5. Hangat Di Jogja

Seti dan Asri tertawa riang sepulang dari Alun-alun Selatan. Keduanya entah kebetulan atau bagaimana bisa melewati Kyai dan Nyai  Daru. Berboncengan rapat, kepala Asri bersandar di bahu Seti. Tangannya memeluk erat pinggang Seti.

Nafas lembut kegembiraan Asri mengusap telinga Seti. Hangat seperti kedekatan mereka malam itu.

Melewati kemacetan kampung Langenastran si Denok melaju pelan ke arah Mantrijeron, Seti menengok kanan kiri mencari warung  angkringan.

"Mau kuajak ke warung angkringan As ?" Ajak Seti.

"Warung apa itu ?" Asri balik bertanya.

"Warung murah meriah... ahahaha... Anak kost menyebutnya warung sego kucing ... Kalau kamu mau kita cari teh jahe di situ."

"Sego kucing ? ... Hiiiy... Pake daging kucing ?" Asri menjawab heran.

"Ahahaha ... Gaklah ... Ntar kan kamu tahu."

"Mauuuu ... kayak apa sih warungnya." Asri menjawab penasaran.

Setelah menyusur jalan beberapa saat, akhirnya Si Denok berhenti di depan sebuah trotoar. Di belakang trotoar itu ada warung tenda.

Tenda terpal berwarna oranye mengatapi gerobag kayu jati beroda becak dengan lampu teplok dan dua bangku panjang yang saling berhadapan menjadi ciri khas angkringan yang dimaksud Seti.

Dua ceret besar dengan tungku arang terlihat di atas gerobag itu. Di atasnya, tumpukan nasi berbungkus daun pisang. Jejeran tahu dan tempe bacem, sate telur puyuh, sate usus, sate jeroan ayam dan ketan tersaji rapi.

Yang biasa ngangkring pasti paham dengan keramahan dan guyonan pedagang warung angkringan itu yang kebanyakan berasal dari Bayat Klaten. Masing-masing tempat ada juragannya sendiri-sendiri dan umumnya berkerabat dekat.

Seti menarik tangan Asri yang masih berdiri terheran-heran memperhatikan lesehan tikar kosong di samping angkringan itu. Tertawa kecil, Seti lalu menyuruh Asri duduk di lesehan. Ada meja kayu kecil yang pas untuk tempat jajanan dan minuman di saat duduk lesehan di tikar itu.

"Mau minum apa As ?"

"Apa saja yang hangat Set. Terserah kamu." Asri masih memperhatikan suasana angkringan yang baru pertama kali dikunjunginya.

Beberapa pengunjun angkringan itu menengok ke arah Asri dengan sorot mata heran.

Biasanya angkringan di Jogja buat  nongkrong laki-laki atau mahasiswa menengah ke bawah ... Melihat perempuan cantik yang tak biasa nongkrong di angkringan tentu saja mengundang banyak mata laki-laki tergoda untuk meliriknya.

Seti tak mempersoalkan tatapan ingin tahu mereka. Toh tak ada yang usil. Menyapa akrab ke arah mereka saat memesan dua gelas teh jahe menyenangkan suasana angkringan itu.

"Nuwun sewu mas," kata Seti saat mengambil ketan, tempe, tahu bacem dan dua bungkus nasi di hadapan beberapa pengunjungnya.

"Monggo," balasan hangat terdengar santun dari semua yang disapa Seti.

"Tolong dibakarkan mas." Seti menyerahkan piring berisi jajanan yang dipilihnya tadi.

"Nggih ... Darimana saja mas ... Tumben bareng cah ayu kok ngangkring," penjual itu ramah meledek Seti.

Beberapa laki-laki yang sedang ngangkring di situ ikut tertawa mendengar ledekan itu.

"Masangin mas di Alun-alun ... hehehe..." Jawab Seti ... Ada nada bangga mendengar kecantikan Asri dipuji.

