Bab 2. Hasutan Kakak

Saat Monik sudah lulus dari sekolah SMA nya dia bekerja sambil kuliah. Keinginannya untuk bisa meraih cita - cita sangatlah tinggi, dia rela kuliah malam dan bekerja di pagi.

Setelah beberapa lamanya kuliah dia pun mendapat pekerjaan yang lumayan dan bergengsi menurutnya.

Bekerja di perusahaan pemerintahnya semakin sombong dan angkuh dengan keluarga yang hanya sederhana.

Kakak ya mulai melirik dan mencari muka kepada Monik adiknya. Dia mencoba menghasut dan mencari kepercayaan pada Monik.

Keesokan harinya Monik bangun pagi - pagi sekali dan memasak sendiri untuk sarapan pagi dirinya. Dia sengaja berbuat seperti itu ke Diah dan abangnya.

Monik begitu karena hasutan Lastri kakaknya yang paling tua dari semua saudaranya.

Mulai saat itu Diah pun pisah dapur dari mertuanya, padahal dari awal ibu mertuanya yang mengatakan untuk satu dapur saja.

Karena mertuanya merasa terbantu dengan adanya Diah dirumah.

Ibunya Bima masih bekerja diluar, secara otomatis karena adanya Diah istrinya Bima mertuanya merasa terbantu pekerjaan rumah.

Tetapi Monik yang tidak suka dengan Diah semakin menunjukkan kebenciannya karena sudah diprovokasi oleh Lastri kakaknya.

🌼🌼🌼🌼🌼🌼🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀

Suatu pagi Diah yang sudah selesai mencuci piring dan segala urusan dapurnya, mengambil sapu dan ingin membereskan ruang tamu serta yang lainnya.

Disana ada Monik yang ingin sarapan pagi dengan seragam kerjanya.

Di atas meja tersebut ada mantel hujan milik abangnya sementara dia ingin makan dan duduk disana.

Betapa terkejutnya Diah saat sedang berjalan melewati Monik, mantel itu dicampakkannya ke lantai di hadapan Diah.

Setelah itu Monik duduk dan makan dengan tenang seperti tidak ada kejadian apa - apa.

Mantel itu di ambil Diah dari hadapannya yang tepat berada di depan kakinya saat itu.

" Hah..." Diah hanya menghela nafasnya saja.

Dan tidak berkata apa pun ke Monik adik iparnya itu, mantel itu pun diletakkannya di dalam kamarnya dan tidak akan meletakkannya lagi diluar kamarnya.

Diah Menyapu kamarnya

Jam sudah menunjukkan pukul 07 : 00 pagi, Monik segera berangkat ke tempat kerjanya.

Saat diah selesai menyapu kamarnya dan sekalian menyapu ruang tamu, tanpa sengaja mata Diah melihat piring bekas makan Monik tidak beranjak dari sana.

Yang berarti Monik tidak meletakkan piring kotor itu di wastafel dan pergi begitu saja.

" Apakah aku sudah dianggapnya pembantu dirumah ini ?"

" Sebegitu bencinya kah dia pada ku dan sebegitu hina aku dimatanya ya Allah.." Diah tak tahan dengan semua ini.

Namun dia tidak bisa berbuat apa pun disana, Diah hany ibu rumah tangga yang tidak berpenghasilan. Dan hanya stay dirumah momong anaknya dan bekerja seperti biasanya ibu rumah tangga.

Pernah dalam benaknya dia sangat ingin bekerja, namun Bima suaminya tidak memperbolehkannya. Semua ipar selalu memandangnya sebelah mata dan tidak ada sedikit pun mempunyai rasa kasih sayang untuk dirinya.

🌼🌼🌼🌼🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀

Hari ini hari Minggu, tepat dirumah mertuanya mendapat giliran arisan keluarga. Dari semalam mertua sudah sibuk berbelanja bahan untuk membuat makanan untuk arisan tersebut.

Namun saat itu tidak ada satu orang pun anaknya yang perempuan datang untuk membantu ibunya dirumah.

