Dona hanya pasrah saat sang putri memasukkan tubuhnya ke dalam mobil, bibirnya terasa kaku, kakinya pun terasa berat untuk digerakkan bahkan terasa lemas.
Tatapannya mengarah ke depan, ke rumah besar dan juga mewah tempat dimana dirinya selalu melayani Richard di dalam sana, di rumah yang penuh dengan kenangan indah sekaligus kenangan menyakitkan.
Sampai akhirnya, mobil pun mulai melaju memasuki halaman luas membentang yang masih terlihat sama, indah dan sejuk dipandang.
Silvia yang duduk di kursi depan, memutar kepala menatap wajah sang ibu yang kini terlihat kuyu, guratan kesedihan terlihat begitu jelas dengan mata yang masih terlihat berkaca-kaca.
♥️♥️
Di dalam rumah, Silvia segera membawa sang ibu untuk naik ke lantai empat, kamar dimana dia sekarang tempati dan kamar yang dahulu di tinggali oleh ayah kandungnya.
Tut ....
Pintu lift pun terbuka, Dona yang masih di papah oleh putrinya nampak menatap sekeliling ruangan luas yang sudah agak sedikit berbeda dari 20 tahun yang lalu. Pikirannya pun seketika melayang ke masa itu, masa di saat dirinya bercumbu bahkan bercinta dengan sang pemilik kamar yang kini telah tiada.
Bayangan Richard seolah menari-nari di dalam otaknya kini, bayangan dirinya saat bergulat di atas ranjang dengan peluh dan keringat yang membasahi raganya pun seolah terlihat nyata di sana, di atas ranjang besar yang selalu dia gunakan bersama Richard 20 tahun yang lalu, saat dirinya melayani pria tersebut.
Rasa sesak seolah semakin menghimpit dadanya kini, rasa sakitnya menerima kenyataan bahwa laki-laki itu telah tiada seolah melebur menjadi satu dengan rasa kecewa yang dia dapatkan dahulu, perasaan seorang Dona benar-benar campur aduk tak menentu.
Apakah dia bahagia karena Richard telah meninggal? apakah malah sebaliknya, dia merasa sedih karena laki-laki yang sempat dia cintai dulu namun menorehkan luka yang mendalam kini telah tiada?
Akh ... Entahlah, Dona sendiri tidak tau apa sebenarnya yang dia rasakan, bahagia 'kah? atau sedih 'kah? dia sendiri tidak mengerti dengan apa yang ada di dalam hatinya saat ini.
''Mom ... Mommy istirahat dulu ya,'' pinta Silvia membawa tubuh sang ibu berbaring di atas ranjang.
''Kamu tinggal di kamar ini?''
Silvia menganggukkan kepalanya.
''Apa kamu senang?''
Silvia kembali menganggukkan kepalanya.
''Mommy minta maaf, sayang.'' Lirih Dona terdengar penuh kesedihan.
''Kenapa harus minta maaf? Mommy gak minta maaf pun aku sudah maafin Mommy ko.''
''Maaf karena selama ini Mommy udah jauhin kamu dari ayah kamu hingga gak sempat bertemu dengan dia sebelum dia tiada.''
Silvia terdiam lalu menundukkan kepalanya, dia duduk di tepi ranjang lalu memainkan ujung kuku jari telunjuk merasakan sesak di dadanya.
Sebenarnya, ada banyak hal yang ingin dia tanyakan kepada ibunya tersebut. Apakah dirinya anak yang tidak diinginkan? apakah benar yang dikatakan orang-orang bahwa dirinya adalah anak haram? dan dia ingin tau, apakah sang ibu dan ayah kandungnya itu ada dalam ikatan pernikahan? atau sebaliknya.
Silvia hanya bisa menelan bulat-bulat pertanyaan yang saat ini memenuhi otaknya, menyimpannya nanti, di saat ibunya sudah terlihat baik-baik saja, baru dia akan menanyakan semua hal itu.
