Sudah belakangan ini Bima begitu romantis kepada Diah, setiap mengambil bekal yang sudah disiapkan Bima mengucapkan terima kasih kepada istrinya ( Diah ).
" Sayang terima kasih." Bima langsung pergi setelah Diah mencium tangan suaminya saat bersalaman.
" Mas Bima sudah beberapa hari ini sungguh berbeda. Kenapa ya ?" bertanya dalam hatinya.
Diah langsung sadar dan tidak memikirkannya lagi. Pekerjaan rumah sudah menanti, cucian masih menumpuk kembali. Dan belum mengantar Aira pergi ke sekolah lagi.
Diah langsung buru - buru mengerjakan semuanya, mumpung Aira masih tidur bekalnya Aira juga belum di siapkan.
Beberapa menit kemudian
" Sekarang semua sudah beres, tapi Aira kok belum bangun ya ?"
" Sepertinya dia kecapean kemarin kesana kemari pergi berkunjung sanak keluarga. Dan sekarang harus sudah masuk sekolah." Diah dengan pemikirannya.
" Aira sayang... ?"
" Kok masih tidur sih, hari ini kamu gak mau pergi ke sekolah bertemu dengan teman - teman ?" tanya Diah ke anaknya.
" Em_ mau ma..., tapi kok mata Aira masih mau tidur terus ya ma ?" tanya Aira dengan polosnya.
Diah tersenyum mendengar ucapan Aira tentang matanya.
" Sudah ayo mandi, ayah sudah pergi dari tadi kamu nanti bisa terlambat sampai disana." kata Diah yang menyemangati anaknya.
Aira pun bangun dari tidurnya, dia duduk di tempat tidur sambil menggosok - gosok matanya.
Lalu Diah menuntunnya untuk mandi dan berpakaian seragam sekolahnya.
Makan pagi sudah siap disuapi ke mulut Aira, dan sekarang tinggal memakai sepatu dan kaos kakinya saja.
" Baiklah ayo kita pergi Aira.." kata Diah menuntun Aira anaknya pergi ke sekolah.
Diah setiap hari mengantar anaknya pergi sekolah selalu jalan dari rumahnya.
Jarak antar sekolah dan rumahnya tidak terlalu jauh. Jadi Diah antar dan jemput Aira hanya jalan kaki saja.
Sampai di sekolah semua murid ramai berlarian, dan tidak beberapa lama bel sekolah pun berbunyi.
" Tet_, tet_, tet_ !" suara bel sekolah Aira.
" Mama, Aira duduk disana ya ma.." kata Aira.
" Iya sayang, mama pulang dulu ya..., nanti kalau sudah pulang mama jemput lagi. Oke ?!" Diah mencium anaknya karena akan pulang ke rumah.
" Iya ma, dah mama...!" Aira melambaikan tangannya.
Diah pun pulang dan melanjutkan pekerjaan rumahnya. Hari ini cuciannya telah menumpuk, dan sudah direndam pakai deterjen. Kini Diah akan mencucinya dengan tangan secara manual.
Setengah jam sudah berlalu, pakaiannya tinggal di jemur segera karena matahari sudah bersinar terang sekali. Satu jam lagi Aira sudah akan pulang sekolah, dan Diah sehabis menjemur akan pergi menjemput Aira di sekolahnya.
Sesampainya disana, Diah di berikan kertas selebaran dari sekolahnya Aira.
" Bu, ini ada kegiatan anak - anak Minggu depan. Kita akan mengadakan jalan keluar dan berenang bersama di kolam xxx." kata guru Aira.
" Oh, baiklah bu. Besok saja akan saya kasih pembayarannya ya bu.. ?" kata Diah yang berdiri di depan pintu sambil menunggu Aira keluar dari kelasnya.
" Mama_ ?!" Aira memanggil mamanya.
Aira lari dengan ceria, anak - anak kali ini sangat senang karena sudah mengetahui kalau mereka akan pergi berenang Minggu depan.
Aira pun pulang dengan Diah dengan hati riang, mereka sudah tidak sabar untuk pergi berenang bersama - sama temannya.
" Ma, Aira mau beli pelampung ya ma ?" kata Aira saat jalan menuju ke rumah.
" Iya sayang..., nanti kita beli pelampungnya." Diah menyetujuinya.
🌾🌾🌾🌾🌾🌾🌾🌾🌾🌾🌾🌾🌾
Ketika hari sudah malam, Aira sudah tidur pulas di kasur.
" Ma, badan ayah capek banget. Tolong ayah di pijat ya ma ?" ucap Bima.
" Nanti ayah pijat mama juga." katanya lagi.
Diah yang sudah mengantuk pun memijat suaminya, matanya sudah tidak tahan lagi untuk terbuka mata.
