Terpaksa Berbohong

Grace menjadi gugup mendengar pernyataan Zelina tentang perasaannya pada Caleb. Grace sebenarnya tidak perlu terkejut karena jauh dilubuk hatinya, ia sudah tahu tentang perasaan Zelina. Gadis itu memang secara terus terang menunjukan bahwa ia menyukai Caleb. Tatapan matanya yang bersinar setiap kali melihat Caleb tak pernah disembunyikannya dari siapapun. Lalu, bagaimana dengan dirinya? Akankah ia juga mengakui kalau Caleb adalah pria dalam hidupnya? Bahwa sejak kecil ia sudah kagum dengan pria itu?

Tatapan mata Zelina yang ingin tahu membuat Grace semakin berkerkeringat dingin. Grace tak pernah jujur tentang perasaannya. Bahkan terhadap ayahnya sendiri, Grace tak berani mengatakan isi hatinya tentang Caleb. Haruskah ia jujur pada Zelina? Apakah Zelina akan mengalah jika tahu tentang perasaan Grace pada Caleb?

"Tidak. Aku hanya menganggap Caleb seperti seorang kakak. Kami sudah dekat sejak kanak-kanak. Soal apakah aku menyukai Caleb seperti seorang perempuan menyukai laki-laki, aku pikir itu sesuatu yang mustahil." Kata-kata itu akhirnya keluar dari mulut Grace. Ia menyangkal seluruh isi hatinya. Berbohong adalah jalan terbaik menurut Grace dari pada harus jujur dan merusak persahabatan diantara mereka. Grace tahu Zelina gadis yang baik. Jika Grace berkata jujur maka itu sama saja akan membuat jarak diantara mereka menjadi sangat jauh.

"Aku tak percaya. Aku tahu jika kamu menyukai Caleb juga." Ujar Zelina sambil menggelengkan kepalanya.

Grace tersenyum. "Untuk saat ini, perasaanku pada Caleb hanya seperti hubungan kakak dan adik. Kalau kau memang menyukai Caleb, aku tak akan marah. Itu adalah hakmu."

Zelina menggeleng lagi. "Tidak Grace. Aku memang menyukai Caleb tapi aku tak mau menyakitimu. Sudah lama sebenarnya aku ingin berbicara denganmu tentang hal ini. Aku mau mengatakan kalau memang Caleb menyukaimu, aku tidak akan keberatan. Aku akan mendukungmu. Jadi, kau jangan sampai menyembunyikan perasaanmu pada Celeb karena merasa tak enak jika aku akan terluka." Kata Zelina. Ia meraih tangan Grace yang duduk di sampingnya. Menggenggamnya erat sambil tesenyum.

Grace merasakan hatinya tersentuh. Ia tak menyangkah akan terlibat pembicaraan seperti ini.

"Zelina, aku hanya ingin berteman denganmu."

Zelina mengangguk. "Aku juga ingin menjadi temanmu. Terima kasih ya sudah membawakan aku sarapan yang enak ini. Sejujurnya saat makan bubur ayam tadi, aku jadi ingat dengan mamiku. Dia sangat sibuk kalau aku sakit."

Grace akan bicara tapi bunyi bel pintu membuatnya segera berdiri dan membukakan pintu apartemen. Nampak Faith dan Chloe datang diikuti oleh Nilam yang berdiri di belakang mereka.

"Grace?" Faith tak menyangka kalau Grace ada di apartemen Zelina.

"Hallo tante, hallo kak Chloe." Sapa Grace lalu melebarkan daun pintu dan mempersilahkan mereka masuk.

Chloe dan mamanya saling berpandangan. Siapa yang sangka, dua gadis yang sama-sama cantik ini. Dua gadis yang sama-sama disukai Caleb ternyata ada di sini.

"Aku membawakan sarapan bubur ayam untuk Zelina. Resep yang pernah kuminta pada bibi Faith beberapa waktu yang lalu." Kata Grace menjelaskan. Meskipun tak diungkapkan, Grace tahu ibu dan anak ini pasti ingin tahu kenapa dia ada di sini.

"Oh, begitu ya..." Faith manggut-manggut sambil tersenyum. Ia kemudian mendekati Zelina.

"Anakku, bagaimana keadaanmu?" Tanya Faith lalu mengusap punggung Zelina dengan penuh rasa sayang.

"Aku sudah lebih baik, bi. Hanya kakiku saja yang sedikit sakit jika berjalan. Tapi kata dokter akan membaik dengan sendirinya." Kata Zelina sambil menunjukan kakinya yang masih bengkak.

"Tapi ini tidak patah kan?" Tanya Chloe sedikit meringis melihat kaki Zelina.

