Saat Maura memasuki dapur, ia terkejut melihat putrinya sedang berada di sana dan sementara berdiri di depan kompor sambil tangannya mengaduk sesuatu.
"Sayang, apa yang kamu lakukan?" tanya Maura sambil mendekat.
"Membuat bubur ayam, mom."
"Bubur ayam?" Maura terkejut mendengar perkataan Grace. "Tumben masuk dapur sambil membuat makanan Indonesia. Resepnya dapat dari mana?"
"Aku minta sama bibi Faith. Sudah agak lama namun baru kali ini dipraktekan"
Maura melihat termos makanan yang sudah disiapkan oleh Grace. "Buburnya untuk siapa?"
"Untuk.Zelina, mom. Kemarin dia mengalami kecelakaan. Katanya bubur ayam banyak manfaatnya untuk orang yang sakit."
"Zelina kecelakaan? Kasihan. Bagaimana kondisinya?"
"Dia hanya mengalami cedera ringan. Dia bahkan langsung pulang ke apartemennya. Kasihan kan dia tinggal sendiri. Aku ingin menghiburnya dengan makanan ini."
"Baiklah. Sampaikan salam mommy padanya ya? "
"Ok, mom!" kata Grace sambil terus mengaduk bubur buatannya.
Maura menatap putrinya dengan rasa bangga. Zelina adalah gadis yang secara tidak langsung menjadi saingan Grace untuk mendapatkan cinta Caleb. Namun Grace sama sekali tak menyimpan rasa tak suka pada Zelina. Justru ia ingin memberikan perhatian yang besar bagi gadis itu.
Tuhan memberkatimu anakku! Batin Maura lalu menyiapkan kopi untuk Ben suaminya.
Selesai membuat sarapan bagi Zelina, Grace kembali ke kamarnya dan mandi. Saat ia turun kembali ke bawa, semua anggota keluarganya sementara menikmati sarapan.
"Sayang, kau tidak sarapan dulu?" tanya Maura melihat putrinya itu hanya asyik mempersiapkan sarapan yang akan dibawanya untuk Zelina.
"Aku sudah minum susu tadi. Nanti di sana aku akan sarapan sama-sama dengan Zelina. Aku pergi dulu ya.." Grace mencium pipi semua keluarganya yang ada di meja makan lalu segera menyambar kunci mobilnya di gantungan kunci yang ada di dekat meja makan, setelah itu ia langsung pergi sambil menenteng termos makanan yang berisi bubur dan tahu goreng. Grace dari kemarin sudah meminta salah satu asisten rumah tangga yang ada di rumahnya untuk belanja di toko Asia. Sehingga saat pagi tadi, ia langsung mengolah semua bahan makanan untuk menjadi bubur ayam yang lezat.
Dengan mengendarai mobilnya, Grace menuju ke apartemen Zelina. Grace tahu alamatnya karena pernah mengantar Zelina saat mereka menghadiri acara ulang tahun Erland Thomson setahun yang lalu.
Ia memarkir kendaraannya di halaman apartemen lalu segera masuk ke dalam menuju ke lantai 6 tempat unit apartemen Zelina berada.
Sesampai didepan unit nomor 602, Zelina langsung memencet bel pintu.
Seorang asisten rumah tangga membukakan pintu. Grace mengenalnya sebagai salah satu pelayan yang ada di mansion keluarga Thomson. Pelayan itu sendiri pun langsung tersenyum ke arah Grace.
"Selamat datang nona Grace Aslon!" sapanya sambil membungkukkan badannnya.
"Terima kasih. Aku ingin ketemu dengan Zelina" ujar Grace.
"Nona ada di kamarnya bersama tuan Caleb."
Deg! Di kamar? Bersama Caleb? Memangnya apa yang Caleb lakukan di sini sepagi ini?
"Caleb pagi-pagi sudah ke sini?" tanya Grace.
"Tuan Caleb menginap di sini."
