Hari ini adalah ulang tahun ke-17 dari Grace Paramita Aslon. Sebuah pesta perayaan yang besar telah disiapkan Ben untuk putri sulungnya itu.
Grace sebenarnya ingin merayakan secara sederhana bersama keluarga dan teman-teman dekatnya saja. Namun papanya dan Gionino adiknya begitu antusias merancang acara ulang tahun ini. Grace pun memilih untuk tidak mengecewakan mereka dengan catatan, siapapun yang akan diundang harus yang Grace kenal.
Sejak pagi, kediaman keluarga Aslon sudah sibuk mempersiapkan acara ulang tahun Grace yang akan dilaksanakan di aula hotel The Thomson.
Untuk fasilitas ini, merupakan hadiah dari Caleb untuknya.
Mengingat nama Caleb, membuat Grace yang pagi ini masih tidur-tiduran di kamarnya langsung tersenyum. Ia tak dapat mengartikan apa sebab wajahnya akan selalu tersenyum mengingat nama Caleb Thomson.
Sejak kemarin, Caleb sudah datang menemui Grace. Cowok tampan itu rela meninggalkan jadwal kuliahnya yang padat di Amerika hanya untuk menghadiri perayaan 17 tahunnya.
"Grace....!" pintu kamar dibuka perlahan dan tampaklah wajah cantik mamanya, Maura Belinda yang walaupun sudah berusia 40-an masih terlihat menarik dengan baju olahraga yang kini menempel ditubuhnya.
"Hai, mom!" Grace langsung duduk saat melihat mamanya masuk.
Semalam, tepat dijam 12, semua penghuni rumah ini sudah membangunkan Grace untuk meniup lilin ulang tahunnya dan memberikan ucapan selamat.
Maura mendekat dan duduk di samping putrinya " Ini ada kiriman hadiah untukmu!" katanya sambil mengulurkan sebuah paper bag kecil.
"Siapa yang mengirim hadiah sepagi ini?" tanya Grace heran sambil membuka paper bag itu. Ia membaca sebuah kartu yang tertulis di sana.
Selamat ulang tahun cantik
Semakin sukses dengan semua
harapan dan dambamu
Love------Howie
Fairy melepaskan kartu itu. Wajahnya terlihat biasa saja. Ia kemudian membuka kotak berwarna putih itu. Isinya adalah sebuah jam tangan yang mahal berwarna silver. Grace menaruh kembali jam tangan itu ke dalam kotaknya lalu meletakannya kembali ke atas nakas.
"Pengawalnya yang mengantar hadiah itu pagi ini. Apakah kau tidak ingin meneleponnya untuk mengucapkan terima kasih?" tanya Maura sambil memandang putrinya yang kembali membaringkan tubuhnya.
"Aku masih ngantuk, mom. Nanti saja!"
Maura hanya menggelengkan kepalanya. "Jangan lupa telepon ya, nak" ujarnya sebelum meninggalkan kamar anaknya.
"Iya, mommy!"Kata Grace lalu memejamkan matanya.
Howie adalah salah satu pangeran yang ada di London ini. Anaknya tampan dan selalu tampak sederhana. Usianya 19 tahun. Grace mengenalnya saat peluncuran perdana film Gionino setahun yang lalu. Sejak saat itu Howie selalu menunjukan rasa sukanya pada Grace walaupun Grace menanggapinya dengan biasa saja. Karena hati Grace, hanya tertuju pada satu orang saja.Dan itu rasanya sangat sulit digantikan oleh orang lain.
**********
Seorang gadis cantik, berkulit kuning langsat, dengan rambut panjang agak bergelombang, hidung mancung dan senyum yang tak pernah lepas dari bibirnya nampak menarik diantara semua orang yang keluar dari pintu kedatangan bandara.
2 tahun tak melihatnya membuat gadis itu seperti bertambah cantik dan dewasa.
"Zelina...!" panggil Caleb sambil melambaikan tangannya.
