🏵️ Setelah siap arisan dan ditambah harus bekerja lagi diluar rumah, mertuanya jatuh sakit dan terbaring tak berdaya.
" Hoek... !"
" Hoek... !"
Mertuanya muntah - muntah di dalam kamarnya, semua berserak dimana - mana. Sementara suami dan anaknya semua pada pergi kerja.
Ibu itu mencoba menelpon Lastri anaknya yang paling besar dan tertua dari yang lain.
" Tut..., tut..." telpon sedang tersambung.
" Hallo ?"
" Ya bu, ada apa ?" tanya Lastri.
" Nak, tolong kerumah ya nak."
" Ibu sakit dan minta tolong panggil kak Susi untuk mengurut ibu, sepertinya ibu masuk angin." itulah yang disampaikan oleh ibunya ke Lastri.
"Iya bu, nanti aku akan kesana." ucap Lastri yang sebenarnya tidak senang.
Lastri mengiyakan ucapan ibunya, dan ibu pun tenang menunggu kedatangan Lastri dirumah.
Sudah 1 jam ibunya menunggu namun tidak terlihat Lastri datang kerumah.
Bahkan tidak ada memberikan kabar atau menelpon ibunya kembali.
Ibunya sudah gak tahan dan merasa kesakitan, sekarang dia sudah buang air kecil dan pup pun di tempat tidur.
Ibunya kembali lagi menelpon Lastri tapi tidak ada yang menjawab panggilan ibu itu dari ponselnya.
Diah yang sudah siap menyiapkan anaknya dan menidurkan dalam buai ayunan, segera mengecek keadaan mertuanya.
" Ibu mau apa bu.. ?"
" Kenapa kak Lastri belum juga datang ?"
" Ibu bilang mau diurut saja dengan kak Susi, dan nanti kak Lastri yang menjemputnya." ujar Diah.
" Iya, tadi sudah ibu telpon lagi tapi tidak ada yang jawab telpon dari ibu." ucap mertuanya sambil menangis menahan rasa sakitnya.
" Ya sudah, biar Diah saja ya yang urus ibu."
" Nanti kita ke rumah sakit saja ya bu ?"
" Jangan di diamkan saja sakit ibu, nanti Diah biar telpon mas Bima untuk pulang dan mengantar ibu ke rumah sakit." ucap Diah yang langsung mengambil air untuk membasuh mertuanya.
Kamar itu menjadi sangat bau, aroma semuanya ada disitu. Diah membersihkan muntahan, pipis dan pup mertuanya semua.
Mertuanya kalau sudah sakit tidak bisa jalan ke kamar mandi untuk buang air bahkan muntahnya.
Diah mengelap dan menyeka seluruh badan mertuanya dengan air bersih, dan menggantikan pakaiannya yang sudah kotor dengan yang baru.
Anaknya yang ditunggu dan diharapkan tidak ada yang datang melihat ke adaan ibunya.
Sementara anak perempuannya yang ke tiga ( Vera ) sedang berada di Jakarta mencari nafkah disana. Dia tidak bisa mengurus ibunya yang sedang sakit, Vera harus banting tulang untuk kehidupannya yang singel parent saat ini.
🏵️ Diah menelpon Bima suaminya
" Tut.., tut.." hallo ma iya ada apa ?" tanya Bima.
" Mas, pulanglah saat makan siang nanti."
" Kasihan ibu, sudah menahan sakit dari tadi."
" Biar ibu kita bawa saja kerumah sakit mas... ?"
" Nanti kita bisa antar pakai becak kesana." ucap Diah dari tadi.
Bima yang mendengarkannya pun menyetujuinya dan ponsel pun ditutup. Diah mulai menyiapkan semua perlengkapan dan surat - surat untuk membawa mertuanya kerumah sakit.
Kamar itu dibersihkan oleh Diah dan semua yang kotor dia letakkan di kamar mandi untuk dia cuci.
Sprei dan selimut semua kena kotoran, sampai tempat tidur kasurnya pun sudah terkena semuanya.
🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🍀🍀🍀🍀🍀🍀
Tepat pukul 12 siang Bima sampai dirumah dengan sepeda motornya.
" Dimana ibu, ma ?" Bima bertanya.
" Ada dikamar mas."
" Dari tadi ibu menangis terus." ujarnya.
" Bapak kemana ?"
" Kenapa gak minta tolong bapak tadi bawa ibu ke rumah sakit kalau memang sudah parah.. !" kata Bima yang sedikit meninggi.