Hati Grace bagaikan diremas sangat kuat mendengar perkataan pelayan itu. Caleb tidur di sini? Bersama Zelina? Apakah mereka tidur di kamar yang sama?
Belum sempat Grace bertanya lagi, ia sudah dlmelihat Zelina keluar dari kamar sambil digendong oleh Caleb ala bridal style. Tangan Grace yang memegang tali tas berisi termos makanan itu menjadi sangat tegang. Ada sesuatu yang terasa panas disudut matanya yang hampir saja lolos. Namun Grace yang terkenal sebagai gadis yang tegar langsung memberikan senyum terbaiknya.
"Selamat pagi!" sapanya dengan suara yang dibuat sewajar mungkin.
Caleb yang terkejut hampir saja menjatuhkan Zelina yang digendongnya karena Zelina juga tiba-tiba melepaskan tangannya yang melingkar dileher Caleb.
Perlahan, Caleb melepaskan tubuh Zelina di atas sofa.
"Grace?" Zelina langsung menyapa untuk mencairkan suasana yang nampak kaku diantara mereka bertiga.
"Aku datang membawakan bubur ayam untukmu. Siapa tahu kamu suka." kata Grace lalu melangkah mendekat dan meletakan tas yang dipegangnya di atas meja.
"Bubur ayam? Wah, aku suka." kata Zelina senang tanpa dibuat-buat. Dia memang sangat suka bubur ayam.
Nilam segera mengambil tas itu saat Caleb menatapnya "Akan saya siapkan." katanya lalu segera menuju ke meja makan.
"Siapkan untuk 3 orang. Kau juga belum makan kan?" Zelina menatap Grace.
"Boleh." jawab Grace masih tetap tersenyum walaupun ia sedikit kesal melihat Caleb yang hanya diam saja.
Setelah Nilam mengatur meja makan, ia segera mengajak 3 orang itu untuk ke meja makan.
Zelina melangkah ke meja makan dipapah oleh oleh Caleb. Kembali lagi Grace harus menekan perasaannya yang teriris melihat adegan itu.
Grace duduk di depan Zelina dan Caleb.
"Wah...ini enak sekali!" puji Zelina saat suapan pertama masuk ke dalam mulutnya. "Aku akan makan 2 piring."
"Rasanya seperti bubur ayam buatan bundaku" ujar Caleb saat ia memasukan bubur ayam itu ke dalam mulutnya. Bubur ayam memang salah satu sarapan yang sering disiapkan Faith di mansion keluarga Thomson.
"Aku memang meminta resepnya dan cara membuatnya pada bibi Faith. Bubur ayam ini pernah diantar bibi Faith dan paman Ezekiel ke rumah saat menjenguk opaku yang sedang sakit" kata Grace.
Caleb nampak senang mendengarnya. Ia bangga karena masakan bundanya diminati oleh Grace bahkan gadis itu mau mencoba membuatnya.
"Apakah kau sudah sering membuatnya?" tanya Caleb lagi.
"Tidak. Ini pertama kali aku membuatnya. Semalam aku berpikir, Zelina sedang mengalami musibah. Pasti kangen masakan Indonesia" ucap Grace sambil menatap Zelina yang sedang menikmati makanannya.
Zelina terharu mendengar perkataan Grace "Terima kasih, Grace. Aku memang merindukan mamiku. Biasanya kalau saat seperti ini, mami memang suka membuat bubur. Salah satu ya, bubur ayam ini. Rasanya juga sama dengan buatan mamiku. Oh ya, aku ingat mamiku dan bibi Faith dulu kan pernah buka cafe bersama. Makanya resepnya sama."
"Iya. Bunda pernah cerita."imbuh Caleb.
Mereka bertiga pun menikmati sarapan itu secara bersama sambil sesekali Zelina mengangkat topik pembicaraan baru saat melihat Caleb dan Grace diam saja.