Zelina berlari mendekati Caleb. Tak lama kemudian, ia sudah ada dalam pelukan hangat Caleb. Tubuh Zelina yang mungil dan tingginya hanya sampai dibahu Caleb membuat gadis itu bagaikan terbungkus sempurna dibalik tubuh Caleb yang tinggi dan berpostur atletis.
"Kangen, 2 tahun tak bertemu!" kata Zelina saat pelukan mereka terlepas.
"Aku juga kangen. Hampir tak mengenalimu tadi" kata Caleb sambil mengacak rambut Zelina membuat gadis itu sedikit cemberut.
"Caleb, rambutku jadi berantakan"
Caleb hanya tersenyum lalu mengambil koper besar Zelina yang ada disamping gadis itu.
"Ayo pergi, bunda sudah menunggumu" kata Caleb.
Zelina mengangguk. Ia membawa paper bag yang berisi ole-ole untuk keluarga Thomson dari mamanya.
Sesampai di rumah keluarga Thomson, Faith langsung memeluk Zelina dengan hangat. Wajah Zelina sangat mirip dengan Daniel. Membuat Faith merasa memeluk pria yang menjadi cinta pertamanya itu.
Caleb pamit untuk ke kamarnya karena ada sesuatu yang harus ia kerjakan.
"Mau makan?" Tanya Faith.
"Aku masih kenyang, bibi. Tadi di pesawat aku makan lumayan banyak." Jawab Zelina sambil tertawa. Ia kemudian menyerahkan ole-ole dari mamanya. Faith sangat senang menerima ole-ole itu.
Faith menatap Zelina dengan perasaan bahagia. Sifat Dina yang periang menurun pada putrinya.
"Kalau begitu, bibi akan mengantarmu ke kamar. Ayo!" ajak Faith sambil menggandeng tangan gadis itu ke kamar tamu.
"Istirahatlah!" ujar Faith sebelum meninggalkan Zelina sendirian di kamar.
Zelina mengangguk. Ia bahagia bisa ada di London dan akan kuliah di sini. Sesuatu yang sudah lama diimpikannya. Walaupun ini bukan kali pertama ia datang ke tempat ini. London menjadi tempat yang selalu Zelina rindukan. Di sini ada Caleb. Pria yang selalu membuat hatinya bergetar. Pria yang membuat Zelina tak mau menerima pernyataan cinta dari cowok manapun juga.
Tok... tok... tok...
Zelina yang hampir tertidur bangun lagi dan membuka pintu kamarnya.
"Chloe?"
Chloe memeluk Zelina "Selamat datang!"
Zelina menatap Chloe yang bertubuh tinggi dan seksi.Maklumlah, gadis cantik ini adalah seorang fotomodel terkenal.
"Sebentar malam ikut dengan kita ke ulang tahunnya Grace ya? Kamu ingat Grace kan?"
"Iya. Aku ingat dia. Grace ulang tahun ya? Wah, aku nggak membawa hadiah"
"Jangan khawatir. Aku sudah siapkan hadiah untuknya. Dan ini...!" Chloe menyerahkan sebuah baju dan sepasang sepatu.
"Untukku?"
"Ya. Caleb yang memilihnya kemarin. Mudah-mudahan pas dengan ukuranmu. Sekarang istirahat saja. Jam 7 kita akan ke ulang tahunnya Grace" Chloe segera meninggalkan kamar agar Zelina dapat istirahat.
Gaun yang sangat cantik. Sepatunya juga pas dengan ukuran kakiku. Caleb sungguh baik menyiapkan ini semua padaku.
Zelina jadi senyum-senyum sendiri. Hatinya kembali bergetar.
************
Ben menatap putrinya yang menuruni tangga dengan gaun berwarna putih gading dan pita berwarna pink. Rambutnya yang berwarn coklat tua nampak manis dibiarkan tergerai indah. Ada sebuah kalung kecil berliontin huruf G yang menghiasi leher jenjangnya. Kalung itu adalah hadiah dari Ben saat Grace dan tim dancernya menang lomba dance antar sekolah setahun yang lalu. Namun, senyum dibibir Ben langsung hilang saat melihat anting di telinga Grace sama sekali tak digantinya. Ben akan bicara namun Maura yang sudah melihat suaminya sejak tadi langsung menahan tangan suaminya.