"Tidak. Hanya lecet saja." Zelina kembali memberikan senyum terbaiknya untuk meredahkan kekhawatiran Chloel dan mamanya.

Melihat percakapan mereka bertiga yang tercipta dengan suasana kekeluargaan, Grace memutuskan untuk pergi.

"Bibi, kakak Chloe dan Zelina, aku permisi dulu ya. Ada sesuatu yang harus aku kerjakan." kata Grace sambil berdiri dan mengenakan tas punggungnya.

"Kenapa tak menunggu sampai makan siang saja? Bibi membawa makan siang yang cukup banyak saat ini." Ujar Faith sambil menunjukan rantang makanan yang dibawanya dan sementara dikeluarkan isinya oleh Nilam.

"Aku ada janji makan siang dengan teman." Grace akhirnya berbohong lagi. Ia tak ingin menganggu acara 3 orang yang ada di depannya ini.

"Ya, sudahlah. Kapan-kapan kita akan makan siang bareng ya?" Kata Faith akhirnya. Ia memang terkenal tidak suka memaksa.

Grace mengangguk. Ia segera berpamitan dengan mereka dengan cara saling berpelukan. Setelah itu ia segera berpamitan untuk pulang.

Sesampai di tempat parkir, Grace segera masuk ke dalam mobilnya. Ia duduk dibalik kemudi tapi belum menjalankan mobilnya. Ada sesuatu yang dipikirkan oleh gadis itu.

Zelina sudah berterus terang padaku. Dan aku mengatakan kalau perasaanku kepada kak Caleb hanyalah sebatas kakak adik. Apakah seharusnya aku melupakan Caleb mulai sekarang ini? Apakah sebaiknya aku mencoba membuka hati untuk pria lain seperti yang dikatakan oleh papaku?

Grace terus berbicara dengan kata hatinya. Tiba-tiba saja perasaannya menjadi galau. Wajah Caleb dan semua kebaikan yang pernah dilakukan oleh cowok itu kembali bermain dipelupuk matanya. Caleb sejak dulu selalu menjaganya. Bahkan saat ia sakit, Caleb rela tak mau pulang ke rumahnya karena ingin terus menjaga Grace.

Ada juga suatu kenangan yang tak akan pernah dilupakan oleh Grace. Saat Grace mengikuti lomba dance antar sekolah sewaktu SMP. Selesai bertanding, seorang teman Grace secara tak sengaja mendorong tubuh Grace sehingga Grace jatuh dari atas panggung. Saat itu Grace sudah merasakan kalau ia akan jatuh dan tubuhnya pasti sakit semua. Namun Caleb yang ada di bawah panggung segera berlari dan secara tepat ia menangkap tubuh Grace, dan keduanya jatuh bersama dengan posisi Grace ada di atas Caleb. Tubuh Caleb saat itu terluka dengan tangan kanannya yang sedikit mengalami retak. Satu bulan baru tangan Caleb sembuh. Grace sungguh merasa bersalah namun Caleb mengatakan bahwa ia baik-baik saja.

Tangan Grace mencengkeram stir mobilnya dengan kuat. Terlalu banyak kenangan masa kecilnya dengan Caleb.

Sebaiknya aku mencoba untuk membuka hati untuk Howie. Tapi, apakah aku bisa? Apakah aku sanggup? Mampukah aku melupakan Caleb?

Bunyi suara ponselnya mengejutkan Grace. Saat ia melihat siapa yang meneleponnya, hatinya langsung bergetar.

Apakah ini jawaban Tuhan untukku?

Grace menerima panggilan itu.

"Hallo, Howie." Sapa Grace.

"Grace, apakah kamu punya waktu siang ini? Aku ingin mengajakmu makan siang. Ada sesuatu yang akan kuberikan padamu. Besok aku harus segera pergi. Mungkin 3 bulan lagi baru kembali. Kau mau kan?"

"Kebetulan saat ini aku sedang berada di luar rumah. Kita akan makan siang di mana?"

"Di restoran Jepang yang letaknya di dekat butik omamu. Kau tahu tempat itu?" Tanya Howie.

"Iya. Aku dan daddy pernah makan di sana. Aku berangkat sekarang ya..."

"Baiklah. Aku sudah hampir sampai di restoran itu. See you!"

Grace meletakan hp nya ke dalam tasnya kembali. Lalu ia segera menjalankan mobilnya menuju ke pusat kota, tempat restoran itu berada.

************

Selesai mendiskusikan pekerjaan mereka, Caleb dan Monica memutuskan untuk makan siang bersama.

