Bab 17. Berenang dan Teman Baru

Minggu ini anak - anak pada pergi keluar berenang, semuanya naik angkutan yang sudah disewa untuk berangkat.

Ibu dan anak akan segera naik dan berangkat jam 09:30 dini hari.

Sementara Diah dan Aira belum datang ke sekolah hari itu, mereka tidak seperti biasanya yang datang tidak pernah terlambat.

Guru dan yang lainnya masih menunggu kedatangan Aira disana. Semua murid berkumpul di sekolah bersama walinya masing - masing.

Dan tak beberapa lama, Aira dan Diah pun datang ke sekolah.

" Hai teman - teman ?" Aira langsung berlari menghampiri teman - temannya.

" Hai..., Aira ayo cepat naik." ucap salah satu dari teman Aira.

" Ma, Aira naik duluan ya ma ?" bertanya kepada mamanya.

" Iya sayang naiklah dulu." Diah memberikan izin itu.

Diah menemui gurunya dan mengisi absen serta menanda tanganinya.

Diah pun segera naik ke dalam angkutan itu dan duduk bersama Aira disana.

Dan semua pun pergi bersenang - senang, anak - anak sangat riuh di dalamnya. Terlihat sangat senang bersemangat dan sudah tidak sabar untuk segera merasakan berenang disana.

@@@@@@@@@@@@@@

Sesampainya disana, anak - anak turun berhamburan. Mereka tidak bisa menahan diri dan ingin segera masuk untuk merasakan air di dalam kolam renang tersebut.

" Anak - anak...?" tanya bu gurunya.

" Iya bu..." mereka menjawab.

" Ibu mau kalian berbaris, dan siapa yang tidak berbaris tiket masuknya ibu bawa pulang lagi." ibu guru itu berkata kepada murid - muridnya.

Semua berbaris dengan rapi, bahkan mereka semua tidak ada lagi yang berlarian dan bermain.

Semua sudah masuk dan mereka memilih tempat untuk duduk.

Semua anak - anak berganti pakaian renang, dan Aira disuruh makan dulu oleh Diah mamanya. Diah memasak mie goreng kesukaan Aira, dia makan dengan senang duduk di kursinya.

flash back

Sebenarnya tadi di rumah Diah sudah bangun cepat, dan sudah menyiapkan semua. Tetapi entah mengapa ada saja kejadian, dan kelupaan barang atau sesuatu di dalam rumahnya tadi.

Perasaan Diah juga sudah tidak enak semenjak dari rumah tadi. Namun tidak dirasakannya, dan Diah hanya berdoa untuk keselamatan agar tidak terjadi apa.

Aira sudah selesai makan camilannya, dan dia sudah tidak sabar untuk berenang bersama teman - temannya.

Aira pun berlari dan masuk kedalam kolam itu, sudah ada pelampung di lengan tangannya berwarna oranye.

Diah tidak menemani anaknya di dalam kolam, dia tidak masuk kedalam kolam. Melainkan hanya memantau dari luar kolam saja melihat Aira yang belajar berenang disana.

Diah duduk kembali ke kursi dimana tempat dia tadi berada, tiba - tiba para ibu - ibu kumpul di mejanya.

"Mamanya Aira ya ?"

" Boleh duduk disini ya bu ?" tanya orang tua murid itu juga ke Diah.

" Oh, silahkan ibu...., mari silahkan." ucap Diah dengan ramah.

Diah dan para orang tua yang bergabung bersama saling bercerita dan menjadi akrab bahkan mereka bertukar nomer ponsel satu sama lain.

Diah mendapat teman di sekolah Aira, dan tidak sendirian lagi saat menunggu anak - anak selesai berenang disana.

Diah dan para ibu - ibu tertawa lepas dan tenggelam dalam keseruan mereka sendiri. Kali ini Diah merasa senang mendapatkan teman, semua para ibu - ibu itu sangat ramah dan penuh humoris.

Tak terasa waktu berjalan kedepan, dan hari sudah siang. Anak - anak harus naik untuk makan siang terlebih dahulu.

Dan para guru juga sudah naik dan berganti baju, setelah selesai makan siang, Aira juga berganti pakaian.

Karena ibu guru akan membagikan raport sekolah mereka.

Aira mendapat peringkat ke dua dari 100 siswa disana. Diah sangat senang mendengarkannya, dan ibu guru memberikan hadiah kepada murid yang berprestasi tadi.

Sebuah hadiah yang di bungkus oleh kertas coklat membuat Aira sangat penasaran apa isi di dalamnya.

Namun hadiah itu tidak dibuka oleh Aira, dia ingin membukanya ketika sudah sampai dirumah saja dan memberi tahu kepada ayahnya.

Semua murid, guru, dan orang tua murid keluar, mereka semua akan pulang kembali pulang kerumah masing-masing.

