''Jangan liatin aku kayak gitu, aku tau kalau aku memang tampan,'' ucap Damien seolah tau apa yang ada di dalam pikiran Silvia.
''Dih ....''
'Ko dia tau apa yang aku pikirkan' ( batin Silvia )
Silvia menghempaskan tubuh Damien, membuat pemuda itu kesal akhirnya.
''Aku bisa pakai sendiri, kamu pikir aku se'kampungan itu? gak bisa pakai sabuk pengaman sendiri,'' ucap Via mendadak salah tingkah.
''Ish, mau di tolongin juga, ya udah pasang sendiri,'' ketus Damien, kembali memegang kemudi mobil.
Silvia pun melingkarkan sembarang di tubuhnya sabuk pengaman tersebut, membuat alat yang seharusnya melindungi tubuhnya kuat kini hanya melingkar sembarang dan tidak beraturan.
Mobil Damien pun perlahan mulai melaju pelan meninggalkan halaman, sampai akhirnya melesat di jalanan.
Seketika, keheningan pun tercipta. Baik Silvia maupun Damien larut dalam pikiran masing-masing. Damien yang saat ini sedang menyetir matanya nampak lurus menatap ke depan, sedangkan Silvia menyandarkan kepalanya seraya menatap ke luar jendela kaca mobil melayangkan tatapan kosong.
Pikiran Silvia melayang kini, kembali memikirkan sang ibu yang saat ini pasti sedang mencari dirinya, ada rasa sesak yang kini menghimpit dadanya, mengingat sang ibu membuat hatinya merasa sedih sekarang.
Meskipun begitu, Via sama sekali tidak menyesali keputusannya untuk pergi dari rumah, tinggal bersama sang ibu hanya membuat jiwanya merasa terkungkung dalam lembah nista yang seolah memenjarakan hidupnya.
Terhina dan hidup dalam kemiskinan terasa begitu menyiksa jiwa dan raganya, dia benar-benar merasa lelah menjalani kehidupan seperti itu selama lebih dari 20 tahun. Sekarang, dirinya bertekad akan mengakhiri penderita yang selama ini dia rasakan.
Mengakhiri kehidupan nista yang selama ini selalu dia terima. Mulai saat ini Silvia bertekad akan menjalani kehidupannya sebagai Miss Billionaire, menjelma menjadi manusia yang akan dihargai dan disegani karena dia yakin bahwa, dengan memiliki banyak uang, dirinya akan lebih dihargai dan tidak diremehkan lagi.
Lama larut dalam lamunannya, Silvia pun tiba-tiba dikejutkan oleh Damien yang tiba-tiba saja menginjak rem secara mendadak membuat tubuhnya terhempas ke depan karena memang sabuk pengaman yang dia pakai tidak terpasang dengan benar.
Ckiiiiiit ....
Mobil pun berhenti seketika.
Duk ....
Kepala Silvia pun terbentuk kaca mobil depan namun, entah mengapa tidak terasa sakit sama sekali, karena telapak tangan Damien melindungi keningnya dari kerasnya benturan.
''Awww ...'' Ringis Silvia terkejut lalu menatap telapak tangan Damien.
''Aish ... Dasar kucing,'' gerutu Damien, menatap ke depan.
''Apaaan si? main berhenti-berhenti aja si?"
''Kucing tuh, lewat sembarangan, untung gak ketabrak.''
''Mana-mana kucing?''
''Noh, udah pergi.'' Jawab Damien dengan tangan yang masih berada di kening Sivia.
''Ini tangan kamu lagi ngapain?'' tanya Via menghempaskan kasar tangan tersebut, mencoba menyembunyikan kegugupannya sebenarnya.
''Ish ... udah di tolongin juga, bukannya terima kasih, malah marah-marah, kalau gak ada aku, kepala kamu udah kejedot tuh,'' ketus Damien tidak terima.
''Iya, makasih, berkat kamu jidat aku selamat, PUAS ...''
''Ish, dasar cewek jadi-jadian,'' jawab Damien sedikit tersenyum.
♥️♥️
Akhirnya, mereka pun sampai di mall. Silvia nampak berjalan di belakang Damien dengan mata yang menatap ke sekeliling dengan mulut yang sedikit dibuka merasa takjub karena dirinya memang baru pertama kali masuk kedalam mall.
