Bab 18. Kisah Oma

Diah seharian sudah berpikir untuk berjualan, dikarenakan mertuanya sakit dan harus keluar masuk rumah sakit, jadi Diah ingin menggantikannya.

Warung itu menganggur banyak orang dan para tetangganya yang mengincar warung itu. Diah berinisiatif untuk menggantikan mertuanya.

" Mas, bagaimana kalau aku jualan menggantikan mama kamu mas ?"

" Lagian sayang kalau di biarkan tuh warung mas, aku kan bisa membantu buat tambahan uang belanja kita."

" Dan lagi mama bisa sambil jaga Aira dirumah." kata Diah lagi untuk dipertimbangkan oleh suaminya.

Selama ini Diah ingin bekerja, tapi apalah daya suaminya tidak mengizinkan dirinya untuk bekerja.

Dan sekarang Diah ingin berjualan, Bima pun mengizinkannya, karena berjualannya tidak jauh dari rumah mereka.

Rencananya Diah akan berjualan mulai hari Senin nanti, dia belum membeli keperluan untuk berjualannya.

🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷

Hari ini ayahnya Diah pak Yanto balik ke Palembang dimana tempat Diah berada, ayahnya pulang untuk melihat ibunya ( Omanya Diah ).

Oma sudah lama sakit, tapi kali ini oma masuk rumah sakit. Oma tiba - tiba pingsan tak sadarkan diri, dan kini koma dirumah sakit xxx di kota Palembang.

Diah baru tahu kalau omanya masuk rumah sakit kemarin malam. Diah dan Aira belum main lagi kerumah oma dan berkumpul disana.

Malam itu Bima dan Diah pergi ke rumah sakit, mereka menjenguk oma disana. Ternyata Diah bertemu dengan ayahnya dan Aira di gendong oleh kakeknya ( ayahnya Diah ).

" Hai bu ?" Diah menegur ibu Rati.

Dia istri dari adik ayah, mereka sudah dari sore di rumah sakit.

Diah menyapa dan bertanya beberapa pertanyaan ke bu Rati.

" Oma sakit apa kata dokter bu ?" tanya Diah ingin tahu.

" Oma sakit ginjal, dan juga lambungnya sudah parah. Kemarin itu oma sempat muntah da**h di rumah. Dan sempat datangkan dokter ke rumah untuk memeriksa keadaan oma." ucap bu Rati bercerita.

" Terus kok sekarang oma masuk rumah sakit, bagaimana bu ?" Diah tidak puas dan bertanya lagi.

" Iya, tadinya sudah tidak kenapa - kenapa. Tapi tiba - tiba oma sesak nafas dan pingsan mendadak dalam kamar." Jadi kami bawa oma langsung ke rumah sakit dengan taksi segera." kata bu Rati menjelaskan.

🌻 Flash back.......

Shanty adiknya ayah Diah yang paling kecil juga ada dirumah sakit. Waktu kejadian oma pingsan Shanty tak kuasa menahan dirinya.

" Ma.., mama...!" teriakan Shanty yang sangat histeris.

" Bangun ma..., mama bangun... !"

" Ma...a..." tiba - tiba Shanty pingsan juga di samping oma.

Mereka semua panik dan gak tahu mau bagaimana. Tak tinggal diam langsung mereka memanggil taksi segera dan membawa oma dan Shanty ke rumah sakit.

Begitu yang terjadi sampai oma masuk rumah sakit xxx kemarin malam. Diah menghampiri oma di dalam kamar pasien rumah sakit.

Terlihat oma terbaring lemah disana dengan mata tertutup, namun oma belum sadarkan diri dari sejak dirujuk ke rumah sakit itu.

" *Dokter bilang oma koma dan entah kapan akan sadar dari komanya. Aku gak kuat melihat keadaan oma yang ada banyak berbagai macam selang dan alat - alat di tubuhnya." ujar Diah dalam hatinya.

" Oma, ini Diah datang melihat oma. Apa yang oma rasakan saat ini oma ?" tolong jangan terlalu cepat pergi meninggalkan kami semua oma, bangun dan sadarlah dari koma ini." Berkata lagi di dalam hatinya Diah*.

Diah menghapus air matanya yang tak bisa dia tahan lagi, perasaannya hancur ketika melihat keadaan omanya.

Oma itu bisa dibilang sangat sayang pada Diah, waktu kecil Diah pernah diasuh oleh oma.

Dulu ayah dan mamanya Diah suka tinggal berpindah - pindah jadi Diah tinggal dan di urus sama omanya.

Maka dari cucu yang lain oma sangat dekat dengan Diah, karena dari kecil sudah tidur, makan, dan apa pun selalu bersama oma.

malam itu Aira bersama kakeknya duduk bersama di rumah sakit itu.

" Apa kabar yah ?" tanya Diah.