Seti duduk menyebelahi Asri setelah menyerahkan jajanan yang akan dibakar. Keduanya memperhatikan keramaian jalan yang melintas di depannya. Melirik arlojinya yang masih menunjukkan jam delapan malam melegakan hati Seti. Masih cukup tersisa waktu untuk berduaan dengan Asri menghabiskan malam panjangnya.

...----------------...

Mas penjual angkringan tersenyum akrab saat mengantarkan dua gelas teh jahe panas dan sepiring jajanan yang dibakar arang. Seti dan Asri membalas senyuman keakraban itu.

"Oh ini toh sego kucing yang kamu maksud ?" Gumam Asri sambil tersenyum riang. Senang pertanyaan hatinya terjawab saat membuka bungkusan daun pisang yang sudah ada di depannya.

"Pas buat kucing ... hahaha... ," Seti tertawa mendengar gumaman Asri.

"Wah tiga sendok langsung habis nih Set... hihihi...," Asri tertawa lebar melihat sekepal nasi dan seiris pindang tongkol dan sejumput sambal terasi di daun pisang yang barusan dibukanya.

"Hahaha ... Kamu suka gak ?"

Asri mengangguk manja. Matanya menatap Seti sebentar. "Enak Set tempe bakarnya." Komentar Asri saat mencicip tempe bacem bakar diantara suapan nasinya.

Tak menyangka Asri menikmati suasana dan panganan di angkringan, Seti  semakin memahami pribadi Asri. Tadinya dia sempat takut Asri akan menolak ajakannya nongkrong di warung angkringan.

Seti mengenal angkringan saat pertama kali berkenalan dengan Dibyo yang mengajaknya  ngangkring saat malam pertamanya di kost Samirono.

Yang disukainya sejak itu adalah teh jahe, tempe bacem dan ketan yang dibakar. Harum arang kelapa membuat sensasi yang menyenangkan ketika bercampur wangi teh jahe.

Asri seperti Seti kelihatannya menikmati betul teh jahe dan ketan bakar yang baru pertama kali dicicipnya.

"Tambah As ketan atau tempe bakarnya ?" Seti menawarkan jajanan lagi, melihat isi piring yang tak tersisa.

"Ketan-nya saja Set ... Bakar lagi tapi jangan terlalu gosong ya."

Seti mengangguk. Mengambil piring dan memesan empat potong ketan lagi untuk dibakar.

"Sayangnya kalau dibungkus rasanya beda As kalau sudah sampai rumah ... Mungkin aroma asap arang itu yang membuat siapa saja betah ngangkring." Seto menunjuk irisan ketan yang dibakar dan kipas bambu yang dikipaskan  tangan penjualnya.

"Teh jahenya aku juga suka Set." Kata Asri sambil menyuapkan sendok teh.

Kelihatannya Asri tak mau cepat-cepat menghabiskan teh jahe itu. Memilihnya menikmatinya sedikit demi sedikit dengan sendok.

Seti memandang bibir basah Asri yang sedang memainkan sendok itu. "Ah ... Kenapa kamu memandangku seperti itu Set ?" Asri sedikit merajuk menyadari Seti memperhatikan ulahnya.

"Ehehehe ... Kamu cantik sekali malam ini." Akhirnya Seti tak kuasa menahan kekagumannya.

"Terimakasih atas kegembiraan malam ini Set. Aku senang sekali." Asri berusaha menyembunyikan rasa melayangnya mendengar pujian Seti.

"Sama-sama As ... Aku juga menikmatinya."

Keduanya saling menatap dengan isi hati masing-masing. Isi hati yang disuarakan saat melewati  Kyai dan Nyai Daru tadi.

...----------------...

Jam sembilan tepat Seti sampai di kost Mantrijeron mengantarkan Asri. Lalu pamit setelah Asri membuka pintu rumah dan tersenyum lebar ke arahnya saat Seti berjanji  akan mengunjunginya dua minggu lagi.

Tak mau berlama-lama di jalan. Seti memacu si Denok ke arah Samirono. Jalan masih terlihat ramai dan macet mendekati jalan Solo.

...----------------...

Setengah sepuluh malam Seti sampai ke kost-nya. Membasuh muka di kamar mandi setelah memasukkan si Denok ke dapur sekaligus tempat parkir.

