Mendengar kalau nama Zelina dan Grace sudah sangat tak asing lagi bagi Monica membuat kedua gadis itu semakin bertanya-tanya.
Mengapa sampai Caleb harus menceritakan tentang Zelina dan Grace pada Monica? Apakah untuk meyakinkan pada gadis itu bahwa mereka hanya teman sekaligus adik bagi Caleb?
"Apa yang Caleb ceritakan tentang aku dan Grace?" Zelina yang posisinya berada tepat berhadapan dengan Monica memilih langsung bertanya karena rasa penasarannya.
Monica tersenyum. "Dia mengatakan kalau kalian berdua adalah gadis-gadis yang cantik dan menarik. Ternyata benar!"
Zelina melirik ke arah Caleb yang memang sedang tersenyum kepadanya sambil merentangkan kedua tangannya.
Rindu yang tak tertahankan karena 2 tahun tak berjumpa dengan Caleb membuat Zelina langsung memeluknya dengan sedikit merengek.
"Kamu jahat! 2 tahun tak pernah pulang."
Caleb hanya tersenyum "Aku hanya ingin menyelesaikan studiku lebih cepat. Aku mengambil banyak kelas summer"bisiknya sambil melirik ke arah Grace yang nampak sedang membuang tatapannya ke arah lain.
Ketika pelukan Zelina terlepas, Caleb pun melangkah mendekati Gionino dan Grace. Pertama Caleb memeluk Gionino dan kedua ia memeluk Grace.
"How are you?" tanya Caleb pada Grace sambil mengusap kepala Grace seperti yang biasa ia lakukan.
"Aku baik-baik saja" jawab Grace sambil tersenyum.
"Rambutmu semakin panjang saja. Aku suka!" kata Caleb.
"Makasi kak" aku memang memelihara rambutku sampai panjang seperti ini untuk kamu, kak. Batin Grace.
"Ayo semuanya ke meja makan!" ajak Faith.
Semua melangkah menuju ke meja makan. Grace memilih duduk diantara Gionino dan Meloddy. Sementara Zelina duduk manis disamping Caleb, disisi Celeb yang lain ada Monica.
Chloe yang datang paling akhir karena harus mengambil kue buatannya dari dalam rumah, memandang semua yang sudah duduk manis di sana. Hanya ada dua kursi yang kosong. Satu di sebelah paman Arnold dan satu lagi di samping Erhan.
Entah mengapa, walaupun hatinya berusaha berkata, "tidak", namun langkah Chloe justru terarah ke bagian meja dimana Erhan duduk.
Saat gadis itu duduk sambil melemparkan senyum manisnya kepada lelaki itu, Chloe merasakan jantungnya berdetak dengan sangat cepat. Harum parfum yang dikenakan Erhan, dan senyum manis yang juga diberikan oleh pria itu kepadanya membuat Chloe gagal fokus sehingga hampir menjatuhkan piring kue yang dibawanya.
Acara makan siang pun dimulai. Semua menikmati makanannya dengan lahap dalam perbincangan yang penuh dengan suasana kekeluargaan.
"Nyonya Thomson, makanannya enak sekali. Apakah anda yang memasaknya?" tanya Erhan saat mereka sementara menikmati makanan penutup.
"Bukan. Hari ini semua masakan yang tersaji di atas meja adalah buatan Chloe. Sejak tadi subuh, ia sudah bangun dan menyiapkan ini semua. Dia ingin menyambut saudara kembarnya dengan hasil tangannya sendiri" ujar Faith sambil menatap putrinya dengan rasa bangga.
"Oh ya?" Erhan nampak terkejut. Bagaimana mungkin seorang supermodel yang memiliki bayaran termahal mau bersentuhan dengan dapur yang dapat merusak kulit dan kukunya?
"Kau sangat luar biasa, Chloe. Aku yakin suamimu akan sangat senang memiliki istri sepertimu. Sudah cantik, pintar masak pula" puji Erhan membuat Chloe serasa melayang ke langit paling tinggi.
"Makasi tuan Erhan" kata Chloe sedikit tersipu. Suara Erhan terdengat sangat merdu di telinga Chloe. Membangkitkan satu rasa yang membuat kulitya bagaikan tersengat aliran listrik sekalipun mereka tak bersentuhan.
