Serat Malwageni

Rombongan Perguruan Angin biru mulai memasuki kadipaten tuban. Terlihat Abimanyu menyambut sahabat satu perguruan nya itu. Sebelum mengikuti Adipati Ronggolawe, Abimanyu adalah adik seperguruan Warta.

"Selamat datang di kadipaten Tuban kakang". Sapa Abimanyu ramah.

"Kau terlalu berlebihan Abimanyu sampai menjemput ku diperbatasan". Warta langsung memeluk adik seperguruannya.

"Apa anak nakal itu menyusahkan mu?".

"Tidak kakang, Dewi sebenarnya anak yang baik. Saat ini dia berada di tuang perawatan bersama temannya".

"Jadi benar jika semua ini ulah Tengkorak merah?". Warta mengepalkan tangannya menahan amarah.

Abimanyu mengangguk pelan, dia kemudian menjelaskan situasinya termasuk kondisi Arya yang ternyata memiliki tubuh 7 bintang.

"Tubuh tujuh bintang ya? sepertinya ramalan itu benar benar akan terjadi". Ucap Warta sambil berjalan di samping Abimanyu.

"Ramalan?". Abimanyu mengernyitkan dahinya.

"Ah tidak, lupakan saja". Ucap Warta pelan, dia tidak ingin membicarakan ramalan kuno yang pernah dibacanya. Saat ini keinginannya hanya bertemu anak gadis satu satunya dan menghukumnya karena berani melawan perintahnya.

"Bagaimana kabar tuan Adipati? kudengar sedang ada gejolak di keraton Majapahit?".

"Aku kurang paham detailnya namun sepertinya sedang terjadi rebutan posisi diantara pendukung Yang mulia raja".

Warta menggeleng pelan "Kekuasaan tetap kekuasaan, lingkaran kekuasaan bahkan lebih mengerikan dari dunia persilatan".

Abimanyu hanya mengangguk pelan, dia tidak ingin membahasnya lebih lanjut karena takut salah bicara.

Abimanyu mengantar Warta menuju ruangan Ronggolawe ketika mereka sampai di kadipaten. Tak lupa dia meminta prajuritnya untuk memanggil Arkadewi keruangan Adipati.

Ketika bertemu, Ronggolawe langsung memeluk Warta dan mempersilahkannya duduk.

Warta menundukkan kepalanya memberi hormat pada Adipati tuban itu. "Maaf tuan Adipati, aku baru bisa mengunjungi anda".

"Tak perlu sungkan kakang, aku dapat memahami kesibukan kakang". Balas Ranggalawe pelan.

Tak lama seorang prajurit masuk dengan tergesa gesa, dia menundukkan kepalanya sebelum berjalan mendekati Ranggalawe.

"Maaf tuan Adipati, nona Dewi hilang bersama pemuda itu". Ucap prajurit itu sedikit takut.

"Hilang? apa maksudmu hilang?". Bentak Ranggalawe.

"Saat aku akan memanggilnya , nona Dewi sudah tidak ada di kamarnya".

Warta tiba tiba menggebrak kursinya "Anak durhaka! Akan kupastikan dia dihukum berat".

"Tahan emosimu kakang, aku yakin dia belum jauh dari Tuban. Aku akan memerintahkan beberapa prajurit ku untuk melacaknya". Ranggalawe menenangkan Warta.

"Bukan Dewi yang aku khawatirkan namun pemuda pemilik tubuh 7 bintang itu".

"Maksud kakang?". Ranggalawe mengernyitkan dahinya, dia menoleh kearah Abimanyu meminta penjelasan.

Abimanyu kemudian menjelaskan maksud tubuh 7 bintang yang dikatakan Warta.

"Saat aku bertapa di sebuah gua dipinggiran wilayah Majapahit, aku menemukan sebuah batu tulis yang sepertinya ditulis oleh seorang pendekar masa lalu.

"Mahluk masa lalu akan bangkit saat peradaban buah maja berdiri, pedang pusaka penakluk dunia akan muncul saat seorang anak dalam ramalan telah lahir. Kekuatan besar sulit dikendalikan bahkan oleh anak dalam ramalan. Kami telah mencegah mahluk itu bangkit walau sementara. Kumari Kandam/telaga khayangan api akan menjadi kunci lahirnya pendekar terkuat".

Warta menarik nafasnya panjang sebelum melanjutkan ucapannya.

"Aku masih belum memahami apa arti pesan itu namun aku yakin jika anak dalam ramalan itu adalah pemilik tubuh 7 bintang".

