Pendekar Terkuat Masa Lalu II

"Waktuku tak banyak, aku terlalu menghabiskan banyak energi kehidupan saat menggunakan mata bulanku". Sabrang menggaruk kepalanya sedangkan Mentari hanya tersenyum sinis. Dia sudah sangat mengerti jika Rajanya itu sering lupa diri saat bertarung.

Sabrang terlihat menoleh kearah Mentari sebelum bicara untuk meminta persetujuan. Saat Mentari mengangguk pelan, Sabrang memulai perkataannya.

"Aku tau kau sangat membenciku karena kedua orang tuamu tewas saat mencari Telaga khayangan api. Mereka mencari tempat itu karena mengikuti petunjuk serat Malwageni yang ditulis paman Wardhana namun kau harus mengerti jika sudah menjadi takdir trah kita untuk menghentikan mahluk terkuat masa lalu".

"Trah kita? kau mengenal orang tuaku?". Tanya Arya pelan.

"Bukan hanya mengenal, Ayahmu adalah keturunan ke 16 ku bersama selirku".

Arya tersentak kaget mendengar ucapan Sabrang. "Keturunanmu dan bibi Mentari? kau pikir aku percaya? bagaimana mungkin kalian bisa hidup selama ribuan tahun?".

"Air kehidupan, kami meminumnya saat bertarung dengan Iblis petarung. Kalung yang kau pakai itu adalah hadiahku untuk dia, bagaimana dia bisa mendapatkan kalung itu jika bukan aku yang memberikannya".

Arya masih belum percaya dengan ucapan Sabrang namun dia tak terlalu mempermasalahkannya karena memang sejak awal dia merasa ada yang aneh pada diri Mentari.

"Jika benar apa yang kau katakan, bagaimana kau menjelaskan tentang ingatanku yang hilang sebelum aku berumur sepuluh tahun. Aku bahkan tidak ingat siapa orang tuaku namun anehnya aku mengingatmu dan sangat membencimu".

"Semua berawal dari sejarah panjang trah Dwipa, aku tidak dapat menjelaskannya saat ini karena waktuku tidak banyak namun aku yang meminta Naga api untuk menghilangkan ingatanmu agar kau menjauh sementara dari dunia persilatan sampai kau siap agar kejadian kedua orang tuamu tak terulang lagi. Aku menanamkan rasa benci diingatan mu agar kau berusaha menjadi kuat perlahan untuk menanggung tanggung jawab trah Dwipa".

"Menanggung tanggung jawab trah Dwipa?".

"Kau akan mengerti suatu saat nak, kini aku ingin kau menerima takdirmu dan bersiap melanjutkan perjuanganku".

"Kau seenaknya saja memintaku melanjutkan perjuanganku, aku sudah katakan pada bibi bahwa aku tidak tertarik sama sekali dengan dunia persilatan".

"Jaga bicaramu Arya!". Mentari kembali membentak Arya Wijaya.

Arya hanya bisa bersingut kesal, dia merasa Mentari lama lama seperti seorang ibu yang memarahi anaknya.

"Aku ingin menunjukan sesuatu padamu". Sabrang tiba tiba memegang kepala Arya dan merapal sebuah ajian.

Raut wajah Arya berubah seketika, keringat dingin menetes di sekujur tubuhnya setelah melihat gambaran dalam pikirannya.

"Kekuatan besar diiringi dengan tanggung jawab yang besar. Kau memiliki sesuatu yang tidak kumiliki, kuharap kau dewasa dan tidak bertingkah seperti anak kecil. Ikuti semua perintah nenek....". Sabrang menghentikan ucapannya sejenak sambil menghitung sesuatu ditangannya sebelum melanjutkan ucapannya. "Dia terlalu tua jika dipanggil nenek". Ucap Sabrang menggoda Mentari.

Beberapa saat kemudian sebuah pukulan penuh tenaga dalam menghantam tubuh Sabrang.

"Maaf jika aku tak secantik Ratumu!" ucap Mentari sambil melangkah pergi namun Sabrang dengan cepat memegang tangannya.

"Kau yang paling mengerti isi hatiku, siapa wanita yang paling kucintai".

Raut wajah Mentari kembali berseri dan memerah saat mendengar ucapan Sabrang.