"Ada sebuah restoran Jepang di pusat kota. Temanku merekomendasikan tempat itu. Masakannya sangat enak dan pelayanannya cepat. Bagaimana kalau kita ke sana?" Tanya Monica saat ia dan Caleb sudah berada di dalam mobil.

"Boleh. Kau pesanlah tempatnya. Aku mau menelepon Chloe dulu." Kata Caleb lalu menghubungi adiknya.

"Hallo Chloe, apakah kau dan bunda sudah berada di apartemen Zelina?" Tanya Caleb saat Chloe sudah menerima panggilannya.

"Sudah. Kami saat ini baru saja akan menikmati makan siang. Kau ada di mana?"

"Aku sedang bersama Monica. Kamu juga akan makan siang bersama. Apakah Grace masih ada di sana?"

"Tidak. Dia sudah pergi. Katanya ada janjian makan siang dengan temannya."

"Baiklah. Kalian temani Zelina dulu ya? Aku akan ke sana selesai makan siang. Bye.." Caleb meletakan hp nya kembali. Ia menatap Monica. "Sudah memesan tempat?"

"Ya. Kita bisa ke sana sekarang."

Caleb pun melajukan mobilnya menuju ke restoran Jepang itu. Butuh waktu 25 menit untuk sampai di sana karena jalanan di pusat ibu kota yang macet.

Saat keduanya masuk ke dalam dan Monica menunjukan bukti pemesanan tempat dari hp nya, mereka pun diijinkan masuk.

"Tempat ini bagus." Kata Caleb saat ia baru saja duduk. Matanya memandang sekeliling ruangan restoran itu. Pandangannya terhenti pada sosok seorang cowok yang sudah dikenalnya. Howie si pangeran tampan yang selalu mengejar Grace.

"Caleb, kamu mau pesan apa?" Tanya Monica, mengalihkan padangan Celeb dari Howie kepada Monica.

Caleb melihat daftar menu yang ada di depannya. Ia segera memilih beberapa menu makanan dan minuman yang ingin dinikmatinya.

Setelah pelayan mencatat pesanan Caleb dan Monica, ia pun segera pergi meninggalkan mereka dengan membawa catatan pesanannya.

"Caleb, apakah tawaran kerja sama dengan perusahaan dari Indonesia itu sudah kau baca?" Tanya Monica.

"Aku sudah membacanya. Namun daddy belum menyetujuinya karena ada yang harus mereka perbaiki. Lagi pula...." Kalimat Caleb terhenti saat melihat Grace memasuki restoran itu dan melangkah mendekati meja Howie.

Grace masih memakai bajunya yang ia pakai saat datang ke apartemen Zelina. Rambut panjang hitamnya dibiarkannya tergerai.

Saat Howie melihat Grace mendekat, cowok itu langsung berdiri dan menyambutnya. Ada pelukan singkat diikuti dengan ciuman pipi kanan dan pipi kiri.

Caleb terkejut. Apakah Howie teman makan siang Grace? Mata Caleb semakin terbelalak melihat Howie memegang kedua tangan Grace saat keduanya sudah duduk berhadapan.

Nah.....bagaimana selanjutnya??

JANGAN LUPA LIKE, KOMEN DAN VOTE YA

MAAF KALAU AGAK LAMA UP KARENA KESIBUKANKU DI DUNIA NYATA

Terpopuler

Comments

Wasista Mustika S.

Wasista Mustika S.

Baguuuuusss Grace.. Sesekali tunjukkan klo kamu juga bisa pergi sama cow lain...

2024-12-03

1

Hartaty

Hartaty

sesekali harus tegas

2022-11-20

0

Anonymous

Anonymous

Cerita ya reality kehidupan bgt yh.. Othor nya pinter bikin cerita nya epic bgt..