"Kakang percaya ramalan batu yang bahkan kita tidak tau siapa yang menulisnya?". Abimanyu menggeleng pelan, sebagai ketua perguruan Angin biru seharunya Warta tak begitu saja percaya tulisan disebuah batu yang bisa saja ditulis oleh orang yang iseng.

"Apa kau tidak merasa semua seperti sangat kebetulan. Mahluk masa lalu akan bangkit saat peradaban buah maja berdiri, aku yakin peradaban buah maja yang mereka maksud ini adalah kerajaan Majapahit. Dan kau tau dimana gua tempatku bertapa? Dipinggiran hutan dekat laut lepas yang dulu konon pernah berdiri sebuah tempat misterius bernama Dieng. Apa kau bisa menjelaskan semua kebetulan ini?". Tanya Warta pelan.

Abimanyu terdiam mendengar semua penjelasan Warta.

"Maksud kakang Dieng yang tertulis dalam serat Malwageni benar benar ada?".

"Serat itu adalah satu satunya peninggalan kerajaan kuno bernama Malwageni. Sepertinya serat itu ditulis oleh ahli siasat kepercayaan mereka, karena selain menjelaskan tentang Dieng serat itu juga menjelaskan tentang siasat peperangan. Apa kau pikir ahli siasat terbaik kerajaan Malwageni memiliki waktu untuk mengarang cerita bohong?".

"Jadi maksud kakang pemuda yang bersama nona Dewi adalah anak dalam ramalan itu?". Abimanyu semakin penasaran.

"Terlalu dini untuk mempercayai anak itu sebagai anak dalam ramalan namun tubuh 7 bintangnya sudah cukup untuk membuatnya menjadi incaran para pendekar dunia persilatan. Anak itu dalam bahaya". Ucap Warta khawatir. Jika memang Arya menjadi incaran para pendekar dunia persilatan maka Arkadewi yang pergi bersamanya juga dalam bahaya.

Warta bangkit dari duduknya dan memberi hormat pada Ranggalawe yang dari tadi hanya diam mendengarkan percakapannya dengan Abimanyu.

"Tuan adipati, aku mohon diri. Sepertinya masalah kali ini tidak sesederhana yang aku pikirkan, aku akan menyelidiki masalah ini langsung sambil mencari anak nakal itu".

Ranggalawe mengangguk pelan "Berhati hatilah kakang, jika membutuhkan bantuanku jangan sungkan untuk menemuiku".

Warta menganggukkan kepalanya sebelum melangkah pergi.

"Semoga Tengkorak merah belum menyadari masalah ini". Gumam Warta dalam hati.

***

Arya wijaya masih mengumpat dalam hati karena dipaksa mengikuti Arkadewi. Dia benar benar tidak habis pikir ada wanita kasar itu.

"Apa kau belum makan? Kau berjalan seperti perempuan yang baru melahirkan". Ejek Arkadewi setelah melihat Arya berjalan pelan.

"Bukan aku yang berjalan terlalu pelan tapi kau yang terlalu mengerikan".

Tiba tiba suara perut Arya terdengar keras, dia menggaruk kepalanya sambil tersenyum canggung.

Arkadewi menarik nafas pelan sambil menahan amarahnya.

"Kita makan dulu di penginapan itu". Tunjuk Arkadewi pada sebuah penginapan kecil didepannya.

Mereka berjalan pelan masuk penginapan, seorang pelayan langsung menghampiri mereka.

"Selamat datang tuan, nona apakah anda ingin memesan penginapan atau hanya ingin mengisi perut?". Sapa pelayan itu ramah.

"Berikan kami makanan hangat dan air putih". Arkadewi berjalan kearah meja kosong disudut ruangan.

"Sebaiknya kita cepat pergi dari sini setelah menyelesaikan makan, aku tidak ingin berurusan dengan perguruan kalajengking hitam". Ucap Pendekar yang duduk dimeja tak jauh dari Arkadewi dan Arya.

"Perguruan Kalajengking hitam?". Arkadewi mengernyitkan dahinya.

"Kau mengenalnya?". Tanya Arya setengah berbisik.

Arkadewi mengangguk pelan. " Kalajengking hitam adalah perguruan aliran hitam yang sangat kejam. ilmu kanuragan yang mereka pelajari sangat mengerikan karena memakai tumbal sebagai persembahan. Kita juga harus cepat pergi, aku tidak ingin terlibat masalah dengan mereka".

Baru saja Arkadewi menyelesaikan ucapannya, terlihat 4 pendekar kalajengking hitam memasuki penginapan dan duduk tepat di samping meja mereka.

"Jangan tatap mereka, berpura pura saja tidak melihat dan cepat habiskan makananmu, setelah itu kita pergi". Bisik Arkadewi Khawatir.

