Hari ini adalah hari keempat Yuka bersekolah, semakin hari Yuka semakin bersemangat bersekolah karena dirinya bisa mencari Informasi mengenai kota Jogja, bersama kedua teman barunya yaitu Grace dan Rado.
Grace dan Rado duduk di meja Yuka. Grace terus menatap wajah Yuka dengan seribu pertanyaan, Rado sibuk dengan permainan games miliknya, sedangkan Yuka sibuk menulis semua tempat dari beberapa jawaban Grace.
“Apa benar kamu tinggal bersama Presdir tampan dan anak buahnya itu?”
Yuka mengangguk.
“Bagaimana perasaan kamu saat tinggal bersamanya?” Grace memegang dadanya, “Apa dada kamu tidak berdetak kuat saat bertemu dengan Presdir tampan itu?”
Yuka menggeleng.
“Tidak!” Grace menggoyang tubuh Yuka, “Kamu harus sadar, Presdir itu adalah pria tertampan di mana banyak wanita yang ingin memilikinya. Apa kamu tidak suka dengan pria?” Garce menatap lekat wajah Yuka, “Apa kamu UKE?” Grace menarik rambutnya, “Oh tidak! Tuhan Yesus ku, ampunilah temanku ini!”
Dengan wajah datar Yuka menatap wajah Grace, “Apa itu UKE?” tanya Yuka polos.
Grace mendekatkan wajah Rado ke wajah datar Yuka, “Gawat, gawat, gawat! Coba kamu jelaskan apa itu UKE!”
Tak!
Satu ketukan mendarat di dahi Grace, membuat kepanikan Grace sejenak terhenti.
“Berhentilah menonton film aneh itu!” sahut Rado datar, kemudian melanjutkan permainannya.
“UKE itu adalah pria yang…”
Rado segera menyegrap mulut Grace, senyum paksa dipancarkan buat Yuka, “Jangan serap ucapan aneh tentang gadis pencinta BL ini,” Rado berdiri, membawa Grace kembali kebangkunya, wajah masih menoleh ke arah Yuka, “Kami balik ke bangku dulu ya?”
Yuka hanya mengangguk.
Salah satu siswa nakal berjalan masuk melewati meja Yuka tanpa melirik wajah Yuka.
Wish!
Terpaan angin dari tubuh gadis itu berhembus di rambut panjang Yuka.
Yuka melirik, ‘ Ada apa dengan gadis itu?’
Tidak tahu ancaman apa diberikan kepada Valdes kepada tiga gadis tersebut, semenjak Valdes datang ketiga gadis ini dan dua teman lainnya tidak memperdulikan Yuka. Di sisi lain Yuka merasa tenang dan nyaman, di sisi lain Yuka merasa heran.
Kring!kring
Pelajaran terkahir segera dimulai.
Karena ingin segera mendapatkan informasi, Yuka bersemangat dalam menyelesaikan tugas-tugas dan tanya-jawab dari guru. Bel kembali berbunyi, tanda pelajaran telah usai.
Yuka segera memasukkan buku-buku ke dalam tas miliknya.
Grace kembali mendatangi Yuka, wajah penuh semangat ia tampilkan saat melihat wajah Yuka. “Ke rumahku, yuk!”
Yuka berdiri, tas di sandang di kedua lengannya, “Emang ada apa di rumah kamu?”
Grace menarik tangan Yuka, “Kita nonton film-film yang sangat popular di kalangan anak remaja. Itu loh B…”
“Berhentilah mempengaruhi orang lain dengan tontonan itu!” putus Rado kembali menyergap mulut Grace dari belakang.
“Tapi…”
Rado melambaikan tangan kanannya, “Sampai jumpa besok Yuka, kami berdua pulang dulu,” ucap Rado membawa Grace secepatnya menjauhi Yuka agar tidak menularkan hobi buruk.
“Tentang ucapan Grace sebaiknya aku tanyakan langsung saja sama Valdes. Aku yakin pasti dia akan tahu jawabannya,” ucap Yuka, kedua kaki melangkah cepat.
Mulai Yuka keluar gerbang sekolah, sampai Yuka masuk ke dalam mobil. Ada sepasang mata terus menatap Yuka, bibir tersenyum manis dari balik pepohonan di sebrang jalan.
Saat mobil milik Valdes melaju meninggalkan sekolah Yuka, sepasang mata di balik pohon itu juga sudah menghilang.
Valdes melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang, sesekali dirinya melirik Yuka tampak serius menatap jalan. Yuka menyadari sikap Valdes. Yuka langsung mengalihkan duduknya ke arah Valdes, “Ada apa?” tanya Yuka.
“Apakah pelajaran hari ini menyenangkan?”
“Tentu.”
“Kamu pasti lapar?”
“Hem” mengangguk.
“Sebaiknya kita makan dulu sebelum melanjutkan perjalanan. Apa kamu suka es krim?”
“Aku belum pernah memakannya, jadi aku tidak bisa menjawab pertanyaan kamu,” sahut Yuka datar.
“Baiklah, aku akan memberikan kamu es krim sepuasnya.”
Valdes melajukan mobilnya menuju Abhayagiri Restaurant. Rencana Valdes mengajak Yuka pergi makan hanya berdua, karena Valdes ingin lebih dekat lagi dan ingin mengulik lebih dalam lagi tentang kehidupan Yuka dan kelahiran tidak tercatat di data Negara.