Diah yang dari subuh sudah sibuk masak untuk sarapan, dan meracik semua bumbu untuk memasak makanan untuk acara.

Diah sangat kelelahan, dari pagi dia belum makan. Menyiapkan semua makanan dan juga anaknya yang harus di perhatikan mandi dan makannya, sungguh membuat dia merasa pusing kepalanya.

Sementara setelah siang disaat para tamu arisan sudah datang, Lastri dan seluruh ke lima anaknya datang untuk makan siang dirumah.

" Kakak sudah datang, makan nak !"

" Ajak anaknya makan semua, ibu sudah siap masak kok." ucap Mertua Diah kala itu.

Lastri dan ke lima anaknya semua pada makan bersama di ruang tv tanpa menghiraukan siapa pun dan tanpa tahu malu sedikit pun.

Bima yang melihat istrinya ada rasa kasihan ketika istrinya menangis.

Bima sebenarnya sangat sayang pada istri dan anaknya, namun apalah daya keadaan ekonomi lah yang membuatnya harus seperti ini.

Apalagi orang tuanya yang meminta untuk dia tetap tinggal bersama mereka.

Bima anak laki - laki satu dari yang lainnya, namun dia belum bisa berbuat sesuatu dalam hal materi. Dalam hatinya dia selalu terbesit ingin membahagiakan istrinya, tapi apalah daya kehidupannya belum mapan juga untuk bisa pindah dari rumah ibunya.

🌼🌼🌼🌼🌼🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀

Sekarang sudah pukul 15:30, Lastri dan anak - anaknya sudah selesai makan semua.

Mereka hanya duduk saja berdiam diri, piring kotor menumpuk, orang arisan ada yang datang dan pergi dari tadi.

" Oh iya bang, kita belum buat itu dirumah."

" Atau kita sekarang pulang saja yuk nanti kita baru balik lagi." ucap kak Lastri dengan anak lelakinya.

Tanpa basa - basi mereka pun pulang kerumah setelah selesai makan siang dirumah.

Tidak ada berkata sesuatu apa pun dari mulutnya kepada Diah. Karena sudah terbiasa dan menganggap Diah bukan siapa - siapa.

Sedangkan Monik yang dari tadi pagi tidur dan baru bangun jam 10 pagi. Begitu bangun mandi dan sarapan, di hari libur itu dia beralasan ada urusan diluar bersama temannya.

Padahal Monik sengaja keluar rumah karena ingin menghindari pekerjaan dan acara arisan tersebut saja.

Begitu setiap harinya kehidupan Diah yang harus dia lakukan dirumah mertuanya.

" Ma..., makan yuk !" ayah mau makan nih. ayah ambilkan ya kita makan bersama." ucap Bima ke istrinya yang tahu dari tadi belum makan.

Diah tiduran dikamar disebelah anaknya, setelah selesai mencuci piring yang begitu banyaknya.

Lastri pulang dengan rasa tidak perduli bahwa ada acara dirumah ibunya sendiri.

Dan lagi pula ibunya Lastri saja hanya diam saja dan tidak pernah berkata atau meminta tolong ke semua anak perempuannya.

Bima datang dengan piring dan nasinya, dia mengajak istrinya untuk makan bersama.

Bima membelai istrinya yang sedang tiduran memeluk anak mereka.

" Ma, ayo makan dulu."

" Ayah sudah bawakan nasi untuk kita makan berdua." ucap Bima mengajak istrinya.

Diah pun duduk dari tidurannya, melihat sepiring nasi dan lauk disana. Bima menyediakan dua sendok untuk Diah dan dirinya. Bima memberikan sendok dan mengajak istrinya untuk makan bersama. Bima menatap Diah yang sedang menyendok nasinya dan memakannya dengan penuh rasa cinta. Tiba - tiba dia mencium keningnya Diah sambil berbicara dalam hatinya.

" Sabar ya sayang, mas akan usahakan untuk bahagiakan kamu dan anak kita." berkata dalam hatinya.

Diah dan Bima pun makan bersama di dalam kamar sambil menatap anaknya yang sedang tidur setelah tadi makan siangnya.

