Sisi Lain Arya Wijaya II

Luka ditubuh Arya menutup dengan cepat, bola matanya sesaat berubah menjadi biru sebelum kembali normal.

Arya terus menyerang dengan pedang yang terbentuk dari energi ditubuhnya. Rajendra hanya bisa bertahan tanpa bisa menyerang balik. Beberapa pendekar lainnya yang mencoba membantu berakhir dengan lubang ditubuhnya.

Arya mampu menciptakan energi energi pedang di udara dan mengendalikannya sesuka hatinya.

Semua terkejut melihat pemuda yang bahkan belum pernah belajar ilmu kanuragan itu menekan habis salah satu pendekar terbaik Tengkorak merah, Perguruan terbesar di tanah Majapahit.

Arkadewi bahkan sampai tak mampu mengedipkan matanya melihat gerakan gerakan cepat Arya yang sangat mematikan.

Bola mata Arya selalu berubah warna saat dia menambah kecepatannya.

"Siapa dia sebenarnya? apakah selama ini dia menyembunyikan kemampuannya". Rajendra berusaha menjaga jarak untuk menghindari kobaran api yang perlahan muncul ditubuh Arya namun raut wajahnya menjadi buruk saat sebuah energi pedang menusuk tubuhnya dari belakang.

"Gaya bertarungnya mirip dengan Pendekar legenda pengguna pusaka Naga api, apa mereka memiliki hubungan?". Rajendra roboh di tanah dengan luka yang cukup dalam.

Arya kembali menciptakan energi pedang di udara untuk menghabisi Rajendra yang sudah tidak berdaya namun tiba tiba dia berteriak kencang seolah menahan sesuatu keluar dari tubuhnya.

Teriakan yang mengandung tenaga dalam yang cukup besar itu mampu membuat Arkadewi bergidik. Dia tidak pernah menyangka orang bodoh yang tidak pernah bisa bersikap dewasa yang menyelamatkan nyawanya beberapa kali itu memiliki tenaga dalam sebesar itu.

"Siapa dia sebenarnya?". Gumam Arkadewi sambil menelan ludahnya.

"Cukup! Kau tak perlu membunuhnya". Teriak Arya dalam pikirannya.

"Kau terlalu naif bocah! kau tak akan pernah bisa menjadi seorang pendekar kuat jika kau tak merubah sikapmu". Bentak suara misterius itu.

"Aku yang memutuskan apa yang harus kulakukan, kau tak berhak sedikitpun ikut campur!". Arya menarik kembali aura yang meluap ditubuhnya dan menekan suara misterius itu.

"Kau? bagaimana kau menguasai ajian Cakra manggilingan?". Suara misterius itu tersentak kaget sebelum menghilang akibat tekanan aura yang diserap Cakra manggilingan.

Sesaat setelah kedua bola matanya kembali normal, Arya terjatuh dan tak sadarkan diri.

"Arya". Teriak Arkadewi sambil mendekati dan memeriksanya. Raut wajah Arkadewi menjadi lega setelah memeriksa tubuh Arya yang masih bernafas.

"Kenapa kau bodoh sekali". Arkadewi menangis sambil menundukkan kepalanya. Ini pertama kalinya ada yang perduli padanya tanpa melihat statusnya sebagai anak dari ketua perguruan Angin biru.

Tak lama prajurit Tuban yang dipimpin oleh Abimanyu muncul setelah mendengar suara pertarungan.

Abimanyu langsung berlari kearah seorang gadis yang dikenalnya.

"Nona Dewi anda baik baik saja?". Tanya Abimanyu khawatir.

"Paman tolong obati temanku, dia terluka karena menyelamatkanku dari para pendekar Tengkorak merah". Arkadewi menunjuk Rajendra yang tak jauh darinya.

Wajah Abimanyu berubah seketika saat mengenali pendekar yang terluka parah.

"Rajendra?". Abimanyu mengernyitkan dahinya, tak percaya dengan apa yang dilihatnya.

Rajendra adalah salah satu pendekar muda paling berbakat di dunia persilatan milik Tengkorak merah. Abimanyu bukan merendahkan kemampuan Arkadewi namun dia yakin gadis itu bukan tandingan Rajendra.

Abimanyu pun yakin dia mungkin tak mampu melawan pendekar tengkorak merah itu.

"Siapa yang mengalahkannya?". Tanya Abimanyu pelan.

Arkadewi menunjuk Arya yang terbaring di pangkuannya.

