Diah masih menunggu kabar dari polisi tentang keberadaan Aira anaknya.
Sudah 2 hari berlalu namun belum juga mendapatkan kabar tentang anaknya.
Entah apa motif penculikan itu terhadap Aira, bahkan penculiknya tidak meminta uang tebusan atau apa pun kepada Diah dan Bima.
sekarang Diah merasa gelisah dan kacau, anaknya belum ketemu juga.
Diah teringat akan sesuatu, dan dia merasa semua ini sudah pernah dialaminya sebelumnya.
" Ya mimpi itu, aku pernah bermimpi kalau Aira di culik dan di sembunyikan dimana."
" Aku harus bilang ke mas Bima dan melaporkannya kepada polisi itu." berkata dalam hatinya sendiri*.
Akhirnya Diah menelpon Bima dan mengatakan sesuatu kepadanya, Bima awalnya tak percaya akan mimpi itu.
Tapi tak ada salahnya kalau di coba sementara waktu.
Akhirnya Bima menelpon pak polisi tersebut dan memberi tahukan soal mimpi yang di ceritakan oleh Diah.
📞 " Tapi pak, kita tidak bisa berpatokan pada mimpi semata. nanti setelah di telusuri oleh tim kami hasilnya nihil kan jadi membuang - buang waktu." kata polisi tersebut.
📞 " Tapi pak polisi, tolonglah mungkin ini petunjuk untuk kita biar bisa menemukan anak saya pak ...?" Bima memohon kepada polisi tersebut.
📞 " Baiklah pak, besok akan kita telusuri bersama - sama kesana." ucap pak polisi.
📞 " ya pak, kalau begitu terima kasih." Bima mengakhiri pembicaraan.
Diah dirumah mempunyai firasat yang tidak baik dengan seseorang yang tidak suka dengannya.
Hari ini Diah sangat yakin akan hal itu, di mimpinya orang itu sangat tidak punya hati dan ingin membalas dendam kepadanya.
🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻
Keesokan harinya, Diah dan Bima serta pak polisi mencari keberadaan tempat yang diah ketahui dari firasat mimpinya.
Tak lama kemudian mereka sampai di suatu gudang yang ada rumah kecil di dekatnya.
Para polisi semua bersembunyi di balik semak, Diah dan Bima mencoba datang mendekat.
" Hiks, hiks, mama..."
" Aira mau pulang...!"
" Aira mau pulang sama mama...!"
" Mama...!" teriakkan Aira terdengar sampai keluar.
" Itu suara Aira anak ku, sabar sayang mama akan melepaskan kamu dari mereka." berkata dalam hatinya.
Polisi yang lain menemukan mobil yang platnya sama seperti yang di katakan Diah saat itu.
" Ya ini benar plat yang di katakan bu Diah." ucap polisi berbisik ke teman polisinya.
" Dor !"
" Dor !" suara tembakan ke udara.
" Jangan bergerak atau coba - coba melarikan diri !"
" Tempat ini sudah di kepung, dan bebaskan anak itu pada kami !"
Para penculik pun terkejut mereka tidak ada yang tahu kalau polisi sudah mengepung tempat persembunyian mereka.
" Bug !"
" Bug !" pintu di dobrak oleh polisi.
" Aira... !" Diah memanggil Aira anaknya.
" Mama...!
" Aira takut ma.. !" ucap Aira sambil menangis.
" Sabar ma, biar polisi menangkap mereka dulu. Takutnya ada yang memegang pistol dan menembak." kata Bima ke Diah.
Diah pun menuruti perkataan Bima, walau dia sudah tidak sabar untuk memeluk anaknya. Rasa rindunya sudah tak bisa di bendung nya lagi.
" Kalian di tahan atas penculikan anak !"
" Dimana bos kalian yang telah menyuruh kalian ?!" polisi itu menanyakan kepada penculik itu.
Diah dan Bima berjalan menghampiri Aira anak mereka. Bima melepaskan ikatan dari tubuh Aira yang membuat dia kesakitan.
Diah ingin tahu siapa yang menculik Aira anaknya yang masih di bawah umur itu. Diah menantikan jawaban penculik yang ditanya oleh polisi.
" Tolong jangan tangkap kami pak, kami hanya menjalankan tugas saja." penculik ketakutan.
" Iya siapa yang menyuruh kalian saat ini ?" tanya polisi lagi.
Mereka ketakutan, dan Diah masih menunggu jawaban dari mereka.
" Bu_ bu Tiara yang menyuruh kami untuk membawa pulang anak ini seminggu saja." kata penculik itu.
" Apa kalian bilang ?!"
" Bu Tiara yang menyuruh kalian ?" ucap Diah tak percaya.
" *Tiara sungguh kejam diri mu !"
