Tubuh Chloe bagaikan tersengat aliran listrik saat tangan Erhan melingkar dipergelakang tangannya dan menariknya untuk masuk ke dalam mobil.
Ketika keduanya sudah duduk bersama, barulah Erhan melepaskan pegangan tangannya.
"Makasi paman!" ujar Chloe sambil tersenyum.
"Dari mana saja, Chloe?" tanya Erhan.
"Nonton bioskop dengan beberapa temanku. Tapi begitu selesai, kami langsung pulang sendiri-sendiri."
"Tak bersama pacar?"
Chloe tersenyum "Aku tak punya pacar."
Erhan mengerutkan dahinya "Gadis secantik dan setenar kamu belum punya pacar? Memangnya berapa usiamu?"
"Usiaku 22 tahun. Aku sudah sekitar 8 bulan jomblo."
Erhan tertawa sambil menggelengkan kepalanya "Sungguh bodoh para pria yang membiarkan gadis cantik sepertimu menjadi jomblo"
Chloe seakan melayang mendengar perkataan Erhan. Entah mengapa ia ingin menarik hidung mancung Erhan karena gemas dengan mimik tampan itu. Ia tertawa, menampilkan deretan giginya yang putih rapih. Ah, Chloe bahkan dibuat pusing oleh harum tubuh pria ini.
"Mungkin aku belum ketemu pria yang cocok saja." jawab Chloe datar sambil menundukan kepalanya.
"Memangnya pria seperti apa yang menjadi idolamu?"
Pria sepertimu, paman. Hampir saja kaliamat itu melompat keluar dari mulut Chloe namun ia buru-buru membuang ide konyolnya itu.
"Aku tak punya kriteria khusus untuk pacaran. Mungkin aku lebih mirip mommyku. Suka dengan pria yang usianya lebih tua dariku"
"Memangnya berapa perbedaan usia tuan dan nyonya Thomson?"
"10 tahun"
"Waw, aku tak menyangkah kalau usia mereka terpaut cukup jauh. Mereka terlihat sangat serasi dan saling menyayangi." kata Ergan sambil menggelengkan kepalanya.
"Itulah dad dan mom. Selalu saling menyayangi."
"Kamu pasti berharap memiliki suami seperti daddy mu, kan?"
Chloe hanya tertawa kecil. Erhan jadi gemas melihat gadis yang ada di sampingnya ini. Top model yang paling terkenal saat ini namun sangat sederhana ketika ia tak berada di panggung.
"Tuan, mobilnya sudah selesai!" kata sopirnya sambil mengetuk kaca mobil.
Chloe nampak kesal. Ia masih ingin berbincang dengan Ergan. Tapi sopirnya itu begitu cepat menyelesaikan pekerjaannya.
Erhan membuka pintu mobil, ia turun kemudian mempersilahkan Chloe untuk turun.
"Terima kasih, paman!" Chloe membungkuk hormat lalu melangkah meninggalkan Erhan.
Saat ia sudah masuk ke dalam mobilnya, ia melihat kalau Erhan masih berdiri di samping mobilnya. Pria itu seakan hendak memastikan kalau Chloe pergi dengan selamat.
Oh....em...ji....ini sesuatu yang salah. Dia itu suami orang. Kau tidak sepantasnya menaruh hati padanya.
Mengapa aku harus terpesona padanya?
Sepanjang jalan Chloe menggerutu sendiri. Harum tubuh Erhan seakan menempel di tangannya.
Sesampai di rumah, Chloe menemukan Papa dan mamanya masih setia menunggunya. Begitulah mereka tidak akan tidur sebelum anak-anak mereka pulang. Bahkan Caleb yang terkadang menginap di apartemennya selalu ditelepon oleh mamanya.
"Selamat malam bunda, selamat malam daddy!" Sapa Chloe lalu mencium kedua orang tuanya secara bergantian.
"Kenapa pulangnya terlambat?" tanya Ezekiel sambil menatap putrinya penuh perhatian.
"Ban mobilku kempes, dad. Untung saja ada tuan Erhan dan sopirnya yang melewati jalan itu. Jadi tertolonglah aku" kata Chloe lalu bersandar dilengan daddynya dengan manja.
"Daddy harus berterima kasih pada Erhan karena sudah menolongmu" ujar Ezekiel.