Sabrang menarik nafasnya sebelum melanjutkan ucapannya "Ikuti semua perintah nenekmu ini dan kau akan mendapatkan jawaban atas semua pertanyaan yang ada di kepalamu. Ingatlah dengan apa yang kutunjukan tadi dan teruslah menjadi kuat sampai kau melampauiku. Kuharap kau tidak mengecewakanku dan menyambut Megantara untuk menyelamatkan dunia ini dari kehancuran".

"Megantara?". Arya mengernyitkan dahinya.

"Tak lama lagi kau akan mengerti". Ucap Sabrang sambil tersenyum lembut.

"Apa aku bisa lebih kuat darimu? dengan kekuatanmu yang sudah berkurang jauh saja aku tak mampu mengalahkanmu." Arya mulai luluh.

"Bakatmu jauh diatasku hanya saja aku menahannya untuk beberapa alasan. Kini saatnya aku melepaskan semua potensimu dan teruslah bertambah kuat". Sabrang meletakan telapak tangannya didada Arya.

Tubuh Arya memerah karena merasakan aura meluap dari dalam tubuhnya.

"Aku sudah melepaskan segel yang dipasang Naga api, kini kau akan tumbuh menjadi pendekar terkuat yang akan melampaui ku".

Sabrang menoleh kearah Wanita cantik yang selalu setia padanya dari awal dia menjadi pendekar.

"Aku akan kembali jika saatnya tiba, untuk sementara tolong jaga dia untukku". Sabrang melangkah mendekati Mentari dan memeluknya.

"Perasaanku padamu tak pernah berubah walau sudah ribuan tahun kita berpisah. Aku mencintaimu". Tubuh Sabrang perlahan menghilang sambil tersenyum lembut.

Mentari terlihat tersenyum bahagia setelah mendengar orang yang dicintainya berjanji akan kembali.

Arya tiba tiba memeluk Mentari dan mengelus kepalanya. "Bibi tenang saja, aku akan selalu bersamamu".

"Lepaskan tangan kotormu dan ingatlah aku adalah leluhurmu bodoh". Mentari memutar tubuhnya dan melepaskan sebuah pukulan ke tubuh Arya.

"Apa bibi sudah gila? aku hanya berusaha menghiburmu". Protes Arya pada Mentari.

Arya terbangun dari mimpinya dengan perut yang masih terasa sakit.

"Apakah semua itu nyata?". Gumam Arya dalam hati. Arkadewi yang melihat tingkah bodoh Arya hanya bisa menggerutu kesal.

Namun dalam hati, Arkadewi sedikit heran dengan perubahan aura ditubuh Arya yang jauh lebih bersinar dan samar samar dia mulai bisa merasakan tenaga dalam ditubuh Arya.

"Sepertinya dia sudah berubah jauh lebih bauk". gumam Arkadewi sedikit kagum.

Arya tiba tiba berdiri dengan wajah bodohnya, dia terlihat bergumam pelan sebelum tertawa keras dengan wajah mesum.

"Jika aku lebih kuat darinya maka bibi Mentari akan jatuh kepelukanku". Arya tertawa terbahak bahak.

Arya tidak terlalu yakin jika wanita secantik Mentari adalah leluhurnya. Dia merasa Sabrang berbohong padanya agar Arya tidak mendekati Mentari.

Wajah Arkadewi kembali masam saat melihat wajah mesum Arya.

"Sibodoh itu tak akan pernah bisa berubah" umpatnya dalam hati.

"Apa si bodoh ini bisa lebih kuat dari Sabrang?". Naga api menggeleng pelan.

Tak lama Mentari muncul dengan wajah berseri, dia terlihat begitu bahagia setelah bertemu Sabrang.

Arya berlari mendekat setelah melihat Mentari yang terlihat sangat cantik dengan gaun yang sudah lama tidak digunakannya.

Tingkah manja Arya pada Mentari membuat Arkadewi muak, dia bergerak maju dan memukul Arya sebelum pemuda itu mendekati Mentari.

"Apa kau tidak bisa menyembunyikan wajah mesum itu hah?". Bentak Arkadewi.

"Apa kau mempunyai dendam padaku? kau selalu memukul wajahku" suara Arya meninggi.

"Wajah mesum itu memang harus dipukul" balas Arkadewi.

"Hei nona, dia sepertinya mulai menyukaiku. Kau harus berusaha lebih keras". Goda Mentari sebelum mengajak Arya kembali berlatih.

"Bibi wanita ini menyiksaku" rengek Arya.

"Aku ikut". Ucap Arkadewi tiba tiba saat Mentari dan Arya melangkah keluar.

"Kau ingin ikut berlatih?". Mentari bertanya pelan.

