🌻 Saat anak mereka yang pertama ( Aira ) sudah berusia 3 tahun, Bima mendapat ujian yang sangat berat saat itu. Dia tidak ada pekerjaan dan dapat menghasilkan uang, karena tidak adanya barang di tempat dia ku bekerja jadi sementara waktu akan tutup.
Bima tidak tahu kapan akan dibuka lagi dan dapat bekerja lagi.
Bima hari ini hanya dirumah saja, dan sambil mencari - cari tapi belum ada yang menerima lowongan.
Sudah sebulan dia dirumah dan mencoba mencari, untung ada uang simpanan Diah untuk makan dan membeli susu anaknya Aira.
" Memang orang mau enaknya saja, suruh dia kerja."
" Jangan tahunya makan saja dirumah, dan enak - enak makan gratis." ucap Monik mengatai abangnya.
Monik sambil berteriak mengatakan itu dan dia tidak segan - segan membuat hati Diah sakit.
Padahal Diah dan Bima selalu membeli beras dan bahan lainnya beberapa.
Tetapi itu tidak dianggap sama sekali oleh mereka.
Akhirnya Diah pergi sendiri dan menitipkan anaknya Aira ke Bima dirumah. Diah ingin menjual cincin nikahnya yang selama ini dipakainya pemberian dari Bima suaminya.
Itu jalan satu - satunya untuk buat modal berjualan sarapan pagi saat itu.
Diah dan Bima pun sudah sepakat cincin itu dijual untuk modal mereka, dan Bima yang akan berjualan sementara Diah yang akan memasak jualannya.
Diah pun sudah menjualnya dan membawa uangnya pulang kerumah.
Sebenarnya Diah sangat sedih, dia harus menjual cincin itu. Tapi mau bagaimana lagi mereka tidak ada pilihan lain selain menjualnya.
Keesokan harinya Diah bangun pagi - pagi sekali, Aira masih tidur dia sudah ke dapur untuk menyiapkan jualan suaminya.
Bima tidak ada pilihan dan harus melakukannya agar bisa terpenuhi kebutuhan sehari - hari.
Namun yang namanya merintis pasti tidak akan ada untung atau pun modal yang kembali. Disaat itu rumah tangga Bima dan Diah sedang diuji penuh cobaan di dalamnya.
Diah masih bersabar sembari memanjatkan doa selalu untuk suaminya menjemput rizki yang melimpah.
Bima pun pergi berjualan sarapan keliling dengan motornya. Panas terik, hujan dan berbagai macam tetap dia tempuh untuk sesuap nasi.
Diah dirumah menjaga anaknya dan selalu mensuport suaminya ( Bima ).
Diah terkadang sedih dan merasa terluka dengan perkataan dan hinaan yang dia terima, tapi diah yakin semua itu akan ada timbal baliknya dan akan ada kebahagiaan yang lebih dari hinaan tersebut.
Diah selalu menganggap semua itu adalah pembelajaran hidup bagi dirinya.
🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻
" Bremmm...."
Siang itu Bima pulang dengan cepat tidak seperti biasanya. Hati diah menduga bahwa dagangannya sudah habis terjual.
Namun ketika Diah membuka pintu rumahnya dan menyambut suaminya pulang, dia terkejut bahwa masih sangat banyak dagangan suaminya di dalam box dagangannya.
Lalu dia melihat Bima yang lesu dan wajahnya memerah karena terkena panas matahari di luar.
Bima ke kamar mandi dan langsung masuk ke kamarnya lalu tiduran.
" Kamu kenapa mas ?" tanya Diah.
" Mas demam, dan gak kuat diluar."
" Badan mas sangat lemas dan tadi mas hampir saja jatuh saat mengendarai motor." kata Bima yang sudah tidak bisa berbicara lagi.
Diah menyentuh keningnya Bima, ternyata Bima memang demam dan harus minum obat serta istirahat.
" Mas sudah makan apa belum ?" tanya Istrinya.
Bima hanya menggelengkan kepalanya.
Diah pun mengerti dan segera pergi mengambilkan makan siang untuk suaminya.
makan dan minum sudah disiapkan, Bima pun duduk makan sendiri di dalam kamarnya. Diah pergi ke warung sebelah untuk membelikan Bima obat penurun panas disana.
" Kamu sudah pulang Bima ?" tanya ibu yang merasa heran anaknya sudah pulang jualan lebih awal.