" Bagaimana disana yah, dan mama apakah sehat ?" tanya Diah lagi.

" Semua sehat kok, keadaan disana rumah lagi di bangunkan. tapi belum selesai dan masih banyak lagi yang mau di buat. Sekarang mama sudah tinggal di rumah itu dan tidak di rumah ibu kalian ( adik mama ).

Disana mama bersama adik - adiknya Diah yang tinggal. Batam tempat yang memang kota yang sangat berkembang saat ini. Bahkan tak kalah dari kota - kota besar lainya.

Ayah Diah pindah kesana dan membeli tanah disana, ayah berencana ingin membeli tanah dan disana ada tanah yang sedikit murah. Ayahnya Diah mendapat informasi dari ibu Risa bahwa ada tanah yang harganya sedikit murah dan sudah ada tanaman sawitnya.

Tetapi tanamannya masih kecil - kecil dan perlu di kelola lagi. Ayah Diah pun ingin pindah kesana dan mengadu nasib di kota Batam.

Ayahnya Diah ingin membeli tanah dan hidup disana dengan membangun rumahnya karena sudah lelah selama ini menyewa terus.

Diah sudah diberi tahu oleh ayahnya saat sebelum pindah kesana mereka semua.

Dan sudah 2 jam di rumah sakit dan bertemu dengan oma serta ayahnya, Aira, Diah dan Bima pun berpamitan untuk pulang ke rumah.

Malam ini giliran menjaga oma adalah ibu Cinta, kakak dari ayah. Sedangkan ayah giliran pagi menjaga di rumah sakit.

Malam itu ayah pun ikut pulang tapi tidur di rumah oma. Ayah pulang dengan kendaraan motornya yang di pinjamnya dari adiknya.

Bima dan Diah berjalan ke parkiran, mengambil motor mereka dan pergi pulang kerumah. Aira terlihat sudah mengantuk dan tak berapa lama dia pun tertidur dalam perjalanan.

Diah memeluk anaknya yang tertidur, tapi dalam hatinya dia sangat sedih teringat saat melihat omanya terbaring.

Dan sebenarnya Diah belum puas bertemu dengan ayahnya.

Karena sudah lama tidak bertemu setelah pindah kesana. Tapi apa boleh buat, hari sudah malam dan besok masih harus kembali beraktivitas seperti biasanya.

Diah harus mengerti keadaan yang tidak bisa dia paksakan.

" Sebenarnya aku masih rindu dan kangen dengan keluarga ku. Kenapa bertemu disaat yang seperti ini baru bisa berkumpul bersama." ucapnya dalam hati.

" Ma.., mama... !" Bima memanggil istrinya.

" Hah !"

" Iya mas, kenapa ?" tanya Diah.

" Kamu kenapa ?"

" Jangan melamun terus, berpegangan lah pada ku. Dan pegang anaknya dengan erat." kata Bima menyadarkan aku kalau Aira ada bersama ku duduk di belakang.

Diah pun tersadar dan berpegangan, mereka tak beberapa lama lagi akan sampai di rumah. Diah dan Bima juga sudah lelah serta mengantuk, besok pagi Bima juga harus masuk kerja lagi.

Motor berhenti di depan rumah, Bima dengan cepat turun dan menggendong Aira untuk membawanya masuk kedalam rumah.

Aira begitu pulas tidurnya, dan dia tadi sudah melepas rindu dengan kakeknya tadi. Mungkin dia sudah senang di peluk dan digendong kakeknya selama dirumah sakit.