2022-05-19

0

lihat semua
Episodes
1 Perkenalan Tokoh
2 Pertemuan 3 hati
3 Luka Pertama
4 Menjaga Hati
5 Kejutan
6 Hadiah untuk mereka
7 Apakah Aku cemburu?
8 Merawat Zelina
9 Tak Ingin Terbagi
10 Hasrat Tuk Memiliki
11 Membawakan Sarapan
12 Terpaksa Berbohong
13 Janji Untuk Howie
14 Meloddy Kim
15 Tak Bisa Menolak Cinta
16 Ingin Melepaskan
17 Tak Bisa Menjelaskan Isi Hati
18 Tak Bisa Menolak
19 Cinta Takan Pernah Salah
20 Saling Terbuka
21 Memilih Pergi
22 Sungguh Tak Bisa
23 Ciuman Apakah Ini?
24 Kau Milikku
25 Perjuangan Untuk Caleb
26 Kunjungan Yang Tak Terduga
27 Tak Bisa Pergi
28 Hati Yang Belum Bisa Memilih
29 Rahasia Hati
30 Ternyata Sulit
31 Kado Yang Sama
32 Menolong
33 Berhenti Berharap
34 Rasa Kehilangan
35 Mengalah Itu Menyakitkan
36 Chloe & Erhan
37 Chloe&Erhan(part 2)
38 Rahasia Hati Caleb
39 Diantara 2 Pilihan
40 Belum Bisa Menerima
41 Persiapan Pernikahan Chloe&Erhan
42 Pernikahan Erhan Dan Chloe
43 Sedih Melihatmu Sedih
44 Pergi Tuk Menghindar
45 Memintal Rindu
46 Menjadikanmu Milikku
47 Isi Hati Zelina
48 pengumuman
49 Memenuhi Harapan
50 Galau
51 Pupus
52 Mencoba Bersamanya
53 Permintaan Zelina
54 Cinta Butuh Pengorbanan
55 Ketulusan hati Zelina
56 Keputusan Tak Terduga
57 Kembali
58 Bertemu
59 Setiap Saat
60 Semakin Yakin
61 Ujian Hati
62 Ujian Hati (part 2)
63 Prasangka
64 Memperjuangkan
65 Lamaran Yang Benar
66 Persiapan Pernikahan
67 Menjelang Pernikahan
68 Erland & Meloddy
69 Erland&Meloddy (part 2)
70 Perjuangan Mendapatkan Restu
71 Wedding Day
72 Kejutan untuk Grace
73 Honey Moon
74 Rencana Punya Anak
75 Perjuangan Erland untuk Meloddy
76 Perjuangan Erland untuk Meloddy (part 2)
77 Pernikahan Erland dan Meloddy
78 Ngidam Aneh
79 2 Hati 1 Cinta
80 Buah Cinta Kita
81 Kebahagiaan Bersama
Episodes

Updated 81 Episodes

1
Perkenalan Tokoh
2
Pertemuan 3 hati
3
Luka Pertama
4
Menjaga Hati
5
Kejutan
6
Hadiah untuk mereka
7
Apakah Aku cemburu?
8
Merawat Zelina
9
Tak Ingin Terbagi
10
Hasrat Tuk Memiliki
11
Membawakan Sarapan
12
Terpaksa Berbohong
13
Janji Untuk Howie
14
Meloddy Kim
15
Tak Bisa Menolak Cinta
16
Ingin Melepaskan
17
Tak Bisa Menjelaskan Isi Hati
18
Tak Bisa Menolak
19
Cinta Takan Pernah Salah
20
Saling Terbuka
21
Memilih Pergi
22
Sungguh Tak Bisa
23
Ciuman Apakah Ini?
24
Kau Milikku
25
Perjuangan Untuk Caleb
26
Kunjungan Yang Tak Terduga
27
Tak Bisa Pergi
28
Hati Yang Belum Bisa Memilih
29
Rahasia Hati
30
Ternyata Sulit
31
Kado Yang Sama
32
Menolong
33
Berhenti Berharap
34
Rasa Kehilangan
35
Mengalah Itu Menyakitkan
36
Chloe & Erhan
37
Chloe&Erhan(part 2)
38
Rahasia Hati Caleb
39
Diantara 2 Pilihan
40
Belum Bisa Menerima
41
Persiapan Pernikahan Chloe&Erhan
42
Pernikahan Erhan Dan Chloe
43
Sedih Melihatmu Sedih
44
Pergi Tuk Menghindar
45
Memintal Rindu
46
Menjadikanmu Milikku
47
Isi Hati Zelina
48
pengumuman
49
Memenuhi Harapan
50
Galau
51
Pupus
52
Mencoba Bersamanya
53
Permintaan Zelina
54
Cinta Butuh Pengorbanan
55
Ketulusan hati Zelina
56
Keputusan Tak Terduga
57
Kembali
58
Bertemu
59
Setiap Saat
60
Semakin Yakin
61
Ujian Hati
62
Ujian Hati (part 2)
63
Prasangka
64
Memperjuangkan
65
Lamaran Yang Benar
66
Persiapan Pernikahan
67
Menjelang Pernikahan
68
Erland & Meloddy
69
Erland&Meloddy (part 2)
70
Perjuangan Mendapatkan Restu
71
Wedding Day
72
Kejutan untuk Grace
73
Honey Moon
74
Rencana Punya Anak
75
Perjuangan Erland untuk Meloddy
76
Perjuangan Erland untuk Meloddy (part 2)
77
Pernikahan Erland dan Meloddy
78
Ngidam Aneh
79
2 Hati 1 Cinta
80
Buah Cinta Kita
81
Kebahagiaan Bersama

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!