Diah pun sedikit lega hatinya karena ada perhatian dari Bima suaminya, Diah pun bersabar untuk ujian hidupnya yang harus memang seperti itu.

Arisan sudah selesai, rumah dibereskan dan piring dicuci oleh Diah. Bima ikut membantu membereskan rumah dan mengepel lantainya.

Anak mereka sudah bangun saat Diah sudah selesai mencuci piring - piring kotor itu.

Diah langsung sambung memandikan anaknya dan memberinya susu karena sudah haus dari tadi. Semua pekerjaan itu membuat Diah sangat kelelahan seharian penuh.

Tiba - tiba Monik pulang langsung masuk dan berjalan ke kamarnya. Bima hanya melihat adiknya itu dengan menghela nafas saja.

" Monik, kamu bantu kenapa ibu dirumah..!"

" Sudah tahu ada acara kamu malah keluar gak perduli." ucap Abangnya.

Monik malah menutup pintu kamar dengan membantingnya.

" Bam !" suara pintu yang di tutup dengan keras.

Dan dia berdiam diri dikamarnya dengan masa bodoh disana.

Terpopuler

Comments

WILUJENG TEPANG TAUN SUHU⁶⁹

WILUJENG TEPANG TAUN SUHU⁶⁹

gedek aku sama adeknya s Bima.. klakuan nya kayak yg ga d sekolahin

2022-10-11

7

Rairin_P

Rairin_P

Next

2022-09-11

4

manda_

manda_

lanjut thor semangat buat up lagi ya adek gak ada ahlak

2022-09-07

5

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Selalu Terjadi
2 Bab 2. Hasutan Kakak
3 Bab 3. Ingin Cerai
4 Bab 4. Saat Sakit
5 Bab 5. Banyak Konflik
6 Bab 6. Cobaan
7 Bab 7. Memulai dari Awal
8 Bab 8. Seperti Berkasta
9 Bab 9. Sekolah dan Merindu
10 Bab 10. Arisan dan Aqiqah
11 Bab 11. Munggahan
12 Bab 12. Belajar Puasa
13 Bab 13. Demi Buah Hati
14 Bab 14. Menginap
15 Bab 15. Idul Fitri
16 Bab 16. Rasa Cinta
17 Bab 17. Berenang dan Teman Baru
18 Bab 18. Kisah Oma
19 Bab 19. Diculik
20 Bab 20. Firasat
21 Bab 21. Terbukti
22 Bab 22. Sebuah Kebahagiaan
23 Bab 23. Mulai Berbeda
24 Bab 24. Emosinya Bima
25 Bab 25. Jawaban
26 Bab 26. Tak Perduli
27 Bab 27. Masa Bodoh Saja
28 Bab 28. Terjatuh dari Motor
29 Bab 29. Durhaka
30 Bab 30. Keras Kepala
31 Bab 31. Terpaksa
32 Bab 32. Mau Lamaran part 1
33 Bab 33. Mau Lamaran part 2
34 Bab 34. Ulang tahun
35 Bab 35. Membingungkan
36 Bab 36. Menyalahkan Ibunya
37 Bab 37. Akad Nikah
38 Bab 38. Tak Tahu
39 Bab 39. Sebuah Perjanjian