"Dad, istrinya tidak ada di sini, ya? Aku lihat tadi tuan Erhan hanya sendiri." tanya Chloe penasaran.
"Istrinya mungkin ada di Turki. Dia seorang model juga."
"Oh....!" Chloe pura-pura mengangguk walaupun pada kenyataannya ia sakit hati mendengarnya.
"Caleb sudah pulang?" tanyanya berusaha mengalihkan pembicaraan karena ia melihat bundanya menatap dia dengan tatapan penuh selidik.
"Celeb menginap di apartemen Zelina karena gadis itu sakit" jawab Faith.
"Caleb belum bisa menentukan pilihannya apakah akan bersama Grace atau Zelina. Aku takut nanti dia akan kehilangan keduanya, bunda. Grace dan Zelina adalah gadis-gadis yang cantik. Mereka pasti jadi incaran banyak pria." Chloe menarik napas panjang.
"Kamu sendiri bagaimana? Bunda tak pernah melihatmu jalan dengan cowok lagi setelah putus dengan Ricky" tanya Faith.
"Karena belum ada cowok yang gantengnya seperti daddy!" ucap Chloe sambil tertawa. Ia berdiri "Aku tidur dulu ya...capek!" pamitnya dan segera melangkah meninggalkan ruang tamu.
Faith dan suaminya saling berpandangan. "Sayang, Chloe begitu mengidolakanmu. Aku takut nanti dia tertarik dengan Erhan. Aku melihat matanya bersinar penuh cinta saat memandang pria itu" kata Faith khawatir.
"Aku yakin kalau Erhan bukan tipe pria penggoda. Sekalipun Chloe suka padanya, Erhan pasti tak akan menanggapinya. Dan aku yakin kalau Chloe hanya kagum saja karena kedewasaan Ergan."
Faith melingkarkan tangannya dilengan suaminya "Mudah-mudahan saja. Aku takut anak-anakku terluka. Seperti juga Caleb yang masih menggantungkan perasaannya pada Grace dan Zelina"
Ezekiel tak bicara. Ia hanya menarik napas panjang sambil mencium kepala istrinya dengan penuh cinta.
*********
Zelina perlahan membuka matanya. Ia tersenyum melihat Caleb yang tertidur di ujung ranjang. Cowok itu sepertinya menjaga jarak yang sangat jauh dari Zelina.
Perlahan Zelina menurunkan kakinya ke lantai. Ia ingin buang air kecil. Namun saat ia mencoba melangkah, kakinya kembali terasa sakit. Tanpa sadar ia menjerit kesakitan dan membuat Caleb terbangun.
"Zelina, kenapa tak bangunkan aku jika ingin turun?" ujar Caleb dengan wajah khawatir lalu segera menyeberangi tempat tidur dan berdiri di samping Zelina yang sedang memegang kakinya.
"Kamu mau kemana?"tanya Caleb lembut dan segwra melingkarkan tangannya dipundak Zelina, bersiap untuk menuntun gadis itu berjalan.
"Aku mau buang air kecil"
"Ayo ku antar!"
"Kau mau masuk ke kamar mandi?" tanya Zelina sangat terkejut.
"Aku hanya akan mengantarmu ke dalam nona. Kamu pikir aku semesum itu?" Caleb menyentilkan jarinya di pelipis Zelina membuat gadis itu meringis sakaligus juga tertawa.
"Ayo!" ajak Caleb.
Keduanya berjalan bersama ke kamar mandi. Setelah Zelina sudah berada di dalam kamar mandi, Caleb melepaskan tangannya dari lengan gadis itu lalu keluar dan menutup pintu dibelakangnya.
Caleb menunggu Zelina di depan pintu kamar mandi sambil memeriksa hp nya. Hari ini hari sabtu dan jam kantor hanya sampai pukul 1 siang. Caleb memituskan untuk tak masuk kantor. Dia ingin menemani Zelina hari ini. Ia pun menelepon bundanya.
"Hallo, bunda. Minta tolong sopir untuk mengantar baju ganti untukku ke apartemennya Zelina. Aku mau menemaninya sampai siang ini. Ia masih kesulitan berjalan karena luka di kakinya"
"Baiklah sayang. Sampaikan salam bunda pada Zelina ya? Sore nanti bunda dan Chloe akan menengoknya di sana."
