Damien menunggu di luar ruangan ganti di dalam salon dengan perasaan kesal, sudah lebih dari 30 menit gadis itu ada di dalam sana untuk berganti pakaian, dan sampai saat ini belum juga keluar.
''Astaga, si cewek jadi-jadian lagi ganti baju apa lagi ngapain? lama banget si,'' gerutu Damien, bangkit dari duduknya.
Damien pun berjalan mondar-mandir tepat di depan pintu ruangan tersebut, sampai akhirnya, suara gorden terbuka terdengar nyaring seketika dan Silvia berdiri tepat di depan pintu.
Deg ....
Jantung pemuda berusia 20 tahun itu tiba-tiba berdetak kencang, matanya kini menatap tubuh Silvia dari ujung kaki hingga ujung rambut yang terlihat bercahaya seolah menyilaukan mata.
Apalagi, wajah Silvia terlihat tidak seperti sebelumnya, kecantikan yang terpancar dari gadis yang dia sebut dengan panggilan wanita jadi-jadian itu begitu mempesona membuat jantung Damien benar-benar berdetak kencang kini.
''Hmm ... Lama banget si?'' gerutu Damien mencoba menutupi rasa gugup sebenarnya.
''Ya maaf, ruangannya sempit banget, buka sama pake bajunya agak susah.''
Silvia menjawab seraya melangkah keluar dari dalam ruangan.
Damien yang masih dalam keadaan gugup, nampak masih menatap wajah Via seolah tanpa sadar membuat Silvia kini balas menatap dengan tatapan heran.
''Ngapain kamu liat-liat aku kayak gitu? jangan bilang kamu terpesona dengan penampilan aku, heuh ...?''
''Dih, siapa bilang aku terpesona sama wanita jadi-jadian kayak kamu? nggak banget. Lagian, kamu itu jangan terlalu percaya diri ya,'' jawab Damien sedikit memalingkan wajah masih merasa gugup.
''Eh ... jangan panggil aku wanita jadi-jadian lagi ya, kayaknya kita kudu kenalan ulang deh. Kenalin nama aku 'Silvia, Miss Billionaire' awas aja kalau berani panggil aku dengan sebutan kayak tadi lagi,'' ucap Via penuh percaya diri.
''Apa ...? ha ... ha ... ha ...! gak lucu, kita pulang sekarang,'' Damien berbalik dan melangkah keluar dari dalam salon.
''Eh ... tunggu kamu mau kemana? ko pulang sih? kita 'kan belum belanja? Songong, tunggu aku.''
Damien tidak menjawab, dia masih mencoba mengontrol detak jantungnya yang masih saja berdetak tidak beraturan, dia bahkan mengabaikan teriakan Silvia yang masih saja memanggil namanya seraya mengekor dari arah belakang.
''Songong ... Tungguin aku, jalannya cepet banget si.''
Damien masih saja diam membisu, bahkan semakin mempercepat gerakan langkahnya.
''DAMIEN ...?''
Teriak Via, sampai akhirnya ....
Bruk ....
Silvia terjatuh, karena sepatu milik Damien yang masih dia kenakan terselip, membuat kakinya sulit mengimbangi dan akhirnya tersungkur di atas lantai marmer berwarna putih terang.
Damien pun seketika berbalik dan menatap Silvia yang saat ini tertelungkup seolah mencium lantai.
''Astaga, Silvia kamu, bikin malu aja sih,'' gerutunya berjalan menghampiri.
''Argh ... sakit ...'' Via berusaha bangkit.
Para pengunjung Mall yang saat ini sedang berlalu lalang pun seketika menoleh dan tentu saja, mereka menertawakan gadis yang saat ini sedang berusaha untuk bangkit.
Damien yang menyadari hal itu segera menggendong tubuh Via dengan wajah datar dan membawa tubuh gadis di dalam dekapan kedua tangannya, lalu kembali berjalan masih dengan wajah datar, sedatar jalan tol tanpa ekspresi apapun.