''Waaaah ... Ini tempat yang sebut Mall? Ya Tuhan ...'' ujar Via tersenyum lebar.
''Hey ... Liatinnya biasa aja dong, kampungan banget si?''
Silvia mengabaikan ucapan Damien dan masih saja menatap sekeliling dengan tatapan takjub membuat pemuda itu mengusap wajahnya kasar, merasa malu.
Silvia benar-benar merasa terpukau, sesuatu yang selama ini dia impikan dan hanya bisa dia lihat di Televisi akhirnya ada di depan mata. Sikap kampungan yang ditunjukkan oleh Silvia bahkan menarik perhatian banyak orang, apalagi pakaian yang dikenakan oleh gadis itu terlihat nyentrik dan juga unik.
''Astaga, Silvia ...'' Ujar Damien kesal, menatap Silvia yang saat ini sedang memainkan patung manekin yang berada di depan sebuah toko pakaian.
''Waaah ... Baju yang di pakai patung ini bagus banget,'' ucap Silvia hendak membuka pakaian yang dikenakan oleh manekin tersebut.
''Hey ... Kamu mau apa?'' tanya Damien menarik tangan Silvia kasar.
''Bajunya bagus, sayang 'kan kalau dipake sama patung,'' jawab Silvia dengan tubuh yang di seret paksa oleh Damien.
''Demi apapun, kamu itu benar-benar menyebalkan ya.'' Gerutu Damien kesal.
''Ikh ... Songong? lepasin aku.''
Plak ....
Via menepis tangan Damien kasar.
''Aku mau beli baju itu?''
''Yang tadi?''
''Iya, buru balik lagi.''
''Kita ke salon dulu deh, habis dari salon nanti balik lagi ke sana.''
''Janji ...?''
''Iya, bawel ...'' Ketus Damien benar-benar merasa kesal.
Silvia pun tersenyum lebar, mengikuti Damien yang saat ini berjalan tepat di depannya, wajah polosnya masih saja menatap sekeliling, tidak peduli dengan orang-orang yang saat ini menatap dirinya tatapan mengejek bahkan saling berbisik.
♥️♥️
Sementara itu. Dona benar-benar mengemasi pakaiannya, dirinya merasa yakin bahwa Silvia sang putri pasti sedang berada di kota sekarang, dan dia berniat untuk menyusul dan mencarinya ke sana.
Seluruh pakaian Dona pun sudah tersusun rapi dan tas besar yang biasa dia gunakan untuk bepergian pun di tutup rapat kini. Dona berdiri dan berjalan keluar dari dalam rumah, membawa tas tersebut dan sudah siap untuk kembali ke kota.
Kota dimana dia menyimpan kenangan masa mudanya, kota dimana terdapat kenangan penuh dengan luka yang sebenarnya ingin dia tinggalkan selamanya, dan Kota dimana laki-laki bernama Richard berada, dimana dia sendiri tidak mengetahui bahwa ayah dari putrinya tersebut sebenarnya telah tiada.
''Akhirnya aku akan kembali ke sana, ke tempat yang sebenarnya ingin aku tinggalkan selamanya,'' gumam Dona dengan mata menatap jalan sempit yang berada tepat di depan rumahnya, lalu melangkah menyusuri jalanan tersebut menuju jalan raya.
♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 76 Episodes
Comments
☠ᵏᵋᶜᶟ❤️⃟Wᵃf ⍣⃝𝑴𝒊𝒔𝒔Nidahiat
berantem mulu ya ampun 🤦♀️gk bisa gtu tenang
2022-09-24
0
ժׁׅ݊ɑׁׅ݊ꪀꫀׁׅܻ݊ꫀׁׅܻ݊݊ꪀꪱׁׁׁׅׅׅׅ꯱
bahagia sekali silvia di ajak ke mall...tapi kasian nasib ibunya silvia🥺
2022-09-24
0
༄༅⃟𝐐ahNyaak moon.༐༐༅⃟𝓮𝓵
kalau kau tahu via bahagia di kota,jgn kau usik hidupnya ya ibu.. 😔
2022-09-24
0