"Terima kasih bunda. Bye...!"
Caleb menyimpan lagi hp nya ke dalam saku celananya. Ia kemudian mengetuk pintu kamar mandi.
"Zelina, apakah kau sudah selesai?" tanya Caleb.
"Sebentar, aku sedang menyikat gigi" terdengar suara Zelina.
Tak lama kemudian, Zelina membuka pintu kamar mandi. Caleb kembali melingkarkan tangannya dilengan dan dibahu gadis itu lalu menuntunnya kembali ke tempat tidur.
"Kamu mau sarapan?" tanya Caleb saat Zelina sudah duduk di tempat tidur sambil menyisir rambut hitamnya.
"Kamu nggak ke kantor?" tanya Zelina tanpa menjawab pertanyaan Caleb. Ia melirik jam waker yang ada di atas nakas. "Ini sudah hampir setengah sembilan."
"Aku sudah ijin sama daddy. Aku akan menjagamu sampai siang nanti karena setelah itu aku ada janji dengan Monica untuk membuat proposal pengajuan proyek yang baru. Sore nanti bunda dan Chloe akan datang ke sini." kata Caleb. Ia mengambil sisir dari tangan Zelina dan menyisir rambut sebahu gadis itu karena Zelina nampak kesulitan menyisir rambutnya karana tangan kanannya juga terluka.
"Aku sudah membuat kalian repot." Zelina jadi tak enak hati.
"Hei..., kamu sebatang kara di London ini. Kalau bukan keluarga Thomson, siapa lagi yang akan menjagamu?" Caleb menarik hidung mancung Zelina membuat gadis itu cemberut.
"Caleb, aku bukan anak kecil lagi yang suka ditarik hidungnya. Aku seorang gadis."
"Oh ya? Seorang gadis tak akan membiarkan dirinya ditabrak mobil karena menyeberang jalan tidak hati-hati. Kamu itu masih kecil!" ujar Caleb sedikit ada nada mengejek. Ia tertawa melihat Zelina bertambah cemberut..
Ya, aku masih kecil di hadapanmu sampai kau tak mengerti dengan perasaanku ini, batin Zelina sedih.
"Hei.., kenapa cemberut?" tanya Caleb.
"Nggak. Ayo kita sarapan!" ajak Zelina sambil berdiri. Ia memberikan senyum termanisnya untuk Caleb.
"Kamu marah ya aku bilang sebagai anak kecil? Maaf ya, aku hanya bercanda." Caleb jadi menyesal.
"Aku nggak marah. Ayolah. Aku sudah lapar!"
Caleb tersenyum. Saat dilihatnya Zalina agak kesulitan berjalan, Caleb langsung menggendong gadis itu.
"Caleb, turunkan. Aku bisa jalan sendiri!" teriak Zelina.
"Diamlah! Atau aku akan menjatuhkanmu!"
Zelina diam. Tangannya langsung dilingkarkannya di leher Caleb karena ia memang hampir jatuh. Saat mereka akan keluar dari kamar, terdengarlah bel pintu.
"Selamat pagi...!"
Caleb dan Zelina sama-sama menoleh ke arah pintu apartemen saat mendengar suara itu.
Nampak Grace, sedang berdiri di depan pintu masuk. Mata Grace langsung membulat dengan bibir sedikit terbuka karena tak menyangkah akan melihat Caleb yang memeluk Zelina ala bridal style.
Apa yang akan terjadi selanjutnya??
JANGAN LUPA LIKE, KOMEN DAN VOTE YA..
MAAF KALAU BANYAK TYPO
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 81 Episodes
Comments
Wasista Mustika S.
Walaaaaahhh.. Caleb itu maunya gmn? Ke Grace ok, ke Zelina ok.. Hadeeeeuuuhhh.. Khan seharusnya klo mau bantu, ya bawa Zelina tinggal sementara di rumah ortunya... Khan di sana banyak orang.. Koq kesannya seperti pasutri.. Klo gk khan bisa sewa perawat.. Gak cocok sama karakter Caleb.. Terkesan playboy..😂😂😂
2024-12-03
1
Neng Ati
kesel jg sama si Caleb,ayo grace kamu pilih aja pria tampan lainnya,biar dia cemburu
2023-12-02
1
dyve
dengan erhan*
2022-06-24
2