OMG....ada apa dengan diriku ini?? Sadar Chloe...dia pria beristri. Dan kau bukan wanita yang biasa jatuh cinta segampang ini! Ada alaram penting yang muncul di kepalanya membuat Chloe harus memutar otaknya agar fokus di acara makan siang.
Selesai makan siang, Grace duduk agak menyendiri sambil memainkan hp nya. Sesekali ia menoleh ke arah Monica yang nampak langsung akrab bersama yang lain. Gadis cantik itu sangat pintar bergaul. Erland saja nampak terpesona dengannya.
"Hei...., kenapa kau tak gabung bersama mereka?" tanya Caleb yang tiba-tiba sudah ada disamping Grace sambil duduk ditangan kursi yang diduduki oleh Grace.
"Aku tak pandai berbasa-basi!" kata Grace pelan.
"Aku tahu. Sekarang, kamu ikut aku. Ada sesuatu yang ingin kuberikan padamu!" Caleb langsung menarik tangan Grace dan memasuki mansion.
Sekilas Zelina melihat pasangan yang baru masuk itu. Hatinya berdesir. Seperti ada sesuatu yang menusuk dadanya. Namun gadis itu buru-buru menepiskannya dan berusaha fokus ke arah Meloddy yang sementara asyik menceritakan tentang pengalamannya bermain piano di istana kerajaan.
Sementara Chloe yang melihat Erhan sudah berpamitan dengan kedua orang tuanya segera mengambil kotak kue yang sudah disiapkannya. Ia mengerjar langkah Erhan yang sudah hampir masuk ke dalam mobilnya.
"Tuan Erhan...!" panggilnya dengan napas yang terengah-enggah.
Erhan menoleh dan langsung tersenyum melihat Chloe. "Ada apa?" tanyanya dengan tatapan mata seteduh air danau di malam hari. Sangat membuat Chloe berdebar.
"Ini kue untukmu!" kata Chloe lalu menyerahkan kotak makanan berisi kue buatannya.
"Untukku?" tanya Erland dengan mata yang berbinar. Ia segera menerima kue itu. "Terima kasih, Chloe"
"Sama-sama!"
Erhan tanpa diduga memeluk Chloe dan menghadiahkan sebuah ciuman di kepala gadis itu.
"Jangan panggil aku dengan sebutan tuan. Panggil saja aku paman Erhan!" ujarnya lalu membelai kepala Chloe dan segera masuk ke dalam mobilnya. Setelah melambaikan tangannya, pria tampan itu berlalu meninggalkan halaman rumah keluarga Thomson.
Chloe terpaku di tempatnya berdiri. Memanggil dia dengan sebutan paman? Memangnya usianya berapa tahun sampai aku harus memanggilnya paman? Ah, lama-lama aku bisa gila.
***********
Caleb masih tetap memegang tangan Grace saat mereka memasuki kamar Caleb yang ada di lantai 3. Semenjak Caleb remaja, Papa dan mamanya sudah pindah ke kamar utama yang ada di lantai dasar dan kamar ini sekarang telah menjadi milik Caleb setelah ia melakukan renovasi menurut seleranya sendiri.
Ini memang bukan kali pertama Grace memasuki kamar Caleb. Ia sudah sering masuk ke kamar ini. Namun, setelah berpisah selama 2 tahun, rasanya agak sedikit canggung berada di kamar ini lagi.
"Sebentar ya...!" Caleb melepaskan tangannya yang menggenggam tangan Grace lalu ia membuka salah satu koper dari 4 koper yang ada di sana.
"Ini untukmu!" Caleb menyerahkan beberapa keping CD dari Lorena Swash. Penari dan balerina legendaris yang menjadi idola Grace.
Mata Grace langsung berbinar senang "Aduh..! Bagaimana kakak bisa mendapatkan ini? Aku sudah mencarinya diinternet tapi tak pernah menemukannya. Aku senang sekali. Makasi ya...!" Grace tanpa sadar memeluk Caleb.
Pelukan itu bagaikan obat atas kerinduan Caleb selama 2 tahun tak bertemu dengan Grace. Pelukan yang sudah biasa terjadi diantara mereka namun justru kali ini mengalirkan kehangatan didada Caleb.
"Maaf kak!" ujar Grace sedikit malu saat melepaskan pelukannya.
"Tak usah minta maaf. Aku juga kangen dipeluk olehmu. " kata Caleb lalu menarik hidung Grace. Ia kemudian mengambil sebuah paper bag putih.