"Grace, sekarang ada film yang terkenal. Menceritakan kisah seorang penari. Aku melihatnya di internet. Film itu sudah tayang di bioskop-bioskop yang ada di London" kata Zelina setelah ia menyelesaikan suapan terakhirnya.
"Ya. Aku sudah menontonnya" kata Grace sambil melirik ke arah Caleb. Wajah cowok itu sedikit menegang mengingat kejadian semalam saat Grace bersama Arcel.
"Oh ya? Apakah ceritanya bagus? Kalau dari sinopsis yang aku baca ceritanya bagus."imbuh Zelina agak penasaran.
"Cerita yang sangat bagus. Aku dan temanku bahkan terharu saat menontonnya" ucap Grace sedikit pelan karena melihat wajah Caleb yang semakin menegang.
"Kamu harus minum obat." Caleb mengalihkan pembicaraan dan segera berdiri untuk menyiapkan obat Zelina.
"Aku juga mau pulang!" kata Grace sambil ikut berdiri.
"Mengapa buru-buru. Di sini dulu. Sebentar lagi Caleb akan pergi. Aku bosan di rumah sendiri. Nilam hanya sibuk dengan pekerjaannya." kata Zelina sambil menatap ke arah Nilam yang hanya tertawa kecil mendengar perkataan Zelina.
"Iya. Temanilah Zelina sebentar. Aku ada urusan dengan Monica." ujar Caleb lalu memberikan obat Zelina. Tepat di saat itu sopir dari keluarga Thomson datang membawa baju ganti untuk Caleb. Cowok itu langsung permisi untuk mandi. Tak sampai 20 menit, Caleb sudah selesai mandi dan ganti pakaian.
"Aku pergi dulu ya. Sebentar lagi bunda dan Chloe akan datang ke sini. Setelah mereka datang, kau boleh pulang Grace." ujar Caleb lalu segera pergi meninggalkan dua gadis itu.
Setelah Caleb pergi, Nilam pun pamit untuk membawa kantong yang berisi sampah ke lantai bawa.
"Nilam, maukah kamu membelikan aku beberapa botol susu vanila non fat. Merk nya seperti botol yang ada di dalam kulkas. Kebetulan stoknya tinggal satu." Zelina sengaja membuat Nilam pergi agak lama karena ia memang ingin berbincang dengan Grace.
"Boleh nona"Ujar Nilam.
Zelina meminta tolong pada Grace untuk mengambil dompetnya yang ada di dalam kamar.
Grace masuk ke kamar Zelina. Ia menatap kasur Zelina yang nampak masih berantakan.
Apakah mereka tidur di ranjang ini? Ataukah Caleb tidur di sofa? Ah..., aku bisa gila memikirkan ini.
Grace buru-buru keluar saat sudah mendapatkan dompet Zelina.
Setelah menerima uang dari Zelina, Nilam pun langsung pergi.
"Grace, aku tak ingin kau salah mengartikan kedekatanku dengan Caleb tadi saat Caleb menggendongku. Kakiku memang sakit dan agak kesulitan untuk berjalan."kata Zelina saat keduanya sudah ditinggal pergi oleh Nilam.
"Aku tidak ada pikiran apa-apa." Grace buru-buru menggeleng.
"Aku akui, aku memang menyukai Caleb. Dan aku yakin kalau kau juga merasakan hal yang sama. Namun aku tidak akan pernah melakukan sesuatu yang akan menjebak Celeb untuk memilihku." kata Zelina.
Grace terpana. Ia tak menyangkah percakapan ini akan tercipta diantara mereka. Apa yang harus Grace katakan?
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 81 Episodes
Comments
gia gigin
Grace Kamu dgn Howie saja dari pada dgn Caleb yg plinplan😏
2021-12-17
0
Chelsea Dinda
biar grace bahagia torrr .. sedih bacanya di gantungin😔😔
2021-06-29
1
Yen Margaret Purba
grace perpaduan ben n maura yg the best dg hati,
sia2 caleb kalau merelakan grace..
2021-05-04
2