🍀 " Kapan kamu bisa mengerti aku mas.. ?"
" Aku sudah gak tahan lagi rasanya bersama kamu mas, bagaimana kalau kita bercerai saja !" terdengar suara tv dari ruang kamar rumah sakit mertuanya yang sedang menonton tv.
Kegemaran mertuanya selalu menonton tv sinetron yang digandrungi oleh ibu - ibu sekarang. Dari pagi sampai tengah malam masih ada teru inis filmnya.
" Bu..., sudah malam kenapa belum tidur ?" tanya Diah ke mertuanya.
" Iya Diah ibu kok gak bisa tidur, kaki ibu sakit sekali." kata mertuanya.
Tak beberapa lama Bima dan ayahnya datang kerumah sakit dan masuk ke kamar.
Diah mematikan tv nya karena menurutnya mengganggu sekali suaranya.
" Mas, kamu sudah datang."
" Pak ?" Diah menyapa mertuanya.
" Bagaimana dengan ibu ?" tanya bapak mertuanya.
" Ibu katanya kakinya sakit pak, jadi gak bisa tidur." Diah menjelaskan.
Ibu menangis menahan rasa sakitnya, lalu Bima memanggil suster dan menanyakan kaki ibunya yang masih sakit.
" Ibu.., itu kaki ibu sakit karena adanya pembusukan."
" Saya kasih kompres saja ya bu.., biar tidak terlalu sakit dan ibu bisa tidur." suster itu pun mengompres kakinya ibu mertua Diah.
Tak beberapa lama Diah dan suaminya Bima pun pulang kerumah. Anaknya sudah tidur dari tadi dia angkat dan di gendongnya dengan kain.
❇️❇️❇️
Keesokan harinya Lastri kakaknya baru datang menjenguk ibunya di rumah sakit. Lastri datang dengan membawa sayur rebusan kesukaan ibunya. Lastri selalu pandai mencari muka dan perhatian ke ibunya, untuk menutupi perilakunya.
Sekarang sudah tiga hari ibu Bima dirumah sakit, dan dua hari lagi diperbolehkan untuk pulang kerumah.
Setiap siang, Diah datang ke rumah sakit bergantian untuk menjaga disana.
Nanti sore Monik yang pulang kerja akan menjaga dan Diah menunggu Bima datang menjemputnya pulang.
Setelah itu Monik masuk kuliah malamnya dan bergantian suami ibu yang berjaga sampai Monik kembali dan tidur disana.
Monik dan bapaknya yang menginap dirumah sakit untuk menjaga.
Sedangkan Diah dan Bima pulang kerumah untuk menjaga rumah dan merapikan rumah.
Setiap hari tugas rumah tangga selalu dikerjakan oleh Diah.
Mulai dari memasak, menyapu, mengepel, mencuci piring, mencuci dan lainnya selalu dia yang mengerjakan.
Namun karena dia suka bekerja, orang - orang dirumah malah menganggapnya seperti pembantu yang selalu senantiasa membereskan rumah mereka.
❇️❇️❇️❇️❇️❇️❇️❇️
Hari ini mertua Diah akan pulang kerumah, Diah sibuk membereskan kamar mertuanya dan membersihkan rumah. Kamar di ganti seprainya atas permintaan ibu mertuanya sendiri.
Kamar disapu dan dipel dengan wanginya dan semua kain kotor di kumpulkan di keranjang kotor.
Semua sudah disiapkan, dan ibu mertuanya meminta baju ganti untuk pulang kerumah nanti siang.
Karena tidak ada orang yang bisa menemani pulang kerumah dari sana, Diah lah yang pergi kesana setelah beberes rumahnya selesai.
Sampai disana ternyata ibu mertuanya sudah tidak sabaran ingin pulang kerumahnya. Ibunya sudah beberes dan mengganti bajunya untuk pulang segera. Suster sudah siapkan obat dan vitamin untuk ibu mertuanya Diah agar dibawa pulang kerumah.
" Bu..., ini obatnya jangan lupa diminumkan ya bu."
" Setelah makan siang dan ini obat mag nya sebelum makan diminum terlebih dahulu." ucap Suster itu.
" Oh baik suster nanti akan saya berikan." kata Diah menerima obat tersebut.
Diah dan mertuanya pulang dengan becak bermotor, yang memang jaraknya tidak jauh dari rumah mertuanya.
Naik becak hanya cukup membayar 7 ribu saja dari rumah sakit kerumah.
Hanya beberapa menit mereka pun sampai dirumah, Diah turun dan memapah mertuanya turun dari becak tersebut.
" Terima kasih ya mang." ucap Diah sambil membayar uang becaknya.
" Iya bu, mari." kata tukang becaknya.