"Ayo kita turun lagi ke bawa!" ajak Caleb sambil melingkarkan tangannya di bahu Grace dan keduanya melangkah menuju ke lift.
**********
Di halaman belakang suasana masih saja ramai. Meloddy yang masih menjadi pusat perhatian karena ceritanya yang heboh membuat Joel yang ada didekat gadis itu diam-diam menatapnya sambil menyimpan kekagumannya pada gadis itu. Joel tak habis pikir, bagaimana mulut gadis berwajah oriental itu tak pernah kehabisan bahan untuk bercerita.
Zelina memutuskan untuk pulang karena ada tugas kuliah yang harus dikerjakannya.
"Kamu mau kemana?" tanya Erland saat melihat Zelina sudah mengambil tas selempangnya.
"Aku mau pulang. Tugas kuliahku banyak!" jawab Zelina lalu menatap semua yang ada di sana "Guys, aku pulang lebih dulu ya. Nanti kita ketemu lagi."
"Ok...!" jawab mereka kompak sambil melambaikan tangan ke arah Zelina.
"Zelina, ini kue untukmu!" Chloe menyerahkan sebuah kotak kue.
"Makasi ya. Sesekali ajari aku untuk membuat kue."
"Dengan senang hati!"
Saat gadis itu akan pergi, ia melihat Caleb dan Grace yang keluar dari pintu samping.
Caleb terkejut melihat Zelina yang akan pulang. Ia langsung melangkah mendahului Grace dan mendekati Zelina.
"Kau akan pergi tanpa pamitan padaku?"kata Caleb dengan tatapan matanya yang tajam.
Zelina tersenyum "Aku nggak mau menganggu kebersamaanmu dengan Grace." kata Zelina sedikit pelan. Ia tak mau Grace dan Chloe mendengar suaranya.
"Kamu bicara apa, sih?"Caleb menyentil dahi Zelina membuat gadis itu meringis lalu balas mencubit pinggang Caleb.
Keduanya pun tertawa bersama.
Grace langsung melangkah meninggalkan mereka dan menemui adiknya. Chloe yang berdiri disana dapat melihat ada sesuatu yang Grace sembunyikan.
"Ini untukmu!" Caleb mengulurkan paper bag yang dipegangnya.
"Untukku? Apa ini?" Zelina langsung membukanya. Matanya terbelalak melihat sebuah massenger bag berwarna pink, merk Gucci.
Zelina langsung memeluk Caleb dengan perasaan senang. Caleb tahu kalau Zelina sangat suka dengan tas keluaran Gucci.
"Aku tahu kalau kau akan menyukai ini." kata Caleb saat pelukan mereka terlepas.
"Makasi ya..., sekarang aku mau pulang dulu. Tugas kuliahku sangat banyak."
"Siapa yang akan mengantrmu?" tanya Caleb.
"Aku sudah pesan taxi. Mungkin taxinya sudah di depan. Sekali lagi makasi ya..." Zelina melambaikan tangannya dan segera berlari meninggalkan Caleb saat seorang pelayan memberitahukan kalau taxi yang sudah dipesannya telah datang.
Chloe mendekat. Ia berdiri disamping saudara kembarnya itu sambil bersedekap. "Caleb, berhentilah memperlakukan mereka berdua sama seperti kita masih berusia 10 tahun. Mereka sudah sama-sama dewasa dan aku pikir mereka punya rasa yang sama untuk bisa menjadikanmu sebagai pria dalam hidup mereka." kata Chloe pelan namun membuat jantung Caleb seakan berhenti berdetak.
MAKASI KARENA SUDAH BACA PART INI
KOMENTARI YA...
JANGAN LUPA KASIH BINTANG LIMA
VOTE DAN LIKE JUGA YA...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 81 Episodes
Comments
Melya Siena Siena
kayaknya grace mengalah deh kalau menurutku sih grace yang penting caleb bahagia mungkin dia menjauh secara perlahan kan dia lumayan tertutup orangnya🤣🤣😍jiwa netizen
2022-11-15
0
gia gigin
Caleb sadar benar apa kata Cloe, jangan membuat mereka baper dgn perhatian mu
2021-12-17
0
Chelsea Dinda
tooorrr q takut yang bakal jadi pendampingnya zelina .. buka grace .. bikin grace bahagia toooorrr
2021-06-29
1