Tanpa mereka sadari salah satu pendekar menatap Arkadewi tajam, dia seperti pernah melihat wajah gadis itu.

Setelah menghabiskan makanannya, mereka berniat meninggalkan penginapan setelah membayar makanan namun salah seorang pendekar kalajengking hitam menahannya.

"Tunggu!". Bentak pendekar itu.

Arkadewi mengumpat dalam hati, dia sudah berusaha menghindari mereka.

"Buka capingmu, aku seperti pernah melihatmu". Perintah pendekar itu.

"Kali ini aku benar benar akan mati, kenapa wanita kasar ini selalu dikelilingi masalah". Umpat Arya dalam hati.

Terpopuler

Comments

Nur Tini

Nur Tini

trouble maker

2023-10-17

1

Sogol Shinko

Sogol Shinko

buat MC kuat dan ganas terhadap musuh,,,,ya thour

2022-06-10

0

Firli Firdi

Firli Firdi

lanjutkan mantap sangat menikmatinya dalam membaca serta larut dalam suasana peperangan serta terasa petualangan dalam alur cerita
dan terasa dengan tema kolosalnya
mantap....good job...nice✌👌👍👍

2021-12-12

0

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Arya Wijaya
3 Pengejaran Perguruan Tengkorak Merah
4 Kemampuan Arya Wijaya
5 Ramalan Kehancuran Dunia Persilatan
6 Kitab Naga Api Abadi
7 Aura aneh Arya Wijaya
8 Sisi Lain Arya Wijaya
9 Sisi Lain Arya Wijaya II
10 Kemunculan Pusaka Pedang Megantara
11 Serat Malwageni
12 Dewi Racun
13 Masa Lalu Dewi Racun
14 Kemunculan Pria Misterius
15 Pendekar Terkuat Masa Lalu
16 Pendekar Terkuat Masa Lalu II
17 Perkembangan Arya Wijaya
18 Kebangkitan Pusaka Terkuat
19 Kebangkitan Pusaka Terkuat II
20 Menuju Bukit Cetho
21 Jurus Badai Api Neraka
22 Rencana menyusup ke Keraton Majapahit
23 Kenyataan Masa Lalu
24 Lembah Tanpa Cahaya
25 Hibata
26 Energi Naga Api
27 Air Terjun Lembah Pelangi
28 Arya Kembali
29 Keputusan Arya Wijaya
30 Rubah Putih
31 Jurus Pedang Jiwa
32 Misi mustahil Arkadewi
33 Awal Pengembaraan Arya
34 Rencana Arya Wijaya
35 Tinju Kilat Hitam
36 Pertemuan kembali
37 Rencana yang dibuat Wardhana
38 Organisasi Dunia Baru Mulai Bergerak
39 Membunuh tanpa Ampun
40 Prajurit rambut putih
41 Arkadewi dalam Bahaya
42 Kemarahan Arya Wijaya
43 Kelompok Latimojong
44 Undangan Rubah Putih
45 Iblis Dalam Tubuh
46 Kekuatan Misterius
47 Keberadaan Sabrang Damar
48 Memasuki Gua Srunggo
49 Memasuki Gua Srunggo II
50 Efek Jurus Mengendalikan Waktu
51 Efek Jurus Mengendalikan Waktu II
52 Misteri Kematian Wardhana
53 Ruang Dimensi Api
54 Keturunan Wardhana
55 Bangkitnya Mata Terkuat I
56 Bangkitnya Mata Terkuat II
57 Arya vs Tengkorak Merah
58 Pernyataan Cinta Arya