Namun Diah masih terus memijat tubuh Bima suaminya, sampai dia terjatuh dan tertidur di atas badan belakang Bima.
Bima pun sadar bahwa istrinya sudah sangat kelelahan dan dia menggeser tubuh Diah untuk tidur di kasur.
Bima mengambil kesempatan mencium bi**r Diah yang sedang tidur di bantalnya.
Diah sedikit bergerak tapi tidak terbangun dari tidurnya. Dia hanya membalikan badan saja dan itu membuat jantungnya berdetak kencang.
" Hah_, membuat aku jantungan saja ini orang. Padahal dia istri ku sendiri, kenapa aku seperti ini." berkata dalam hatinya.
Bima akhirnya tidak melakukannya lagi, nafasnya Bima terasa sesak. Baginya pesona Diah istrinya itu bisa membuatnya kena sakit jantung.
Setiap Bima mendekati istrinya selalu jantung berpacu lebih cepat dari biasanya. Dan nafasnya selalu memburu di paru - parunya, bahkan Bima terasa kekurangan oksigen.
Bima pun pergi menjauh dan masuk ke dalam kamar mandi. Disana dia bernafas dengan lega dan sambil berjongkok dan menggenggam rambutnya.
Bima lalu mandi lagi karena dia merasa kepanasan sampai berkeringat, maka dia mengambil handuknya dan segera mandi.
" Bur_, bur_, bur_ !" suara air yang di tuang ke kepalanya.
" Hah, hah, hah..., ada apa sama diri ku malam ini." Bima bingung sendiri.
Bima keluar dari kamar mandi setelah memakai pakaiannya kembali, dan segera tidur di samping anaknya Aira.
Mereka akhirnya tidur dalam sunyi nya malam.
🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁
" Tolong.. !"
" Tolong...!"
Suara Diah menjerit meminta tolong kepada orang - orang yang lewat.
" Tring..., tring..., tring..." Diah menelpon Bima di tempat kerjanya.
📞 "Mas, mas Bima !"
📞 "A_ Aira mas.. !" suara Diah terbata - bata.
📞 "Kenapa dengan Aira ma ?!" tanya Bima yang penasaran.
📞 "A_ Aira di culik..!" ucap Diah yang menangis.
📞 "Siapa yang menculik Aira ?"
📞 "Tolong bicara yang benar Diah, kamu jangan bercanda..?!" tanya Bima yang merasa masih ragu.
📞 "Mas, aku gak bercanda !"
📞 "Kau tidak percaya dan menganggap ku berbohong ?!"
📞 "Baiklah mas kalau itu menurut mu !" Diah menutup ponselnya.
" Aira_ !"
" Hah, hah, hah..." Diah terbangun dari tidurnya.
Diah tersadar dan membuka matanya, ternyata itu semua hanya mimpi. Tapi seperti kenyataan yang dia rasa, dilihatnya Aira ada di samping dan sedang tidur pulas.
Diah lalu melirik jam dinding yang tergantung, ternyata jam sudah menunjukkan pukul 06:15 pagi.
" Astagfirullah...!" ucap Diah terkejut.
" Mas, mas Bima. Sudah siang mas, kamu nanti bisa terlambat berangkat kerja." Diah membangunkan suaminya.
" Iya sayang.., em..." Bima malah memeluk istrinya dan tiduran di dekat istrinya duduk.
" Mas..., aku mau masak dan nanti bisa kesiangan banget. Tolong mas... ?!" ucapnya lagi.
" Iya oke deh sayang. Mas mau mandi dulu, perut mas sakit nih." ucapnya sambil mengambil handuk dan pergi mandi.
Diah segera bangun dan siap - siap untuk menyiapkan bekal dan sarapan untuk semua orang dirumah itu.
Diah pun sibuk dengan dapurnya dan menyiapkan semua hidangan.
Hanya setengah jam kemudian semua hidangan sudah dihidangkan.
Hidangan sederhana yang dimasak oleh Diah dan yang bisa cepat tersaji untuk di bawa bekal oleh suaminya Bima. Betapa senangnya Bima melihat ada tempe goreng dan ikan asin disana, apalagi sambal terasi yang dibuat istrinya menambah seleranya makan.
" Wah, sayang hari ini aku tidak bisa menolak untuk makan. Aku seperti sudah menelan sesuatu di dalam mulut ku." ucapnya.
Diah senang melihat Bima yang sangat antusias sekali ingin sarapan pagi dan mencicipi hidangan lezat itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 115 Episodes
Comments
auliasiamatir
ngiler 🤤
2022-10-10
2
Naruto Ganteng 🌱 Yoko 🔱🎻
waw manis nya cinta
2022-09-19
2
manda_
lanjut thor semangat buat up lagi semoga hanya mimpi gak terjadi beneran menu sedrrhana menggugah selera 👍👍👍💪💪
2022-09-08
5