''Silvia ...!'' lirih sang ibu meraih telapak tangan Silvia lalu mendekapnya erat.
''Iya, Mom.''
''Mommy mau kamu pulang sama Mommy ya, Mommy gak mau tinggal sendiri.''
Silvia pun melepaskan tautan tangan ibu dan menatap wajah ibunya tersebut dengan tatapan sayu dan penuh kesedihan.
''Maaf, Mom. Aku gak bisa, aku ingin di sini, Om Daniel bilang, mendiang Ayah meninggalkan banyak warisan buat aku, dan aku kaya raya sekarang. Aku yang akan meminta Mommy untuk tinggal di sini bareng aku ya.'' Jawab Via menatap lekat wajah sang ibu.
''Nggak, sayang. Di sini bukan tempat kamu, tempatmu di sana, di rumah kita. Semua ini bukan milikmu.''
''Apa karena Mommy gak menikah sama dia, laki-laki yang bernama Richard itu, ayah aku? apa dia hanya salah satu pelanggan Mommy? jawab Mom?'' Tangan Silvia dengan air mata yang mulai berjatuhan.
Dona hanya terdiam.
''Kenapa Mommy diam aja?''
Dona masih diam membisu tidak tau harus berkata apa.
''Jadi itu benar? aku hanya anak haram yang gak diinginkan?''
Dona masih saja diam membisu, hanya air matanya saja yang kini mulai bergulir seraya menahan rasa sesak di dadanya kini.
''Kenapa Mommy gak nikah sama dia? kenapa Mom? padahal kalau Mommy menikah sama mendiang Daddy, setidaknya aku gak akan jadi anak haram, hiks hiks hiks ...'' seketika tangis Silvia pun pecah.
''Maafkan Mommy, sayang. Maaf ... hiks hiks hiks ...'' jawab Dona, bangkit lalu memeluk tubuh sang putri.
''Kalian orang tua yang jahat, jahat, hiks hiks hiks ....''
''Maafkan Mommy, sayang. Mommy egois, Mommy hanya memikirkan perasaan Mommy, Mommy gak memikirkan kamu waktu itu. Mommy mengaku salah.''
Keduanya pun saling berpelukan ini, meluapkan kesedihan sekaligus kekecewaan masing-masing. Sebagai seorang ibu, tentu saja Dona merasa sangat kejam, karena seharusnya dulu, 20 tahun yang lalu, dia bersedia dinikahi oleh Richard saat laki-laki itu berbaring di Rumah sakit.
Seharusnya dia berjuang lebih keras lagi untuk mendapatkan pertanggungjawaban dari laki-laki yang dia panggil dengan sebutan Om Richard itu sampai laki-laki menikahi dirinya. Tapi semuanya terlambat kini, putrinya telah lahir dan besar tanpa seorang ayah, bahkan panggilan anak haram pun melekat di dalam dirinya, panggilan yang membuat hati seorang ibu merasa sakit dan terluka.
Perlahan, Silvia pun mulai mengurai pelukan. Dia menatap lekat wajah ibunya dengan tatapan sayu dan pancaran penuh kesedihan.
''Aku gak akan pulang, Mom. Aku akan tinggal di sini, aku bosan hidup miskin, aku lelah di maki dan dihina. Akan aku tunjukan kepada mereka yang telah menghina aku, bahwa aku telah menjelma menjadi Miss Billionaire, gadis kaya raya yang memiliki banyak harta,'' tegas Silvia penuh penekanan.
♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 76 Episodes
Comments
🍌 ᷢ ͩ🤎ᴰᵉᵈᵉรωεεƭყˡᵉⁿ💋•§¢•
pasti ada trauma yg dihadapin dona 😕
2022-09-24
0
🌈 єνιʝυℓιє ♓ℹ️🅰🌴
perempuan mna ada yg gk matre ya 🤗
2022-09-24
1
OFF🍭ͪ ͩჁօsղαⁿᶦᵏᵒ🏀👻ᴸᴷ
kasian via
2022-09-24
0