Arakdewi menggeleng pelan "Tidak, aku hanya ingin menjaga bibi dari pemuda mesum ini" ucapnya ketus.

Mentari tertawa mendengar alasan Arkadewi namun akhirnya Mentari mengizinkannya karena suasana hatinya sedang baik.

\=\=\=\=\=\=

Chapter bonus buat kalian.. Berikan vote bonus jika kalian menyukai AMB....

Terpopuler

Comments

Keho

Keho

tengilnya Arya mengingatkan Wiro 212

2024-04-06

0

putra

putra

huhh

2022-11-04

0

👑⚔Sabrang Damar⚔👑

👑⚔Sabrang Damar⚔👑

Sabrang nya lg nyetir dulu di jalan tol cikampek km 45 .

2022-02-09

0

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Arya Wijaya
3 Pengejaran Perguruan Tengkorak Merah
4 Kemampuan Arya Wijaya
5 Ramalan Kehancuran Dunia Persilatan
6 Kitab Naga Api Abadi
7 Aura aneh Arya Wijaya
8 Sisi Lain Arya Wijaya
9 Sisi Lain Arya Wijaya II
10 Kemunculan Pusaka Pedang Megantara
11 Serat Malwageni
12 Dewi Racun
13 Masa Lalu Dewi Racun
14 Kemunculan Pria Misterius
15 Pendekar Terkuat Masa Lalu
16 Pendekar Terkuat Masa Lalu II
17 Perkembangan Arya Wijaya
18 Kebangkitan Pusaka Terkuat
19 Kebangkitan Pusaka Terkuat II
20 Menuju Bukit Cetho
21 Jurus Badai Api Neraka
22 Rencana menyusup ke Keraton Majapahit
23 Kenyataan Masa Lalu
24 Lembah Tanpa Cahaya
25 Hibata
26 Energi Naga Api
27 Air Terjun Lembah Pelangi
28 Arya Kembali
29 Keputusan Arya Wijaya
30 Rubah Putih
31 Jurus Pedang Jiwa
32 Misi mustahil Arkadewi
33 Awal Pengembaraan Arya
34 Rencana Arya Wijaya
35 Tinju Kilat Hitam
36 Pertemuan kembali
37 Rencana yang dibuat Wardhana
38 Organisasi Dunia Baru Mulai Bergerak
39 Membunuh tanpa Ampun
40 Prajurit rambut putih
41 Arkadewi dalam Bahaya
42 Kemarahan Arya Wijaya
43 Kelompok Latimojong
44 Undangan Rubah Putih
45 Iblis Dalam Tubuh
46 Kekuatan Misterius
47 Keberadaan Sabrang Damar
48 Memasuki Gua Srunggo
49 Memasuki Gua Srunggo II
50 Efek Jurus Mengendalikan Waktu
51 Efek Jurus Mengendalikan Waktu II
52 Misteri Kematian Wardhana
53 Ruang Dimensi Api
54 Keturunan Wardhana
55 Bangkitnya Mata Terkuat I
56 Bangkitnya Mata Terkuat II
57 Arya vs Tengkorak Merah
58 Pernyataan Cinta Arya
59 Terjebak di Dasar Jurang
60 Rencana Tersembunyi Sang Patih Malwageni
61 Dewi Kematian
62 Pusaka Pisau Naga Emas
63 Perangkap Besar Wardhana
64 Perangkap Besar Wardhana II
65 Tebing Kelam Dieng