Mendengar jawaban Arkadewi, Abimanyu langsung memeriksa tubuh Arya.

"Tidak mungkin, dia bahkan tidak memiliki tenaga dalam sama sekali. Bagaimana dia bisa mengalahkan pendekar tinggi seperti Rajendra". Abimanyu bergumam dalam hati.

"Aliran darahnya kacau dan beberapa urat nadinya terputus, sepertinya pemuda ini berusaha menekan sesuatu dari tubuhnya". Ucap Abimanyu pelan.

"Apa dia akan siuman paman?". Tanya Arkadewi khawatir.

"Tenang saja nona, dia akan siuman setelah diobati namun seumur hidupnya dia tak akan bisa belajar ilmu kanuragan karena beberapa nadinya terputus". Setelah selesai bicara, Abimanyu memerintahkan prajuritnya untuk mengangkat tubuh Arya dan membawanya ke Kadipaten.

"Ayo nona ikut denganku, anda juga harus diobati". Ajak Abimanyu sambil memapah tubuh Arkadewi.

***

Mpu Supo berjalan cepat menuju gua tempat dia biasa bertapa dan tirakat selama ini. Raut wajahnya kali ini sedikit gelisah karena merasakan aura besar yang sangat dikenalinya.

"Walaupun hanya sesaat aku yakin aura itu milik Iblis api, bagaimana dia bisa muncul kembali? bukankah iblis api itu menghilang bersama dengan penggunanya ribuan tahun lalu?". Mpu Supo kemudian duduk disebuah batu besar yang biasa dia gunakan untuk bertapa.

"Apa yang sebenarnya akan terjadi didunia persilatan ini?". Gumamnya sebelum memejamkan matanya dan memulai tirakatnya.

***

Abimanyu mengetuk pintu kamar Arkadewi beberapa kali sebelum mendapat jawaban dari dalam. Abimanyu masuk perlahan dan menyapa Arkadewi yang menundukkan kepalanya memberi hormat.

"Apakah ada masalah paman?". Tanya Arkadewi cemas, dia takut Abimanyu memberi kabar buruk mengenai kondisi Arya.

Abimanyu menggeleng pelan. "Tidak nona, hanya ada beberapa hal yang ingin aku tanyakan".

"Pertanyaan?". Arkadewi mengernyitkan dahinya.

"Aku ingin bertanya mengenai pemuda yang menyelamatkan nona tempo hari".

"Arya maksud paman?". Tanya Arkadewi heran.

"Benar nona, sebenarnya saat aku mencari nona di hutan itu aku mengikuti aura besar yang kurasakan. Aku tidak tau aura apa itu namun aku yakin aura itu sangat berbahaya. Aku minta maaf jika sedikit menyinggung anda nona namun aku yakin anda tidak memiliki aura sebesar itu".

Arkadewi sedikit ragu menjawab pertanyaan Abimanyu namun akhirnya dia berkata jujur karena percaya pada Sahabat ayahnya itu.

"Saat Arya menyelamatkanku, dia terluka parah karena serangan Rajendra namun tiba tiba matanya berubah berwarna biru dan setelah itu dia mengamuk. Bahkan Rajendra dibuatnya tak berdaya saat itu namun yang paling kuingat dan membuatku takut bukan mata itu tapi aura aneh yang menyelimuti tubuh Arya".

"Jadi benar jika aura aneh yang kurasakan berasal dari tubuh pemuda itu?".

Arkadewi mengangguk pelan.

"Apa nona pernah mendengar pusaka Naga api?".

"Pusaka milik Raja Sabrang?". Tanya Arkadewi. Dia memang pernah mendengar sebuah kerajaan kuno yang memiliki Raja yang sangat sakti dan memiliki pusaka pedang naga api.

Abimanyu mengangguk pelan "Walau samar aku yakin aura itu milik Naga api tapi bagaimana bisa pusaka itu muncul kembali karena konon pusaka itu menghilang bersama penggunanya setelah pertempuran besar".

"Naga api? apa benar itu energi pusaka legendaris itu? jika benar mengapa bisa ada ditubuh Arya?". Gumam Arkadewi dalam hati.

\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=

Api Di Bumi Majapahit akhirnya update setelah lama vakum karena saya revisi. Saya berniat mengikutsertakan di lomba menulis yang ada diadakan Mangatoon.

Yang gak sabar nunggu update apalagi sampai menghina Author tanpa memberi vote like atau tips silahkan minggat BAMBANG.