Hari itu cukup membuat bahagia hari Diah dan menghilangkan sedikit kejenuhan kesehariannya yang berada dirumah terus dengan tugas - tugasnya.

Hari ini merupakan hari yang sangat melelahkan tetapi sangat menyenangkan. Aira juga sangat senang bersama teman - temannya, tak habis - habisnya mereka bercerita.

Angkutan sudah berhenti di depan sekolah, semua sudah turun untuk pulang kerumahnya.

Diah dan Aira juga segera pulang dengan berjalan kaki kerumahnya.

" Mama Diah nanti kita buat group di ponsel ya ?" tanya salah satu teman barunya yang merupakan orang tua murid juga.

" Oke bu..!" Diah menjawab.

" Hah.., melelahkan sekali hari ini. Aira... kamu masih mau makan mie gorengnya lagi nak ?" tanya Diah ke anaknya.

" Masih ada ya ma ?" Aira mau lagi ma." ucap anaknya yang memang sangat suka mei goreng buatannya.

Diah pun membuka kotak bekal itu dan memberikan mie goreng yang belum habis di makan oleh Aira tadi.

Sambil menonton tv Aira makan mie gorengnya kembali saat dirumah.

Diah pun merapikan barang - barang dan baju renang bekas pakai Aira tadi ke dalam keranjang pakaian kotor.

Lalu Diah mengambil makan siangnya dan makan bersama Aira anaknya.

Saat itu di rumah tidak ada orang, hanya Aira dan Diah saja dirumahnya.

Jadi rumah sangat sunyi siang itu, ibu mertuanya mungkin pergi ke toko suaminya untuk menemani.

Diah sedikit senang karena hanya mereka berdua saja di rumah, dan tidak ruwet dengan berbagai macam suara dan pekerjaan.

Karena kalau mertuanya di rumah selalu suka menyalakan tv dan radionya dengan suara yang keras.

Semua dinyalakan dan entah mana yang akan di dengarkan saat itu.

Diah pun merasa sedikit kebisingan, apalagi disaat ingin tidur siang dan cuaca sangat panas.

Namun harus bagaimana lagi, Diah tidak bisa berbuat apa - apa kalau sudah begitu.

@@@@@@@@@@@@@@

Diah yang sudah tertidur dari tadi, terbangun dan menyadari dengan pekerjaannya kembali. Ponselnya tiba - tiba berbunyi.

" Tring..., tring..!" suara ponselnya

📞 "Hallo ini mamanya Diah ?" tanya bu Dinda teman baru dari sekolah Aira.

📞 "Iya bu kenapa ?" balik bertanya.

📞 " Bu, saya sudah masukkan ibu di group kita. Nanti kita bisa berbicara bersama ya bu..?" katanya bu Dinda.

📞 " Oh oke bu Dinda, tapi nanti saja kita bahas dari group. saya lagi sedikit sibuk nih." ucapnya Diah.

📞 " Oke bu, saya cuma info saja kok. nanti kita lanjutkan ya bu..." ucapnya dan pembicaraan di tutup.

Diah pun segera mengecek tentang group itu, ternyata memang benar sudah ada di ponselnya.

Semua ada lima orang dan ditambah Diah sudah jadi enam orang disan.

Lalu diah meletakan ponselnya kembali lagi ke tugasnya yang belum selesai dia kerjakan.

Dan sudah tidak sabar bersama teman barunya untuk mengobrol dari group mereka.

