Meloddy Kim

Howie Baxter

Meloddy yang baru turun dari taxi terkejut saat tasnya tiba-tiba saja dijambret oleh seseorang.

"Hei...tolong, jambret...!" Teriak Meloddy sambil berusaha mengejar lelaki yang menjambret tasnya.

Tak jauh dari situ, nampak Erland dan teman-temannya baru saja turun dari mobil. Melihat Meloddy yang berteriak sambil mengejar seseorang, Erland pun ikut mengejarnya.

Meloddy yang menggunakan sepatu hak tinggi tentu saja sangat kerepotan. Ia berhenti karena kakinya sakit dan jantungnya bagaikan akan lepas dari tempatnya.

Membayangkan isi dalam tasnya, Meloddy tiba-tiba saja menangis. Dompetnya memang tak berisi banyak uang karena setiap kali jalan Meloddy hanya membawa uang secukupnya dan satu kartu ATM jika ada keperluan mendadak. Tapi di hp nya berisi berbagai file penting yang belum dipindahkan ke laptopnya. Belum lagi foto-foto dan berbagai video rekaman.

Meloddy duduk dipinggir jalan sambil menangis.

Ia sedih beberapa kenangannya akan hilang.

"Ini tasmu!"

Meloddy mendongakkan kepalanya. Ia buru-buru berdiri. "Terima kasih, Erland." Meloddy memeluk Erland karena rasa senang.

Erland langsung tersenyum senang karena dipeluk oleh Meloddy.

"Kamu mau masuk ke dalam club?" Tanya Erland saat Meloddy melepaskan pelukannya.

"Iya. Aku mau ketemu teman-temanku. Ada yang ulang tahun." Jawab Meloddy. Ia kemudian membuka tasnya dan mengambil hp lalu menghubungi salah satu temannya.

"Hallo, kalian dimana? Aku sudah sampai di sini. Cepat ya..bye.."

"Mereka sudah datang?" Tanya Erland penasaran.

"Belum. Katanya masih dalam persiapan."

"Tunggu mereka saja di dalam."

"Memangnya kamu sudah bisa masuk? Usiamu kan belum genap 20 tahun." Meloddy menatap Erland dengan sedikit bingung.

Erland tersenyum. "Club malam ini kan punya kakakku dan Joel. Ayo...!" Erland tanpa di duga langsung menarik tangan Meloddy dan masuk ke dalam. Meloddy heran karena Erland melewati pintu masuk tanpa pemeriksaan kartu identitas.

"Hebat juga kamu, Erland." Kata Meloddy sambil mengangkat jempolnya. Erland hanya tersenyum dengan sedikit membusungkan dadanya.

Sesampai di dalam, Meloddy memilih untuk duduk sementara Erland pamit sebentar untuk menemui teman-temannya yang sudah duduk di satu meja dengan minuman yang telah mereka pesan.

"Guys, aku temani Meloddy dulu ya? Teman-temannya belum datang. Kasihan dia kesepian." Kata Erland.

"Bilang saja kalau kamu memang ingin mendekatinya. Dia Meloddy Kim kan? Aku pernah lihat foto gadis itu di handphonemu." Ledek Bobby membuat yang lain ikut menggoda Erland.

"Kalian seperti tak tahu aku saja." Erland mengerlingkan matanya dan langsung pergi kembali ke meja Meloddy.

"Erland?" Panggil Caleb.

Erland menoleh dengan kaget. "Kakak?"

Caleb melangkah mendekatinya sementara di belakang ada Joel yang mengikuti langkah Caleb.

"Apa yang kamu lakukan di sini? Bagaimana kamu bisa masuk ke sini?" Tanya Caleb sambil menatap adiknya tajam.

Meloddy yang melihat Caleb dan Joel langsung berdiri.

"Hallo semua!" Sapa Meloddy dengan gaya khasnya yang periang.

"Meloddy, apakah kau datang dengan Erland?" Tanya Caleb.

"Sebenarnya aku datang sendiri karena akan ada surprise hari ulang tahun untuk salah satu temanku . Pas turun dari taxi, tasku tiba-tiba saja dijambret orang. Untunglah Erland berhasil menyelamatkan tasku." Kata Meloddy sambil mengangkat tas tangannya yang memang masih ditangannya.

"Oh...begitu." Caleb mengangguk. "Lalu kenapa Kamu bisa masuk ke sini, Erland? Usiamu belum cukup. Aku akan memarahi penjaga pintu yang membiarkanmu masuk."