66 Rahasia Kitab Lembah Terlarang Api Merah
67 Masa Lalu Arya
68 Pengumuman
69 Keberadaan Wardhana
70 Pertemuan Kembali
71 Pertemuan Kembali II
72 Pusaka Terakhir
73 Pengkhianat Malwageni
74 Tawaran Kerjasama
75 Sebuah Rencana Besar
76 Dunia Tak Bertuan
77 Lembah Merah Dieng
78 Pendekar Sayap Iblis
79 Wardhana Mulai Bergerak
80 Sabrang vs Li You Fei I
81 Sabrang vs Li You Fei II
82 Masa Lalu Emmy
83 Pertarungan di dasar Jurang Bintang Langit
84 Kekuatan Lingga
85 Pusaka Terakhir Dunia Tak Bertuan
86 Jalan Hidup Arkadewi
87 Kepingan Terakhir itu Bernama Arkadewi
88 Jebakan Arkadewi
89 Pesan Yasha Wirya
90 Wisanggeni
91 Tengkorak Merah Menyerang
92 Sabrang vs Tara Jingga
93 Kitab Sabdo Loji I
94 Kitab Sabdo Loji II
95 Mata Bulan Moris
96 Rahasia Gerbang Kedelapan
97 Moris vs Lakeswara I
98 Moris vs Lakeswara II
99 Minak Jinggo dan Moris Terdesak
100 Ruh Suci Penjaga Nusantara
101 Pendekar Misterius di Masa Lalu
102 Bangkitnya Ruh Suci Penjaga Nusantara
103 Sabrang vs Lakeswara I
104 Sabrang vs Lakeswara II
105 Kekuatan Pendekar Kembar Trah Dwipa
106 Kekuatan Pendekar Kembar Trah Dwipa II
107 Latihan Aneh Arya Wijaya
108 Kekuatan Alami Arya
109 Prinsip Ilmu Kanuragan Lingga I
110 Prinsip Ilmu Kanuragan Lingga II
111 Rahasia Dimensi Gerbang Kedelapan
112 Rahasia Dimensi Gerbang Kedelapan II
113 Awal Mula Kehancuran Dimensi Tak Bertuan
114 Rencana Besar Jaka Buana
115 Rencana Besar Dimulai
116 Arkadewi Dalam Bahaya
117 Bunga Cahaya Perak
118 Lingga vs Pendekar Sula Geni
119 Lingga vs Pendekar Sula Geni II
120 Ketua Bunga Cahaya Perak
121 Ketua Bunga Cahaya Perak II
122 Arkadewi vs Jaka Buana I
123 Arkadewi vs Jaka Buana II
124 Arkadewi vs Jaka Buana III
125 Arkadewi vs Jaka Buana IV
126 Arkadewi vs Jaka Buana V
127 Serangan Balik Arkadewi
128 Bangkitnya Cakra Loji
129 Sabrang Terdesak
130 Kekuatan Jaka Buana
131 Ingatan Naga Api
132 Api Suci Sula
133 Api Suci Sula II
134 Dimensi Pusat Waktu
135 Pesan Misterius dari Masa Lalu
136 Sang Penjaga Alur Waktu
137 Jebakan Jaka Buana
138 Ruh Wisanggeni Sang Penjaga Dimensi Sula
139 Bulan Darah I
140 Bulan Darah II
141 Bulan Darah III
142 Bulan Darah IV
143 Bulan Darah V
144 Bulan Darah VI
145 Bulan Darah VII
146 Ekstra Bab I : Pengorbanan Arya
147 Pengumuman Novel Baru Sabdo Loji
Episodes