Lampu kamar Muji masih menyala saat Seti melewatinya. Terdengar suara siaran radio Geronimo dari radio kecil yang ada di kamar itu.

"Wah kayaknya kamu seneng banget Set," Muji menyapa Seti yang akan masuk ke kamarnya.

"Ah kamu juga Ji." Jawab Seti sambil melepaskan sepatu.

"Hahaha ... Mosok disuruh mumet terus."

" Gimana filemnya tadi ? Merangsang tidak ?" Seti ingin tahu komentar Muji dengan filemnya tadi.

"Oh ... top pokoknya. Telanjang tuh si Yeni. Susunya kelihatan ... hahahaha..." Muji tertawa lepas. "Nanti aku ajak kamu jika ada filem yang merangsang lagi." Lanjut Muji lagi.

Seti terbahak mendengar cerita Muji. Lalu berbaring menyebelahinya mendengarkan  lagu-lagu lawas barat yang disiarkan radio Geronimo. Pas sekali didengarkan sambil mengingat kedekatannya tadi dengan Asri.

Ada setengah jam Seti dan Muji asik mengobrol di temani lagu-lagu radio itu. Merasa mulai mengantuk, Seti akhirnya berpamitan meninggalkan kamar Muji.

 ----------------------------

*Teplok : lampu pelita dengan minyak tanah.

*Ngangkring : nongkrong di warung angkringan.

*Sego kucing : nasi satu kepalan tangan dengan irisan pindang ikan tongkol kecil dan sambal.

*Ceret : tempat memasak air dari aluminium dengan corong di yang menempel.

*Nuwun Sewu : permisi dalam bahasa Jawa.

*Monggo : silahkan dalam bahasa Jawa.

*Cah ayu : perempuan cantik dalam bahasa Jawa.

Episodes
1 1. Jogja 1990
2 2. Cerita Baru Di Jogja
3 3. Teman Baru Jogja
4 4. Kedekatan di Jogja
5 5. Hangat Di Jogja
6 6. Lapak Malioboro
7 7. Melepas Jerat
8 8. Dari Tepus ke Banjarejo Tanjungsari
9 9. Dari Banjarejo ke Drini
10 10. Malioboro
11 11. Kost Mantrijeron
12 12. Ungkapan Rasa
13 13. Jakarta
14 14. Kesulitan Pertama
15 15. Pulang
16 16. Kesulitan Kedua
17 17. Lawan
18 18. Konsekuensi
19 19. Keluar Dari Kesulitan Pertama
20 20. Dari Jakarta Sampai Ke Jogja
21 21. Rumah Wirobrajan
22 22. Tentang Kejujuran
23 23. Tentang Cinta dan Kebencian
24 24. Persinggungan Lapak Malioboro dan Sanggar Seni Ancol
25 25. Tentang Kejujuran dan Kepercayaan
26 26. Sesuatu Yang Seharusnya Tak Perlu Diceritakan
27 27. Tentang Keterbukaan Hati
28 28. Kerinduan
29 29. Sebuah Lorong Waktu
30 30. Isi Hati
31 31. Tentang Suatu Masa
32 32. Kembali Ke Banjarejo
33 33. Dari Beringharjo Ke Pulau Drini
34 34. Jalinan Cerita Baru
35 35. Sanggar Taji
36 36. Awal Cobaan
37 37. Rangkaian Pertanda
38 38. Tentang Niatan
39 39. Tentang Cinta
40 40. Dari Baron Ke Drini
41 41. Noda Di Hari Minggu
42 42. Tentang Ruang Dan Waktu
43 43. Awal Sebuah Dendam
44 44. Naluri Dan Insting
45 45. Pelajaran Hidup Menjadi Dewasa
46 46. Jangan Mundur !
47 47. Perjalanan Selanjutnya
48 48. Awal Hari Baru
49 49. Harapan Baru
50 50. Kegundahan
51 51. Membuka Diri
52 52. Kembali Ke Wonosari
53 53. Awal Perlawanan
54 54. Singgah Di Rumah Banjarejo
55 55. Kedekatan Hati
56 56. Tentang Hati Yang Bersyukur
57 57. Sang Waktu Tak Pernah Kembali
58 58. Persinggungan Di Jogja
59 59. Rangkaian Awal Dilema
60 60. Rencana Pembalasan
61 61. Menjelang Pelepasan
62 62. Strategi Kawan dan Lawan
63 63. Tentang Cinta Dan Rencana Sesudahnya
64 64. Cerita Senja
65 65. Tentang Adab Dan Keberuntungan Pekerjaan
66 66. Kelegaan Perpisahan
67 67. Dunia Baru
68 68. Dari Kokap Ke Panjatan Kulon Progo
69 69. Penghujung 1998
70 70. Tanah Panjatan
71 71. Tentang Keinginan
72 72. Kedekatan Dan Perpisahan
73 Buat pengikut Seti dan Asri
Episodes