Terpopuler

Comments

Naruto Ganteng 🌱 Yoko 🔱🎻

Naruto Ganteng 🌱 Yoko 🔱🎻

mengharukan banget kenangan oma

2022-09-26

2

manda_

manda_

lanjut

2022-09-08

4

Elisabeth Ratna Susanti

Elisabeth Ratna Susanti

keren 😍

2022-08-31

3

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Selalu Terjadi
2 Bab 2. Hasutan Kakak
3 Bab 3. Ingin Cerai
4 Bab 4. Saat Sakit
5 Bab 5. Banyak Konflik
6 Bab 6. Cobaan
7 Bab 7. Memulai dari Awal
8 Bab 8. Seperti Berkasta
9 Bab 9. Sekolah dan Merindu
10 Bab 10. Arisan dan Aqiqah
11 Bab 11. Munggahan
12 Bab 12. Belajar Puasa
13 Bab 13. Demi Buah Hati
14 Bab 14. Menginap
15 Bab 15. Idul Fitri
16 Bab 16. Rasa Cinta
17 Bab 17. Berenang dan Teman Baru
18 Bab 18. Kisah Oma
19 Bab 19. Diculik
20 Bab 20. Firasat
21 Bab 21. Terbukti
22 Bab 22. Sebuah Kebahagiaan
23 Bab 23. Mulai Berbeda
24 Bab 24. Emosinya Bima
25 Bab 25. Jawaban
26 Bab 26. Tak Perduli
27 Bab 27. Masa Bodoh Saja
28 Bab 28. Terjatuh dari Motor
29 Bab 29. Durhaka
30 Bab 30. Keras Kepala
31 Bab 31. Terpaksa
32 Bab 32. Mau Lamaran part 1
33 Bab 33. Mau Lamaran part 2
34 Bab 34. Ulang tahun
35 Bab 35. Membingungkan
36 Bab 36. Menyalahkan Ibunya
37 Bab 37. Akad Nikah
38 Bab 38. Tak Tahu
39 Bab 39. Sebuah Perjanjian
40 Bab 40. Terbongkar
41 Bab 41. Sebuah keputusan
42 Bab 42. Tak Perduli.
43 Bab 43. Pertengkaran
44 Bab 44. Berduka
45 Bab 45. Pindah Rumah
46 Bab 46. Ternyata
47 Bab 47. 2 tahun kemudian
48 Bab 48. Ibu Tidak Diurus
49 Bab 49. Hamil
50 Bab 50. Proses Menjadi Ibu
51 Bab 51. Apakah Ada Penyelesaian?
52 Bab 52. Kelihatannya
53 Bab 53. Suka Berulah
54 Bab 54. Bima dalam dilema
55 Bab 55. Tak Tega Berkata
56 Bab 56. Karena Ulang Tahun
57 Bab 57. Ketahuan Juga
58 Bab 58. Rencana Pergi
59 Bab 59. Pergi dan Berpesan
60 Bab 60. Pesan Di Ponsel Bima
61 Bab 61. Pikiran Kacau
62 Bab 62. Mertua Bima
63 Bab 63. Sudah Hari Kamis
64 Bab 64. Dendam
65 Bab 65. Orang Tua Mereka
66 Bab 66. Tiara Bertindak
67 Bab 67. Semakin Berkembang
68 Bab 68. Karyawan Tak Tahu Diri
69 Bab 69. Mulai Bersemangat
70 Bab 70. Sangat Merindukan
71 Bab 71. Dua Tahun Kepergian.
72 Bab 72. Menikah Kembali
73 Bab 73. Menghindar Dan Lari
74 Bab 74. Tak perduli dan Ditipu
75 Bab 75. Bertemu Kembali
76 Bab 76. Ajak Balikan Lagi
77 Bab 77. Kembali Ke Bali
78 Bab 78. Surat Sudah di Baca
79 Bab 79. Kebodohan Lastri
80 Bab 80. Kabar Baik dan Buruk
81 Bab 81. Di Ceraikan
82 Bab 82. Kembali Dari Awal
83 Bab 83. Cerita Mereka
84 Bab 84. Mencoba Menerima
85 Bab 85. Mendapat Pujian
86 Bab 86. Godaan Tak Tertahan
87 Bab 87. Cerita Kehidupan
88 Bab 88. Masak Untuk Keluarga
89 Bab 89. Buah Cinta Mereka
90 Bab 90. Monik dan Mertuanya
91 Bab 91. Cincin Itu Kembali
92 Bab 92. Kekantor Bima
93 Bab 93. Iri Kehidupan Orang
94 Bab 94. Kertas di Balik Buku
95 Bab 95. Mertua Merestui
96 Bab 96. Kepergian Mama
97 Bab 97. Bertemu Kembali
98 Bab 98. Wasiat dan Amanah
99 Bab 99. Kondisi Mertua
100 Bab 100. Suka dan Duka Mereka
101 Bab 101. Perasaan Seorang Anak
102 Bab 102. Menahan Rasa Sakit
103 Bab 103. Perjuangan dan Pembunuhan
104 Bab 104. Istirahat
105 Bab 105. Bekerja dan Bisnis
106 Bab 106. Suka Merendahkan
107 Bab 107. Terkena Stroke
108 Bab 108. Boy di Penjara
109 Bab 109. Mendapat Kepercayaan
110 Bab 110. Orang Baik Pasti akan Baik
111 Bab 111. Semua Sudah Menyadari
112 Bab 112. Persiapan Lebaran
113 Bab 113. Kabar dari Rendy
114 Bab 114. Suasana Yang Dirindukan
115 Bab 115. Semua Harus Ikhlas
Episodes