Updated 147 Episodes

1
Prolog
2
Arya Wijaya
3
Pengejaran Perguruan Tengkorak Merah
4
Kemampuan Arya Wijaya
5
Ramalan Kehancuran Dunia Persilatan
6
Kitab Naga Api Abadi
7
Aura aneh Arya Wijaya
8
Sisi Lain Arya Wijaya
9
Sisi Lain Arya Wijaya II
10
Kemunculan Pusaka Pedang Megantara
11
Serat Malwageni
12
Dewi Racun
13
Masa Lalu Dewi Racun
14
Kemunculan Pria Misterius
15
Pendekar Terkuat Masa Lalu
16
Pendekar Terkuat Masa Lalu II
17
Perkembangan Arya Wijaya
18
Kebangkitan Pusaka Terkuat
19
Kebangkitan Pusaka Terkuat II
20
Menuju Bukit Cetho
21
Jurus Badai Api Neraka
22
Rencana menyusup ke Keraton Majapahit
23
Kenyataan Masa Lalu
24
Lembah Tanpa Cahaya
25
Hibata
26
Energi Naga Api
27
Air Terjun Lembah Pelangi
28
Arya Kembali
29
Keputusan Arya Wijaya
30
Rubah Putih
31
Jurus Pedang Jiwa
32
Misi mustahil Arkadewi
33
Awal Pengembaraan Arya
34
Rencana Arya Wijaya
35
Tinju Kilat Hitam
36
Pertemuan kembali
37
Rencana yang dibuat Wardhana
38
Organisasi Dunia Baru Mulai Bergerak
39
Membunuh tanpa Ampun
40
Prajurit rambut putih
41
Arkadewi dalam Bahaya
42
Kemarahan Arya Wijaya
43
Kelompok Latimojong
44
Undangan Rubah Putih
45
Iblis Dalam Tubuh
46
Kekuatan Misterius
47
Keberadaan Sabrang Damar
48
Memasuki Gua Srunggo
49
Memasuki Gua Srunggo II
50
Efek Jurus Mengendalikan Waktu
51
Efek Jurus Mengendalikan Waktu II
52
Misteri Kematian Wardhana
53
Ruang Dimensi Api
54
Keturunan Wardhana
55
Bangkitnya Mata Terkuat I
56
Bangkitnya Mata Terkuat II
57
Arya vs Tengkorak Merah
58
Pernyataan Cinta Arya
59
Terjebak di Dasar Jurang
60
Rencana Tersembunyi Sang Patih Malwageni
61
Dewi Kematian
62
Pusaka Pisau Naga Emas
63
Perangkap Besar Wardhana
64
Perangkap Besar Wardhana II
65
Tebing Kelam Dieng
66
Rahasia Kitab Lembah Terlarang Api Merah
67
Masa Lalu Arya
68
Pengumuman
69
Keberadaan Wardhana
70
Pertemuan Kembali
71
Pertemuan Kembali II
72
Pusaka Terakhir
73
Pengkhianat Malwageni
74
Tawaran Kerjasama
75
Sebuah Rencana Besar
76
Dunia Tak Bertuan
77
Lembah Merah Dieng
78
Pendekar Sayap Iblis
79
Wardhana Mulai Bergerak
80
Sabrang vs Li You Fei I
81
Sabrang vs Li You Fei II
82
Masa Lalu Emmy
83
Pertarungan di dasar Jurang Bintang Langit
84
Kekuatan Lingga
85
Pusaka Terakhir Dunia Tak Bertuan
86
Jalan Hidup Arkadewi
87
Kepingan Terakhir itu Bernama Arkadewi
88
Jebakan Arkadewi
89
Pesan Yasha Wirya
90
Wisanggeni
91
Tengkorak Merah Menyerang
92
Sabrang vs Tara Jingga
93
Kitab Sabdo Loji I
94
Kitab Sabdo Loji II
95
Mata Bulan Moris
96
Rahasia Gerbang Kedelapan
97
Moris vs Lakeswara I
98
Moris vs Lakeswara II
99
Minak Jinggo dan Moris Terdesak
100
Ruh Suci Penjaga Nusantara
101
Pendekar Misterius di Masa Lalu
102
Bangkitnya Ruh Suci Penjaga Nusantara
103
Sabrang vs Lakeswara I
104
Sabrang vs Lakeswara II
105
Kekuatan Pendekar Kembar Trah Dwipa
106
Kekuatan Pendekar Kembar Trah Dwipa II
107
Latihan Aneh Arya Wijaya
108
Kekuatan Alami Arya
109
Prinsip Ilmu Kanuragan Lingga I
110
Prinsip Ilmu Kanuragan Lingga II
111
Rahasia Dimensi Gerbang Kedelapan
112
Rahasia Dimensi Gerbang Kedelapan II
113
Awal Mula Kehancuran Dimensi Tak Bertuan
114
Rencana Besar Jaka Buana
115
Rencana Besar Dimulai
116
Arkadewi Dalam Bahaya
117
Bunga Cahaya Perak
118
Lingga vs Pendekar Sula Geni
119
Lingga vs Pendekar Sula Geni II
120
Ketua Bunga Cahaya Perak
121
Ketua Bunga Cahaya Perak II
122
Arkadewi vs Jaka Buana I
123
Arkadewi vs Jaka Buana II
124
Arkadewi vs Jaka Buana III
125
Arkadewi vs Jaka Buana IV
126
Arkadewi vs Jaka Buana V
127
Serangan Balik Arkadewi
128
Bangkitnya Cakra Loji
129
Sabrang Terdesak
130
Kekuatan Jaka Buana
131
Ingatan Naga Api
132
Api Suci Sula
133
Api Suci Sula II
134
Dimensi Pusat Waktu
135
Pesan Misterius dari Masa Lalu
136
Sang Penjaga Alur Waktu
137
Jebakan Jaka Buana
138
Ruh Wisanggeni Sang Penjaga Dimensi Sula
139
Bulan Darah I
140
Bulan Darah II
141
Bulan Darah III
142
Bulan Darah IV
143
Bulan Darah V
144
Bulan Darah VI
145
Bulan Darah VII
146
Ekstra Bab I : Pengorbanan Arya
147
Pengumuman Novel Baru Sabdo Loji

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!