Updated 73 Episodes

1
1. Jogja 1990
2
2. Cerita Baru Di Jogja
3
3. Teman Baru Jogja
4
4. Kedekatan di Jogja
5
5. Hangat Di Jogja
6
6. Lapak Malioboro
7
7. Melepas Jerat
8
8. Dari Tepus ke Banjarejo Tanjungsari
9
9. Dari Banjarejo ke Drini
10
10. Malioboro
11
11. Kost Mantrijeron
12
12. Ungkapan Rasa
13
13. Jakarta
14
14. Kesulitan Pertama
15
15. Pulang
16
16. Kesulitan Kedua
17
17. Lawan
18
18. Konsekuensi
19
19. Keluar Dari Kesulitan Pertama
20
20. Dari Jakarta Sampai Ke Jogja
21
21. Rumah Wirobrajan
22
22. Tentang Kejujuran
23
23. Tentang Cinta dan Kebencian
24
24. Persinggungan Lapak Malioboro dan Sanggar Seni Ancol
25
25. Tentang Kejujuran dan Kepercayaan
26
26. Sesuatu Yang Seharusnya Tak Perlu Diceritakan
27
27. Tentang Keterbukaan Hati
28
28. Kerinduan
29
29. Sebuah Lorong Waktu
30
30. Isi Hati
31
31. Tentang Suatu Masa
32
32. Kembali Ke Banjarejo
33
33. Dari Beringharjo Ke Pulau Drini
34
34. Jalinan Cerita Baru
35
35. Sanggar Taji
36
36. Awal Cobaan
37
37. Rangkaian Pertanda
38
38. Tentang Niatan
39
39. Tentang Cinta
40
40. Dari Baron Ke Drini
41
41. Noda Di Hari Minggu
42
42. Tentang Ruang Dan Waktu
43
43. Awal Sebuah Dendam
44
44. Naluri Dan Insting
45
45. Pelajaran Hidup Menjadi Dewasa
46
46. Jangan Mundur !
47
47. Perjalanan Selanjutnya
48
48. Awal Hari Baru
49
49. Harapan Baru
50
50. Kegundahan
51
51. Membuka Diri
52
52. Kembali Ke Wonosari
53
53. Awal Perlawanan
54
54. Singgah Di Rumah Banjarejo
55
55. Kedekatan Hati
56
56. Tentang Hati Yang Bersyukur
57
57. Sang Waktu Tak Pernah Kembali
58
58. Persinggungan Di Jogja
59
59. Rangkaian Awal Dilema
60
60. Rencana Pembalasan
61
61. Menjelang Pelepasan
62
62. Strategi Kawan dan Lawan
63
63. Tentang Cinta Dan Rencana Sesudahnya
64
64. Cerita Senja
65
65. Tentang Adab Dan Keberuntungan Pekerjaan
66
66. Kelegaan Perpisahan
67
67. Dunia Baru
68
68. Dari Kokap Ke Panjatan Kulon Progo
69
69. Penghujung 1998
70
70. Tanah Panjatan
71
71. Tentang Keinginan
72
72. Kedekatan Dan Perpisahan
73
Buat pengikut Seti dan Asri

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!