Terpopuler

Comments

Naruto Ganteng 🌱 Yoko 🔱🎻

Naruto Ganteng 🌱 Yoko 🔱🎻

keren thor

2022-09-26

2

manda_

manda_

👍👍👍

2022-09-08

3

Elisabeth Ratna Susanti

Elisabeth Ratna Susanti

mantap 😍

2022-08-30

4

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Selalu Terjadi
2 Bab 2. Hasutan Kakak
3 Bab 3. Ingin Cerai
4 Bab 4. Saat Sakit
5 Bab 5. Banyak Konflik
6 Bab 6. Cobaan
7 Bab 7. Memulai dari Awal
8 Bab 8. Seperti Berkasta
9 Bab 9. Sekolah dan Merindu
10 Bab 10. Arisan dan Aqiqah
11 Bab 11. Munggahan
12 Bab 12. Belajar Puasa
13 Bab 13. Demi Buah Hati
14 Bab 14. Menginap
15 Bab 15. Idul Fitri
16 Bab 16. Rasa Cinta
17 Bab 17. Berenang dan Teman Baru
18 Bab 18. Kisah Oma
19 Bab 19. Diculik
20 Bab 20. Firasat
21 Bab 21. Terbukti
22 Bab 22. Sebuah Kebahagiaan
23 Bab 23. Mulai Berbeda
24 Bab 24. Emosinya Bima
25 Bab 25. Jawaban
26 Bab 26. Tak Perduli
27 Bab 27. Masa Bodoh Saja
28 Bab 28. Terjatuh dari Motor
29 Bab 29. Durhaka
30 Bab 30. Keras Kepala
31 Bab 31. Terpaksa
32 Bab 32. Mau Lamaran part 1
33 Bab 33. Mau Lamaran part 2
34 Bab 34. Ulang tahun
35 Bab 35. Membingungkan
36 Bab 36. Menyalahkan Ibunya
37 Bab 37. Akad Nikah
38 Bab 38. Tak Tahu
39 Bab 39. Sebuah Perjanjian
40 Bab 40. Terbongkar
41 Bab 41. Sebuah keputusan
42 Bab 42. Tak Perduli.
43 Bab 43. Pertengkaran
44 Bab 44. Berduka
45 Bab 45. Pindah Rumah
46 Bab 46. Ternyata
47 Bab 47. 2 tahun kemudian
48 Bab 48. Ibu Tidak Diurus
49 Bab 49. Hamil
50 Bab 50. Proses Menjadi Ibu
51 Bab 51. Apakah Ada Penyelesaian?
52 Bab 52. Kelihatannya
53 Bab 53. Suka Berulah
54 Bab 54. Bima dalam dilema
55 Bab 55. Tak Tega Berkata
56 Bab 56. Karena Ulang Tahun
57 Bab 57. Ketahuan Juga
58 Bab 58. Rencana Pergi
59 Bab 59. Pergi dan Berpesan
60 Bab 60. Pesan Di Ponsel Bima
61 Bab 61. Pikiran Kacau
62 Bab 62. Mertua Bima
63 Bab 63. Sudah Hari Kamis
64 Bab 64. Dendam
65 Bab 65. Orang Tua Mereka
66 Bab 66. Tiara Bertindak
67 Bab 67. Semakin Berkembang
68 Bab 68. Karyawan Tak Tahu Diri
69 Bab 69. Mulai Bersemangat
70 Bab 70. Sangat Merindukan
71 Bab 71. Dua Tahun Kepergian.
72 Bab 72. Menikah Kembali
73 Bab 73. Menghindar Dan Lari
74 Bab 74. Tak perduli dan Ditipu
75 Bab 75. Bertemu Kembali
76 Bab 76. Ajak Balikan Lagi
77 Bab 77. Kembali Ke Bali
78 Bab 78. Surat Sudah di Baca
79 Bab 79. Kebodohan Lastri
80 Bab 80. Kabar Baik dan Buruk
81 Bab 81. Di Ceraikan
82 Bab 82. Kembali Dari Awal
83 Bab 83. Cerita Mereka
84 Bab 84. Mencoba Menerima
85 Bab 85. Mendapat Pujian
86 Bab 86. Godaan Tak Tertahan
87 Bab 87. Cerita Kehidupan
88 Bab 88. Masak Untuk Keluarga
89 Bab 89. Buah Cinta Mereka
90 Bab 90. Monik dan Mertuanya
91 Bab 91. Cincin Itu Kembali
92 Bab 92. Kekantor Bima
93 Bab 93. Iri Kehidupan Orang
94 Bab 94. Kertas di Balik Buku
95 Bab 95. Mertua Merestui
96 Bab 96. Kepergian Mama
97 Bab 97. Bertemu Kembali
98 Bab 98. Wasiat dan Amanah
99 Bab 99. Kondisi Mertua
100 Bab 100. Suka dan Duka Mereka
101 Bab 101. Perasaan Seorang Anak
102 Bab 102. Menahan Rasa Sakit
103 Bab 103. Perjuangan dan Pembunuhan
104 Bab 104. Istirahat
105 Bab 105. Bekerja dan Bisnis
106 Bab 106. Suka Merendahkan
107 Bab 107. Terkena Stroke
108 Bab 108. Boy di Penjara
109 Bab 109. Mendapat Kepercayaan
110 Bab 110. Orang Baik Pasti akan Baik
111 Bab 111. Semua Sudah Menyadari
112 Bab 112. Persiapan Lebaran
113 Bab 113. Kabar dari Rendy
114 Bab 114. Suasana Yang Dirindukan
115 Bab 115. Semua Harus Ikhlas
Episodes