Saya bukan tidak ingin update tiap hari di ABM tapi sekali lagi saya sampaikan jika ABM akan saya ikutsertakan lomba.

Terima kasih buat temen temen yang tetap sabar.

Ingat ABM adalah novel baru yang membutuhkan review lebih lama oleh pihak Mangatoon berbeda dengan Pedang Naga Api yang sudah ratusan episode..

terima kasih.. Kalian yang terbaik

Terpopuler

Comments

Budi Halimah

Budi Halimah

ceritanya sangat bagus

2024-01-19

2

Lailatus S

Lailatus S

baru mulai baca tapi aku ketagihan..
seru bngt novelnya👍

2023-07-23

1

nur kholifah

nur kholifah

josssss

2023-01-20

1

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Arya Wijaya
3 Pengejaran Perguruan Tengkorak Merah
4 Kemampuan Arya Wijaya
5 Ramalan Kehancuran Dunia Persilatan
6 Kitab Naga Api Abadi
7 Aura aneh Arya Wijaya
8 Sisi Lain Arya Wijaya
9 Sisi Lain Arya Wijaya II
10 Kemunculan Pusaka Pedang Megantara
11 Serat Malwageni
12 Dewi Racun
13 Masa Lalu Dewi Racun
14 Kemunculan Pria Misterius
15 Pendekar Terkuat Masa Lalu
16 Pendekar Terkuat Masa Lalu II
17 Perkembangan Arya Wijaya
18 Kebangkitan Pusaka Terkuat
19 Kebangkitan Pusaka Terkuat II
20 Menuju Bukit Cetho
21 Jurus Badai Api Neraka
22 Rencana menyusup ke Keraton Majapahit
23 Kenyataan Masa Lalu
24 Lembah Tanpa Cahaya
25 Hibata
26 Energi Naga Api
27 Air Terjun Lembah Pelangi
28 Arya Kembali
29 Keputusan Arya Wijaya
30 Rubah Putih
31 Jurus Pedang Jiwa
32 Misi mustahil Arkadewi
33 Awal Pengembaraan Arya
34 Rencana Arya Wijaya
35 Tinju Kilat Hitam
36 Pertemuan kembali
37 Rencana yang dibuat Wardhana
38 Organisasi Dunia Baru Mulai Bergerak
39 Membunuh tanpa Ampun
40 Prajurit rambut putih
41 Arkadewi dalam Bahaya
42 Kemarahan Arya Wijaya
43 Kelompok Latimojong
44 Undangan Rubah Putih
45 Iblis Dalam Tubuh
46 Kekuatan Misterius
47 Keberadaan Sabrang Damar
48 Memasuki Gua Srunggo
49 Memasuki Gua Srunggo II
50 Efek Jurus Mengendalikan Waktu
51 Efek Jurus Mengendalikan Waktu II
52 Misteri Kematian Wardhana
53 Ruang Dimensi Api
54 Keturunan Wardhana
55 Bangkitnya Mata Terkuat I
56 Bangkitnya Mata Terkuat II
57 Arya vs Tengkorak Merah
58 Pernyataan Cinta Arya
59 Terjebak di Dasar Jurang
60 Rencana Tersembunyi Sang Patih Malwageni
61 Dewi Kematian
62 Pusaka Pisau Naga Emas
63 Perangkap Besar Wardhana
64 Perangkap Besar Wardhana II