"Jangan buat Grace kesal dengan antingnya itu. Ini adalah hari specialnya." bisik Maura membuat langkah Ben terhenti.
"Bagaimana menurut daddy dan mommy? Dandanan aku tidak terlalu norak kan?" tanya Grace sambil memegang wajahnya.
"Tidak sayang. Kau kelihatan sempurna!" kata Maura sambil mendekat. Ia tahu kalau putrinya ini tidak suka berdandan.
"Ya. Kau sangat cantik. Apakah daddy boleh jadi orang pertama yang memelukmu dengan gaun cantik ini?" tanya Ben sambil merentangkan tangannya.
"Daddy akan jadi orang ketiga" kata Grace sambil memeluk papanya.
"Oh ya? Siapa yang sudah menjadi orang pertama dan kedua?" tanya Ben dengan wajah sedikit cemberut.
"Aku orang pertama,dad!" ujar Gionino sambil menuruni tangga.
" Dan aku orang kedua!" imbuh Gabrian yang berjalan dibelakang Gionino.
Maura memandang suaminya dengan senyum mengejek "Kali ini om Ben kalah!"
Grace memeluk papanya dengan erat "Kau tetap lelaki pertama dalam hatiku, dad!"
Maura menatap 4 orang terkasihnya itu dengan rasa bahagia. "Ayo kita pergi. Nanti kita akan terlambat!"
**********
Keluarga Thomson memasuki ballroom yang dijadikan perayaan acara hari ulang tahun Grace yang ke-17.
Yang paling menarik diantara mereka adalah Chloe Thomson yang sudah dikenal sebagai model termahal di Inggris saat ini. Ia tampil cantik walaupun dengan make up yang sederhana.
Ada juga yang menarik perhatian. Seorang gadis berwajah Asia dengan rambut lurus yang bergelut manja di lengan Caleb. Dia adalah Zelina.
Erland yang paling mudah bergaul langsung akrab dengan teman-temannya.
Acara pun dimulai. Di awali dengan pembacaan doa syukur kemudian pemasangan lilin ulang tahun. Semua yang hadir sepakat untuk mengatakan kalau keluarga Aslon malam ini tampil begitu sempurna.
"Ok. Lilin sudah menyala, silakan Grace membuat permohonan sebelum lilinnya ditiup!" ujar si pembawa acara yang tak lain adalah Linda Bruekman, host terkenal di salah satu stasiun TV milik the Aslon.
Grace pun tersenyum. Pandangannya lurus ke depan. mencari sosok tampan yang selalu dimimpikannya. Caleb, berdiri tepat di depan panggung sedang menatapnya juga dengan senyum manisnya.
Hati Grace bergetar. Ia hampir saja memejamkan matanya untuk berdoa menyampaikan permohonannya, saat matanya menatap seorang gadis cantik, bertubuh mungil yang sedang berdiri di samping Caleb.
Zelina? Dia ada di sini? Apa dia memang akan tinggal di sini?
"Sayang...lilinnya hampir meleleh semua!" bisik Ben.
Grace memejamkan matanya. Hatinya bergetar saat ia mengucapkan permohonannya ini.
Tuhan, apakah Caleb memang menyukaiku? Ataukah dia justru menyukai Zelina? Aku ingin semuanya jelas malam ini.
Grace membuka matanya. Lalu meniup lilin angka 17 itu dengan sebuah permohonan yang akan mengiringi separuh perjalanan hidupnya di masa mudanya.
MAKASI SUDAH BACA BAGIAN INI
BAGAIMANA TANGGAPANNYA?
JANGAN LUPA LIKE, KOMEN DAN VOTE YA?
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 81 Episodes
Comments
Desty Loey
aq lebih milih caleb-grace scara caleb dah mencuri ciuman pertama grace bahkan mengalahkan daddy Ben..🤭
2022-12-25
0
amyrizannor edora
masih aja seru
2022-01-27
0
gia gigin
Celeb jangan buat dua hati kecewa
2021-12-17
0