.
.
✨✨Di dalam Restauran✨✨
Sambil menunggu pesanan di antar, Valdes ingin mengajukan beberapa pertanyaan pribadi kepada Yuka. Valdes menatap serius wajah Yuka, “Yuka, apakah aku boleh bertanya?” tanya Valdes memulai serangannya.
“Tentu.”
“Kalau aku boleh tahu, nama….” Valdes menghentikan ucapannya, kedua mata Valdes membulat sempurna saat menatap seorang pria duduk lurus di depan mejanya, wajah pria sama persis seperti ia lihat di Malioboro. ‘Kenapa dia terus mengikutiku. Apa maunya?’ Valdes berdiri, saat ingin mengajak Yuka pergi, pria tersebut menghampiri meja Valdes dan Yuka. Dan sudah berdiri di samping kursi Yuka.
Pria tersebut membelai puncak kepala Yuka, sambil berkata, “Gadis yang sangat muda, dan cukup cantik serta polos. Pantas saja…”
Brak!!!
Belum selesai pria tersebut berbicara Valdes menggebrak meja, meletakkan beberapa lembar uang buat makanan belum sempat tersaji di atas meja. Tangan kanan memegang pergelangan tangan kiri Yuka, “Mari kita tinggalkan tempat ini,” ajak Valdes membawa Yuka pergi.
“Tapi bagaimana makan yang sudah kita pesan?” tanya Yuka menatap Valdes berjalan di depannya.
“Kita cari tempat yang lebih enak daripada di sini.”
Valdes dan Yuka memutuskan untuk pergi meninggalkan Restauran tersebut, mencari tempat lebih enak dan nyaman untuk berdua, karea Valdes masih ingin menanyakan hal penting mengenai kehidupan lampau Yuka.
.
.
💫💫Keesokan harinya💫💫
Valdes sedang sibuk memindahkan data tiba-tiba teringat Yuka. Valdes segera melihat jam tangan, kedua mata Valdes membulat sempurna saat melihat jam sudah menunjukan pukul 11:30 siang. Valdes segera berdiri, “Sangking sibuknya aku hampir melupakan Yuka,” tangan kanan memegang dadanya, “Perasaanku tidak enak, apa pria itu berani menjumpai Yuka sampai ke sekolah!” Valdes segera mengambil kunci mobilnya, “Aku harap Yuka baik-baik saja,” ucap Valdes melangkah pergi meninggalkan ruang kerjanya.
Satu jam kemudian, akhirnya Valdes sampai di depan gerbang sekolah Yuka. Sesuai dugaan Valdes, pria tersebut ternyata berani menjumpai Yuka di sekolah.
“Breng*sek!” Valdes segera membuka seatbeltnya. Dengan langkah cepat mendekati Yuka. Valdes menarik tangan Yuka, dan menyembunyikan di balik tubuh kekar. Valdes melirik ke sisi kanan, “Apa pria ini menyakiti kamu?”
“Tidak.”
“Apa yang Anda inginkan, Presdir RAJENDRA?”
Rajendra mengulurkan tangannya ke belakang tubuh Valdes, hendak menyentuh pipih Yuka, sambil berkata, “Aku hanya ingin…”
Valdes langsung menepis tangan Rajendra, “Jauhkan tangan kotor Anda dari Yuka!”
Rajendra segera menarik tangannya kembali, kepala sedikit memiring ke kanan melihat Yuka masih bersembunyi di balik tubuh kekar Valdes, “Jadi nama gadis manis ini adalah Yuka.”
Valdes berbalik badan, memeluk tubuh Yuka dan menyimpan wajah Yuka di bidang dadanya, “Kamu jangan takut. Aku akan selalu berada di samping kamu!”
“Sepertinya yang takut itu hanya kamu!” sahut Yuka datar dari balik dada Valdes.
Rajendra berbalik badan, melirik sedikit ke sisi kiri, “Besok malam datanglah ke rumahku karena aku ingin mengadakan promosi mengenai bisnis baruku khusus buat kalangan tertentu.”
“Maaf, sepertinya aku tidak bisa hadir,” sahut Valdes datar.
Rajendra mengarahkan jari telunjuknya ke Yuka, “Jika kamu tidak datang, maka aku akan membawa paksa gadis itu!” Rajendra memberi senyum palsu kepada Yuka, “Aku menunggu ke datangan kamu, Y U K A!” ucap Rajendra mengeja nama Yuka. Setelah selesai berbicara Rajendra beranjak pergi meninggalkan Yuka dan Valdes.
.
.
Pria tersebut adalah saingan bisnis atau musuh lama Valdes, bernama Rajendra, Presdir tampan berusia 32 tahun, baik dan sopan. Namun, memiliki kepribadian ganda.
...Bersambung ...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 56 Episodes
Comments
Dendry Den
Masuk kalimat BL
2022-10-29
0
Dewi Payang
aku juga mau tau apaanbtu UKE kak
2022-10-27
1
~~N..M~~~
Haha...
😻: Apa kamu tahu UKE?
😒 : geleng-geleng.
😻 : Oh, tidak....Mereka adalah pria tertampan yang sangat ingin aku kencanin. Tapi sayangnya mereka hanya suka sama yang tampan saja.
2022-09-13
0