"Kakak, beberapa bulan lagi usiaku akan genap 20 tahun kan? Jangan membuatku malu. Apalagi di sana ada teman-temanku." Wajah Erland kelihatan memelas.

"Aku juga akan mengusir mereka jika usia mereka belum genap 20 tahun." Kata Caleb tegas.

"Kak, usia mereka rata-rata sudah di atas 20 tahun. Aku kan masuk sekolah dengan usia yang belum cukup. Makanya aku paling muda diantara mereka."

Perkataan Erland mengurungkan niat Caleb untuk mendekati teman-teman Erland.

"Ya, sudah. Kali ini aku membebaskanmu. Tapi untuk berikut, jangan harap kau bisa masuk lagi ke sini. Jangan mabuk! Ingat, bunda tak suka kalau kita mabuk." Kata Caleb memperingati. Ia lalu menatap Meloddy. "Teman-temanmu belum datang? Ini sudah hampir jam 12."

Meloddy mengambil hp nya dari dalam tas. Saat ia baru akan melakukan panggilan, hp nya tiba -tiba saja berbunyi. "Hallo..., apa? Ya sudah, aku pulang saja." Wajah Meloddy terlihat cemberut.

"'Kenapa?" Tanya Erland.

"Teman-temanku tak jadi datang. Yang berulang tahun tak tahu kemana. Aku pulang saja." Kata Meloddy masih dengan wajah kesalnya.

"Aku akan mengantarmu!" Joel yang sejak tadi diam, tiba-tiba saja bicara.

Mata Meloddy langsung bersinar senang namun Erland kelihatan tak suka.

"Aku saja yang mengantar Meloddy." Ujar Erland tegas.

"Kamu kan sedang bersama dengan teman-temanmu. Apartemenku agak jauh dari sini. Biar saja Joel yang mengantarku." Kata Meloddy sambil mendekat ke arah Joel.

"Iya. Ayo sana ke teman-temanmu. Biarkan Joel yang mengantar Meloddy. Jangan pulang terlalu malam. Kasihan bunda tak akan tidur sebelum kita pulang." Imbuh Caleb.

Erland masih nampak tak suka. Namun ia tak bisa membantah kakaknya. Sedikit berat ia menyeret langkahnya ke arah meja teman-temannya.

"Kita pergi sekarang?" Tanya Joel.

Meloddy mengangguk senang.

"Aku akan pulang sedikit lagi." Ujar Caleb lalu segera melangkah menuju ke bar tender.

************

Sepanjang perjalanan menuju ke apartemen Meloddy, gadis itu banyak bercerita tentang kegiatannya.

Joel yang akan pendiam merasa senang karena ia tak harus menemukan bahan pembicaraan karena Meloddy tak pernah kehabisan bahan pembicaraan.

"Joel, maaf ya, aku bicara terus. Soalnya kamu kebanyakan hanya diam."

"Aku sangat suka mendengarkan kau bicara." Kata Joel tanpa mengalihkan pandangannya. Ia sangat berkonsentrasi membawa mobilnya.

Meloddy senang mendengar perkataan Joel. Dia suka mendengar aku bicara? Mengapa aku bergetar mendengar perkataannya ya? Batin Meloddy.

"Sebaiknya kalau kau hendak bepergian malam-malam seperti ini, jangan sendirian. London kadang tak ramah untuk gadis-gadis seperti kalian." Kata Joel setelah mereka diam beberapa saat.

"Iya. Ban mobilku tadi kempes. Malas untuk menggantinya dengan ban reserep disaat aku sudah ganti baju. Makanya tadi naik taxi."

Saat mobil berhenti di depan apartemen Meloddy, Joel langsung turun lebih dulu dan membukakan pintu untuk Meloddy.

"Terima kasih sudah mengantarkan aku, ya." Ujar Meloddy.

"Sama-sama. Selamat malam!" Kata Joel lalu masuk lagi ke dalam mobilnya..

"Selamat malam." Meloddy melambaikan tangannya ke arah Joel lalu ia segera melangkah masuk ke dalam apartemennya. Wajah gadis berwajah oriental itu tersenyum. Ah, Joel Alonso, aku sungguh kagum padamu, batin gadis itu dengan hati yang bahagia.

***********

Grace menatap wajahnya ke cermin. Ia memegang anting-anting yang selama 19 tahun ini tak pernah lepas dari telinganya.