" I..ya.., bu..." ucapnya sambil gemetaran.
" Kamu kenapa nak ?"
" Kamu sakit ?" tanya ibunya lagi.
" Iya bu, mas Bima sakit." Dia sedang demam sekarang." ujar Diah yang sudah kembali dari warung membeli obat untuk suaminya.
" Oh, makanlah dan minum obatnya." ibu langsung pergi ke kamarnya lagi.
Diah membuka obatnya itu langsung di berikan kepada Bima yang sudah duduk ingin minum obat.
" Hoek !"
" Ah !"
" Kenapa mas ?" tanya Diah.
" Gak apa - apa." jawab Bima karena malu.
Diah melirik obatnya ditutupi dalam genggaman tangannya Bima. Diah mengerti kalau suaminya itu tidak pandai menelan obat sampai sekarang sudah dewasa. Diah berpura - pura tidak tahu dan pergi ke dapur untuk merapikan dagangan Bima yang masih belum terjual.
Semua Diah masukkan kembali kedalam kulkas, dan bisa dipanaskan ketika mau dimakan nanti malam.
Itulah santapan mereka malam nanti, jualan yang tadi tidak terjual sama sekali.
Hari itu Diah tidak ada di berikan uang oleh Bima, karena memang Bima tidak bisa berjualan saat itu.
Diah pun tidak ada berkata apa pun kepada suaminya tentang uang belanja atau yang lainnya. Karena Diah tahu keadaan itu seperti apa dan tidak mau menambah beban suaminya.
🏵️🏵️🏵️🏵️🏵️🏵️🏵️🏵️🏵️🏵️🏵️🏵️🏵️
Setiap hari monik selalu nyantai dan berdandan saja, dia tidak perduli dengan yang lainnya.
Hari ini adiknya Lastri yang Vera pulang kerumah, dia mengambil cuti selama 2 Minggu dari tempat dia bekerja diluar kota.
Monik sangat senang kakaknya akan pulang dan dalam pikirannya pasti bawa banyak uang.
Vera dan Monik sangat akrab, mereka suka telpon - telponan. Kali ini Monik berdandan karena Andre pacarnya sudah menjemputnya.
kali ini Monik pacar baru, yang lama sewaktu masih sekolah sudah lama diputuskannya karena tidak ada pekerjaan dan tidak punya uang.
Monik tidak suka dengan pria yang seperti itu, dia lebih suka dengan pria yang bisa memenuhi keinginannya.
Keluarga Monik sangat suka pada Andre pacar Monik yang sekarang karena berduit dan pekerjaan yang bergengsi. Mereka selalu memperlihatkan ke ramah tamah dan senyum yang manis bila Andre datang kerumah mereka.
Monik juga sangat suka sama Andre karena dia sesuai yang diharapkan oleh Monik. Apalagi dengan kereta besarnya yang dimiliki Andre, membuat mereka sekeluarga sangat sumringah kesenangan.
" Ibu, Monik pergi ya sama Andre..!" teriak Monik dari luar yang berpamitan.
" Iya nak." ucap ibunya.
Tidak ada yang melarang Monik jalan sama Andre, bahkan mau pulang jam berapa juga tidak ada yang melarangnya.
Monik juga pernah menginap dirumah Andre dan tidur bersama adik perempuannya, ibu dan bapaknya hanya mengizinkan setelah tahu.
Keluarga yang membuat anak menjadi seenaknya dalam bertindak.
Dan karena Monik bekerja di perusahaan lumayan, orang tua menjadikannya ratu dan membuat diri sendiri budak anak yang berkuasa.
Semua itu karena adanya kuasa uang anak yang berlimpah, dapat melakukan dan berbuat apa saja.
Diah juga merasa heran, karena keluarganya dan keluarga Bima suaminya sangat jauh berbeda sekali.
Dalam peraturan hidup dalam keluarga dan dalam meletakkan kasta - kasta pada anak - anak mereka yang merupakan hal biasa.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 115 Episodes
Comments
Pink Blossom
3 iklan sdh mndrt, smngtt kak💪💪
2023-02-01
2
manda_
lanjut thor keluarga bima tuh hidup nya gak saling tolong siapa yg berduit itu yg berkuasa
2022-09-08
8
Elisabeth Ratna Susanti
makin seru 😍
2022-08-23
5