40 Bab 40. Terbongkar
41 Bab 41. Sebuah keputusan
42 Bab 42. Tak Perduli.
43 Bab 43. Pertengkaran
44 Bab 44. Berduka
45 Bab 45. Pindah Rumah
46 Bab 46. Ternyata
47 Bab 47. 2 tahun kemudian
48 Bab 48. Ibu Tidak Diurus
49 Bab 49. Hamil
50 Bab 50. Proses Menjadi Ibu
51 Bab 51. Apakah Ada Penyelesaian?
52 Bab 52. Kelihatannya
53 Bab 53. Suka Berulah
54 Bab 54. Bima dalam dilema
55 Bab 55. Tak Tega Berkata
56 Bab 56. Karena Ulang Tahun
57 Bab 57. Ketahuan Juga
58 Bab 58. Rencana Pergi
59 Bab 59. Pergi dan Berpesan
60 Bab 60. Pesan Di Ponsel Bima
61 Bab 61. Pikiran Kacau
62 Bab 62. Mertua Bima
63 Bab 63. Sudah Hari Kamis
64 Bab 64. Dendam
65 Bab 65. Orang Tua Mereka
66 Bab 66. Tiara Bertindak
67 Bab 67. Semakin Berkembang
68 Bab 68. Karyawan Tak Tahu Diri
69 Bab 69. Mulai Bersemangat
70 Bab 70. Sangat Merindukan
71 Bab 71. Dua Tahun Kepergian.
72 Bab 72. Menikah Kembali
73 Bab 73. Menghindar Dan Lari
74 Bab 74. Tak perduli dan Ditipu
75 Bab 75. Bertemu Kembali
76 Bab 76. Ajak Balikan Lagi
77 Bab 77. Kembali Ke Bali
78 Bab 78. Surat Sudah di Baca
79 Bab 79. Kebodohan Lastri
80 Bab 80. Kabar Baik dan Buruk
81 Bab 81. Di Ceraikan
82 Bab 82. Kembali Dari Awal
83 Bab 83. Cerita Mereka
84 Bab 84. Mencoba Menerima
85 Bab 85. Mendapat Pujian
86 Bab 86. Godaan Tak Tertahan
87 Bab 87. Cerita Kehidupan
88 Bab 88. Masak Untuk Keluarga
89 Bab 89. Buah Cinta Mereka
90 Bab 90. Monik dan Mertuanya
91 Bab 91. Cincin Itu Kembali
92 Bab 92. Kekantor Bima
93 Bab 93. Iri Kehidupan Orang
94 Bab 94. Kertas di Balik Buku
95 Bab 95. Mertua Merestui
96 Bab 96. Kepergian Mama
97 Bab 97. Bertemu Kembali
98 Bab 98. Wasiat dan Amanah
99 Bab 99. Kondisi Mertua
100 Bab 100. Suka dan Duka Mereka
101 Bab 101. Perasaan Seorang Anak
102 Bab 102. Menahan Rasa Sakit
103 Bab 103. Perjuangan dan Pembunuhan
104 Bab 104. Istirahat
105 Bab 105. Bekerja dan Bisnis
106 Bab 106. Suka Merendahkan
107 Bab 107. Terkena Stroke
108 Bab 108. Boy di Penjara
109 Bab 109. Mendapat Kepercayaan
110 Bab 110. Orang Baik Pasti akan Baik
111 Bab 111. Semua Sudah Menyadari
112 Bab 112. Persiapan Lebaran
113 Bab 113. Kabar dari Rendy
114 Bab 114. Suasana Yang Dirindukan
115 Bab 115. Semua Harus Ikhlas
Episodes