Updated 115 Episodes

1
Bab 1. Selalu Terjadi
2
Bab 2. Hasutan Kakak
3
Bab 3. Ingin Cerai
4
Bab 4. Saat Sakit
5
Bab 5. Banyak Konflik
6
Bab 6. Cobaan
7
Bab 7. Memulai dari Awal
8
Bab 8. Seperti Berkasta
9
Bab 9. Sekolah dan Merindu
10
Bab 10. Arisan dan Aqiqah
11
Bab 11. Munggahan
12
Bab 12. Belajar Puasa
13
Bab 13. Demi Buah Hati
14
Bab 14. Menginap
15
Bab 15. Idul Fitri
16
Bab 16. Rasa Cinta
17
Bab 17. Berenang dan Teman Baru
18
Bab 18. Kisah Oma
19
Bab 19. Diculik
20
Bab 20. Firasat
21
Bab 21. Terbukti
22
Bab 22. Sebuah Kebahagiaan
23
Bab 23. Mulai Berbeda
24
Bab 24. Emosinya Bima
25
Bab 25. Jawaban
26
Bab 26. Tak Perduli
27
Bab 27. Masa Bodoh Saja
28
Bab 28. Terjatuh dari Motor
29
Bab 29. Durhaka
30
Bab 30. Keras Kepala
31
Bab 31. Terpaksa
32
Bab 32. Mau Lamaran part 1
33
Bab 33. Mau Lamaran part 2
34
Bab 34. Ulang tahun
35
Bab 35. Membingungkan
36
Bab 36. Menyalahkan Ibunya
37
Bab 37. Akad Nikah
38
Bab 38. Tak Tahu
39
Bab 39. Sebuah Perjanjian
40
Bab 40. Terbongkar
41
Bab 41. Sebuah keputusan
42
Bab 42. Tak Perduli.
43
Bab 43. Pertengkaran
44
Bab 44. Berduka
45
Bab 45. Pindah Rumah
46
Bab 46. Ternyata
47
Bab 47. 2 tahun kemudian
48
Bab 48. Ibu Tidak Diurus
49
Bab 49. Hamil
50
Bab 50. Proses Menjadi Ibu
51
Bab 51. Apakah Ada Penyelesaian?
52
Bab 52. Kelihatannya
53
Bab 53. Suka Berulah
54
Bab 54. Bima dalam dilema
55
Bab 55. Tak Tega Berkata
56
Bab 56. Karena Ulang Tahun
57
Bab 57. Ketahuan Juga
58
Bab 58. Rencana Pergi
59
Bab 59. Pergi dan Berpesan
60
Bab 60. Pesan Di Ponsel Bima
61
Bab 61. Pikiran Kacau
62
Bab 62. Mertua Bima
63
Bab 63. Sudah Hari Kamis
64
Bab 64. Dendam
65
Bab 65. Orang Tua Mereka
66
Bab 66. Tiara Bertindak
67
Bab 67. Semakin Berkembang
68
Bab 68. Karyawan Tak Tahu Diri
69
Bab 69. Mulai Bersemangat
70
Bab 70. Sangat Merindukan
71
Bab 71. Dua Tahun Kepergian.
72
Bab 72. Menikah Kembali
73
Bab 73. Menghindar Dan Lari
74
Bab 74. Tak perduli dan Ditipu
75
Bab 75. Bertemu Kembali
76
Bab 76. Ajak Balikan Lagi
77
Bab 77. Kembali Ke Bali
78
Bab 78. Surat Sudah di Baca
79
Bab 79. Kebodohan Lastri
80
Bab 80. Kabar Baik dan Buruk
81
Bab 81. Di Ceraikan
82
Bab 82. Kembali Dari Awal
83
Bab 83. Cerita Mereka
84
Bab 84. Mencoba Menerima
85
Bab 85. Mendapat Pujian
86
Bab 86. Godaan Tak Tertahan
87
Bab 87. Cerita Kehidupan
88
Bab 88. Masak Untuk Keluarga
89
Bab 89. Buah Cinta Mereka
90
Bab 90. Monik dan Mertuanya
91
Bab 91. Cincin Itu Kembali
92
Bab 92. Kekantor Bima
93
Bab 93. Iri Kehidupan Orang
94
Bab 94. Kertas di Balik Buku
95
Bab 95. Mertua Merestui
96
Bab 96. Kepergian Mama
97
Bab 97. Bertemu Kembali
98
Bab 98. Wasiat dan Amanah
99
Bab 99. Kondisi Mertua
100
Bab 100. Suka dan Duka Mereka
101
Bab 101. Perasaan Seorang Anak
102
Bab 102. Menahan Rasa Sakit
103
Bab 103. Perjuangan dan Pembunuhan
104
Bab 104. Istirahat
105
Bab 105. Bekerja dan Bisnis
106
Bab 106. Suka Merendahkan
107
Bab 107. Terkena Stroke
108
Bab 108. Boy di Penjara
109
Bab 109. Mendapat Kepercayaan
110
Bab 110. Orang Baik Pasti akan Baik
111
Bab 111. Semua Sudah Menyadari
112
Bab 112. Persiapan Lebaran
113
Bab 113. Kabar dari Rendy
114
Bab 114. Suasana Yang Dirindukan
115
Bab 115. Semua Harus Ikhlas

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!