65 Tebing Kelam Dieng
66 Rahasia Kitab Lembah Terlarang Api Merah
67 Masa Lalu Arya
68 Pengumuman
69 Keberadaan Wardhana
70 Pertemuan Kembali
71 Pertemuan Kembali II
72 Pusaka Terakhir
73 Pengkhianat Malwageni
74 Tawaran Kerjasama
75 Sebuah Rencana Besar
76 Dunia Tak Bertuan
77 Lembah Merah Dieng
78 Pendekar Sayap Iblis
79 Wardhana Mulai Bergerak
80 Sabrang vs Li You Fei I
81 Sabrang vs Li You Fei II
82 Masa Lalu Emmy
83 Pertarungan di dasar Jurang Bintang Langit
84 Kekuatan Lingga
85 Pusaka Terakhir Dunia Tak Bertuan
86 Jalan Hidup Arkadewi
87 Kepingan Terakhir itu Bernama Arkadewi
88 Jebakan Arkadewi
89 Pesan Yasha Wirya
90 Wisanggeni
91 Tengkorak Merah Menyerang
92 Sabrang vs Tara Jingga
93 Kitab Sabdo Loji I
94 Kitab Sabdo Loji II
95 Mata Bulan Moris
96 Rahasia Gerbang Kedelapan
97 Moris vs Lakeswara I
98 Moris vs Lakeswara II
99 Minak Jinggo dan Moris Terdesak
100 Ruh Suci Penjaga Nusantara
101 Pendekar Misterius di Masa Lalu
102 Bangkitnya Ruh Suci Penjaga Nusantara
103 Sabrang vs Lakeswara I
104 Sabrang vs Lakeswara II
105 Kekuatan Pendekar Kembar Trah Dwipa
106 Kekuatan Pendekar Kembar Trah Dwipa II
107 Latihan Aneh Arya Wijaya
108 Kekuatan Alami Arya
109 Prinsip Ilmu Kanuragan Lingga I
110 Prinsip Ilmu Kanuragan Lingga II
111 Rahasia Dimensi Gerbang Kedelapan
112 Rahasia Dimensi Gerbang Kedelapan II
113 Awal Mula Kehancuran Dimensi Tak Bertuan
114 Rencana Besar Jaka Buana
115 Rencana Besar Dimulai
116 Arkadewi Dalam Bahaya
117 Bunga Cahaya Perak
118 Lingga vs Pendekar Sula Geni
119 Lingga vs Pendekar Sula Geni II
120 Ketua Bunga Cahaya Perak
121 Ketua Bunga Cahaya Perak II
122 Arkadewi vs Jaka Buana I
123 Arkadewi vs Jaka Buana II
124 Arkadewi vs Jaka Buana III
125 Arkadewi vs Jaka Buana IV
126 Arkadewi vs Jaka Buana V
127 Serangan Balik Arkadewi
128 Bangkitnya Cakra Loji
129 Sabrang Terdesak
130 Kekuatan Jaka Buana
131 Ingatan Naga Api
132 Api Suci Sula
133 Api Suci Sula II
134 Dimensi Pusat Waktu
135 Pesan Misterius dari Masa Lalu
136 Sang Penjaga Alur Waktu
137 Jebakan Jaka Buana
138 Ruh Wisanggeni Sang Penjaga Dimensi Sula
139 Bulan Darah I
140 Bulan Darah II
141 Bulan Darah III
142 Bulan Darah IV
143 Bulan Darah V
144 Bulan Darah VI
145 Bulan Darah VII
146 Ekstra Bab I : Pengorbanan Arya
147 Pengumuman Novel Baru Sabdo Loji
Episodes