''Wah ... so sweet,'' gumam salah satu pengunjung wanita yang saat ini memperhatikan mereka berdua.
Silvia yang masih meringis kesakitan nampak heran dengan apa yang baru saja dilakukan oleh pemuda yang biasanya ketus bahkan selalu terlihat membenci dirinya.
''Apa yang kamu lakuin? turunin aku, malu di liat orang,'' bisik Via menatap wajah Damien yang saat ini begitu dekat.
''Diem dulu, lebih malu lagi kalau aku tadi gak gendong kamu.''
''Lagian kamu jalannya cepet banget si, lupa ya, aku masih pake sepatu kamu yang kebesaran ini?''
Damien menatap kaki mungil Silvia yang masih mengenakan sepatu miliknya.
''Iya, nanti kita beli sepatu dulu,'' Damien datar.
''Hmm ...''
Silvia tersenyum seketika, entah mengapa hatinya merasa bahagia sekarang, berada di dalam dekapan Damien benar-benar membuat hatinya merasa tenang, apalagi tercium aroma wangi yang begitu menyegarkan membuatnya tanpa sadar menyandarkan kepalanya di dada bidang pemuda yang memiliki ketampanan sempurna itu.
'Ya Tuhan kenapa nyaman sekali berada di sini,' ( Batin Silvia seraya memejamkan mata )
Sampai akhirnya, Damien berhenti di depan sebuah toko yang khusus menyediakan sepatu dan tas branded dari merk terkenal dan tentu saja memiliki harga selangit.
Perlahan, pemuda itu pun mulai menurunkan Silvia, pelan tapi pasti sampai gadis itu berdiri tegak kini.
''Kita beli sepatu di sini,'' ucap Damien datar, lalu berjalan masuk ke dalam toko.
♥️♥️
Setelah menempuh perjalanan jauh selama 6 jam lamanya, akhirnya Dona sampai di kota dimana dulu dia pernah tinggal di sana. Kota yang menyimpan banyak kenangan dan kota yang menyimpan banyak luka.
Di kota ini, dia bertemu dengan laki-laki bernama Richard, laki-laki yang telah mengambil mahkotanya di usia remaja dan laki-laki yang dia layani sampai akhirnya dia pun mengandung darah daging laki-laki itu dan dicampakkan pada akhirnya.
Mengingat sosok Richard membuat luka yang sempat dia kubur dalam-dalam pun perlahan naik ke permukaan. Jauh dari lubuk hati seorang Dona, sesungguhnya dia pun mencintai laki-laki itu, namun, perasaannya itu dia kubur dalam-dalam dan tidak ada seorang pun yang tau.
Saat ini, Dona telah berdiri di depan gerbang rumah besar dan mewah milik Richard, menatap gerbang tinggi itu dengan tatapan sayu dan mata yang penuh dengan buliran air mata yang siap untuk berjatuhan.
Meski ragu pada awalnya, akhirnya, dia pun menekan bel yang berada tepat di samping pagar berwarna hitam tersebut.
Baru saja Dona hendak menekan bel, tiba-tiba sebuah mobil merah berjalan mendekat dan berhenti tepat di depan pagar. Dona menatap mobil tersebut lalu terkejut seketika saat melihat orang yang ada di dalamnya.
''Silvia, putriku?'' Gumam Dona.
♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 76 Episodes
Comments
🍌 ᷢ ͩ🤎ᴰᵉᵈᵉรωεεƭყˡᵉⁿ💋•§¢•
nah2 terpesonakan kalo udah dimake over hehe
2022-09-24
0
༄༅⃟𝐐ahNyaak moon.༐༐༅⃟𝓮𝓵
mau di gendong dam juga.. 🤧😭😭
2022-09-24
0
🌈 єνιʝυℓιє ♓ℹ️🅰🌴
ternyata oh ternyata 🤗
2022-09-24
0