Diah hanya diam saja dan tidak menjawab, ibu yang mendengar langsung menyahutnya.
" Bapak mu tidak perduli sama ibu nak, sudahlah jangan menyalahkan Diah."
" Diah sudah capek dari tadi mengurus semuanya." kata mertuanya.
Bima pun memanggil becak dan mencari ke depan jalan besar disana.
Becak pun datang dan Bima menggendong ibunya untuk naik becak karena memang tidak bisa jalan.
Diah menggendong anaknya dan ikut bersama becak menuju ke rumah sakit xxx di tempat biasa ibu sering berobat.
Becak jalan dengan hati - hati dan disusul Bima dengan motornya mengikuti mereka dari belakang.
Diah tidak sanggup melihat mertuanya yang menangis dan terus muntah - muntah saat di atas becak tersebut.
Sesampainya di rumah sakit langsung di depan ruang UGD, suster langsung datang dan menolong mertua dan Diah mengangkat ibu mertuanya.
Bima pun juga ikut membantu membawa ibunya untuk masuk kedalam dan menidurkannya di tempat tidur di ruang UGD tersebut.
Diah yang masih menggendong anaknya menunggu di kursi tunggu, sedangkan Bima mengurus dan menyerahkan surat dan berkas agar bisa dirawat di rumah sakit itu.
Lalu Diah segera mengirim pesan ke Monik, bahwa ibunya sekarang masuk rumah sakit dan masih ada di ruangan UGD rumah sakit ditempat biasa.
Suster tunggu itu ada tiga orang yang mengurus, satu menyiapkan berkas dan yang satu lagi sedang memeriksa dan menanyakan keluhan ibu mertuanya. Bima sekarang sedang mengisi formulir dan data pasien untuk segera di proses. Sedangkan suster yang satu lagi mengecek kamar yang kosong dari komputernya.
Diah hanya duduk diam saja di kursi tunggunya, untungnya anak Diah masih tidur dan tidak rewel sedikit pun. Diah menunggu suaminya Bima dan juga adiknya Monik.
Bapak mertuanya juga sudah di beri kabar dan juga anaknya yang lain. Tetapi Bapak mertuanya Diah tidak sedikit pun datang dan meninggalkan pekerjaannya. Mereka sudah terbiasa dengan keadaan istrinya yang begitu.
🏵️🏵️🏵️🌼🍀🍀🍀🍀🍀🍀
Sampai jam 4 sore masih di ruang UGD, karena seluruh kamar sudah penuh, jadi harus menunggu ada kamar yang kosong terlebih dahulu.
Tiba - tiba Monik datang menghampiri Diah dan menanyakan keadaan ibunya dengan Bina.
Bima ada bersama Diah ikut duduk di kursi tunggu disana.
Lalu setelah ada kamar kosong dan dibersihkan serta di rapikan, baru ibu di bawa mereka dengan kursi roda ke dalam kamar tersebut dan menidurkannya kembali ke ruangan pasien.
Monik, yang baru pulang kerja langsung menunggui ibunya di rumah sakit. Dia menyuruh Bima dan Diah untuk pulang kerumah, karena anak mereka sudah mulai rewel dan meminta susunya. Sementara susunya ada di rumah dan lupa membawanya.
Akhirnya Bima dan Diah pun pulang kerumah, mereka pulang naik motor bersama. Sampai dirumah Diah masih harus mencuci sprei dan baju mertuanya. Sedangkan Bima mengasuh anaknya dan membuatkan susu agar tak menangis lagi.
Air di hidupkan dan sabun dituangkan kedalam ember untuk sebagai bahan siraman untuk saat kain akan dicuci.
Sebenarnya Diah tidak tahan dan dia juga mau muntah mengerjakannya, namun dia bertahan dan terus mencuci sprei dan baju mertuanya.
Lalu setelah selesai mencuci, Diah sambung lagi dengan memasak dan menyiapkan makan malam untuk keluarga.Sebentar lagi bapak mertuanya akan segera pulang untuk makan dirumah.
Lalu akan pergi bermalam dirumah sakit menemani istrinya disana.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 115 Episodes
Comments
auliasiamatir
aku salut sama diah
2022-09-10
7
manda_
lanjut thor semangat buat up lagi ya ditunggu thor mantu yg luar biasa
2022-09-07
4
Ghiie-nae
aku kembali lagi kak....
semangat berkarya...
nanti lanjut lagi ya👍👍👍
2022-09-05
4