Updated 115 Episodes

1
Bab 1. Selalu Terjadi
2
Bab 2. Hasutan Kakak
3
Bab 3. Ingin Cerai
4
Bab 4. Saat Sakit
5
Bab 5. Banyak Konflik
6
Bab 6. Cobaan
7
Bab 7. Memulai dari Awal
8
Bab 8. Seperti Berkasta
9
Bab 9. Sekolah dan Merindu
10
Bab 10. Arisan dan Aqiqah
11
Bab 11. Munggahan
12
Bab 12. Belajar Puasa
13
Bab 13. Demi Buah Hati
14
Bab 14. Menginap
15
Bab 15. Idul Fitri
16
Bab 16. Rasa Cinta
17
Bab 17. Berenang dan Teman Baru
18
Bab 18. Kisah Oma
19
Bab 19. Diculik
20
Bab 20. Firasat
21
Bab 21. Terbukti
22
Bab 22. Sebuah Kebahagiaan
23
Bab 23. Mulai Berbeda
24
Bab 24. Emosinya Bima
25
Bab 25. Jawaban
26
Bab 26. Tak Perduli
27
Bab 27. Masa Bodoh Saja
28
Bab 28. Terjatuh dari Motor
29
Bab 29. Durhaka
30
Bab 30. Keras Kepala
31
Bab 31. Terpaksa
32
Bab 32. Mau Lamaran part 1
33
Bab 33. Mau Lamaran part 2
34
Bab 34. Ulang tahun
35
Bab 35. Membingungkan
36
Bab 36. Menyalahkan Ibunya
37
Bab 37. Akad Nikah
38
Bab 38. Tak Tahu
39
Bab 39. Sebuah Perjanjian
40
Bab 40. Terbongkar
41
Bab 41. Sebuah keputusan
42
Bab 42. Tak Perduli.
43
Bab 43. Pertengkaran
44
Bab 44. Berduka
45
Bab 45. Pindah Rumah
46
Bab 46. Ternyata
47
Bab 47. 2 tahun kemudian
48
Bab 48. Ibu Tidak Diurus
49
Bab 49. Hamil
50
Bab 50. Proses Menjadi Ibu
51
Bab 51. Apakah Ada Penyelesaian?
52
Bab 52. Kelihatannya
53
Bab 53. Suka Berulah
54
Bab 54. Bima dalam dilema
55
Bab 55. Tak Tega Berkata
56
Bab 56. Karena Ulang Tahun
57
Bab 57. Ketahuan Juga
58
Bab 58. Rencana Pergi
59
Bab 59. Pergi dan Berpesan
60
Bab 60. Pesan Di Ponsel Bima
61
Bab 61. Pikiran Kacau
62
Bab 62. Mertua Bima
63
Bab 63. Sudah Hari Kamis
64
Bab 64. Dendam
65
Bab 65. Orang Tua Mereka
66
Bab 66. Tiara Bertindak
67
Bab 67. Semakin Berkembang
68
Bab 68. Karyawan Tak Tahu Diri
69
Bab 69. Mulai Bersemangat
70
Bab 70. Sangat Merindukan
71
Bab 71. Dua Tahun Kepergian.
72
Bab 72. Menikah Kembali
73
Bab 73. Menghindar Dan Lari
74
Bab 74. Tak perduli dan Ditipu
75
Bab 75. Bertemu Kembali
76
Bab 76. Ajak Balikan Lagi
77
Bab 77. Kembali Ke Bali
78
Bab 78. Surat Sudah di Baca
79
Bab 79. Kebodohan Lastri
80
Bab 80. Kabar Baik dan Buruk
81
Bab 81. Di Ceraikan
82
Bab 82. Kembali Dari Awal
83
Bab 83. Cerita Mereka
84
Bab 84. Mencoba Menerima
85
Bab 85. Mendapat Pujian
86
Bab 86. Godaan Tak Tertahan
87
Bab 87. Cerita Kehidupan
88
Bab 88. Masak Untuk Keluarga
89
Bab 89. Buah Cinta Mereka
90
Bab 90. Monik dan Mertuanya
91
Bab 91. Cincin Itu Kembali
92
Bab 92. Kekantor Bima
93
Bab 93. Iri Kehidupan Orang
94
Bab 94. Kertas di Balik Buku
95
Bab 95. Mertua Merestui
96
Bab 96. Kepergian Mama
97
Bab 97. Bertemu Kembali
98
Bab 98. Wasiat dan Amanah
99
Bab 99. Kondisi Mertua
100
Bab 100. Suka dan Duka Mereka
101
Bab 101. Perasaan Seorang Anak
102
Bab 102. Menahan Rasa Sakit
103
Bab 103. Perjuangan dan Pembunuhan
104
Bab 104. Istirahat
105
Bab 105. Bekerja dan Bisnis
106
Bab 106. Suka Merendahkan
107
Bab 107. Terkena Stroke
108
Bab 108. Boy di Penjara
109
Bab 109. Mendapat Kepercayaan
110
Bab 110. Orang Baik Pasti akan Baik
111
Bab 111. Semua Sudah Menyadari
112
Bab 112. Persiapan Lebaran
113
Bab 113. Kabar dari Rendy
114
Bab 114. Suasana Yang Dirindukan
115
Bab 115. Semua Harus Ikhlas

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!