Mang becak langsung pergi lanjut mencari rezeki lagi.
Mertua Diah sudah masuk duluan kedalam rumah dan istirahat di dalam kamarnya.
Diah membawa masuk barang - barang dari rumah sakit ke dalam rumah sambil menggendong anaknya.
Tidak ada anak dan suaminya yang mau mengantar pulang ibu ke rumah.
Padahal sudah tahu kalau ibu mereka akan pulang hari itu juga.
Diah menyuruh mertuanya untuk minum obat sebelum makannya terlebih dahulu. Lalu Diah siapkan makan siang dan minum untuk ibu mertuanya. Dan tidak lupa dia menyiapkan obat yang untuk di minum sesudah makan siang.
Lalu diah menyuapi anaknya makan dan mengajaknya bermain sebentar.
Lalu Diah membereskan piring mertuanya yang telah selesai makan siang.
Diah pun kembali bersama anaknya lagi di dalam kamar. Ada beberapa menit kemudian Lastri datang dan mengetuk pintu kamar Diah dengan kasar.
" Tok, tok, tok !"
" Diah !"
" Diah !"
" Dimana ibu sekarang ?!" tanya Lastri dengan lantang.
" Ada di kamar kok kak." Diah berkata yang hanya dia ketahui.
" Mana ada ibu di kamar, kau biarkan saja ibu pergi - pergi sendiri ya ?!"
" Dah tahu ibu baru baik sakit, malah di biarkan saja keluar rumah tanpa dicegah." ucap Lastri dengan suaranya yang masih lantang.
" Memang kau menantu gak tahu diri, dibela sama mertua kau malah makin ngelunjak !" kakak iparnya semakin naik darah.
" Kau jangan merasa seperti ratu dirumah ini, dibelain mertua malah gak mengurus mertuanya." Lastri semakin lantang membuat Diah sedikit naik darah dan keberaniannya muncul.
" Oh iya kah kak ?"
" Dari mana kakak tahu bagaiman aku dirumah ?"
" Atau ada yang ngadu ke kakak rupanya ?" tanya Diah ke Lastri.
" Siapa yang bilang seperti itu ke kakak ?"
" Coba bilang ke aku, biar tahu aku orangnya." Diah makin bertanya dan ingin tahu.
Lastri hanya mengomel dan pergi begitu saja, dia tidak menjawab pertanyaan dari Diah kepadanya.
Sambil berjalan Lastri pergi menjauh seakan dia takut menjawab pertanyaannya dari Diah istri Bima.
Diah sangat kesal dengan perkataan Lastri tersebut.
" Huh.." Diah menghela nafasnya dan kembali lagi ke kamar menemani anaknya yang sedang tidur.
Lastri tidak langsung pulang ke rumahnya, dia malah duduk bergosip di rumah tetangga ibunya.
Lastri menceritakan Diah yang tidak tahu mengurus ibu mereka dengan baik.
Dan setelah itu, ibu mereka balik pulang melewati Lastri yang sedang membicarakan Diah dari tadi.
Ibunya tidak menegur dan bahkan diam saja sambil berjalan dengan santainya. Ibu sangat kesal dan marah karena Lastri menceritakan Diah kepada tetangganya yang tidak benar.
Sampai dirumah mertuanya menutup pintu rumahnya, dan masuk ke dalam kamar. Lastri langsung datang dan balik lagi kerumah ibunya.
" Bu, ibu sudah makan ?"
" Ayo kita makan yuk !"
" Ibu sudah makan tadi di siapkan makanan sama Diah dan sudah minum obat juga." ucap ibunya.
" Ayo makan diluar kita, mau makan dimana ibu." Di resto mana aku bawa ibu makan disana." kata Lastri yang semakin meninggi.
" Sudahlah, ibu capek dan mau istirahat." Pergilah pulang dan kasih makan anak - anak mu saja." ucap ibunya yang tidak suka dengan perilaku Lastri hari itu.
Lastri mengira ibunya tidak di beri makan dan tidak diperhatikan. Dia bergaya tinggi ingin mengajak ibunya makan diluar, padahal Lastri sendiri saja beberapa hari yang lalu meminjam uang pada bapaknya untuk anaknya masuk sekolah.
Karena uang yang dia miliki tidak cukup untuk mendaftar dan membelikan perlengkapan sekolah anaknya.
Namun Lastri selalu membusungkan dadanya di hadapan Diah, seolah - olah dia lebih dari iparnya itu ( Diah ).
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 115 Episodes
Comments
G** Bp
ipar lacknut
2024-12-30
1
auliasiamatir
ipar dajal
2022-09-12
6
manda_
lanjut thor
2022-09-07
4