Haruskah aku melepaskannya? Aku sudah berjanji untuk mencoba membuka hati bagi Howie, bukankah aku harus belajar melupakan Caleb?

Tangan Grace terulur untuk membuka anting-anting itu. Tak tahu kenapa hatinya justru merasa sakit. Ada perasaan tak rela untuk melepaskannya.

Satu anting sudah berhasil dibuka oleh Grace. Saat ia akan membuka anting yang satu, hp nya yang di letakkan di atas meja rias berbunyi. Siapa yang mengirimnya pesan saat sudah tengah malam seperti ini?

Tangan Grace bergerak membuka layar kunci. Ia terkejut melihat kalau pesan itu dari Caleb.

Apakah kamu sudah tidur?

Hati Grace bergetar membaca pesan itu. Haruskah dia membalasnya? Ataukah ia akan mengabaikannya?

Namun tangan Grace bergerak juga menekan huruf-huruf yang ada di layar hp nya.

Belum, kak. Ada apa?

Tak lama kemudian, masuk lagi balasan dari Caleb:

Jangan tidur larut malam. Tak baik untuk kesehatanmu. Oh ya, tadi kamu makan siang bersama Howie di restoran Jepang?

Deg! Jantung Grace berdebar kencang. Caleb pasti melihatnya di restoran Jepang itu. Caleb pasti memperhatikan bagaimana tangan Howie memegang tangannya bahkan menciumnya sampai 2 kali.

Apa yang harus Grace katakan?

Howie mengajak aku makan siang karena dia akan meninggalkan London dan mengikuti latihan militer.

Caleb pun langsung membalas pesan itu :

Aku melihat kalau Howie bersikap manis padamu. Apakah kalian memiliki hubungan? Selamat ya. Howie pria yang baik. Aku berharap kalau kau dan dia bisa menjalin hubungan.

Mata Grace terbelalak membaca pesan Caleb. Hatinya sakit membaca pesan Caleb yang seakan merestui hubungannya dengan Howie.

Grace menggeleng. Kak Caleb tak boleh salah mengerti. Tidak! Mengapa hatiku harus sesakit ini? Mengapa aku seakan tak rela kalau Kak Caleb merestui aku dan Howie? Ya Tuhan, ada apa dengan diriku ini? Bukankah ini lebih baik?

Grace segera menelepon Caleb. Namun ponsel cowok itu tiba-tiba saja sudah tidak aktif. Sebutir air mata jatuh di wajah mulus gadis itu. Marahkah Caleb padanya???

NAH....

BAGAIMANA KISAH CINTA ANAK-ANAK GENERASI KE DUA INI?

JANGAN LUPA LIKE, KOMEN DAN VOTE YA

Terpopuler

Comments

gia gigin

gia gigin

Grace mau saja di gantung, yg jelas aku team Howie 😍😍😄

2021-12-17

0

Salvyna T. M

Salvyna T. M

makin seruu

2021-07-07

2

Yen Margaret Purba

Yen Margaret Purba

gracr agak capek yah peranmu dibuat author hehehe
yg penting ttp jd grace apa adanya