Updated 115 Episodes

1
Bab 1. Selalu Terjadi
2
Bab 2. Hasutan Kakak
3
Bab 3. Ingin Cerai
4
Bab 4. Saat Sakit
5
Bab 5. Banyak Konflik
6
Bab 6. Cobaan
7
Bab 7. Memulai dari Awal
8
Bab 8. Seperti Berkasta
9
Bab 9. Sekolah dan Merindu
10
Bab 10. Arisan dan Aqiqah
11
Bab 11. Munggahan
12
Bab 12. Belajar Puasa
13
Bab 13. Demi Buah Hati
14
Bab 14. Menginap
15
Bab 15. Idul Fitri
16
Bab 16. Rasa Cinta
17
Bab 17. Berenang dan Teman Baru
18
Bab 18. Kisah Oma
19
Bab 19. Diculik
20
Bab 20. Firasat
21
Bab 21. Terbukti
22
Bab 22. Sebuah Kebahagiaan
23
Bab 23. Mulai Berbeda
24
Bab 24. Emosinya Bima
25
Bab 25. Jawaban
26
Bab 26. Tak Perduli
27
Bab 27. Masa Bodoh Saja
28
Bab 28. Terjatuh dari Motor
29
Bab 29. Durhaka
30
Bab 30. Keras Kepala
31
Bab 31. Terpaksa
32
Bab 32. Mau Lamaran part 1
33
Bab 33. Mau Lamaran part 2
34
Bab 34. Ulang tahun
35
Bab 35. Membingungkan
36
Bab 36. Menyalahkan Ibunya
37
Bab 37. Akad Nikah
38
Bab 38. Tak Tahu
39
Bab 39. Sebuah Perjanjian
40
Bab 40. Terbongkar
41
Bab 41. Sebuah keputusan
42
Bab 42. Tak Perduli.
43
Bab 43. Pertengkaran
44
Bab 44. Berduka
45
Bab 45. Pindah Rumah
46
Bab 46. Ternyata
47
Bab 47. 2 tahun kemudian
48
Bab 48. Ibu Tidak Diurus
49
Bab 49. Hamil
50
Bab 50. Proses Menjadi Ibu
51
Bab 51. Apakah Ada Penyelesaian?
52
Bab 52. Kelihatannya
53
Bab 53. Suka Berulah
54
Bab 54. Bima dalam dilema
55
Bab 55. Tak Tega Berkata
56
Bab 56. Karena Ulang Tahun
57
Bab 57. Ketahuan Juga
58
Bab 58. Rencana Pergi
59
Bab 59. Pergi dan Berpesan
60
Bab 60. Pesan Di Ponsel Bima
61
Bab 61. Pikiran Kacau
62
Bab 62. Mertua Bima
63
Bab 63. Sudah Hari Kamis
64
Bab 64. Dendam
65
Bab 65. Orang Tua Mereka
66
Bab 66. Tiara Bertindak
67
Bab 67. Semakin Berkembang
68
Bab 68. Karyawan Tak Tahu Diri
69
Bab 69. Mulai Bersemangat
70
Bab 70. Sangat Merindukan
71
Bab 71. Dua Tahun Kepergian.
72
Bab 72. Menikah Kembali
73
Bab 73. Menghindar Dan Lari
74
Bab 74. Tak perduli dan Ditipu
75
Bab 75. Bertemu Kembali
76
Bab 76. Ajak Balikan Lagi
77
Bab 77. Kembali Ke Bali
78
Bab 78. Surat Sudah di Baca
79
Bab 79. Kebodohan Lastri
80
Bab 80. Kabar Baik dan Buruk
81
Bab 81. Di Ceraikan
82
Bab 82. Kembali Dari Awal
83
Bab 83. Cerita Mereka
84
Bab 84. Mencoba Menerima
85
Bab 85. Mendapat Pujian
86
Bab 86. Godaan Tak Tertahan
87
Bab 87. Cerita Kehidupan
88
Bab 88. Masak Untuk Keluarga
89
Bab 89. Buah Cinta Mereka
90
Bab 90. Monik dan Mertuanya
91
Bab 91. Cincin Itu Kembali
92
Bab 92. Kekantor Bima
93
Bab 93. Iri Kehidupan Orang
94
Bab 94. Kertas di Balik Buku
95
Bab 95. Mertua Merestui
96
Bab 96. Kepergian Mama
97
Bab 97. Bertemu Kembali
98
Bab 98. Wasiat dan Amanah
99
Bab 99. Kondisi Mertua
100
Bab 100. Suka dan Duka Mereka
101
Bab 101. Perasaan Seorang Anak
102
Bab 102. Menahan Rasa Sakit
103
Bab 103. Perjuangan dan Pembunuhan
104
Bab 104. Istirahat
105
Bab 105. Bekerja dan Bisnis
106
Bab 106. Suka Merendahkan
107
Bab 107. Terkena Stroke
108
Bab 108. Boy di Penjara
109
Bab 109. Mendapat Kepercayaan
110
Bab 110. Orang Baik Pasti akan Baik
111
Bab 111. Semua Sudah Menyadari
112
Bab 112. Persiapan Lebaran
113
Bab 113. Kabar dari Rendy
114
Bab 114. Suasana Yang Dirindukan
115
Bab 115. Semua Harus Ikhlas

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!