59 Terjebak di Dasar Jurang
60 Rencana Tersembunyi Sang Patih Malwageni
61 Dewi Kematian
62 Pusaka Pisau Naga Emas
63 Perangkap Besar Wardhana
64 Perangkap Besar Wardhana II
65 Tebing Kelam Dieng
66 Rahasia Kitab Lembah Terlarang Api Merah
67 Masa Lalu Arya
68 Pengumuman
69 Keberadaan Wardhana
70 Pertemuan Kembali
71 Pertemuan Kembali II
72 Pusaka Terakhir
73 Pengkhianat Malwageni
74 Tawaran Kerjasama
75 Sebuah Rencana Besar
76 Dunia Tak Bertuan
77 Lembah Merah Dieng
78 Pendekar Sayap Iblis
79 Wardhana Mulai Bergerak
80 Sabrang vs Li You Fei I
81 Sabrang vs Li You Fei II
82 Masa Lalu Emmy
83 Pertarungan di dasar Jurang Bintang Langit
84 Kekuatan Lingga
85 Pusaka Terakhir Dunia Tak Bertuan
86 Jalan Hidup Arkadewi
87 Kepingan Terakhir itu Bernama Arkadewi
88 Jebakan Arkadewi
89 Pesan Yasha Wirya
90 Wisanggeni
91 Tengkorak Merah Menyerang
92 Sabrang vs Tara Jingga
93 Kitab Sabdo Loji I
94 Kitab Sabdo Loji II
95 Mata Bulan Moris
96 Rahasia Gerbang Kedelapan
97 Moris vs Lakeswara I
98 Moris vs Lakeswara II
99 Minak Jinggo dan Moris Terdesak
100 Ruh Suci Penjaga Nusantara
101 Pendekar Misterius di Masa Lalu
102 Bangkitnya Ruh Suci Penjaga Nusantara
103 Sabrang vs Lakeswara I
104 Sabrang vs Lakeswara II
105 Kekuatan Pendekar Kembar Trah Dwipa
106 Kekuatan Pendekar Kembar Trah Dwipa II
107 Latihan Aneh Arya Wijaya
108 Kekuatan Alami Arya
109 Prinsip Ilmu Kanuragan Lingga I
110 Prinsip Ilmu Kanuragan Lingga II
111 Rahasia Dimensi Gerbang Kedelapan
112 Rahasia Dimensi Gerbang Kedelapan II
113 Awal Mula Kehancuran Dimensi Tak Bertuan
114 Rencana Besar Jaka Buana
115 Rencana Besar Dimulai
116 Arkadewi Dalam Bahaya
117 Bunga Cahaya Perak
118 Lingga vs Pendekar Sula Geni
119 Lingga vs Pendekar Sula Geni II
120 Ketua Bunga Cahaya Perak
121 Ketua Bunga Cahaya Perak II
122 Arkadewi vs Jaka Buana I
123 Arkadewi vs Jaka Buana II
124 Arkadewi vs Jaka Buana III
125 Arkadewi vs Jaka Buana IV
126 Arkadewi vs Jaka Buana V
127 Serangan Balik Arkadewi
128 Bangkitnya Cakra Loji
129 Sabrang Terdesak
130 Kekuatan Jaka Buana
131 Ingatan Naga Api
132 Api Suci Sula
133 Api Suci Sula II
134 Dimensi Pusat Waktu
135 Pesan Misterius dari Masa Lalu
136 Sang Penjaga Alur Waktu
137 Jebakan Jaka Buana
138 Ruh Wisanggeni Sang Penjaga Dimensi Sula
139 Bulan Darah I
140 Bulan Darah II
141 Bulan Darah III
142 Bulan Darah IV
143 Bulan Darah V
144 Bulan Darah VI
145 Bulan Darah VII
146 Ekstra Bab I : Pengorbanan Arya
147 Pengumuman Novel Baru Sabdo Loji
Episodes