2021-05-04

1

lihat semua
Episodes
1 Perkenalan Tokoh
2 Pertemuan 3 hati
3 Luka Pertama
4 Menjaga Hati
5 Kejutan
6 Hadiah untuk mereka
7 Apakah Aku cemburu?
8 Merawat Zelina
9 Tak Ingin Terbagi
10 Hasrat Tuk Memiliki
11 Membawakan Sarapan
12 Terpaksa Berbohong
13 Janji Untuk Howie
14 Meloddy Kim
15 Tak Bisa Menolak Cinta
16 Ingin Melepaskan
17 Tak Bisa Menjelaskan Isi Hati
18 Tak Bisa Menolak
19 Cinta Takan Pernah Salah
20 Saling Terbuka
21 Memilih Pergi
22 Sungguh Tak Bisa
23 Ciuman Apakah Ini?
24 Kau Milikku
25 Perjuangan Untuk Caleb
26 Kunjungan Yang Tak Terduga
27 Tak Bisa Pergi
28 Hati Yang Belum Bisa Memilih
29 Rahasia Hati
30 Ternyata Sulit
31 Kado Yang Sama
32 Menolong
33 Berhenti Berharap
34 Rasa Kehilangan
35 Mengalah Itu Menyakitkan
36 Chloe & Erhan
37 Chloe&Erhan(part 2)
38 Rahasia Hati Caleb
39 Diantara 2 Pilihan
40 Belum Bisa Menerima
41 Persiapan Pernikahan Chloe&Erhan
42 Pernikahan Erhan Dan Chloe
43 Sedih Melihatmu Sedih
44 Pergi Tuk Menghindar
45 Memintal Rindu
46 Menjadikanmu Milikku
47 Isi Hati Zelina
48 pengumuman
49 Memenuhi Harapan
50 Galau
51 Pupus
52 Mencoba Bersamanya
53 Permintaan Zelina
54 Cinta Butuh Pengorbanan
55 Ketulusan hati Zelina
56 Keputusan Tak Terduga
57 Kembali
58 Bertemu
59 Setiap Saat
60 Semakin Yakin
61 Ujian Hati
62 Ujian Hati (part 2)
63 Prasangka
64 Memperjuangkan
65 Lamaran Yang Benar
66 Persiapan Pernikahan
67 Menjelang Pernikahan
68 Erland & Meloddy
69 Erland&Meloddy (part 2)
70 Perjuangan Mendapatkan Restu
71 Wedding Day
72 Kejutan untuk Grace
73 Honey Moon
74 Rencana Punya Anak
75 Perjuangan Erland untuk Meloddy
76 Perjuangan Erland untuk Meloddy (part 2)
77 Pernikahan Erland dan Meloddy
78 Ngidam Aneh
79 2 Hati 1 Cinta
80 Buah Cinta Kita
81 Kebahagiaan Bersama
Episodes

Updated 81 Episodes

1
Perkenalan Tokoh
2
Pertemuan 3 hati
3
Luka Pertama
4
Menjaga Hati
5
Kejutan
6
Hadiah untuk mereka
7
Apakah Aku cemburu?
8
Merawat Zelina
9
Tak Ingin Terbagi
10
Hasrat Tuk Memiliki
11
Membawakan Sarapan
12
Terpaksa Berbohong
13
Janji Untuk Howie
14
Meloddy Kim
15
Tak Bisa Menolak Cinta
16
Ingin Melepaskan
17
Tak Bisa Menjelaskan Isi Hati
18
Tak Bisa Menolak
19
Cinta Takan Pernah Salah
20
Saling Terbuka
21
Memilih Pergi
22
Sungguh Tak Bisa
23
Ciuman Apakah Ini?
24
Kau Milikku
25
Perjuangan Untuk Caleb
26
Kunjungan Yang Tak Terduga
27
Tak Bisa Pergi
28
Hati Yang Belum Bisa Memilih
29
Rahasia Hati
30
Ternyata Sulit
31
Kado Yang Sama
32
Menolong
33
Berhenti Berharap
34
Rasa Kehilangan
35
Mengalah Itu Menyakitkan
36
Chloe & Erhan
37
Chloe&Erhan(part 2)
38
Rahasia Hati Caleb
39
Diantara 2 Pilihan
40
Belum Bisa Menerima
41
Persiapan Pernikahan Chloe&Erhan
42
Pernikahan Erhan Dan Chloe
43
Sedih Melihatmu Sedih
44
Pergi Tuk Menghindar
45
Memintal Rindu
46
Menjadikanmu Milikku
47
Isi Hati Zelina
48
pengumuman
49
Memenuhi Harapan
50
Galau
51
Pupus
52
Mencoba Bersamanya
53
Permintaan Zelina
54
Cinta Butuh Pengorbanan
55
Ketulusan hati Zelina
56
Keputusan Tak Terduga
57
Kembali
58
Bertemu
59
Setiap Saat
60
Semakin Yakin
61
Ujian Hati
62
Ujian Hati (part 2)
63
Prasangka
64
Memperjuangkan
65
Lamaran Yang Benar
66
Persiapan Pernikahan
67
Menjelang Pernikahan
68
Erland & Meloddy
69
Erland&Meloddy (part 2)
70
Perjuangan Mendapatkan Restu
71
Wedding Day
72
Kejutan untuk Grace
73
Honey Moon
74
Rencana Punya Anak
75
Perjuangan Erland untuk Meloddy
76
Perjuangan Erland untuk Meloddy (part 2)
77
Pernikahan Erland dan Meloddy
78
Ngidam Aneh
79
2 Hati 1 Cinta
80
Buah Cinta Kita
81
Kebahagiaan Bersama

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!