Updated 147 Episodes

1
Prolog
2
Arya Wijaya
3
Pengejaran Perguruan Tengkorak Merah
4
Kemampuan Arya Wijaya
5
Ramalan Kehancuran Dunia Persilatan
6
Kitab Naga Api Abadi
7
Aura aneh Arya Wijaya
8
Sisi Lain Arya Wijaya
9
Sisi Lain Arya Wijaya II
10
Kemunculan Pusaka Pedang Megantara
11
Serat Malwageni
12
Dewi Racun
13
Masa Lalu Dewi Racun
14
Kemunculan Pria Misterius
15
Pendekar Terkuat Masa Lalu
16
Pendekar Terkuat Masa Lalu II
17
Perkembangan Arya Wijaya
18
Kebangkitan Pusaka Terkuat
19
Kebangkitan Pusaka Terkuat II
20
Menuju Bukit Cetho
21
Jurus Badai Api Neraka
22
Rencana menyusup ke Keraton Majapahit
23
Kenyataan Masa Lalu
24
Lembah Tanpa Cahaya
25
Hibata
26
Energi Naga Api
27
Air Terjun Lembah Pelangi
28
Arya Kembali
29
Keputusan Arya Wijaya
30
Rubah Putih
31
Jurus Pedang Jiwa
32
Misi mustahil Arkadewi
33
Awal Pengembaraan Arya
34
Rencana Arya Wijaya
35
Tinju Kilat Hitam
36
Pertemuan kembali
37
Rencana yang dibuat Wardhana
38
Organisasi Dunia Baru Mulai Bergerak
39
Membunuh tanpa Ampun
40
Prajurit rambut putih
41
Arkadewi dalam Bahaya
42
Kemarahan Arya Wijaya
43
Kelompok Latimojong
44
Undangan Rubah Putih
45
Iblis Dalam Tubuh
46
Kekuatan Misterius
47
Keberadaan Sabrang Damar
48
Memasuki Gua Srunggo
49
Memasuki Gua Srunggo II
50
Efek Jurus Mengendalikan Waktu
51
Efek Jurus Mengendalikan Waktu II
52
Misteri Kematian Wardhana
53
Ruang Dimensi Api
54
Keturunan Wardhana
55
Bangkitnya Mata Terkuat I
56
Bangkitnya Mata Terkuat II
57
Arya vs Tengkorak Merah
58
Pernyataan Cinta Arya
59
Terjebak di Dasar Jurang
60
Rencana Tersembunyi Sang Patih Malwageni
61
Dewi Kematian
62
Pusaka Pisau Naga Emas
63
Perangkap Besar Wardhana
64
Perangkap Besar Wardhana II
65
Tebing Kelam Dieng
66
Rahasia Kitab Lembah Terlarang Api Merah
67
Masa Lalu Arya
68
Pengumuman
69
Keberadaan Wardhana
70
Pertemuan Kembali
71
Pertemuan Kembali II
72
Pusaka Terakhir
73
Pengkhianat Malwageni
74
Tawaran Kerjasama
75
Sebuah Rencana Besar
76
Dunia Tak Bertuan
77
Lembah Merah Dieng
78
Pendekar Sayap Iblis
79
Wardhana Mulai Bergerak
80
Sabrang vs Li You Fei I
81
Sabrang vs Li You Fei II
82
Masa Lalu Emmy
83
Pertarungan di dasar Jurang Bintang Langit
84
Kekuatan Lingga
85
Pusaka Terakhir Dunia Tak Bertuan
86
Jalan Hidup Arkadewi
87
Kepingan Terakhir itu Bernama Arkadewi
88
Jebakan Arkadewi
89
Pesan Yasha Wirya
90
Wisanggeni
91
Tengkorak Merah Menyerang
92
Sabrang vs Tara Jingga
93
Kitab Sabdo Loji I
94
Kitab Sabdo Loji II
95
Mata Bulan Moris
96
Rahasia Gerbang Kedelapan
97
Moris vs Lakeswara I
98
Moris vs Lakeswara II
99
Minak Jinggo dan Moris Terdesak
100
Ruh Suci Penjaga Nusantara
101
Pendekar Misterius di Masa Lalu
102
Bangkitnya Ruh Suci Penjaga Nusantara
103
Sabrang vs Lakeswara I
104
Sabrang vs Lakeswara II
105
Kekuatan Pendekar Kembar Trah Dwipa
106
Kekuatan Pendekar Kembar Trah Dwipa II
107
Latihan Aneh Arya Wijaya
108
Kekuatan Alami Arya
109
Prinsip Ilmu Kanuragan Lingga I
110
Prinsip Ilmu Kanuragan Lingga II
111
Rahasia Dimensi Gerbang Kedelapan
112
Rahasia Dimensi Gerbang Kedelapan II
113
Awal Mula Kehancuran Dimensi Tak Bertuan
114
Rencana Besar Jaka Buana
115
Rencana Besar Dimulai
116
Arkadewi Dalam Bahaya
117
Bunga Cahaya Perak
118
Lingga vs Pendekar Sula Geni
119
Lingga vs Pendekar Sula Geni II
120
Ketua Bunga Cahaya Perak
121
Ketua Bunga Cahaya Perak II
122
Arkadewi vs Jaka Buana I
123
Arkadewi vs Jaka Buana II
124
Arkadewi vs Jaka Buana III
125
Arkadewi vs Jaka Buana IV
126
Arkadewi vs Jaka Buana V
127
Serangan Balik Arkadewi
128
Bangkitnya Cakra Loji
129
Sabrang Terdesak
130
Kekuatan Jaka Buana
131
Ingatan Naga Api
132
Api Suci Sula
133
Api Suci Sula II
134
Dimensi Pusat Waktu
135
Pesan Misterius dari Masa Lalu
136
Sang Penjaga Alur Waktu
137
Jebakan Jaka Buana
138
Ruh Wisanggeni Sang Penjaga Dimensi Sula
139
Bulan Darah I
140
Bulan Darah II
141
Bulan Darah III
142
Bulan Darah IV
143
Bulan Darah V
144
Bulan Darah VI
145
Bulan Darah VII
146
Ekstra Bab I : Pengorbanan Arya
147
Pengumuman Novel Baru Sabdo Loji

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!