" Aku tak percaya kau yang selalu baik kepada ku, ternyata ingin menyakiti anak ku." ucapnya dalam hati*.
Tiara itu adalah sepupunya Diah, dia iri kepada Diah yang memiliki anak sedangkan dia tidak memiliki anak.
Dulu Diah dan Tiara sama - sama hamil, namun anaknya keguguran, tapi tidak ada tanda - tanda kalau dia membenci Diah saat itu.
Malah dia menjadi sangat baik sekali saat Diah melahirkan, dia selalu membantu dirumah sampai malam.
Dan malamnya Bima mengantarnya pulang ke rumah.
Ternyata Tiara menaruh dendam sama Diah, padahal semulanya mereka baik - baik saja dan tidak pernah bertengkar sekali pun.
Tiara mengandung saat itu tetapi suaminya tidak pernah dirumah, suaminya selalu pergi bekerja dan baru 6 sampai 8 bulan baru pulang kerumah.
Suami Tiara seorang nakhoda yang selalu pergi ke berbagai negara.
Tiara selalu berdua dirumah, itupun cuma sama art nya saja dirumahnya.
Ibunya Tiara sudah tiada, sedangkan ayahnya sudah menikah lagi sama yang lain. Tiara tidak mau ikut ayahnya dari sejak dulu, dia lebih memilih untuk hidup sendiri saja.
Polisi sudah membawa penculik - penculik itu ke dalam mobil dan di bawa ke kantor polisi untuk di tahan disana.
Lalu Diah dan Bima pergi kerumah Tiara yang tak jauh dari tempat gudang itu. Mereka juga membawa beberapa polisi untuk menangkap Tiara, namun Diah ingin mendengar dulu dari mulut Tiara tujuannya menculik Aira anaknya.
Tak beberapa lama Diah dan Bima sampai di depan rumahnya, mereka berjalan masuk ke dalam rumahnya Tiara. halamannya begitu luas mereka harus berjalan beberapa langkah untuk menuju ke depan pintu rumahnya.
" Ting, tong...!" bel rumah di tekan oleh Diah.
" Mbak siapa itu yang diluar menekan bel, coba kamu lihat deh." ujar Tiara yang sedang santai duduk membaca berita dari ponselnya sambil makan camilan.
" Dimana bu Tiara kamu ?!" tanya Diah ke art nya Tiara.
" Ada di dalam bu. Silahkan masuk." ucap art nya.
Diah dan Bima pun masuk sekalian membawa Aira masuk kedalam, mereka mengikuti art nya untuk menemui Tiara.
" Bu, ada tamu yang mencari anda, silahkan bu, pak.." ucap art yang′ mempersilahkan Diah dan Bima duduk.
Tiara pun menoleh melihat ke arah mereka tanpa menanyakan siapa yang datang.
" Hah !"
" Kak Diah dan mas Bima ?"
" Datang kenapa gak beri tahu ke Tiara dulu..., eh ada Aira juga ?"
" Bukannya Aira sedang di cul** ?
Tiara keceplosan dengan ucapannya, Diah jadi semakin yakin Tiara adalah dalang dari semua ini.
Tiara langsung membahas yang lain sebagai pengalihan agar tidak ketahuan.
Namun sayang Tiara tak tahu kalau mereka datang kerumahnya ingin menangkap dirinya.
" Tiara maaf jangan mengalihkan pembicaraan lagi, aku tahu kamu yang sudah menculik Aira."
" Anak buah mu sudah mengakuinya di depan polisi, tolong kamu jangan mengelak lagi, kali ini bicaralah dengan jujur."
" Sebenarnya apa tujuan mu menculik Aira anak ku...?!" Diah bertanya dengan nada bicara yang tinggi.
" Oh.., ternyata kalian ingin bertanya hal itu kepada ku ?"
" Kurasa suami mu tahu mengapa aku menculik Aira anak mu."
" Semua ini karena dia !"
" Dan karena kamu juga, yang selalu beruntung mempunyai suami seperti dirinya !"
" Selalu dari dulu aku kesepian dan tidak bisa bahagia seperti diri mu. walau asa banyak harta dan kekayaan tapi aku selalu kesepian dan sendirian." ucap Tiara sambil menangis.
Bersambung.....! ❤️💕❤️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 115 Episodes
Comments
Naruto Ganteng 🌱 Yoko 🔱🎻
firasat diah apakah bisa menemukan aira yang di culik
2022-09-26
2
manda_
lanjut thor semangat buat up lagi ya ditunggu
2022-09-08
4
ZasNov
Aku datang membawa dukungan Kak ☺️
Sehat, banyak rezeki & bahagia selalu ya
Semakin sukses 🌹🌟🌟🌟🌟🌟🌹
2022-09-06
5