Updated 147 Episodes

1
Prolog
2
Arya Wijaya
3
Pengejaran Perguruan Tengkorak Merah
4
Kemampuan Arya Wijaya
5
Ramalan Kehancuran Dunia Persilatan
6
Kitab Naga Api Abadi
7
Aura aneh Arya Wijaya
8
Sisi Lain Arya Wijaya
9
Sisi Lain Arya Wijaya II
10
Kemunculan Pusaka Pedang Megantara
11
Serat Malwageni
12
Dewi Racun
13
Masa Lalu Dewi Racun
14
Kemunculan Pria Misterius
15
Pendekar Terkuat Masa Lalu
16
Pendekar Terkuat Masa Lalu II
17
Perkembangan Arya Wijaya
18
Kebangkitan Pusaka Terkuat
19
Kebangkitan Pusaka Terkuat II
20
Menuju Bukit Cetho
21
Jurus Badai Api Neraka
22
Rencana menyusup ke Keraton Majapahit
23
Kenyataan Masa Lalu
24
Lembah Tanpa Cahaya
25
Hibata
26
Energi Naga Api
27
Air Terjun Lembah Pelangi
28
Arya Kembali
29
Keputusan Arya Wijaya
30
Rubah Putih
31
Jurus Pedang Jiwa
32
Misi mustahil Arkadewi
33
Awal Pengembaraan Arya
34
Rencana Arya Wijaya
35
Tinju Kilat Hitam
36
Pertemuan kembali
37
Rencana yang dibuat Wardhana
38
Organisasi Dunia Baru Mulai Bergerak
39
Membunuh tanpa Ampun
40
Prajurit rambut putih
41
Arkadewi dalam Bahaya
42
Kemarahan Arya Wijaya
43
Kelompok Latimojong
44
Undangan Rubah Putih
45
Iblis Dalam Tubuh
46
Kekuatan Misterius
47
Keberadaan Sabrang Damar
48
Memasuki Gua Srunggo
49
Memasuki Gua Srunggo II
50
Efek Jurus Mengendalikan Waktu
51
Efek Jurus Mengendalikan Waktu II
52
Misteri Kematian Wardhana
53
Ruang Dimensi Api
54
Keturunan Wardhana
55
Bangkitnya Mata Terkuat I
56
Bangkitnya Mata Terkuat II
57
Arya vs Tengkorak Merah
58
Pernyataan Cinta Arya
59
Terjebak di Dasar Jurang
60
Rencana Tersembunyi Sang Patih Malwageni
61
Dewi Kematian
62
Pusaka Pisau Naga Emas
63
Perangkap Besar Wardhana
64
Perangkap Besar Wardhana II
65
Tebing Kelam Dieng
66
Rahasia Kitab Lembah Terlarang Api Merah
67
Masa Lalu Arya
68
Pengumuman
69
Keberadaan Wardhana
70
Pertemuan Kembali
71
Pertemuan Kembali II
72
Pusaka Terakhir
73
Pengkhianat Malwageni
74
Tawaran Kerjasama
75
Sebuah Rencana Besar
76
Dunia Tak Bertuan
77
Lembah Merah Dieng
78
Pendekar Sayap Iblis
79
Wardhana Mulai Bergerak
80
Sabrang vs Li You Fei I
81
Sabrang vs Li You Fei II
82
Masa Lalu Emmy
83
Pertarungan di dasar Jurang Bintang Langit
84
Kekuatan Lingga
85
Pusaka Terakhir Dunia Tak Bertuan
86
Jalan Hidup Arkadewi
87
Kepingan Terakhir itu Bernama Arkadewi
88
Jebakan Arkadewi
89
Pesan Yasha Wirya
90
Wisanggeni
91
Tengkorak Merah Menyerang
92
Sabrang vs Tara Jingga
93
Kitab Sabdo Loji I
94
Kitab Sabdo Loji II
95
Mata Bulan Moris
96
Rahasia Gerbang Kedelapan
97
Moris vs Lakeswara I
98
Moris vs Lakeswara II
99
Minak Jinggo dan Moris Terdesak
100
Ruh Suci Penjaga Nusantara
101
Pendekar Misterius di Masa Lalu
102
Bangkitnya Ruh Suci Penjaga Nusantara
103
Sabrang vs Lakeswara I
104
Sabrang vs Lakeswara II
105
Kekuatan Pendekar Kembar Trah Dwipa
106
Kekuatan Pendekar Kembar Trah Dwipa II
107
Latihan Aneh Arya Wijaya
108
Kekuatan Alami Arya
109
Prinsip Ilmu Kanuragan Lingga I
110
Prinsip Ilmu Kanuragan Lingga II
111
Rahasia Dimensi Gerbang Kedelapan
112
Rahasia Dimensi Gerbang Kedelapan II
113
Awal Mula Kehancuran Dimensi Tak Bertuan
114
Rencana Besar Jaka Buana
115
Rencana Besar Dimulai
116
Arkadewi Dalam Bahaya
117
Bunga Cahaya Perak
118
Lingga vs Pendekar Sula Geni
119
Lingga vs Pendekar Sula Geni II
120
Ketua Bunga Cahaya Perak
121
Ketua Bunga Cahaya Perak II
122
Arkadewi vs Jaka Buana I
123
Arkadewi vs Jaka Buana II
124
Arkadewi vs Jaka Buana III
125
Arkadewi vs Jaka Buana IV
126
Arkadewi vs Jaka Buana V
127
Serangan Balik Arkadewi
128
Bangkitnya Cakra Loji
129
Sabrang Terdesak
130
Kekuatan Jaka Buana
131
Ingatan Naga Api
132
Api Suci Sula
133
Api Suci Sula II
134
Dimensi Pusat Waktu
135
Pesan Misterius dari Masa Lalu
136
Sang Penjaga Alur Waktu
137
Jebakan Jaka Buana
138
Ruh Wisanggeni Sang Penjaga Dimensi Sula
139
Bulan Darah I
140
Bulan Darah II
141
Bulan Darah III
142
Bulan Darah IV
143
Bulan Darah V
144
Bulan Darah VI
145
Bulan Darah VII
146
Ekstra Bab I : Pengorbanan Arya
147
Pengumuman Novel Baru Sabdo Loji

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!