari hari yang di lalui Andhira saat ini, ia masih terus menanti dan berharap Dirandra akan pulang menemuinya lagi

Andhira masih senang mengisi waktu luangnya dengan memainkan Harmonika di tepi sungai

Suara teriakan nenek Gita ya g tiba tiba terdengar oleh Andhira dan segera bergegas ia kembali ke rumah

Andhira masih tidak percaya jika saat ini Kakek Indra sudah terjatuh di lantai dan ada nenek Gita di sebelah kakek yang menangis, dan di balik terjatuhnya kakek Indra, ada sosok pria yang sangat di benci oleh Andhira selama hidupnya

"Apa yang kau lakukan terhadap kakekku, pergi kau dari sini !" teriak Andhira

"Apa itu pantas kau ucapkan pada ayah kandung mu sendiri !" ujar Pria tersebut

"Ayah kandung ku sudah meninggalkan ku sejak lama, bahkan namaku sudah tidak ada dalam silsilah keluarganya, dan keluarga ku saat ini hanya Kakek Indra dan nenek Gita disini " ujar Andhira

"Dia bukan kakek kandungmu, apa kau lupa itu, dan mengenai silsilah keluargamu yang di hapus itu karena perilaku mu yang buruk yang mencoreng kasta keluarga kita " ujar Pria yang mengaku sebagai Ayahnya Andhira itu

"Kasih sayang seorang ayah harusnya mampu memberikan perlindungan untuk anaknya, bukan menyudutkannya " ujar Andhira kembali

"Berhenti dengan segala ucapan mu, sekarang ikut pulang bersama kami " ujar Ayah Andhira

"Disini rumahku, dan disini tempat aku pulang " ujar Andhira sambil memegang tangan kakek dan neneknya

plakkkk

Tamparan keras mengenai pipi Andhira,

"Berhenti melukainya, kamu tidak pantas di sebut sebagai ayah karena sikapmu" ujar Kakek Indra

"Kakek tidak perlu menasehati tentang sikap, kalau diri sendiri saja di buang dari keluarga" ujar ayah Andhira

Mahesa datang ke rumah Kakek Indra dan bersama dengan warga desa mencegah pertikaian di rumah Kakek Indra,

"Kalian jangan ikut campur, jika kalian menghalangi saya membawa Andhira pulang, maka kalian semua akan saya laporkan ke pihak berwajib" ujar ayah Andhira

"Berhentilah Anda bersikap sesuka sendiri di sini, baik aku ikut Anda pergi, dan mari kita selesaikan semua urusan kita sampai tuntas, tuan yang terhormat " ujar Andhira

"Andhi, kau tidak bisa pergi bersama mereka, kita sudah tahu bagaimana mereka memperlakukan mu selama ini" ucap nenek Gita

"Nenek tenanglah, aku pasti kembali lagi " ujar Andhira

"Andhi, aku akan cari Andra dan membawa kamu kembali ke sini" ujar Mahesa

"Mahesa, tolong jaga kakek dan nenek serta pabrik kita sampai Andra Kembali, aku mohon, jangan pergi kemanan pun " ujar Andhira berpamitan pada Mahesa

Mahesa dan warga desa menyetujui permohonan Andhira

"Andra, cepatlah kembali dan selamatkan Andhira kami bawa pulang ke sini" Harapan Kakek Indra dan seluruh warga desa

Andhira berlalu pergi meninggalkan desa yang selama ini melindungi dan memberikan kasih sayang padanya yang tak pernah ia dapatkan dari keluarga nya sendiri

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!